Anda di halaman 1dari 67

BAB III

ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROMETRI

3.1. Umum
Analisis hidrologi dimaksudkan untuk mendukung perencanaan detail, khususnya dalam
menentukan hujan rencana, debit rencana serta karakteristik hidrologi lainnya. Data yang di
kumpulkan ini diperoleh dari buku curah hujan dan klimatologi dari Dinas Sumber Daya Air,
Propinsi Sulawesi Selatan dan Stasiun Klimatologi Panakukkang Maros Propinsi Sulawesi
Selatan. Adapun stasiun hujan yang berpengaruh terhadap wilayah studi adalah sebagai
berikut :
 Stasiun Curah Hujan Manuba Kec. Soppeng Riaja
 Stasiun Curah Hujan Mangkos Kec. Soppeng Riaja
 Stasiun Curah Hujan Batu Bessi Kec. Barru

3.2. Analisis Curah Hujan Rancangan


Perhitungan curah hujan rancangan akan dilakukan terhadap data curah hujan harian
maksimum tahunan dan akan dihitung dengan kala ulang 2, 5, 10,20, 25, 50 dan 100 tahun.

Tabel 3 - 1 Curah Hujan Harian Maksimum Tahunan

No Tahun X Tahun X Ranking


(mm) (mm)
1 1996 227 2004 23
2 1997 185 2002 60
3 1998 169 2000 62
4 1999 85 1999 85
5 2000 62 2006 121
6 2001 157 2005 144
7 2002 60 2001 157
8 2003 229 1998 169
9 2004 23 1997 185
10 2005 144 1996 227
11 2006 121 2003 229
Sumber : Hasil Perhitungan

Hasil perhitungan curah hujan rancangan dapat dilihat di bawah ini :


1. Distribusi Gumbel Tipe I
Persamaan Empiris untuk Distribusi Gumbel Tipe I sebagai berikut :
X = X   SK 

Persamaan empiris untuk distribusi Gumbel Tipe I sebagai berikut :

X = X   SK 

Keterangan :
X = Nilai yang diharapkan terjadi untuk kala ulang tertentu (mm)

X = Nilai rata-rata hitung data X (mm)


YT  Yn
K = Faktor frekuensi =
Sn

YT = Reduced mean atau nilai reduksi data dari variabel yang diharapkan terjadi
pada periode ulang tertentu

  T x   1 
 Ln   Ln  r 
  Tr x   
Yn = Nilai rata-rata dari reduksi data, nilainya tergantung dari jumlah data (n)
Sn = Reduced Standar Deviation yang nilainya tergantung dari jumlah data (n)

 X
i 1
i X 2

S = Simpangan baku = n 1
n = Jumlah data
CS = koefisien kepencengan = 1,1396
CK = koefisien kurtosis = 5,4002

Tabel 3 - 2 Perhitungan Kurva Distribusi Gumbel Tipe I


No. Tahun X terurut (X i - X rerata) (X i - X rerata)2 (X i - X rerata)3 (X i - X rerata)4
1 2004 23 -110 12114 -1.333.245 146.739.398
2 2002 60 -73 5363 -392.735 28.760.688
3 2000 62 -71 5041 -357.938 25.414.284
4 1999 85 -48 2312 -111.158 5.344.702
5 2006 121 -12 135 -1.570 18.243
6 2005 144 11 131 1.496 17.117
7 2001 157 24 580 13.977 336.679
8 1998 169 36 1292 46.416 1.668.109
9 1997 185 52 2732 142.795 7.463.621
10 1996 227 94 8888 837.980 79.003.220
11 2003 229 96 9214 884.409 84.892.840
Jumlah : 1.462 0 47.801 -269.573 379.658.901
Sumber : Hasil Perhitungan
Dari perhitungan di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
n = 11
Xrerata = 133
Sd = 69,14
Sn = 0,97
Yn = 0,50

Persamaan yang diperoleh dengan menggunakan Metode Gumbel Tipe I, adalah :


X = Xrerata + (K . Sd)
X = Xrerata + (((YT – Yn)/Sn)) x Sd)
YT – 0,50
X = 132,88 + -------------- x 69,14
0,97

Tabel 3 - 3 Nilai Ekstrim Distribusi Gumbel Tipe I


T YT Sd Yn Sn K X (mm)
2 0,3665 69,1385 0,4996 0,9676 -0,1375 123
5 1,4999 69,1385 0,4996 0,9676 1,0338 204
10 2,2504 69,1385 0,4996 0,9676 1,8094 258
20 2,9702 69,1385 0,4996 0,9676 2,5533 309
25 3,1985 69,1385 0,4996 0,9676 2,7893 326
50 3,9019 69,1385 0,4996 0,9676 3,5163 376
100 4,6001 69,1385 0,4996 0,9676 4,2379 426

2. Distribusi Log Pearson Tipe III


Distribusi Log Pearson Tipe III merupakan hasil transformasi dari distribusi Pearson Tipe
III dengan menggantikan data menjadi nilai logaritmik. Persamaan distribusi Log
Pearson Tipe III dapat ditulis sebagai berikut :

Log Xt = Log X   G  S 
Keterangan :
Xt = Besarnya curah hujan dengan periode t (mm)

Log X = Rata-rata nilai logaritma data X hasil pengamatan (mm)

S = Standar Deviasi nilai logaritma data X hasil pengamatan


n

  Log X
t 1
t  Log X  2

= n 1
CS = koefisien kepencengan


n. logX  logX  3

=
 n  1 . n  2 . SlogX  3
CK = koefisien kurtosis


n 2  logX  logX  4

=
 n  1    n  2    n  3    S log X  4

Tabel 3 - 4 Perhitungan Kurva Distribusi Log Pearson Tipe III


(Log Xi - (Log Xi - rerata (Log Xi - rerata (Log Xi -
No. Xi Log Xi
rerata Log X) Log X)2 Log X)3 rerata Log X)4
1 23 1,3583 -0,6875 0,4726 -0,3249 0,2234
2 60 1,7756 -0,2702 0,0730 -0,0197 0,0053
3 62 1,7916 -0,2542 0,0646 -0,0164 0,0042
4 85 1,9284 -0,1174 0,0138 -0,0016 0,0002
5 121 2,0837 0,0379 0,0014 0,0001 0,0000
6 144 2,1593 0,1135 0,0129 0,0015 0,0002
7 157 2,1958 0,1500 0,0225 0,0034 0,0005
8 169 2,2274 0,1816 0,0330 0,0060 0,0011
9 185 2,2675 0,2217 0,0492 0,0109 0,0024
10 227 2,3563 0,3105 0,0964 0,0299 0,0093
11 229 2,3596 0,3138 0,0985 0,0309 0,0097
TOTAL 1.462 22,5036 0,0000 0,9379 -0,2800 0,2562
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari perhitungan di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :


n = 11
Rerata log X = 2,0458
Standar deviasi (S.log X) = 0,3063
Cs = -1,1915
Ck = 1,1732

Persamaan yang digunakan dalam Metode Distribusi Log Pearson Tipe III, adalah :

Log Xt = Log X   G  S 
Log Xt = 2,0163   G  0,3216 
Tabel 3 - 5 Nilai Ekstrim Distribusi Log Pearson Tipe III
T P(%) Cs G Log X X (mm)
2 50 -1,1915 0,1937 2,1051 127
5 20 -1,1915 0,8443 2,3044 202
10 10 -1,1915 1,0878 2,3789 239
20 5 -1,1915 1,2526 2,4294 269
25 4 -1,1915 1,2856 2,4395 275
50 2 -1,1915 1,3838 2,4696 295
100 1 -1,1915 1,4549 2,4914 310
Sumber : Hasil Perhitungan

3. Curah Hujan Rancangan Untuk Tiap Metode


Berikut ini rekapan curah hujan rancangan dari masing-masing metode di atas :

Tabel 3 - 6 Rekapan Curah Hujan Rancangan Tiap Metode

No Kala Ulang Distribusi Gumbel Tipe I Distribusi Log Pearson Tipe III
(Tahun) (mm) (mm)

1 2 123 127
2 5 204 202
3 10 258 239
4 20 309 269
5 25 326 275
6 50 376 295
7 100 426 310
Sumber : Hasil Perhitungan

450
Curah Hujan Rancangan (mm)

400

350

300

250

200

150

100

50

0
2 5 10 20 25 50 100

Distribusi Gumbel Tipe I (mm) 123 204 258 309 326 376 426
Distribusi Log Pearson Tipe III 127 202 239 269 275 295 310

Periode Kala Ulang (Tahun)

Grafik 3 - 1 Analisis Curah Hujan Rancangan Harian Maksimun Tahunan


Dari tabel dan gambar di atas terlihat bahwa perhitungan curah hujan rancangan dengan
menggunakan beberapa metode di atas, memperlihatkan hasil yang tidak jauh berbeda
(hampir sama) antara metode distribusi satu dengan distribusi yang lainnya.

3.3. Pemilihan Distribusi dengan Uji Kecocokan


Untuk menentukan kecocokan distribusi frekuensi dilakukan uji kecocokan dengan Metode
Chi-Kuadrat dan metode Smirnov-Kolmogorov.

3.3.1. Uji Chi Kuadrat


Uji Chi-kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi peluang yang
telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data yang dianalisis. Pengambilan
keputusan uji ini menggunakan parameter 2. Parameter 2 dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
k
EF  OF 2
2hitung = 
i 1 EF
Berikut ini uji chi – square untuk masing-masing distribusi.
Pembagian Kelas (K) :
n = 11
K = 1+ (3.322 * Log N) = 4.4595  5 kelas

Peluang kelas batas (P) :


m
P = --------- = 0,2%≈ 20%
N +1

1. Distribusi Gumbel Tipe I


Tabel 3 - 7 Besar Peluang dan Nilai Batas Kelas untuk Distribusi Gumbel Tipe I

P(%) T YT Sd Yn Sn K X (mm)
69,138
20 5,0000 1,4999 0,4996 0,9676 1,0338 204
5
69,138
40 2,5000 0,6717 0,4996 0,9676 0,1779 145
5
69,138
60 1,6667 0,0874 0,4996 0,9676 -0,4260 103
5
69,138
80 1,2500 -0,4759 0,4996 0,9676 -1,0081 63
5

Sehingga :
Sub kelas 1 : X < 63
Sub kelas 2 : 63 < X < 103
Sub kelas 3 : 103 < X < 145
Sub kelas 4 : 145 < X < 204
Sub kelas 5 : X > 204

Tabel 3 - 8 Perhitungan Uji Chi-Kuadrat Untuk Distribusi Gumbel Tipe I


Jumlah Data
No. Nilai Batas Sub Kelas (OF - EF)2 (OF - EF)2 / EF
OF EF
1 X < 63 3 2.2 0,640 0,291
2 63 < X < 103 1 2.2 1,440 0,655
3 103 < X < 145 2 2.2 0,040 0,018
4 145 < X < 204 3 2.2 0,640 0,291
5 X > 204 2 2.2 0,040 0,018
Jumlah 11 11 1.273
Sumber : Hasil Perhitungan

Keterangan :
OF = Nilai Pengamatan
EF = Nilai Teoritis
2hitung = 1,273
DK = K - (P + 1)
K (jumlah kelas) = 5
P (parameter yang terikat dalam agihan frekuensi) = 2
Untuk : DK = 2 dan  = 5% → 2cr = 5.991
Ternyata 2hitung < 2cr → Distribusi frekuensi dapat diterima

2. Distribusi Log Pearson Tipe III


Tabel 3 - 9 Besar Peluang dan Nilai Batas Kelas untuk Metode atau
Distribusi Log Pearson Tipe – III
P(%) Cs G Log X X (mm)
20 -1,1915 0,8443 2,3044 202
40 -1,1915 0,4106 2,1715 148
60 -1,1915 -0,1152 2,0105 102
80 -1,1915 -0,7331 1,8213 66
Sumber : Hasil Perhitungan

Sehingga :
Sub kelas 1 X < 66
Sub kelas 2 66 < X < 102
Sub kelas 3 102 < X < 148
Sub kelas 4 148 < X < 202
Sub kelas 5 X > 202

Tabel 3 - 10 Perhitungan Uji Chi-Kuadrat Untuk Distribusi Log Pearson Tipe III
Nilai Batas Jumlah Data (OF - EF)2 /
No. (OF - EF)2
Sub Kelas OF EF EF
1 X < 66 3 2.2 0,640 0,291
2 66 < X < 102 1 2.2 1,440 0,655
3 102 < X < 148 2 2.2 0,040 0,018
4 148 < X < 202 3 2.2 0,640 0,291
5 X > 202 2 2.2 0,040 0,018
Jumlah : 11 11. 2,800 1,273
Sumber : Hasil Perhitungan

Keterangan :
OF = Nilai Pengamatan
EF = Nilai Teoritis
2hitung = 1,273
DK = K - (P + 1)
K (jumlah kelas) = 5
P (parameter yang terikat dalam agihan frekuensi) = 2
Untuk : DK = 2 dan = 5% → 2cr = 5,991
Ternyata 2hitung < 2cr → DistribusifFrekuensi dapat diterima

3. Hasil Pengujian Distribusi Dengan Parameter Chi - Kuadrat


Tabel 3 - 11 Hasil Pengujian Distribusi dengan Parameter Chi-Kuadrat
Nilai Nilai
No. Metode Distribusi Keterangan
2hitung 2kritis
1. Distribusi Gumbel Tipe I 1.273 5,991 2hitung  2kritis = Diterima
2. Distribusi Log Pearson Tipe III 1.273 5,991 2hitung  2kritis = Diterima
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari hasil pengujian di atas didapatkan bahwa untuk uji chi-square, semua kurva distribusi
dari kedua metode tersebut diterima.

3.3.2. Uji Smirnov Kolmogorov


Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorof, sering disebut juga uji kecocokan non parametrik,
karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu. Uji ini digunakan untuk
menguji simpangan/selisih terbesar antara peluang pengamatan (empiris) dengan peluang
teoritis.

1. Distribusi Gumbel Tipe I


Tabel 3 - 12 Uji Smirnov-Kolmogorof pada Distribusi Gumbel Tipe I
D
No. Tahun X m Sn (X) YT Tr Pr Px (X)
I PX (X) - Sn (X)

1 2004 23 1 0,0833 -1,0407 1,0626 0,9411 0,0589 0,0244


2 2002 60 2 0,1667 -0,5253 1,2260 0,8157 0,1843 0,0177
3 2000 62 3 0,2500 -0,4941 1,2410 0,8058 0,1942 0,0558
4 1999 85 4 0,3333 -0,1733 1,4377 0,6955 0,3045 0,0289
5 2006 121 5 0,4167 0,3370 1,9597 0,5103 0,4897 0,0730
6 2005 144 6 0,5000 0,6597 2,4771 0,4037 0,5963 0,0963
7 2001 157 7 0,5833 0,8367 2,8448 0,3515 0,6485 0,0651
8 1998 169 8 0,6667 1,0026 3,2558 0,3071 0,6929 0,0262
9 1997 185 9 0,7500 1,2311 3,9493 0,2532 0,7468 0,0032
10 1996 227 10 0,8333 1,8190 6,6794 0,1497 0,8503 0,0170
11 2003 229 11 0,9167 1,8430 6,8284 0,1464 0,8536 0,0631
 0,0963

Keterangan :
Rerata X = 133
Standar Deviasi (S) = 91,651
 Mak = 0,096
n (jumlah data) = 11
 (derajad kepercayaan) = 5%
 kritis = 0,3910

Karena Mak < kritis, maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan persamaan
distribusi dapat diterima.

2. Distribusi Log Pearson Tipe III


Tabel 3 - 13 Uji Smirnov-Kolmogorof pada Distribusi Log Pearson Tipe III
D
Tahun X Log X G m Sn (X) Pr Px (X)
I PX (X) - Sn (X)

2004 23 1,358 -2.245 1 0,083 0,961 0,039 0,044


2002 60 1,776 -0.882 2 0,167 0,860 0,140 0,026
2000 62 1,792 -0.830 3 0,250 0,855 0,145 0,105
1999 85 1,928 -0,383 4 0,333 0,742 0,258 0,076
2006 121 2,084 0,124 5 0,417 0,659 0,341 0,075
2005 144 2,159 0,371 6 0,500 0,443 0,557 0,057
2001 157 2,196 0,490 7 0,583 0,404 0,596 0,013
1998 169 2,227 0,593 8 0,667 0,371 0,629 0,037
1997 185 2,268 0,724 9 0,750 0,328 0,672 0,078
1996 227 2,356 1,014 10 0,833 0,234 0,766 0,068
2003 229 2,360 1,025 11 0,917 0,231 0,769 0,148
Sumber : Hasil Perhitungan Maks. 0,1477

Keterangan :
Rerata Log X = 2,045
Standar Deviasi (S) = 0,3063
 Mak = 0,1477
n (jumlah data) = 11
 (derajad kepercayaan) = 5%
 kritis = 0,3910

Karena Maks. <  Kritis Maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan
persamaan distribusi dapat diterima

3. Hasil Pengujian Distribusi Dengan Parameter Chi - Kuadrat


Tabel 3 - 14 Hasil Pengujian Distribusi dengan Parameter Uji Smirnov – Kolmogorof
Nilai Nilai
No. Metode Distribusi Keterangan
maks kritis

1 Distribusi Gumbel Tipe I 0,0963 0,2748  mak <  kritis = diterima

Distribusi Log Pearson


2 0,1477 0,2748  mak <  kritis = diterima
Tipe III
Sumber : Hasil Perhitungan
Dari hasil pengujian uji smirnov-kolmogorof di atas, didapatkan bahwa kurva distribusi untuk
semua metode diterima, dan untuk perhitungan selanjutnya maka curah hujan rencana yang
digunakan adalah hasil perhitungan dengan menggunakan Distribusi Log Pearson Tipe III.

3.4. Analisis Debit Banjir Rencana


Dalam studi ini perhitungan debit banjir menggunakan metode hidrograf satuan sintetik
Nakayasu. Metode hidrograf satuan sintetik Nakayasu adalah metode yang berdasarkan
teori hidrograf satuan yang menggunakan hujan efektif (bagian dari hujan total yang menjadi
limpasan langsung). Parameter yang mempengaruhi analisis debit banjir rencana dengan
metode hidrograf satuan sintetik Nakayasu adalah :
 Curah hujan rencana (R24)
 Luas daerah tangkapan hujan (km2)
 Panjang sungai (km)
 Koefisien pengaliran (C)
 Koefisien 

Persamaan yang dipakai dalam perhitungan debit banjir rencana dengan metode hidrograf
satuan sintetik Nakayasu adalah :

1. Intensitas Curah Hujan


Untuk analisis intensitas curah hujan digunakan formula dari DR. Mononobe yaitu :
Rt = R24/24. (24/T)(2-3)
Dimana :
Rt = Rerata hujan dari awal sampai jam ke T (mm/jam)
T = Waktu hujan dari awal sampai jam ke T (jam)
R24 = Tinggi hujan maksimum dalam 24 jam (mm/jam)
RT = T. Rt – (T – 1). R(T-1)

Dimana :
RT = Intensitas curah hujan pada jam T (mm/jam)
R(T+1) = Rerata curah hujan dari awal sampai jam ke (T – 1)

2. Hujan Efektif
Re = f. RT
Dimana :
Re = Hujan efektif (mm/jam)
f = Koefisien pengaliran sungai
RT = Intensitas curah hujan (mm/jam)

3. Hidrograf Satuan (UH)


A. RT
Qmaks =
3,6 . 0,30 . Tp + T0,3

Dimana :
Qmaks = Debit puncak banjir (m 3/dt)
RT = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas daerah pengaliran sungai (km 3)
Tp = Waktu permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)
T0,3 = Waktu dari puncak banjir sampai 0,3 kali debit puncak banjir (jam)
TP = Tg + 0,8 Tr
T0,3 =  . Tg
Tg = 0,4 + 0,058 L  = untuk L < 15 km
Tg = 0,21 L  = untuk L > 15 km
Tg = Waktu konsentrasi pada daerah aliran (jam)
Tr = Satuan waktu dari curah hujan (0,5 – 3,0)
 = Koefisien (1,5 – 3,0)
L = Ruas sungai terpanjang (km)

4. Banjir Rencana
Banjir rencana dihitung dengan prinsip superposisi yaitu sebagai berikut :
Q1 = Re1 . UH1
Q2 = Re1 .UH2 + Re2 . UH1 .
Q3 = Re1 .UH3 + Re2 . UH2 + Re3 . UH1
Qn = Re1 .UHn + Re2 . UH(n-1) + Re3 . UH(n-2) + ….. + Rn . UH1

5. Aliran Dasar
Aliran dasar dapat didekati sebagai fungsi luas DAS dan kerapatan jaringan sungai, (dalam
studi ini diabaikan) yang rumuskan sebagai berikut :
QB = 0,4751 A0.6444 D0.9430
D = L/A
Dimana :
Qn = Debit pada saat jam ke n (m 3/dt)
Re1 = Hujan rencana efektif jam ke 1 (mm/jam)
UH1 = Ordinat hidrografit satuan
Q1 = Total debit banjir pada jam ke I akibat limpasan hujan efektif (m 3/dt)
QB = Aliran dasar (m3/dt)
A = Luas DAS (km 2)
D = Kerapatan jaringan sungai (km/km 2)
L = Panjang seluruh sungai

Hasil perhitungan debit banjir rencana dengan metode hidrograf satuan Nakayasu seperti
ditunjukkan pada Tabel berikut.

Tabel 3 – 15 Rekapan Debit Banjir Rancangan


Metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu pada Wilayah Studi

Kala Debit Banjir Rancangan Dengan Menggunakan Metode HSS Nakayasu (m3/det)
No. Ulang S. S. S. Salesso S.Salesso S.
(Tahun) S. Kading S.Oring
Ajakkang Lampoko Kanan Kiri Kamiri
1 2 73 109 21 28 31 27 68
2 5 116 173 33 45 49 42 107
3 10 138 205 40 53 58 50 127
4 50 155 231 45 60 65 56 143
5 25 158 236 46 61 66 58 146
6 50 170 253 49 65 71 62 156
7 100 178 266 51 69 75 65 165
8 1000 282 421 81 109 118 103 261
Sumber : Hasil Perhitungan
450

400

350
Debit Banjir (m3/det)

300 S. Ajakkang
S. Lampoko
250 S. Salesso Kanan
S.Salesso Kiri
200 S. Kading
S.Oring
150 S. Kamiri

100

50

0
2 5 10 50 25 50 100 1000
Kala Ulang (Tahun)
Grafik 3 - 2 Debit
HIDROGRAF Banjir
SINTETIK Rancangan
BANJIR Metode
RANCANGAN HSS Nakayasu
DPS AJAKANG

300

250

Tr = 2 Thn
200 Tr = 5 Thn
Tr = 10 Thn
Tr = 20 Thn
Tr = 25 Thn
Tr = 50 Thn
DEBIT (M 3/dtk)

Tr = 100 Thn
150 PMF

100

50

0
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00
WAKTU (JAM)

Grafik 3 - 3 Hidrograf Satuan Sintetik HSS Nakayasu pada Sungai Ajakkang


HIDROGRAF SINTETIK BANJIR RANCANGAN DPS LAMPOKO

450

400

350
Tr = 2 Thn
Tr = 5 Thn
300 Tr = 10 Thn
Tr = 20 Thn
Tr = 25 Thn
DEBIT (M 3/dtk)

Tr = 50 Thn
250 Tr = 100 Thn
PMF

200

150

100

50

0
0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0
WAKTU (JAM)

Grafik 3 - 4 Hidrograf Satuan Sintetik HSS Nakayasu pada Sungai Lampoko


HIDROGRAF SINTETIK BANJIR RANCANGAN DPS Salesso Kanan

90

80

70
Tr = 2 Thn
Tr = 5 Thn
60 Tr = 10 Thn
Tr = 20 Thn
Tr = 25 Thn
DEBIT (M 3/dtk)

Tr = 50 Thn
50 Tr = 100 Thn
PMF

40

30

20

10

0
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0 10,0
WAKTU (JAM)

Grafik 3 - 5 Hidrograf Satuan Sintetik HSS Nakayasu pada Sungai Salesso Kanan
HIDROGRAF SINTETIK BANJIR RANCANGAN DPS SALESSO KIRI

120

100

Tr = 2 Thn
Tr = 5 Thn
80 Tr = 10 Thn
Tr = 20 Thn
Tr = 25 Thn
DEBIT (M 3/dtk)

Tr = 50 Thn
Tr = 100 Thn
PMF
60

40

20

0
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0 10,0
WAKTU (JAM)

Grafik 3 - 6 Hidrograf Satuan Sintetik HSS Nakayasu pada Sungai Salesso Kiri
HIDROGRAF SINTETIK BANJIR RANCANGAN DPS KADING

140

120

100 Tr = 2 Thn
Tr = 5 Thn
Tr = 10 Thn
Tr = 20 Thn
Tr = 25 Thn
DEBIT (M 3/dtk)

80 Tr = 50 Thn
Tr = 100 Thn
PMF

60

40

20

0
0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0
WAKTU (JAM)

Grafik 3 - 7 Hidrograf Satuan Sintetik HSS Nakayasu pada Sungai Kading


HIDROGRAF SINTETIK BANJIR RANCANGAN DPS ORING

120

100

Tr = 2 Thn
Tr = 5 Thn
80 Tr = 10 Thn
Tr = 20 Thn
Tr = 25 Thn
DEBIT (M 3/dtk)

Tr = 50 Thn
Tr = 100 Thn
PMF
60

40

20

0
0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0
WAKTU (JAM)

Grafik 3 - 8 Hidrograf Satuan Sintetik HSS Nakayasu pada Sungai Oring


HIDROGRAF SINTETIK BANJIR RANCANGAN DPS ORING

300

250

Tr = 2 Thn
Tr = 5 Thn
200 Tr = 10 Thn
Tr = 20 Thn
Tr = 25 Thn
DEBIT (M 3/dtk)

Tr = 50 Thn
Tr = 100 Thn
PMF
150

100

50

0
0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0
WAKTU (JAM)

Grafik 3 - 9 Hidrograf Satuan Sintetik HSS Nakayasu pada Sungai Kamiri

3.5. Evapotranspirasi
Dalam studi ini untuk menghitung besarnya evapotranspirasi digunakan metode Penmann
Modifikasi yang telah disesuaikan dengan keadaan daerah Indonesia.
Eto = c x Eto*
Eto* = W (0.75.Rs – Rn1) + (1 – W). f(u). (ea – ed)

Rumus penyederhanaan Penman ini mempunyai ciri khusus sebagai berikut:


W = faktor yang berhubungan dengan suhu (t) dan elevasi daerah
Rs = radiasi gelombang pendek (mm/hari)
= (0,25 + 0,54. n/N). Ra
Ra = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfir (angka angot)
Rn1 = radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)
= f(t) . f(ed) . f(n/N)
f(T) = fungsi suhu = . Ta4
f(ed) = fungsi tekanan uap
= 0,34 – 0,044 . (ed)1/2
f(n/N) = fungsi kecerahan
= 0,1 + 0,9 . n/N
f(u) = fungsi kecepatan angin angin pada ketinggian 2 meter (m/det)
= 0,27 (1 + 0,864 . u)
(ea–ed) = perbedaan tekanan uap jenuh dengan uap sebenarnya
ed = ea . RH
RH = kelembaban udara relatif (%)
c = angka koreksi Penman yang besarnya melihat kondisi siang dan malam
Tabel 3-16. Perhitungan Evaporasi Potensial (ET 0) Metode Penman
Modifikasi

Parameter Satuan Jan. Peb. Mar. Apr. Mei Jun. Jul. Agt. Sep. Okt. Nop. Des.

0
Suhu (t) C 26,55 26,51 28,80 28,71 29,07 28,48 28,39 28,85 29,16 27,53 29,13 26,91
Sinar Matahari (n/N) % 35,10 31,92 42,62 43,25 56,22 59,07 58,90 71,83 72,25 58,68 48,90 32,76
Kelembaban relatif (Rh) % 92,91 92,88 99,06 97,36 97,00 96,64 89,37 88,48 82,62 83,13 92,09 87,26
Kecepatan Angin (u) m/dt 0,66 0,60 0,62 0,62 0,63 0,67 0,73 0,93 0,99 0,83 0,83 0,69
w 0,77 0,77 0,78 0,78 0,79 0,78 0,78 0,78 0,79 0,78 0,79 0,77
Ra mm/hari 15,53 15,82 15,60 14,88 13,77 13,17 13,37 14,27 15,09 15,61 15,53 15,43
Rs mm/hari 6,82 6,68 7,49 7,20 7,62 7,49 7,60 9,11 9,66 8,85 7,98 6,58
f(t) mm/hari 16,01 16,00 16,46 16,44 16,51 16,40 16,38 16,47 16,53 16,21 16,53 16,08
ea mbar 34,76 34,67 39,64 39,43 40,26 38,90 38,70 39,76 40,47 36,81 40,40 35,51
ed mbar 32,29 32,20 39,27 38,39 39,05 37,60 34,58 35,18 33,43 30,60 37,20 30,99
f(ed) mbar 0,09 0,09 0,06 0,07 0,07 0,07 0,08 0,08 0,09 0,10 0,07 0,10
f(n/N) 0,42 0,39 0,48 0,49 0,61 0,63 0,63 0,75 0,75 0,63 0,54 0,39
f(u) m/dt 0,42 0,41 0,41 0,42 0,42 0,43 0,44 0,49 0,50 0,46 0,46 0,43
Rn1 mm/hari 0,60 0,56 0,51 0,54 0,65 0,73 0,84 0,97 1,06 0,98 0,64 0,60
ea - ed mbar 2,46 2,47 0,37 1,04 1,21 1,31 4,11 4,58 7,03 6,21 3,20 4,52
ETu* mm/hari 3,70 3,64 4,04 3,90 4,09 3,95 4,20 5,07 5,61 5,03 4,52 3,78
c 1,10 1,10 1,00 0,90 0,90 0,90 0,90 1,00 1,10 1,10 1,10 1,10
ETo mm/hari 4,07 4,01 4,04 3,51 3,68 3,55 3,78 5,07 6,18 5,53 4,97 4,16
Stasiun Klimatologi BPP Palanro Kab. Barru
Tabel 3 - 16 Perhitungan Evaporasi Potensial (ET0) Metode Penman Modifikasi
3.6. Analisis Debit Aliran Rendah
Debit aliran masuk ke dalam sungai berasal dari hujan yang turun di dalam daerah
cekungan. Sebagian dari hujan tersebut menguap, sebagian lagi turun mencapai
permukaan tanah. Hujan yang turun mencapai tanah sebagian masuk ke dalam tanah
(resapan), yang akan mengisi pori-pori tanah, dan sebagian mengalir menuju sungai
sebagai aliran bawah permukaan. Sedangkan sisanya mengalir di atas tanah berupa aliran
permukaan (run off). Jika pori tanah sudah mengalami kejenuhan, air akan mengalir masuk
ke dalam tampungan air tanah. Gerakan air ini disebut perkolasi. Sedikit demi sedikit air dari
tampungan air tanah mengalir keluar sebagai mata air menuju alur dan disebut aliran dasar
(base flow). Sisa dari curah hujan yang mengalir di atas permukaan yang disebut aliran
permukaan bersama dengan aliran dasar bergerak masuk menuju sungai.

Potensi air merupakan debit yang tersedia guna keperluan tertentu (irigasi, air minum,
industri maupun PLTA) dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. Dalam
pekerjaan ini perhitungan potensi air digunakan untuk mengetahui potensi sumber air untuk
kebutuhan air di lokasi studi.

Menurut pengamatan, besarnya potensi air untuk penyelesaian optimum penggunaan air
masing-masing keperluan berbeda-beda. Potensi air adalah debit minimum sungai untuk
kemungkinan terpenuhi yang sudah ditentukan yang dapat dipakai untuk kebutuhan
tertentu. Potensi air ditentukan dengan interval waktu setengah bulanan atau bulanan. Debit
minimum sungai dianalisis atas dasar data debit harian sungai atau dengan data curah
hujan.

Berikut ini adalah hasil perhitungan debit andalan DAS di Wilayah Studi dengan
menggunakan metode FJ Mock.
Tabel 3 – 17 Debit Andalan 80% pada masing-masing Sungai di Wilayah Studi
Debit Andalan 80%
m3/s
No. Bulan
S. S. Salesso S.Salesso S. S.
S. Ajakkang S. Kading
Lampoko Kanan Kiri Oring Kamiri
Jan I 1,718 0,833 0,039 0,128 0,252 0,141 0,515
1
Jan II 1,115 0,571 0,023 0,108 0,168 0,103 0,323
Feb I 0,714 0,389 0,012 0,094 0,110 0,077 0,189
2
Feb II 0,680 0,365 0,010 0,092 0,103 0,074 0,171
Mar I 0,843 0,446 0,015 0,099 0,128 0,085 0,230
3
Mar II 1,060 0,622 0,026 0,112 0,184 0,111 0,360
Apr I 0,920 0,486 0,018 0,102 0,141 0,091 0,260
4
Apr II 0,471 0,277 0,005 0,086 0,075 0,061 0,107
Mei I 0,645 0,375 0,011 0,093 0,106 0,075 0,179
5
Mei II 0,513 0,297 0,006 0,087 0,081 0,064 0,121
Juni I 0,375 0,239 0,002 0,083 0,063 0,056 0,079
6
Juni II 0,351 0,229 0,002 0,082 0,059 0,054 0,071
Jul I 0,311 0,209 0,001 0,081 0,053 0,051 0,057
7
Jul II 0,303 0,203 0,000 0,080 0,051 0,050 0,052
Aug I 0,302 0,202 0,000 0,080 0,051 0,050 0,051
8
Aug II 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
Sep I 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
9
Sep II 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
Okt I 0,312 0,206 0,000 0,080 0,052 0,051 0,054
10
Okt II 0,303 0,201 0,000 0,080 0,050 0,050 0,051
Nop I 0,333 0,215 0,001 0,081 0,055 0,052 0,061
11
Nop II 1,057 0,543 0,021 0,106 0,159 0,099 0,301
Des I 1,003 0,518 0,020 0,104 0,151 0,096 0,283
12
Des II 1,226 0,619 0,026 0,112 0,184 0,110 0,358
Tabel 3 - 18 Debit Andalan 99% pada masing-masing Sungai di Wilayah Studi
Debit Andalan 99 %
m3/s
No. Bulan
S. S. Salesso S.Salesso S. S.
S. Ajakkang S. Kading
Lampoko Kanan Kiri Oring Kamiri
Jan I 1,478 0,733 0,033 0,120 0,220 0,127 0,441
1
Jan II 0,967 0,502 0,019 0,103 0,146 0,093 0,272
Feb I 0,337 0,217 0,001 0,081 0,055 0,052 0,062
2
Feb II 0,590 0,331 0,008 0,090 0,092 0,069 0,146
Mar I 0,321 0,211 0,001 0,081 0,053 0,052 0,058
3
Mar II 0,369 0,236 0,002 0,083 0,061 0,055 0,076
Apr I 0,492 0,287 0,005 0,087 0,078 0,063 0,114
4
Apr II 0,317 0,208 0,000 0,081 0,053 0,051 0,056
Mei I 0,427 0,257 0,004 0,084 0,068 0,058 0,092
5
Mei II 0,310 0,204 0,000 0,080 0,051 0,051 0,053
Juni I 0,310 0,204 0,000 0,080 0,051 0,051 0,053
6
Juni II 0,304 0,202 0,000 0,080 0,051 0,050 0,051
Jul I 0,301 0,201 0,000 0,080 0,050 0,050 0,051
7
Jul II 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
Aug I 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
8
Aug II 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
Sep I 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
9
Sep II 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
Okt I 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
10
Okt II 0,300 0,200 0,000 0,080 0,050 0,050 0,050
Nop I 0,306 0,203 0,000 0,080 0,051 0,050 0,052
11
Nop II 0,434 0,261 0,004 0,085 0,069 0,059 0,094
Des I 0,458 0,271 0,004 0,085 0,073 0,060 0,102
12
Des II 0,429 0,259 0,004 0,084 0,069 0,058 0,093
Grafik 3 - 10 Debit Andalan pada DAS Lampoko dengan Menggunakan Metode FJ Mock

2,00
Debit Andalan 80%
Debit Andalan 99%
1,80 1,72

1,60
1,48

1,40
1,23

1,20 1,11
1,06 1,06
1,00
0,97
1,00 0,92
0,84

0,80 0,71
0,68
0,65

Debit Andalan (m3/s)


0,59
0,60 0,51
0,49 0,47 0,46
0,43 0,43 0,43
0,37 0,38
0,34 0,35 0,33
0,40 0,32 0,32 0,31 0,31 0,30 0,31
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,31
0,30 0,30 0,31

0,20

0,00
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Juni I Juni II Jul I Jul II Aug I Aug II Sep I Sep II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II

Bulan
Grafik 3 - 11 Debit Andalan pada DAS Ajakkang dengan Menggunakan Metode FJ Mock
0,90
0,833 Debit Andalan 80%
Debit Andalan 99%
0,80
0,733

0,70
0,622 0,619

0,60 0,571
0,543
0,518
0,502
0,486
0,50
0,446

0,389
0,375
0,40 0,365
0,331
0,297
0,287

Debit Andalan (m3/s)


0,277 0,271
0,30 0,257 0,261 0,259
0,236 0,239
0,229
0,217 0,211 0,208 0,209 0,206 0,215
0,204 0,204 0,202 0,201 0,203
0,200 0,202
0,200 0,200 0,200 0,200 0,200 0,201
0,200 0,203
0,20

0,10

0,00
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Juni I Juni II Jul I Jul II Aug I Aug II Sep I Sep II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II

Bulan
Grafik 3 - 12 Debit Andalan pada DAS Salesso Kanan dengan Menggunakan Metode FJ
Mock

0,04
0,04

Debit Andalan 80%


0,033 Debit Andalan 99%

0,03
0,03 0,03

0,02
0,02
0,02
0,02 0,019
0,02

0,02

Debit Andalan (m3/s)


0,01
0,01
0,01

0,01 0,008

0,01
0,005
0,00 0,004
0,004 0,004 0,004
0,002 0,00
0,00
0,001 0,001 0,00 0,00
0,000 0,000 0,000 0,000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0,00
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Juni I Juni II Jul I Jul II Aug I Aug II Sep I Sep II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II

Bulan
Grafik 3 - 13 Debit Andalan Pada DAS Salesso Kiri Dengan Menggunakan Metode FJ
Mock
Mock Mock

0,13 0,128

Debit Andalan 80%


Debit Andalan 99%
0,120

0,12

0,112 0,112

0,11 0,108
0,106
0,104
0,103
0,102

0,099
0,10

Debit Andalan (m3/s)


0,094
0,093
0,092

0,090
0,09 0,087
0,087
0,086 0,085
0,084 0,085 0,084
0,083 0,083
0,082
0,081 0,081 0,081
0,081 0,080 0,080 0,081 0,080 0,080 0,080
0,080 0,080 0,080 0,080 0,080 0,080 0,080 0,080 0,080
0,08
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Juni I Juni II Jul I Jul II Aug I Aug II Sep I Sep II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II

Bulan
Grafik 3 - 14 Debit Andalan pada DAS Kading Dengan Menggunakan Metode FJ Mock

0,252

Debit Andalan 80%


Debit Andalan 99%
0,23 0,220

0,184 0,184

0,18 0,168
0,159
0,151
0,146
0,141

0,128
0,13
0,110
0,106

Debit Andalan (m3/s)


0,103

0,092

0,081
0,078
0,075 0,073
0,08 0,068 0,069 0,069
0,061 0,063
0,059
0,055 0,053 0,053 0,055
0,053 0,051 0,051 0,051 0,051 0,051 0,052 0,051
0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050

0,03
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Juni I Juni II Jul I Jul II Aug I Aug II Sep I Sep II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II

Bulan
Grafik 3 - 15 Debit Andalan pada DAS Oring dengan Menggunakan Metode FJ Mock
0,15
0,141

0,14
0,127 Debit Andalan 80%
Debit Andalan 99%
0,12
0,111 0,110

0,103
0,11

3
0,099
0,096
0,093
0,091

0,09 0,085

0,077
0,075
0,074
0,08
0,069

Debit Andalan (m /s)


0,064
0,063
0,061 0,060
0,058 0,059 0,058
0,06 0,055 0,056
0,054
0,052 0,052 0,051 0,052
0,051 0,051 0,051 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,051
0,050 0,050 0,050

0,05

0,03
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Juni I Juni II Jul I Jul II Aug I Aug II Sep I Sep II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II

Bulan
Grafik 3 - 16 Debit Andalan pada DAS Kamiri dengan Menggunakan Metode FJ Mock

0,60

Debit Andalan 80%


0,515 Debit Andalan 99%

0,50

0,441

0,40
0,360 0,358

0,323
0,301
0,283
0,30 0,272
0,260

0,230

0,189

Debit Andalan (m3/s)


0,20 0,179
0,171

0,146

0,121
0,114
0,107 0,102
0,092 0,094 0,093
0,10 0,076 0,079
0,071
0,062 0,058 0,057 0,061
0,056 0,053 0,053 0,051 0,051 0,052
0,050 0,051
0,050 0,050 0,050 0,050 0,054
0,050 0,051
0,050 0,052

0,00
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Juni I Juni II Jul I Jul II Aug I Aug II Sep I Sep II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II

Bulan
3.7. Analisis Kebutuhan Air
3.7.1. Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan air di lahan (crop water requirement) ialah kebutuhan air yang diperlukan pada
petakan lahan yang terdiri dari:
a. Kebutuhan air untuk pengolahan tanah
b. Kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman
c. Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air pada lahan

Banyaknya air yang diperlukan oleh tanaman pada suatu lahan pertanian dinyatakan dalam
persamaan berikut :
NFR = ETc + P - Re
Dimana :
NFR = kebutuhan air (mm/hari)
ETc = kebutuhan air tanaman (consumptive use), (mm/hari)
P = perkolasi (mm/hari)
Re = curah hujan efektif (mm)

Kebutuhan air untuk evapotranspirasi atau kebutuhan tanaman adalah sejumlah air yang
dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan. Air dapat menguap melalui
permukaan air maupun melalui daun-daun tanaman. Bila kedua proses penguapan tersebut
terjadi bersamaan, terjadilah proses evapotranspirasi, yaitu gabungan dari proses
penguapan air bebas (evaporasi) dan penguapan melalui tanaman (transpirasi). Dengan
demikian besarnya kebutuhan air tanaman adalah sebesar jumlah air yang hilang akibat
proses evapotranspirasi.

Besarnya kebutuhan air tanaman (consumptive use) dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut :
Etc = Kc . Eto
Dimana :
Etc = Evapotranspirasi (consumptive use), mm
Kc = Koefisien tanaman
Eto = Evaporasi potensial, mm/hari
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari daerah tidak jenuh ke dalam daerah jenuh. Laju
perkolasi lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
 Tekstur tanah
 Permeabilitas tanah

Laju perkolasi normal sesudah dilakukan penggenangan berkisar antara 1 – 3 mm/hari.


Berikut ini adalah hasil perhitungan kebutuhan air irigasi pada lokasi studi:
Tabel 3-19. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi (Alternatif I)
MT 1 : Nop - Peb (Padi 100 %), MT 2 : Mar - Jun (Padi 100 %), MT 3 Juli-Okt (Palawija 13%)
No. Uraian Satuan Gol. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
I II I II I II I II I II I II
(Alternatif II
II – VI) I II I II I II I II I II
1
2

1 Evapotranspirasi Potensial (ETo) (mm/hr) ungan


4,074,07 Evaporasi
4,01 4,01 4,04 Potensial
4,04 3,51 (ET0)
3,51 3,68Metode
3,68 3,55 Penman
3,55 3,78 Modifikasi
3,78 5,07 Stassiun
5,07 6,18 Klimatologi
6,18 5,53 5,53 BPP
4,97 4,97 4,16 4,16

2 Koefisien Tanaman (Kc) 1 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10
2 1,10 1,10 1,10
1,10 Barru
Palanro Kab. 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10

3 EP Crop (ETc) (mm/hr) 1 4,48 4,48 4,41 3,86 3,86 4,04 4,04 3,91 5,58 5,58 6,79 6,79 6,08 4,58 4,58
2 4,48 4,48 4,41 4,41 3,86 4,04 4,04 3,91 3,91 5,58 6,79 6,79 6,08 6,08 4,58

4 EP Crop 1/2 bulan (Etc 1/2 bulan) (mm) 1 67,24 67,24 66,13 57,89 57,89 60,67 60,67 58,63 83,72 83,72 101,89 101,89 91,26 68,67 68,67
2 67,24 67,24 66,13 66,13 57,89 60,67 60,67 58,63 58,63 83,72 101,89 101,89 91,26 91,26 68,67

5 Persiapan Lahan (mm) 1 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


2 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

6 Perkolasi (P) 1 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00
2 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00

7 Penggantian Air (WLR) 1 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00


2 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00

8 Kebutuhan Air Tanaman 1 147,24 97,24 96,13 30,00 130,00 180,00 87,89 137,89 90,67 90,67 88,63 30,00 130,00 180,00 113,72 163,72 131,89 131,89 121,26 30,00 130,00 130,00 148,67 98,67
2 97,24 147,24 96,13 96,13 30,00 130,00 180,00 87,89 140,67 90,67 88,63 88,63 30,00 130,00 180,00 113,72 181,89 131,89 121,26 121,26 30,00 130,00 130,00 148,67

9 Curah Hujan Efektif (mm) 1 50,31 30,61 20,37 16,45 12,06 13,95 23,54 7,43 8,76 4,73 1,78 1,87 16,92 5,78 3,48 7,42 9,26 22,01 13,41 28,16 1,37 32,94 28,67 40,33
2 50,31 30,61 20,37 16,45 12,06 13,95 23,54 7,43 8,76 4,73 1,78 1,87 16,92 5,78 3,48 7,42 9,26 22,01 13,41 28,16 1,37 32,94 28,67 40,33

10 Kebutuhan Air Irigasi (mm) 1 96,93 66,63 75,76 13,55 117,94 166,05 64,34 130,46 81,92 85,94 86,84 28,13 113,08 174,22 110,24 156,30 122,63 109,88 107,85 1,84 128,63 97,06 119,99 58,34
2 46,93 116,63 75,76 79,68 17,94 116,05 156,46 80,46 131,92 85,94 86,84 86,75 13,08 124,22 176,52 106,30 172,63 109,88 107,85 93,10 28,63 97,06 101,33 108,34
(mm) 71,93 91,63 75,76 46,62 67,94 141,05 110,40 105,46 106,92 85,94 86,84 57,44 63,08 149,22 143,38 131,30 147,63 109,88 107,85 47,47 78,63 97,06 110,66 83,34

11 Kebutuhan Air Per Hektar (ltr/dt/ha) 0,55 0,70 0,58 0,36 0,52 1,07 0,84 0,80 0,81 0,65 0,66 0,44 0,48 1,14 1,09 1,00 1,12 0,84 0,82 0,36 0,60 0,74 0,84 0,63
64,80
12 Efisiensi Irigasi (%) 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 65,00 65,00 64,80

13 Kebutuhan Air Irigasi Netto (ltr/dt/ha) 0,36 0,45 0,38 0,23 0,34 0,70 0,55 0,52 0,53 0,43 0,43 0,28 0,31 0,57 0,55 0,50 0,56 0,42 0,41 0,18 0,30 0,48 0,55 0,41

Sumber : Hasil Perhitungan


Keterangan :
: Pengolahan Lahan

: Padi

: Palawija

: Bero
Tabel 3-20. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi (Alternatif II)
MT 1 : Nop - Peb (Padi 100 %), MT 2 : Mar - Jun (Palawija 100 %)
No. Uraian Satuan Gol. Januari Februari Maret April Mei
(Alternatif I – Juni
VI) Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
1
2
ungan Evaporasi Potensial (ET0) Metode Penman Modifikasi Stassiun Klimatologi BPP
1 Evapotranspirasi Potensial (ETo) (mm/hr) 4,07 4,07 4,01 4,01 4,04 4,04 3,51 3,51 3,68 3,68 3,55 3,55 3,78 3,78 5,07 5,07 6,18 6,18 5,53 5,53 4,97 4,97 4,16 4,16

2 Koefisien Tanaman (Kc) 1 1,10


Palanro1,10 1,10 Barru
Kab. 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10
2 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10

3 EP Crop (ETc) (mm/hr) 1 4,48 4,48 4,41 3,86 3,86 4,04 4,04 3,91 4,58 4,58
2 4,48 4,48 4,41 4,41 3,86 4,04 4,04 3,91 3,91 4,58

4 EP Crop 1/2 bulan (Etc 1/2 bulan) (mm) 1 67,24 67,24 66,13 57,89 57,89 60,67 60,67 58,63 68,67 68,67
2 67,24 67,24 66,13 66,13 57,89 60,67 60,67 58,63 58,63 68,67

5 Persiapan Lahan (mm) 1 100,00 100,00 125,00 125,00


2 100,00 100,00 125,00 125,00

6 Perkolasi (P) 1 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00
2 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00

7 Penggantian Air (WLR) 1 50,00 50,00 50,00 50,00


2 50,00 50,00 50,00 50,00

8 Kebutuhan Air Tanaman 1 147,24 97,24 96,13 30,00 130,00 180,00 87,89 137,89 90,67 90,67 88,63 0,00 0.00 0.00 0,00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 155,00 155,00 148,67 98,67
2 97,24 147,24 96,13 96,13 30,00 130,00 180,00 87,89 140,67 90,67 88,63 88,63 0.00 0.00 0,00 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 0,00 155,00 155,00 148,67

9 Curah Hujan Efektif (mm) 1 50,31 30,61 20,37 16,45 38,75 33,69 36,08 29,78 23,85 10,10 13,56 15,59 - - - - - - - - 1,37 32,94 28,67 40,33
2 50,31 30,61 20,37 16,45 38,75 33,69 36,08 29,78 23,85 10,10 13,56 15,59 - - - - - - - - 1,37 32,94 28,67 40,33

10 Kebutuhan Air Irigasi (mm) 1 96,93 66,63 75,76 13,55 91,25 146,31 51,81 108,11 66,82 80,58 75,07 15,59 0.00 0.00 - 0.00 0.00 0.00 0.00 - 153,63 122,06 119,99 58,34
2 46,93 116,63 75,76 79,68 8,75 96,31 143,92 58,11 116,82 80,58 75,07 73,03 0.00 0.00 - 0.00 0.00 0.00 0.00 - 1,37 122,06 126,33 108,34
(mm) 71,93 91,63 75,76 46,62 50,00 121,31 97,86 83,11 91,82 80,58 75,07 44,31 0.00 0.00 - 0.00 0.00 0.00 0.00 - 77,50 122,06 123,16 83,34

11 Kebutuhan Air Per Hektar (ltr/dt/ha) 0,55 0,70 0,58 0,36 0,38 0,92 0,75 0,63 0,70 0,61 0,57 0,34 0.00 0.00 - 0.00 0.00 0.00 0.00 - 0,59 0,93 0,94 0,63

12 Efisiensi Irigasi (%) 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 65,00 65,00 65,00 65,00

13 Kebutuhan Air Irigasi Netto (ltr/dt/ha) 0,36 0,45 0,38 0,23 0,25 0,60 0,37 0,32 0,35 0,31 0,29 0,17 0.00 0.00 - 0.00 0.00 0.00 0.00 - 0,38 0,60 0,61 0,41

Sumber : Hasil Perhitungan


Keterangan :
: Pengolahan Lahan

: Padi

: Palawija

: Bero
Tabel 3-21. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi (Alternatif III)
MT 1 : Nop - Peb (Padi 100 %), MT 2 : Mar - Jun (Palawija 100 %), MT 3 Juli - Oktober (Palawija 13 %)
No. Uraian Satuan Gol. Januari Februari Maret April Mei
(Alternatif I – VI) Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
1
2

1 Evapotranspirasi Potensial (ETo) (mm/hr)


ungan Evaporasi Potensial (ET0) Metode Penman Modifikasi Stassiun Klimatologi BPP
4,07 4,07 4,01 4,01 4,04 4,04 3,51 3,51 3,68 3,68 3,55 3,55 3,78 3,78 5,07 5,07 6,18 6,18 5,53 5,53 4,97 4,97 4,16 4,16

2 Koefisien Tanaman (Kc) 1 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10
2 1,10 1,10
Palanro Kab. Barru 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10

3 EP Crop (ETc) (mm/hr) 1 4,48 4,48 4,41 3,86 3,86 4,04 4,04 3,91 5,58 5,58 6,79 6,79 6,08 4,58 4,58
2 4,48 4,48 4,41 4,41 3,86 4,04 4,04 3,91 3,91 5,58 6,79 6,79 6,08 6,08 4,58

4 EP Crop 1/2 bulan (Etc 1/2 bulan) (mm) 1 67,24 67,24 66,13 57,89 57,89 60,67 60,67 58,63 83,72 83,72 101,89 101,89 91,26 68,67 68,67
2 67,24 67,24 66,13 66,13 57,89 60,67 60,67 58,63 58,63 83,72 101,89 101,89 91,26 91,26 68,67

5 Persiapan Lahan (mm) 1 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


2 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

6 Perkolasi (P) 1 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00
2 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00

7 Penggantian Air (WLR) 1 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00


2 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00

8 Kebutuhan Air Tanaman 1 147,24 97,24 96,13 30,00 130,00 180,00 87,89 137,89 90,67 90,67 88,63 30,00 130,00 180,00 113,72 163,72 131,89 131,89 121,26 30,00 130,00 130,00 148,67 98,67
2 97,24 147,24 96,13 96,13 30,00 130,00 180,00 87,89 140,67 90,67 88,63 88,63 30,00 130,00 180,00 113,72 181,89 131,89 121,26 121,26 30,00 130,00 130,00 148,67

9 Curah Hujan Efektif (mm) 1 50,31 30,61 20,37 16,45 38,75 33,69 36,08 29,78 23,85 10,10 13,56 15,59 16,92 5,78 3,48 7,42 9,26 22,01 13,41 28,16 1,37 32,94 28,67 40,33
2 50,31 30,61 20,37 16,45 38,75 33,69 36,08 29,78 23,85 10,10 13,56 15,59 16,92 5,78 3,48 7,42 9,26 22,01 13,41 28,16 1,37 32,94 28,67 40,33

10 Kebutuhan Air Irigasi (mm) 1 96,93 66,63 75,76 13,55 91,25 146,31 51,81 108,11 66,82 80,58 75,07 14,41 113,08 174,22 110,24 156,30 122,63 109,88 107,85 1,84 128,63 97,06 119,99 58,34
2 46,93 116,63 75,76 79,68 8,75 96,31 143,92 58,11 116,82 80,58 75,07 73,03 13,08 124,22 176,52 106,30 172,63 109,88 107,85 93,10 28,63 97,06 101,33 108,34
(mm) 71,93 91,63 75,76 46,62 50,00 121,31 97,86 83,11 91,82 80,58 75,07 43,72 63,08 149,22 143,38 131,30 147,63 109,88 107,85 47,47 78,63 97,06 110,66 83,34

11 Kebutuhan Air Per Hektar (ltr/dt/ha) 0,55 0,70 0,58 0,36 0,38 0,92 0,75 0,63 0,70 0,61 0,57 0,33 0,48 1,14 1,09 1,00 1,12 0,84 0,82 0,36 0,60 0,74 0,84 0,63
64,80
12 Efisiensi Irigasi (%) 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 65,00 65,00 65,00

13 Kebutuhan Air Irigasi Netto (ltr/dt/ha) 0,36 0,45 0,38 0,23 0,25 0,46 0,37 0,32 0,35 0,31 0,29 0,17 0,24 0,57 0,55 0,50 0,56 0,42 0,41 0,18 0,30 0,48 0,55 0,41

Sumber : Hasil Perhitungan


Keterangan :
: Pengolahan Lahan

: Padi

: Palawija

: Bero
Dari perhitungan di atas maka diperoleh besarnya kebutuhan air irigasi pada lokasi studi
adalah 0,698 l/dt/Ha. Sedangkan alternatif pola tata tanam yang terpilih adalah alternatif 1.

3.7.2. Kebutuhan Air Baku/Air Minum


Untuk mengetahui seberapa besar potensi ketersediaan air dalam memberikan pelayanan
kebutuhan air sampai dengan jangka waktu 10 tahun ke depan, maka Konsultan akan
memproyeksikan besarnya kebutuhan air dengan mengambil tahun dasar perencanaan
(basic year) yaitu dari tahun 2005 kemudian tahun proyeksinya sampai dengan tahun 2015.

1. Kebutuhan Air Domestik


Salah satu faktor kebutuhan air yang berpengaruh terhadap cukup tidaknya suatu
potensi sumber air yang ada adalah faktor pemakaian air oleh penduduk untuk
kebutuhan sehari-hari (domestik). Penduduk merupakan konsumen penting yang harus
mendapatkan prioritas dalam pemenuhan pelayananannya. Karena kesejahteraan
penduduklah yang pada akhirnya merupakan parameter keberhasilan pembangunan
pada suatu daerah. Untuk memproyeksi pertumbuhan penduduk, digunakan proyeksi
menggunakan rumus bunga (Geometric Rate of Growth) sebagai berikut :
Pt = Po(1 + r)n
dimana :
Pt = Jumlah penduduk yang dihitung pada tahun ke-t
Po = Jumlah penduduk tahun dasar prediksi
r = Prosentase rata-rata laju pertambahan penduduk per tahun
n = Jumlah tahun yang akan dihitung

2. Kebutuhan Air Non Domestik (Municipal dan Industri)


Kebutuhan air non domestik meliputi kebutuhan air untuk sektor perkotaan (municipal),
komersil dan perniagaan, industri dan pertanian. Disini diasumsikan bahwa terjadi
hubungan yang positif antara jumlah penduduk di wilayah studi dengan tingkat kegiatan
sektor non domestik. Juga diasumsikan bahwa hubungan ini memperlihatkan kenaikan
yang progresif dengan besarnya daerah pemukiman dimana kegiatan yang
berhubungan dengan sektor tersebut terjadi.

Sampai saat ini memang belum ada cara yang baku untuk menghitung kebutuhan air
bersih bagi sektor industri. Hal tersebut berkaitan dengan jenis serta besar atau kecilnya
skala industri. Metode yang pernah digunakan adalah dengan cara pendekatan empiris
bahwa kebutuhan air untuk sektor non domestik sebesar 20% dari sektor domestik dan
ada beberapa persamaan empiris lainnya. Dalam studi ini konsultan akan mencoba
pendekatan secara objektif dalam menentukan kebutuhan air untuk sektor non
domestik. Sehingga untuk masing-masing wilayah mempunyai pendekatan yang
berbeda dan tergantung dari data-data yang diperoleh. Untuk estimasi kebutuhan air
untuk non domestik dan industri di daerah studi mempertimbangkan hal-hal berikut :
 Proyeksi perkembangan penduduk sampai 10 tahun mendatang.
 Jenis dan perkembangan industri di wilayah studi.

Berikut ini adalah perhitungan kebutuhan air baku untuk masyarakat.

Tabel 3 - 22 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kecamatan Balusu


Kecamatan Prediksi Jumlah Penduduk (Jiwa)
No.
Balusu 2005 2006 2008 2010 2013 2015
1 Binuang 2.330 2.379 2.481 2.587 2.754 2.872
2 Madello 3.950 4.033 4.206 4.385 4.669 4.868
3 Takkalasi 4.788 4.889 5.098 5.316 5.660 5.901
4 Kamiri 1.907 1.947 2.030 2.117 2.254 2.350
5 Lampoko 2.658 2.714 2.830 2.951 3.142 3.276
6 Balusu 2.250 2.298 2.396 2.498 2.660 2.773
Jumlah Total 17.883 18.261 19.040 19.853 21.138 22.041

Tabel 3 - 23 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kecamatan Soppeng Riaja


Kecamatan Prediksi Jumlah Penduduk (Jiwa)
No.
Soppeng Riaja 2005 2006 2008 2010 2013 2015
1 Ajakkang 2.753 2.777 2.825 2.874 2.949 3.000
2 Paccekke 712 718 731 743 763 776
3 Kiru-Kiru 2.527 2.549 2.593 2.638 2.707 2.754
4 Mangkoso 3.327 3.356 3.414 3.473 3.564 3.625
5 Lawalu 1.793 1.808 1.840 1.872 1.920 1.954
6 Siddo 3.254 3.282 3.339 3.397 3.485 3.546
7 Batupute 3.079 3.106 3.159 3.214 3.298 3.355
17.44
Jumlah Total 17.595 17.900 18.210 18.685 19.009
5

Tabel 3 - 24 Proyeksi Jumlah Penduduk di daerah Pelayanan (Pemanfaat)


Jumlah Penduduk berdasarkan Tahun Proyeksi (Jiwa)
No. Nama Desa Kecamatan
2005 2006 2008 2010 2013 2015
Sungai Ajakkang,
I Salesso Kanan &
Salesso Kiri
1 Ajakkang Balusu 2.753 2.777 2.825 2.874 2.949 3.000
2 Kiru-Kiru Balusu 2.527 2.549 2.593 2.638 2.707 2.754
Jumlah 5.280 5.326 5.418 5.512 5.655 5.753
Sungai Oring &
II
Kading, Kamiri
Soppeng
Kamiri
Riaja
1.907 1.947 2.030 2.117 2.254 2.350

Tabel 3 - 25 Proyeksi Kebutuhan Air Minum di Wilayah Studi Hingga Tahun 2015

Kebutuhan Air Minum Wilayah Studi Hingga tahun 2015 (m3)


No Sungai
Domestik Non domestik Kehilangan air Total
1 Sungai Lampoko 89.421 8.942 19.673 118.036
Sungai Ajakkang, Salesso
2 85.049 8.505 18.711 112.265
Kanan & Salesso Kiri
3 Sungai Kading & Oring 17.372 1.737 3.822 22.931
4 Sungai Kamiri 34.744 3.474 7.644 45.863

3.7.3. Kebutuhan Air untuk Suplesi Tambak


Di bagian muara Sungai Lampoko direncanakan untuk pengembangan tambak sehingga
dalam analisa hidrologi ini akan dihitung besarnya kebutuhan air suplesi tambak.
Perhitungan adalah sebagai berikut.
Data :
1. Tinggi air di tambak
 Musim hujan = 1,00 m
 Musim kemarau = 0,80 m
2. Lebar total tambak = 100,80 m
3. Panjang total tambak = 100,00 m
4. Lebar pelataran tambak = 90,00 m
5. Panjang pelataran tambak = 90,00 m
6. Lebar caren = 5,00 m
7. Panjang caren = 5,00 m
8. Perbedaan elevasi antara pelataran dan caren
 Pergantian air
 Musim hujan = 4,00%/hari
 Musim kemarau = 3,00%/hari
100 m
5m 90 m 5m

5m

90 m100 m

5m

Perhitungan kebutuhan air di tambak :


1. Volume air di caren
= 1,0 m x { ( 2 x ( 100 m x 5 m )) + (2 x ( 90 m x 5 m ))}
= 1,0 m x { 1.000 m2 + 900 m2 }
= 1.900 m3

2. Ketinggian air di pelataran yaitu 0,70 m, maka volume air tambak di pelataran
= 0,70 m x 140 m x 90 m
= 5.670 m3

3. Dengan demikian, volume air di tambak adalah


= 1.900 m3 + 5.670 m3
= 7.570 m3

Penggunaan kebutuhan air setiap tahapan budidaya udang dan bandeng pada musim
hujan, terdiri atas :
( i ) Kebutuhan air tahap persiapan tambak (1 kali dalam sebulan) :
= 50% dari volume air di tambak
= 50% x 7.570 m3
= 3.785 m3
( ii ) Kebutuhan air tahap penebaran benur (1 kali dalam sebulan) :
= 50% dari volume air di tambak
= 50% x 7.570 m3
= 3.785 m3
(iii) Kebutuhan air tahap pemeliharaan (per hari) :
= 4% dari volume air di tambak
= 4% x 7.570 m3
= 303 m3

Volume air yang diperlukan dalam 15 hari = 15 x 303 = 4.542 m 3


Volume air yang diperlukan dalam 1 bulan = 30 x 303 = 9.084 m3

(iv) Kebutuhan air menjelang panen (1 kali dalam sebulan) :


= 50% dari volume air di tambak
= 50% x 7.570 m3
= 3.785 m3

Pada musim kemarau, suplai air yang tersedia dari kondisi pasang surut alami tidak
sebanyak pada musim hujan dan diperkirakan selama musim kemarau, rata-rata ketinggian
air dalam petakan hanya berkisar 80 cm. Dengan demikian maka :

1. Volume air di caren


= 0,8 m x { ( 2 x ( 100 m x 5 m )) + ( 2 x ( 90 m x 5 m ))}
= 0,8 m x { 1.000 m2 + 900 m2 }
= 1.520 m3

2. Ketinggian air di pelataran yaitu 0,70 m, maka volume air tambak di pelataran
= 0,5 m x 140 m x 90 m
= 4.050 m3

3. Dengan demikian, volume air di tambak, adalah :


= 1.520 m3 + 4.050 m3
= 5.570 m3

Penggunaan kebutuhan air setiap tahapan budidaya udang dan bandeng pada musim
hujan, terdiri atas :
(i) Kebutuhan air tahap persiapan tambak (1 kali dalam sebulan) :
= 50% dari volume air di tambak
= 50% x 5.570 m3
= 2.785 m3
(ii) Kebutuhan air tahap penebaran benur (1 kali dalam sebulan) :
= 50% dari volume air di tambak
= 50% x 5.570 m3
= 2.785 m3
(iii) Kebutuhan air tahap pemeliharaan (per hari) :
= 4% dari volume air di tambak
= 4% x 5.570 m3
= 223 m3
(iv) Kebutuhan air menjelang panen (1 kali dalam sebulan) :
= 50% dari volume air di tambak
= 50% x 5.570 m3
= 2.785 m3

Pola tata tanam :


Pemeliharaan monokultur udang untuk musim tanam I dilakukan pada bulan Pebruari – Juni
dan pengeringan tambak sekitar bulan Juli – Agustus.

Sementara untuk musim tanam II dilakukan pada bulan September – Desember.

Pemeliharaan polikultur Udang – Bandeng sebagai gambaran perencanaan waktu tanam I


dan II dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Waktu tanam Bulan Pemeliharaan Pengeringan Tambak Poli Budidaya


Musim Tanam I Februari - Juni Juli – Agustus Monokultur Udang
Musim Tanam II September - Desember Januari Polikultur Udang - Bandeng

Adapun rincian pola dan waktu budidaya monokultur dan polikultur tambak di atas dapat
digambarkan dalam skema di bawah ini
Keterangan :
A = Persiapan lahan tambak untuk musim tanam I (pengapuran/pemupukan+pengisian)
B = Recovery lahan (pengeringan + perbaikan pelataran)
C = Persiapan lahan tambak untuk musim tanam II (pengapuran/pemupukan + pengisian
air)
D = Recovery lahan (pengeringan + perbaikan pelataran)

Berdasarkan pola tata tanam di atas, maka dapat direkapitulasikan kebutuhan air tambak
yang diperlukan dalam setahun :

Luas tambak rencana =


Kebutuhan air di Tambak (m3/detik)
No Periode
Untuk 1 Ha Untuk 278,68 Ha
I 0,091 25,360
1 Januari
II 0,091 25,360
I 0,140 39,015
2 Pebruari
II 0,140 39,015
I 0,140 39,015
3 Maret
II 0,140 39,015
I 0,140 39,015
4 April
II 0,140 39,015
I 0,140 39,015
5 Mei
II 0,140 39,015
I 0,140 39,015
6 Juni
II 0,140 39,015
I 0,067 18,672
7 Juli
II 0,067 18,672
I 0,067 18,672
8 Agustus
II 0,067 18,672
I 0,103 28,704
9 September
II 0,103 28,704
I 0,103 28,704
10 Oktober
II 0,103 28,704
I 0,103 28,704
11 Nopember
II 0,103 28,704
I 0,103 28,704
12 Desember
II 0,103 28,704

3.8. Analisis Kesetimbangan Air


3.8.1. Kesetimbangan Air pada Lokasi Pra Desain
Kesetimbangan air dalam studi ini berdasarkan pada potensi air yang ada serta kebutuhan
air baku yang telah diproyeksikan dengan beberapa alternatif pemenuhan kebutuhan.
Kesetimbangan air untuk ke dua lokasi sungai yang direkomendasikan untuk dikembangkan
disajikan pada Tabel 4 -26 sampai dengan 4-33.

Tabel 3 - 26 Kesetimbangan Air Pada Sungai Ajakkang, Salesso Kanan


dan Salesso Kiri (DAS Ajakkang) Untuk Debit Andalan 80%
Kebutuhan Air (m3)
Potensi Air Kesetimbangan
Bulan Kebutuhan Total Kebutuhan
Irigasi (m3) Air (m3)
Air Minum (m3)
Jan I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 86.410,90 68.910,89
Jan II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 60.656,94 43.156,93
Feb I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 42.761,76 25.261,74
Feb II 3.998,46 12.886,405 16.884,87 40.415,21 23.530,34
Mar I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 48.326,62 30.826,60
Mar II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 65.608,58 47.800,99
Apr I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 52.260,81 34.760,80
Apr II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 31.777,52 14.277,50
Mei I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 41.390,30 23.890,28
Mei II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 33.693,77 15.886,18
Jun I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 28.058,76 10.558,74
Jun II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 27.054,72 9.554,70
Jul I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 25.113,37 7.613,35
Jul II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 24.492,55 6.684,95
Agus I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.391,47 6.891,45
Agus II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 24.192,08 6.384,49
Sept I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.198,45 6.698,43
Sept II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.194,42 6.694,40
Okt I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.742,62 7.242,61
Okt II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 24.323,55 6.515,96
Nop I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 25.680,50 8.180,48
Nop II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 57.833,91 40.333,89
Des I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 55.427,85 37.927,83
Des II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 65.379,50 47.571,91
Total 107.035,82 296.387,32 403.423,14 893.006,67 489.583,53
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 3 - 27 Kesetimbangan Air Pada Sungai Ajakkang, Salesso Kanan
dan Salesso Kiri (DAS Ajakkang) Untuk Debit Andalan 99%
Kebutuhan Air (m3)
Potensi Air Kesetimbangan
Bulan Kebutuhan
Irigasi Total Kebutuhan (m )3 (m3) Air (m3)
Air Minum
Jan I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 76.547,70 59.047,68
Jan II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 53.830,27 36.330,26
Feb I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 25.816,27 8.316,25
Feb II 3.998,46 12.886,405 16.884,87 37.081,98 20.197,11
Mar I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 25.260,08 7.760,06
Mar II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 27.733,84 9.926,25
Apr I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 32.744,84 15.244,83
Apr II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.985,33 7.485,31
Mei I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 29.816,81 12.316,79
Mei II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 24.621,72 6.814,13
Jun I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.619,72 7.119,70
Jun II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.366,87 6.866,85
Jul I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.260,66 6.760,64
Jul II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 24.192,28 6.384,68
Agus I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.194,05 6.694,03
Agus II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 24.192,00 6.384,41
Sept I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.192,00 6.691,98
Sept II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.192,00 6.691,98
Okt I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.192,00 6.691,98
Okt II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 24.192,00 6.384,41
Nop I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 24.462,81 6.962,79
Nop II 4.613,61 12.886,405 17.500,02 30.140,63 12.640,61
Des I 4.613,61 12.886,405 17.500,02 31.212,15 13.712,14
Des II 4.921,19 12.886,405 17.807,59 29.943,69 12.136,10
Total 107.035,82 296.387,32 403.423,14 686.847,99 283.424,85
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 3 - 28 Kesetimbangan Air Pada Sungai Kading Untuk Debit Andalan 80%

Kebutuhan Air (m3)


Potensi Air Kesetimbangan
Bulan Kebutuhan
Irigasi
Total Kebutuhan
3
(m3) Air (m3)
Air Minum (m )

Jan I 942,38 2.161,414 3.103,80 21.765,05 18.661,26


Jan II 942,38 2.161,414 3.103,80 14.544,11 11.440,31
Feb I 942,38 2.161,414 3.103,80 9.526,63 6.422,83
Feb II 816,73 2.161,414 2.978,15 8.868,69 5.890,55
Mar I 942,38 2.161,414 3.103,80 11.086,91 7.983,11
Mar II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 15.932,46 12.765,83
Apr I 942,38 2.161,414 3.103,80 12.189,99 9.086,19
Apr II 942,38 2.161,414 3.103,80 6.446,84 3.343,04
Mei I 942,38 2.161,414 3.103,80 9.142,09 6.038,29
Mei II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 6.984,13 3.817,50
Jun I 942,38 2.161,414 3.103,80 5.404,17 2.300,37
Jun II 942,38 2.161,414 3.103,80 5.122,65 2.018,86
Jul I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.578,33 1.474,54
Jul II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 4.404,27 1.237,64
Agus I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.375,93 1.272,13
Agus II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 4.320,02 1.153,40
Sept I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.321,81 1.218,01
Sept II 942,38 2.161,414 3.103,80 4.320,68 1.216,88
Okt I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.474,39 1.370,59
Okt II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 4.356,88 1.190,26
Nop I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.737,35 1.633,55
Nop II 942,38 2.161,414 3.103,80 13.752,58 10.648,78
Des I 942,38 2.161,414 3.103,80 13.077,97 9.974,17
Des II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 15.868,23 12.701,61
193.733,9
Total 21.863,33 49.712,53 71.575,86 122.158,07
4
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 3 - 29 Kesetimbangan Air Pada Sungai Kading Untuk Debit Andalan 99%
Kebutuhan Air (m3)
Potensi Air Kesetimbangan
Bulan Kebutuhan
Irigasi 3
Total Kebutuhan (m ) (m3) Air (m3)
Air Minum
Jan I 942,38 2.161,414 3.103,80 18.999,59 15.895,79
Jan II 942,38 2.161,414 3.103,80 12.630,04 9.526,24
Feb I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.775,42 1.671,62
Feb II 816,73 2.161,414 2.978,15 7.934,12 4.955,97
Mar I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.619,47 1.515,67
Mar II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 5.313,07 2.146,44
Apr I 942,38 2.161,414 3.103,80 6.718,06 3.614,26
Apr II 942,38 2.161,414 3.103,80 4.542,44 1.438,64
Mei I 942,38 2.161,414 3.103,80 5.897,10 2.793,30
Mei II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 4.440,49 1.273,86
Jun I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.439,92 1.336,12
Jun II 942,38 2.161,414 3.103,80 4.369,03 1.265,23
Jul I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.339,25 1.235,45
Jul II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 4.320,08 1.153,45
Agus I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.320,57 1.216,77
Agus II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 4.320,00 1.153,38
Sept I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.320,00 1.216,20
Sept II 942,38 2.161,414 3.103,80 4.320,00 1.216,20
Okt I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.320,00 1.216,20
Okt II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 4.320,00 1.153,38
Nop I 942,38 2.161,414 3.103,80 4.395,93 1.292,13
Nop II 942,38 2.161,414 3.103,80 5.987,89 2.884,09
Des I 942,38 2.161,414 3.103,80 6.288,32 3.184,52
Des II 1.005,21 2.161,414 3.166,62 5.932,67 2.766,04
135.930,7
Total 21.863,33 49.712,53 71.575,86 64.354,91
7
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 3 - 30 Kesetimbangan Air Pada Sungai Oring Untuk Debit Andalan 80%
Kebutuhan Air (m3)
Potensi Air Kesetimbangan
Bulan Kebutuhan
Irigasi Total Kebutuhan (m3) (m3) Air (m3)
Air Minum
Jan I 942,38 1.550,837 2.493,22 12.195,33 9.702,11
Jan II 942,38 1.550,837 2.493,22 8.935,54 6.442,31
Feb I 942,38 1.550,837 2.493,22 6.670,46 4.177,24
Feb II 816,73 1.550,837 2.367,57 6.373,45 4.005,88
Mar I 942,38 1.550,837 2.493,22 7.374,83 4.881,61
Mar II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 9.562,29 7.006,24
Apr I 942,38 1.550,837 2.493,22 7.872,80 5.379,58
Apr II 942,38 1.550,837 2.493,22 5.280,13 2.786,91
Mei I 942,38 1.550,837 2.493,22 6.496,87 4.003,65
Mei II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 5.522,68 2.966,64
Jun I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.809,43 2.316,21
Jun II 942,38 1.550,837 2.493,22 4.682,35 2.189,13
Jul I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.436,62 1.943,40
Jul II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 4.358,04 1.801,99
Agus I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.345,25 1.852,03
Agus II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 4.320,01 1.763,96
Sept I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.320,82 1.827,59
Sept II 942,38 1.550,837 2.493,22 4.320,31 1.827,08
Okt I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.389,70 1.896,47
Okt II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 4.336,65 1.780,60
Nop I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.508,41 2.015,18
Nop II 942,38 1.550,837 2.493,22 8.578,21 6.084,99
Des I 942,38 1.550,837 2.493,22 8.273,67 5.780,44
Des II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 9.533,29 6.977,24
141.963,8
Total 21.863,33 35.669,25 57.532,58 84.431,25
3
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 3 - 31 Kesetimbangan Air Pada Sungai Oring Untuk Debit Andalan 99%

Kebutuhan Air (m3)


Potensi Air Kesetimbangan
Bulan Kebutuhan
Irigasi Total Kebutuhan (m )3 (m3) Air (m3)
Air Minum
Jan I 942,38 1.550,837 2.493,22 10.946,90 8.453,68
Jan II 942,38 1.550,837 2.493,22 8.071,45 5.578,23
Feb I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.525,59 2.032,37
Feb II 816,73 1.550,837 2.367,57 5.951,54 3.583,97
Mar I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.455,19 1.961,97
Mar II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 4.768,31 2.212,26
Apr I 942,38 1.550,837 2.493,22 5.402,57 2.909,35
Apr II 942,38 1.550,837 2.493,22 4.420,42 1.927,19
Mei I 942,38 1.550,837 2.493,22 5.031,96 2.538,74
Mei II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 4.374,39 1.818,34
Jun I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.374,14 1.880,92
Jun II 942,38 1.550,837 2.493,22 4.342,13 1.848,91
Jul I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.328,69 1.835,47
Jul II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 4.320,03 1.763,99
Agus I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.320,26 1.827,04
Agus II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 4.320,00 1.763,95
Sept I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.320,00 1.826,78
Sept II 942,38 1.550,837 2.493,22 4.320,00 1.826,78
Okt I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.320,00 1.826,78
Okt II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 4.320,00 1.763,95
Nop I 942,38 1.550,837 2.493,22 4.354,28 1.861,06
Nop II 942,38 1.550,837 2.493,22 5.072,95 2.579,72
Des I 942,38 1.550,837 2.493,22 5.208,57 2.715,35
Des II 1.005,21 1.550,837 2.556,05 5.048,02 2.491,97
115.869,3
Total 21.863,33 35.669,25 57.532,58 58.336,80
8
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 3 - 32 Kesetimbangan Air Pada Sungai Kamiri Untuk Debit Andalan 80%
Kebutuhan Air (m3)
Potensi Air Kesetimbangan Air
Bulan Kebutuhan Total Kebutuhan (m3) (m3)
Air Minum (m3)
Jan I 1.884,77 1.884,77 44.496,45 42.611,68
Jan II 1.884,77 1.884,77 27.866,41 25.981,64
Feb I 1.884,77 1.884,77 16.311,00 14.426,23
Feb II 1.633,47 1.633,47 14.795,77 13.162,30
Mar I 1.884,77 1.884,77 19.904,39 18.019,62
Mar II 2.010,42 2.010,42 31.063,82 29.053,40
Apr I 1.884,77 1.884,77 22.444,80 20.560,03
Apr II 1.884,77 1.884,77 9.218,18 7.333,41
Mei I 1.884,77 1.884,77 15.425,41 13.540,64
Mei II 2.010,42 2.010,42 10.455,56 8.445,13
Jun I 1.884,77 1.884,77 6.816,87 4.932,10
Jun II 1.884,77 1.884,77 6.168,54 4.283,77
Jul I 1.884,77 1.884,77 4.914,95 3.030,18
Jul II 2.010,42 2.010,42 4.514,07 2.503,65
Agus I 1.884,77 1.884,77 4.448,80 2.564,03
Agus II 2.010,42 2.010,42 4.320,05 2.309,63
Sept I 1.884,77 1.884,77 4.324,17 2.439,40
Sept II 1.884,77 1.884,77 4.321,56 2.436,79
Okt I 1.884,77 1.884,77 4.675,55 2.790,78
Okt II 2.010,42 2.010,42 4.404,95 2.394,52
Nop I 1.884,77 1.884,77 5.281,17 3.396,40
Nop II 1.884,77 1.884,77 26.043,50 24.158,73
Des I 1.884,77 1.884,77 24.489,85 22.605,08
Des II 2.010,42 2.010,42 30.915,90 28.905,48
Total 43.726,66 43.726,66 316.705,82 272.979,16
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 3 - 33 Kesetimbangan Air Pada Sungai Kamiri Untuk Debit Andalan 99%
Kebutuhan Air (m3)
Potensi Air Kesetimbangan
Bulan Kebutuhan 3
Total Kebutuhan (m ) (m3) Air (m3)
Air Minum
Jan I 1.884,77 1.884,77 38.127,51 36.242,74
Jan II 1.884,77 1.884,77 23.458,25 21.573,48
Feb I 1.884,77 1.884,77 5.368,84 3.484,07
Feb II 1.633,47 1.633,47 12.643,41 11.009,94
Mar I 1.884,77 1.884,77 5.009,69 3.124,92
Mar II 2.010,42 2.010,42 6.607,06 4.596,64
Apr I 1.884,77 1.884,77 9.842,81 7.958,04
Apr II 1.884,77 1.884,77 4.832,27 2.947,50
Mei I 1.884,77 1.884,77 7.952,09 6.067,32
Mei II 2.010,42 2.010,42 4.597,48 2.587,06
Jun I 1.884,77 1.884,77 4.596,19 2.711,42
Jun II 1.884,77 1.884,77 4.432,92 2.548,15
Jul I 1.884,77 1.884,77 4.364,33 2.479,56
Jul II 2.010,42 2.010,42 4.320,18 2.309,76
Agus I 1.884,77 1.884,77 4.321,32 2.436,55
Agus II 2.010,42 2.010,42 4.320,00 2.309,58
Sept I 1.884,77 1.884,77 4.320,00 2.435,23
Sept II 1.884,77 1.884,77 4.320,00 2.435,23
Okt I 1.884,77 1.884,77 4.320,00 2.435,23
Okt II 2.010,42 2.010,42 4.320,00 2.309,58
Nop I 1.884,77 1.884,77 4.494,87 2.610,10
Nop II 1.884,77 1.884,77 8.161,19 6.276,42
Des I 1.884,77 1.884,77 8.853,11 6.968,34
Des II 2.010,42 2.010,42 8.034,02 6.023,60
Total 43.726,66 43.726,66 183.583,51 139.856,85
Sumber : Hasil Perhitungan
Grafik 3 - 17 Neraca Kesetimbangan Air pada Sungai Ajakkang, Salesso Kanan
dan Salesso Kiri (DAS Ajakkang) untuk Debit 80%
90.000

80.000

70.000

60.000

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

-
Jan I Jan II Feb I Feb II M ar I M ar II Apr I Apr II M ei I M ei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus II Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I

Total Kebutuhan (m3)


Potensi Air (m3)
Keseimbangan Air (m3)

Grafik 3 - 18 Neraca Kesetimbangan Air pada Sungai Ajakkang, Salesso Kanan


dan Salesso Kiri (DAS Ajakkang) untuk Debit 99%
80.000

70.000

60.000

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

-
Jan I Jan II Feb I Feb II M ar I M ar II Apr I Apr II M ei I M ei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus II Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I

Total Kebutuhan (m3)


Potensi Air (m3) Air
Keseimbangan Air (m3)

Grafik 3 - 19 Neraca Kesetimbangan Air pada Sungai Kading untuk Debit 80%

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

-
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I
II
Total Kebutuhan (m3)
Potensi Air (m3) Air
Keseimbangan Air (m3)

Grafik 3 - 20 Neraca Kesetimbangan Air pada Sungai Kading untuk Debit 99%
18.000

13.000

8.000

3.000

Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I
(2.000) II

Total Kebutuhan (m3)


Potensi Air (m3) Air
Keseimbangan Air (m3)

Grafik 3 - 21 Neraca Kesetimbangan Air pada Sungai Oring untuk Debit 80%

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

-
Jan I Jan II Feb I Feb II M ar I M ar II Apr I Apr II M ei I M ei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus II Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I

Total Kebutuhan (m3)


Potensi Air (m3) Air
Keseimbangan Air (m3)

Grafik 3 - 22 Neraca Kesetimbangan Air pada Sungai Oring untuk Debit 99%
10.000

9.000

8.000

7.000

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

-
Jan I Jan II Feb I Feb II M ar I M ar II Apr I Apr II M ei I M ei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus II Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I

Total Kebutuhan (m3)


Potensi Air (m3) Air
Keseimbangan Air (m3)

Grafik 3 - 23 Neraca Kesetimbangan Air pada Sungai Kamiri untuk Debit 80%

45.000

40.000

35.000

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

-
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus II Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I

Total Kebutuhan (m3)


Potensi Air (m3) Air
Keseimbangan Air (m3)

Grafik 3 - 24 Neraca Kesetimbangan Air pada Sungai Kamiri untuk Debit 99%
40.000

35.000

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

-
Jan I Jan II Feb I Feb II M ar I M ar II Apr I Apr II M ei I M ei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I
II

Total Kebutuhan (m3)


Potensi Air (m3) Air
Keseimbangan Air (m3)

3.8.2. Kesetimbangan Air pada Lokasi Desain


Kesetimbangan air untuk lokasi yang akan didetail desain diperhitungkan juga besarnya
tampungan embung berdasarkan faktor lain tampungan embung dan tampungan hasil
pengukuran topografi.

3.8.2.1. Faktor Lain Tampungan Embung


Dalam penentuan besar tampungan embung selain besarnya volume debit air yang tersedia
yang dapat mengisi kolam embung (Vb), kemampuan topografi untuk menampung air (Vp)
dan besarnya tampungan yang dibutuhkan untuk kebutuhan air minum penduduk (Vu 1), dan
kebutuhan air irigasi (Vu2). Selain itu juga harus memperhitungkan hal-hal mengenai jumlah
sedimen (Vs) dan jumlah resapan (Vi).

a) Jumlah Sedimen (Vs)


Perhitungan sedimen bertujuan untuk mengetahui dead stroge yang ditentukan dari
perhitungan sedimen transport serta distribusi sedimen di daerah genangan yang mana
pada umumnya bergantung dari bentuk dan tipe tampungan serta usia waduk.
b) Jumlah Penguapan (Vc)
Pada embung, penguapan yang terjadi harus diantisipasi apalagi bila musim kemarau
sedikit sekali aliran yang masuk. Dengan demikian jumlah penguapan perlu
diperhitungkan dalam penentuan kapasitas atau tinggi embung. Penguapan di
permukaan kolam embung dapat dihitung secara sederhana dengan formula sebagai
berikut :
Vc = 10 . A. ∑ Ekj
Dimana :
Vc = Jumlah penguapan dari kolam embung (m 3)
A = Luas permukaan kolam embung pada setengah tinggi (Ha)
Ekj = Penguapan bulanan di musim kemarau pada bulan ke j (mm/bulan)
c) Jumlah Resapan (Vi)
Air di dalam kolam embung akan meresap masuk ke dalam pori atau rongga di dasar
dan dinding kolam. Besarnya resapan ini bergantung dari sifat lulus air material dasar
dan dinding kolam, sedangkan sifat ini bergantung pada jenis butiran tanah atau struktur
batu pembentuk dasar dan dinding kolam. Besaran resapan air kolam embung dapat
dihitung dengan :
Vi = K . Vu
Dimana :
Vi = jumlah resapan tahunan (m3)
Vu = jumlah volume air untuk kebutuhan air minum dan air irigasi (m 3)
K = Faktor yang bergantung dari sifat lulus dan material dasar dan dinding kolam
embung
= 10% jika dasar dan dinding kolam embung rapat air
= 25% jika dasar dan dinding kolam embung semi lulus air

Penentuan jumlah resapan yang terjadi akan dilakukan pada perhitungan kesetimbangan air
embung dalam penentuan kapasitas tampung efektif, hal ini dilakukan karena semakin
banyak kebutuhan air yang harus terpenuhi, maka kebutuhan akan volume air untuk
penggantian faktor resapan semakin besar. Apalagi penentuan faktor embung didasarkan
pada tampungan kebutuhan (volume air minum dan air irigasi terpenuhi 100%).

3.8.2.2. Lengkung Kapasitas


Kapasitas tampungan embung secara topografi (Vp), yaitu volume kolam embung yang
terbentuk karena dibangunnya suatu embung dengan batasan-batasan tertentu. Dalam
studi ini untuk menentukan kapasitas tampung embung secara topografi dihitung dengan
peta situasi yang ada dengan memperhitungkan faktor-faktor sebagai berikut :

 Elevasi/tinggi embung (m)


 Luas genangan embung (m2/Ha)
 Volume genangan embung (m3)

Dari peta topografi ditentukan luas daerah dan isi cekungan yang akan tergenang sebagai
fungsi dari tinggi. Luas tiap bidang satu garis tinggi diukur dengan planimeter atau software
dalam komputer. Elevasi garis tinggi dan luas daerah genangan pada masing-masing
elevasi, dapat dinyatakan ke dalam bentuk kurva yang disebut kurva elevasi daerah
genangan. Sedangkan volume air yang ditampung oleh kolam embung pada suatu elevasi
permukaan air dapat dihitung setelah ditentukan luas daerah genangan pada dua elevasi.
Hasil perhitungan lengkung kapasitas secara topografi (Vp) disajikan pada Tabel 3 - 34.

Tabel 3 - 34 Hubungan Elevasi – Luas Genangan dan Volume Embung Ajakkang

Luas Luas Rerata DH Volume(m3) Volume kumulatif


Elevasi (m) 2 2 6 3
A (km ) Arerata (km ) (m) V (x 10 m ) Vkum (106 m3)
11,00 0,00 0,001 0,00 0,00 0,00
12,00 1,00 0,003 0,00 1,00 0,00
13,00 2,00 0,006 0,00 1,00 0,00
14,00 3,00 0,008 0,01 1,00 0,01
15,00 4,00 0,013 0,01 1,00 0,01
16,00 5,00 0,014 0,01 1,00 0,01
17,00 6,00 0,016 0,02 1,00 0,02
18,00 7,00 0,020 0,02 1,00 0,02
19,00 8,00 0,024 0,02 1,00 0,02
20,00 9,00 0,026 0,03 1,00 0,03
21,00 10,00 0,030 0,03 1,00 0,03
22,00 11,00 0,039 0,03 1,00 0,03
Sumber : Hasil Perhitungan

Grafik 3 - 25 Hubungan Elevasi – Luas Genangan dan Volume Embung Ajakkang


Luas Genangan (km2)
0,03 0,02 0,01 0,00
23,00

22,00

21,00

20,00

19,00

18,00
Elevasi (m)

17,00

16,00

15,00

14,00

13,00

12,00

11,00
0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,18

Volume ( x 106 m3)

Tabel 3 - 35 Hubungan Elevasi – Luas Genangan dan Volume Embung Salesso Kanan

Luas Luas Rerata DH Volume(m3) Volume kumulatif


Elevasi (m) 2 2 6 3
A (km ) Arerata (km ) (m) V (x 10 m ) Vkum (106 m3)
27,00 0,000 0,00 0,00 0,00 0,00
28,00 0,002 0,00 1,00 0,00 0,00
29,00 0,006 0,00 1,00 0,00 0,01
30,00 0,010 0,01 1,00 0,01 0,01
31,00 0,020 0,02 1,00 0,02 0,03
32,00 0,038 0,03 1,00 0,03 0,06
33,00 0,049 0,04 1,00 0,04 0,10
34,00 0,058 0,05 1,00 0,05 0,15
35,00 0,073 0,07 1,00 0,07 0,22
36,00 0,085 0,08 1,00 0,08 0,30
37,00 0,096 0,09 1,00 0,09 0,39
38,00 0,100 0,10 1,00 0,10 0,49
39,00 0,101 0,10 1,00 0,10 0,59
40,00 0,107 0,10 1,00 0,10 0,69
Sumber : Hasil Perhitungan

Grafik 3 - 26 Hubungan Elevasi – Luas Genangan dan Volume Embung Salesso Kanan
LENGKUNG KAPASITAS SUNGAI SALESSO KANAN

Luas Genangan (km2)


0,11 0,10 0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0,00
41,00

40,00

39,00

38,00

37,00

36,00
Elevasi (m)

35,00

34,00

33,00

32,00

31,00

30,00

29,00

28,00

27,00
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70

Volume ( x 106 m3)

Tabel 3 - 36 Hubungan Elevasi – Luas Genangan dan Volume Embung Salesso Kiri

Luas Luas Rerata DH Volume(m3) Volume kumulatif


Elevasi (m) 2 2
A (km ) Arerata (km ) (m) V (x 106 m3) Vkum (106 m3)
38,00 0,001 0,00 0,00 0,00 0,00
39,00 0,001 0,00 1,00 0,00 0,00
40,00 0,001 0,00 1,00 0,00 0,00
41,00 0,002 0,00 1,00 0,00 0,00
42,00 0,002 0,00 1,00 0,00 0,00
43,00 0,005 0,00 1,00 0,00 0,01
44,00 0,006 0,01 1,00 0,01 0,01
45,00 0,008 0,01 1,00 0,01 0,02
46,00 0,009 0,01 1,00 0,01 0,03
47,00 0,012 0,01 1,00 0,01 0,04
48,00 0,015 0,01 1,00 0,01 0,05
49,00 0,018 0,02 1,00 0,02 0,07
50,00 0,020 0,02 1,00 0,02 0,09
51,00 0,022 0,02 1,00 0,02 0,11
52,00 0,024 0,02 1,00 0,02 0,13
53,00 0,026 0,03 1,00 0,03 0,16
54,00 0,028 0,03 1,00 0,03 0,19
Sumber : Hasil Perhitungan

Grafik 3 - 27 Hubungan Elevasi, Luas Genangan dan Volume Embung Salesso Kiri
LENGKUNG KAPASITAS SUNGAI SALESSO KANAN

Luas Genangan (km2)


0,00
55,00

54,00

53,00

52,00

51,00

50,00

49,00

48,00
Elevasi (m)

47,00

46,00

45,00

44,00

43,00

42,00

41,00

40,00

39,00

38,00
0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,18 0,20
6 3
Volume ( x 10 m )

3.8.2.3. Analisis Kesetimbangan Air pada Lokasi Desain


Dengan diketahuinya besarnya kebutuhaan air minum (Vu1), irigasi (Vu3), volume
penguapan (Vc), volume resapan yang terjadi (Vi), volume debit aliran masing-masing
embung (vb) dan kapasitas tampungan embung secara topografi (Vp), maka
kesetimbangan air yang terjadi pada daerah tersebut dapat diketahui dengan
memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas dengan memilih nilai kapasitas tampung
yang paling minimum. Kapasitas tampungan embung yang terpilih merupakan dasar untuk
perencanaan desain bangunan embung.

Tabel 3 - 37 Kebutuhan Tampungan Embung Salesso Kanan (m3)


karena Faktor Kebutuhan

Tampungan Tampungan Efektif (Vu) Jumlah


Bulan Potensi
Mati (Vs) Vu1 Vu2 Vc Vi Vs + Vu
Jan I 3.358,55 10.613,25 4.613,61 12.886,41 445,31 1.750,00 30.308,58
Jan II 1.968,36 11.320,80 4.613,61 12.886,41 475,00 1.750,00 31.045,82
Feb I 1.002,39 10.613,25 4.613,61 12.886,41 437,95 1.750,00 30.301,22
Feb II 875,72 9.198,15 3.998,46 12.886,41 379,56 1.688,49 28.151,07
Mar I 1.302,78 10.613,25 4.613,61 12.886,41 441,11 1.750,00 30.304,38
Mar II 2.235,65 11.320,80 4.921,19 12.886,41 470,52 1.780,76 31.379,67
Apr I 1.515,14 10.613,25 4.613,61 12.886,41 383,39 1.750,00 30.246,66
Apr II 409,46 10.613,25 4.613,61 12.886,41 383,39 1.750,00 30.246,66
Mei I 928,36 10.613,25 4.613,61 12.886,41 401,85 1.750,00 30.265,12
Mei II 512,90 11.320,80 4.921,19 12.886,41 428,64 1.780,76 31.337,79
Jun I 208,73 10.613,25 4.613,61 12.886,41 388,29 1.750,00 30.251,56
Jun II 154,53 10.613,25 4.613,61 12.886,41 414,18 1.750,00 30.277,45
Jul I 49,74 10.613,25 4.613,61 12.886,41 412,60 1.750,00 30.275,87
Jul II 16,22 11.320,80 4.921,19 12.886,41 440,11 1.780,76 31.349,26
Agus I 10,77 10.613,25 4.613,61 12.886,41 554,45 1.750,00 30.417,72
Agus II 0,00 11.320,80 4.921,19 12.886,41 591,41 1.780,76 31.500,56
Sept I 0,35 10.613,25 4.613,61 12.886,41 674,82 1.750,00 30.538,09
Sept II 0,13 10.613,25 4.613,61 12.886,41 674,82 1.750,00 30.538,09
Okt I 29,72 10.613,25 4.613,61 12.886,41 604,42 1.750,00 30.467,69
Okt II 7,10 11.320,80 4.921,19 12.886,41 644,71 1.780,76 31.553,86
Nop I 80,35 10.613,25 4.613,61 12.886,41 543,10 1.750,00 30.406,37
Nop II 1.815,98 10.613,25 4.613,61 12.886,41 579,31 1.750,00 30.442,58
Des I 1.686,10 10.613,25 4.613,61 12.886,41 454,79 1.750,00 30.318,06
Des II 2.223,28 11.320,80 4.921,19 12.886,41 485,11 1.780,76 31.394,26
Total 20.392,30 258.255,72 111.957,01 309.273,73 11.708,83 42.123,07 733.318,37
Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3 - 38 Kebutuhan Tampungan Embung Salesso Kiri (m3)


karena Faktor Kebutuhan
Tampung Tampungan Efektif (Vu) Jumlah
Bulan Potensi an Mati
(Vs) Vu1 Vu2 Vc Vi Vs + Vu
Jan I 11.042,23 3.272,12 4.613,61 12.886,41 107,58 1.750,00 22.629,72
Jan II 9.332,62 3.490,26 4.613,61 12.886,41 114,75 1.750,00 22.855,03
Feb I 8.144,70 3.272,12 4.613,61 12.886,41 105,80 1.750,00 22.627,94
Feb II 7.988,93 2.835,83 3.998,46 12.886,41 91,70 1.688,49 21.500,89
Mar I 8.514,11 3.272,12 4.613,61 12.886,41 106,57 1.750,00 22.628,70
Mar II 9.661,32 3.490,26 4.921,19 12.886,41 113,67 1.780,76 23.192,28
Apr I 8.775,27 3.272,12 4.613,61 12.886,41 92,62 1.750,00 22.614,76
Apr II 7.415,54 3.272,12 4.613,61 12.886,41 92,62 1.750,00 22.614,76
Mei I 8.053,66 3.272,12 4.613,61 12.886,41 97,08 1.750,00 22.619,22
Mei II 7.542,75 3.490,26 4.921,19 12.886,41 103,55 1.780,76 23.182,16
Jun I 7.168,68 3.272,12 4.613,61 12.886,41 93,80 1.750,00 22.615,94
Jun II 7.102,03 3.272,12 4.613,61 12.886,41 100,06 1.750,00 22.622,20
Jul I 6.973,16 3.272,12 4.613,61 12.886,41 99,68 1.750,00 22.621,81
Jul II 6.931,95 3.490,26 4.921,19 12.886,41 106,32 1.780,76 23.184,93
Agus I 6.925,24 3.272,12 4.613,61 12.886,41 133,95 1.750,00 22.656,08
Agus II 6.912,01 3.490,26 4.921,19 12.886,41 142,88 1.780,76 23.221,49
Sept I 6.912,43 3.272,12 4.613,61 12.886,41 163,03 1.750,00 22.685,16
Sept II 6.912,16 3.272,12 4.613,61 12.886,41 163,03 1.750,00 22.685,16
Okt I 6.948,55 3.272,12 4.613,61 12.886,41 146,02 1.750,00 22.668,15
Okt II 6.920,73 3.490,26 4.921,19 12.886,41 155,75 1.780,76 23.234,36
Nop I 7.010,81 3.272,12 4.613,61 12.886,41 131,20 1.750,00 22.653,34
Nop II 9.145,22 3.272,12 4.613,61 12.886,41 139,95 1.750,00 22.662,09
Des I 8.985,51 3.272,12 4.613,61 12.886,41 109,87 1.750,00 22.632,01
Des II 9.646,12 3.490,26 4.921,19 12.886,41 117,19 1.780,76 23.195,80
Total 190.965,75 79.621,52 111.957,01 309.273,73 2.828,66 42.123,07 545.803,99
Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3 - 39 Kebutuhan Tampungan Embung Ajakkang (m3) karena Faktor Kebutuhan


Tampung Tampungan Efektif (Vu) Jumlah
Bulan Potensi an Mati
(Vs) Vu1 Vu2 Vc Vi Vs + Vu
Jan I 72.010,12 3.272,12 4.613,61 12.886,41 107,58 1.750,00 22.629,72
Jan II 49.355,96 3.490,26 4.613,61 12.886,41 114,75 1.750,00 22.855,03
Feb I 33.614,67 3.272,12 4.613,61 12.886,41 105,80 1.750,00 22.627,94
Feb II 31.550,56 2.835,83 3.998,46 12.886,41 91,70 1.688,49 21.500,89
Mar I 38.509,74 3.272,12 4.613,61 12.886,41 106,57 1.750,00 22.628,70
Mar II 53.711,61 3.490,26 4.921,19 12.886,41 113,67 1.780,76 23.192,28
Apr I 41.970,40 3.272,12 4.613,61 12.886,41 92,62 1.750,00 22.614,76
Apr II 23.952,51 3.272,12 4.613,61 12.886,41 92,62 1.750,00 22.614,76
Mei I 32.408,28 3.272,12 4.613,61 12.886,41 97,08 1.750,00 22.619,22
Mei II 25.638,12 3.490,26 4.921,19 12.886,41 103,55 1.780,76 23.182,16
Jun I 20.681,35 3.272,12 4.613,61 12.886,41 93,80 1.750,00 22.615,94
Jun II 19.798,16 3.272,12 4.613,61 12.886,41 100,06 1.750,00 22.622,20
Jul I 18.090,47 3.272,12 4.613,61 12.886,41 99,68 1.750,00 22.621,81
Jul II 17.544,37 3.490,26 4.921,19 12.886,41 106,32 1.780,76 23.184,93
Agus I 17.455,46 3.272,12 4.613,61 12.886,41 133,95 1.750,00 22.656,08
Agus II 17.280,07 3.490,26 4.921,19 12.886,41 142,88 1.780,76 23.221,49
Sept I 17.285,67 3.272,12 4.613,61 12.886,41 163,03 1.750,00 22.685,16
Sept II 17.282,13 3.272,12 4.613,61 12.886,41 163,03 1.750,00 22.685,16
Okt I 17.764,35 3.272,12 4.613,61 12.886,41 146,02 1.750,00 22.668,15
Okt II 17.395,72 3.490,26 4.921,19 12.886,41 155,75 1.780,76 23.234,36
Nop I 18.589,34 3.272,12 4.613,61 12.886,41 131,20 1.750,00 22.653,34
Nop II 46.872,71 3.272,12 4.613,61 12.886,41 139,95 1.750,00 22.662,09
Des I 44.756,25 3.272,12 4.613,61 12.886,41 109,87 1.750,00 22.632,01
Des II 53.510,10 3.490,26 4.921,19 12.886,41 117,19 1.780,76 23.195,80
Total 747.028,12 79.621,52 111.957,01 309.273,73 2.828,66 42.123,07 545.803,99
Sumber : Hasil Perhitungan

Keterangan :

Vs = Tampungan Mati
Vu1 = Kebutuhan Air Minum
Vu2 = Kebutuhan Irigasi
Vc = Volume Penguapan
Vi = Volume Resapan
Tabel 3.40. Kesetimbangan Air di Lokasi Embung Ajakkang, Salesso Kanan dan Salesso Kiri untuk Debit Andalan 80%
Potensi Air Tampungan Karena Kebutuhan (Vu) Jumlah T. Topo Tamp. Terpilih
Bulan Vs E. Salesso E. Salesso Water Balance
E. Tepoe
S.Ajakkang S.S.Kanan S.S kiri (Vb) Total E.S Kanan S.S Kiri E. Tepoe Vs Total Vu1 Vu2 Vi Vs + Vu S. Kanan S. Kiri S. Tepoe Vp Total Kanan Kiri
Jan I 72.010,12 3.358,55 4.130,23
Potensi Air 79.498,90 10.613,25 3.397,57
3.272,12 Tampungan 17.282,93
Karena 4.613,61
Kebutuhan (Vu) 11.292,28 1.590,59 34.779,41
Jumlah 258.255,72 79.621,52
T. Topo 82.674,10 420.551,34 72.010,12 Tamp. 3.358,55
Terpilih 4.130,23 44.719,49
Jan II
Bulan 49.355,96 1.968,36 2.420,62 53.744,94 11.320,80 3.490,26
Vs 3.624,07 18.435,13 4.613,61 11.292,28 1.590,59 35.931,61 258.255,72 79.621,52 82.674,10 420.551,34 1.968,36
49.355,96 E. Salesso 2.420,62 Water17.813,34
E. Salesso Balance
E. Tepoe
Feb I S.Ajakkang
33.614,67 S.S.Kanan
1.002,39 S.S1.232,70
kiri (Vb)35.849,76
Total E.S 10.613,25
Kanan S.S3.272,12
Kiri E. Tepoe
3.397,57 Vs17.282,93
Total 4.613,61
Vu1 11.292,28
Vu2 1.590,59
Vi Vs34.779,41
+ Vu S.258.255,72
Kanan S.79.621,52
Kiri 82.674,10
S. Tepoe 420.551,34
Vp Total 33.614,67 1.002,39
Kanan 1.232,70
Kiri 1.070,35
Feb
Jan I II 31.550,56
72.010,12 875,72
3.358,55 1.076,93
4.130,23 33.503,21
79.498,90 9.198,15
10.613,25 2.835,83
3.272,12 2.944,56
3.397,57 14.978,54
17.282,93 3.998,46
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.529,07
1.590,59 31.798,36
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 31.550,56
72.010,12 875,72
3.358,55 1.076,93
4.130,23 1.704,85
44.719,49
Jan
MarII I 38.509,74
49.355,96 1.302,78
1.968,36 1.602,11
2.420,62 41.414,62
53.744,94 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.624,07 17.282,93
3.397,57 18.435,13 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
35.931,61 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 38.509,74
49.355,96 1.302,78
1.968,36 1.602,11
2.420,62 6.635,21
17.813,34
Feb
MarI II 53.711,61
33.614,67 2.235,65
1.002,39 2.749,32
1.232,70 58.696,58
35.849,76 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 53.711,61
33.614,67 2.235,65
1.002,39 2.749,32
1.232,70 22.426,64
1.070,35
Feb
AprIII 41.970,40
31.550,56 1.515,14
875,72 1.863,27
1.076,93 45.348,81
33.503,21 10.613,25
9.198,15 3.272,12
2.835,83 2.944,56 17.282,93
3.397,57 14.978,54 4.613,61
3.998,46 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.529,07 34.779,41
31.798,36 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 41.970,40
31.550,56 1.515,14
875,72 1.863,27
1.076,93 10.569,40
1.704,85
Mar
AprI II 23.952,51
38.509,74 409,46
1.302,78 503,54
1.602,11 24.865,52
41.414,62 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 23.952,51
38.509,74 409,46
1.302,78 503,54
1.602,11 (9.913,89)
6.635,21
Mei
Mar II I 32.408,28
53.711,61 928,36
2.235,65 1.141,66
2.749,32 34.478,30
58.696,58 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.397,57
3.624,07 17.282,93
18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 32.408,28
53.711,61 928,36
2.235,65 1.141,66
2.749,32 (301,12)
22.426,64
Apr
MeiI II 25.638,12
41.970,40 512,90
1.515,14 630,75
1.863,27 26.781,77
45.348,81 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 25.638,12
41.970,40 512,90
1.515,14 630,75
1.863,27 (9.488,17)
10.569,40
Apr
JunII I 20.681,35
23.952,51 208,73
409,46 256,68
503,54 21.146,76
24.865,52 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 20.681,35
23.952,51 208,73
409,46 256,68
503,54 (13.632,65)
(9.913,89)
Jun
Mei I II 19.798,16
32.408,28 154,53
928,36 190,03
1.141,66 20.142,72
34.478,30 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57
3.397,57 17.282,93
17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 19.798,16
32.408,28 154,53
928,36 190,03
1.141,66 (14.636,69)
(301,12)
Mei
Jul III 18.090,47
25.638,12 49,74
512,90 61,16
630,75 18.201,37
26.781,77 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.624,07 17.282,93
3.397,57 18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 18.090,47
25.638,12 49,74
512,90 61,16
630,75 (16.578,05)
(9.488,17)
Jun
Jul III 17.544,37
20.681,35 16,22
208,73 19,95
256,68 17.580,55
21.146,76 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 17.544,37
20.681,35 16,22
208,73 19,95
256,68 (18.689,39)
(13.632,65)
Agus
Jun II I 17.455,46
19.798,16 10,77
154,53 13,24
190,03 17.479,47
20.142,72 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 17.455,46
19.798,16 10,77
154,53 13,24
190,03 (17.299,95)
(14.636,69)
Agus
Jul I II 17.280,07
18.090,47 0,00
49,74 0,01
61,16 17.280,08
18.201,37 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 17.280,07
18.090,47 0,00
49,74 0,01
61,16 (18.989,86)
(16.578,05)
Sept
Jul II I 17.285,67
17.544,37 0,35
16,22 0,43
19,95 17.286,45
17.580,55 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.397,57
3.624,07 17.282,93
18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 17.285,67
17.544,37 0,35
16,22 0,43
19,95 (17.492,96)
(18.689,39)
Agus
SeptI II 17.282,13
17.455,46 0,13
10,77 0,16
13,24 17.282,42
17.479,47 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 17.282,13
17.455,46 0,13
10,77 0,16
13,24 (17.496,99)
(17.299,95)
Agus
Okt III 17.764,35
17.280,07 29,72
0,00 36,55
0,01 17.830,62
17.280,08 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.624,07 17.282,93
3.397,57 18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 17.764,35
17.280,07 29,72
0,00 36,55
0,01 (16.948,79)
(18.989,86)
Sept
Okt III 17.395,72
17.285,67 7,10
0,35 8,73
0,43 17.411,55
17.286,45 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 17.395,72
17.285,67 7,10
0,35 8,73
0,43 (18.858,39)
(17.492,96)
Sept
NopIII 18.589,34
17.282,13 80,35
0,13 98,81
0,16 18.768,50
17.282,42 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 18.589,34
17.282,13 80,35
0,13 98,81
0,16 (16.010,91)
(17.496,99)
Nop
Okt I II 46.872,71
17.764,35 1.815,98
29,72 2.233,22
36,55 50.921,91
17.830,62 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 46.872,71
17.764,35 1.815,98
29,72 2.233,22
36,55 16.142,50
(16.948,79)
Okt
DesII I 44.756,25
17.395,72 1.686,10
7,10 2.073,51
8,73 48.515,85
17.411,55 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.624,07 17.282,93
3.397,57 18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 44.756,25
17.395,72 1.686,10
7,10 2.073,51
8,73 13.736,44
(18.858,39)
Nop
DesI II 53.510,10
18.589,34 2.223,28
80,35 2.734,12
98,81 58.467,50
18.768,50 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 53.510,10
18.589,34 2.223,28
80,35 2.734,12
98,81 22.197,56
(16.010,91)
Nop II Total 747.028,12
46.872,71 20.392,30
1.815,98 25.077,75
2.233,22 792.498,18
50.921,91 258.255,72
10.613,25 3.272,12 3.397,57 420.551,34
17.282,93 4.613,61 11.292,28 38.297,17
1.590,59 841.820,21
34.779,41 258.255,72 79.621,52 82.674,10 420.551,34 747.028,12
46.872,71 20.392,30
1.815,98 25.077,75
2.233,22 (49.322,03)
16.142,50
Sumber
Des I : Hasil44.756,25
Perhitungan 1.686,10 2.073,51 48.515,85 10.613,25 3.272,12 3.397,57 17.282,93 4.613,61 11.292,28 1.590,59 34.779,41 258.255,72 79.621,52 82.674,10 420.551,34 44.756,25 1.686,10 2.073,51 13.736,44
Des II 53.510,10 2.223,28 2.734,12 58.467,50 11.320,80 3.490,26 3.624,07 18.435,13 4.921,19 11.292,28 1.621,35 36.269,94 258.255,72 79.621,52 82.674,10 420.551,34 53.510,10 2.223,28 2.734,12 22.197,56
Total 747.028,12 20.392,30 25.077,75 792.498,18 258.255,72 420.551,34 38.297,17 841.820,21 747.028,12 20.392,30 25.077,75 (49.322,03)
Sumber : Hasil Perhitungan Grafik 3-27. Kesetimbangan Air pada Lokasi Embung Ajakkang, Salesso Kanan dan Salesso Kiri untuk Debit Andalan 80 %

Grafik 3.28. Kesetimbangan Air


90.000 Grafik Lokasi
di3-27. Embung
Kesetimbangan Ajakkang,
Air pada Lokasi Salesso
Embung Ajakkang, Kanan
Salesso Kanan dan Salesso
danKiriSalesso
untuk Debit Andalan
Kiri80untuk
% Debit Andalan 80%

80.000
90.000

70.000
80.000
Potensi Air (m3)
60.000 Kebutuhan (m3)
70.000
Potensi Air (m3)
50.000
60.000 Kebutuhan (m3)

40.000
50.000

30.000
40.000

20.000
30.000

10.000
20.000

10.0000
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus II Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II

1 0
1

0
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus II Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II
0
1

0
1
Tabel 3-41. Kesetimbangan Air di Lokasi Embung Ajakkang, Salesso Kanan dan Salesso Kiri untuk Debit Andalan
Tampungan Karena Kebutuhan (Vu) 99% Tamp. Terpilih
Potensi Air Jumlah T. Topo
Bulan Vs Embung Embung Embung Water Balance
S.Ajakkang S.S.Kanan S.S kiri (Vb) Total E.S Kanan S.S Kiri E. Tepoe Vs Total Vu1 Vu2 Vi Vs + Vu S. Kanan S. Kiri S. Tepoe Vp Total Salesso Kanan Salesso Kiri Tepoe
Jan I 63.334,07 2.826,14 3.475,49 69.635,70 10.613,25 3.272,12 Tampungan
3.397,57 Karena
17.282,93 (Vu)
Kebutuhan4.613,61 11.292,28 1.590,59 34.779,41 258.255,72 79.621,52 420.551,34 2.826,14 Tamp. Terpilih
3.475,49 63.334,07 34.856,29
Potensi Air Jumlah T. Topo82.674,10
Jan IIBulan 43.350,96 1.599,86 1.967,45 46.918,27 11.320,80 3.490,26 Vs 3.624,07 18.435,13 4.613,61 11.292,28 1.590,59 35.931,61 258.255,72 79.621,52 82.674,10 420.551,34 Embung
1.599,86 Embung
1.967,45 Embung
43.350,96 Water Balance
10.986,67
Feb I S.Ajakkang
18.708,77 S.S.Kanan
87,68 S.S kiri
107,82 (Vb) Total
18.904,27 E.S Kanan
10.613,25 S.S Kiri
3.272,12 Tepoe
E.3.397,57 Vs Total
17.282,93 Vu1
4.613,61 Vu2
11.292,28 Vi
1.590,59 Vs + Vu
34.779,41 S. Kanan
258.255,72 S. Kiri
79.621,52 S. Tepoe
82.674,10 Vp Total
420.551,34 Kanan Salesso
Salesso 87,68 Kiri
107,82 Tepoe
18.708,77 (15.875,14)
Feb
JanIII 63.334,07
28.618,52 2.826,14
695,80 3.475,49
855,67 69.635,70
30.169,98 10.613,25
9.198,15 3.272,12
2.835,83 2.944,56 17.282,93
3.397,57 14.978,54 4.613,61
3.998,46 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.529,07 34.779,41
31.798,36 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 2.826,14
695,80 3.475,49
855,67 63.334,07
28.618,52 34.856,29
(1.628,38)
Mar
JanI II 43.350,96
18.219,52 1.599,86
57,65 1.967,45
70,90 46.918,27
18.348,08 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 35.931,61
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 1.599,86
57,65 1.967,45
70,90 43.350,96
18.219,52 10.986,67
(16.431,34)
Feb
Mar II I 18.708,77
20.395,54 87,68
191,19 107,82
235,12 18.904,27
20.821,84 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.624,07 17.282,93
3.397,57 18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 87,68
191,19 107,82
235,12 18.708,77
20.395,54 (15.875,14)
(15.448,10)
Feb
Apr I II 28.618,52
24.803,41 695,80
461,68 855,67
567,76 30.169,98
25.832,84 9.198,15
10.613,25 2.835,83
3.272,12 3.397,57 14.978,54
2.944,56 17.282,93 3.998,46
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.529,07
1.590,59 31.798,36
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 695,80
461,68 855,67
567,76 28.618,52
24.803,41 (1.628,38)
(8.946,57)
Mar
Apr II I 18.219,52
17.977,84 57,65
42,82 70,90
52,66 18.348,08
18.073,33 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 57,65
42,82 70,90
52,66 18.219,52
17.977,84 (16.431,34)
(16.706,08)
Mar
Mei I II 20.395,54
22.227,80 191,19
303,62 235,12
373,39 20.821,84
22.904,81 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 191,19
303,62 235,12
373,39 20.395,54
22.227,80 (15.448,10)
(11.874,60)
Mei
AprII I 24.803,41
17.658,00 461,68
23,20 567,76
28,53 25.832,84
17.709,72 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.624,07 17.282,93
3.397,57 18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 461,68
23,20 567,76
28,53 24.803,41
17.658,00 (8.946,57)
(18.560,22)
Jun
AprI II 17.977,84
17.656,24 42,82
23,09 52,66
28,39 18.073,33
17.707,72 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 42,82
23,09 52,66
28,39 17.977,84
17.656,24 (16.706,08)
(17.071,70)
Jun
MeiII I 22.227,80
17.433,82 303,62
9,44 373,39
11,61 22.904,81
17.454,87 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 303,62
9,44 373,39
11,61 22.227,80
17.433,82 (11.874,60)
(17.324,55)
Mei
Jul I II 17.658,00
17.340,39 23,20
3,71 28,53
4,56 17.709,72
17.348,66 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.624,07
3.397,57 18.435,13
17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 23,20
3,71 28,53
4,56 17.658,00
17.340,39 (18.560,22)
(17.430,75)
Jun
Jul II I 17.656,24
17.280,24 23,09
0,01 28,39
0,02 17.707,72
17.280,28 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.624,07 17.282,93
3.397,57 18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 23,09
0,01 28,39
0,02 17.656,24
17.280,24 (17.071,70)
(18.989,66)
Jun
Agus I II 17.433,82
17.281,80 9,44
0,11 11,61
0,14 17.454,87
17.282,05 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57
3.397,57 17.282,93
17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 9,44
0,11 11,61
0,14 17.433,82
17.281,80 (17.324,55)
(17.497,37)
Agus
Jul I II 17.340,39
17.280,00 3,71
0,00 4,56
0,00 17.348,66
17.280,00 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.624,07 17.282,93
3.397,57 18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 3,71
0,00 4,56
0,00 17.340,39
17.280,00 (17.430,75)
(18.989,94)
Jul
Sept I II 17.280,24
17.280,00 0,01
0,00 0,02
0,00 17.280,28
17.280,00 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.624,07
3.397,57 18.435,13
17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 0,01
0,00 0,02
0,00 17.280,24
17.280,00 (18.989,66)
(17.499,41)
Agus
Sept II I 17.281,80
17.280,00 0,11
0,00 0,14
0,00 17.282,05
17.280,00 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 0,11
0,00 0,14
0,00 17.281,80
17.280,00 (17.497,37)
(17.499,41)
Agus
Okt I II 17.280,00
17.280,00 0,00
0,00 0,00
0,00 17.280,00
17.280,00 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 0,00
0,00 0,00
0,00 17.280,00
17.280,00 (18.989,94)
(17.499,41)
Sept
Okt II I 17.280,00
17.280,00 0,00
0,00 0,00
0,00 17.280,00
17.280,00 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.624,07 17.282,93
3.397,57 18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 0,00
0,00 0,00
0,00 17.280,00
17.280,00 (17.499,41)
(18.989,94)
Sept
Nop I II 17.280,00
17.518,21 0,00
14,62 0,00
17,98 17.280,00
17.550,81 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 0,00
14,62 0,00
17,98 17.280,00
17.518,21 (17.499,41)
(17.228,61)
Nop
OktIII 17.280,00
22.512,64 0,00
321,10 0,00
394,88 17.280,00
23.228,63 10.613,25
10.613,25 3.272,12
3.272,12 3.397,57 17.282,93
3.397,57 17.282,93 4.613,61
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.590,59 34.779,41
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 0,00
321,10 0,00
394,88 17.280,00
22.512,64 (17.499,41)
(11.550,79)
Des
OktI II 17.280,00
23.455,20 0,00
378,94 0,00
466,01 17.280,00
24.300,15 11.320,80
10.613,25 3.490,26
3.272,12 3.397,57 18.435,13
3.624,07 17.282,93 4.921,19
4.613,61 11.292,28
11.292,28 1.621,35
1.590,59 36.269,94
34.779,41 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 0,00
378,94 0,00
466,01 17.280,00
23.455,20 (18.989,94)
(10.479,26)
Nop
Des II I 17.518,21
22.339,41 14,62
310,47 17,98
381,81 17.550,81
23.031,69 10.613,25
11.320,80 3.272,12
3.490,26 3.397,57
3.624,07 17.282,93
18.435,13 4.613,61
4.921,19 11.292,28
11.292,28 1.590,59
1.621,35 34.779,41
36.269,94 258.255,72
258.255,72 79.621,52
79.621,52 82.674,10
82.674,10 420.551,34
420.551,34 14,62
310,47 17,98
381,81 17.518,21
22.339,41 (17.228,61)
(13.238,25)
NopTotal II 22.512,64
534.512,37 321,10
7.351,14 394,88
9.040,18 23.228,63
550.903,68 10.613,25
258.255,72 3.272,12
79.621,52 82.674,10
3.397,57 420.551,34 4.613,61
17.282,93 111.957,01 271.014,69 1.590,59
11.292,28 38.297,17 841.820,21
34.779,41 6.198.137,34
258.255,72 1.910.916,48 82.674,10
79.621,52 1.984.178,29 420.551,34 321,10 394,88 22.512,64
534.512,37 (11.550,79)
(290.916,52)
Des I 23.455,20
Sumber : Hasil Perhitungan 378,94 466,01 24.300,15 10.613,25 3.272,12 3.397,57 17.282,93 4.613,61 11.292,28 1.590,59 34.779,41 258.255,72 79.621,52 82.674,10 420.551,34 378,94 466,01 23.455,20 (10.479,26)
Des II 22.339,41 310,47 381,81 23.031,69 11.320,80 3.490,26 3.624,07 18.435,13 4.921,19 11.292,28 1.621,35 36.269,94 258.255,72 79.621,52 82.674,10 420.551,34 310,47 381,81 22.339,41 (13.238,25)
Total 534.512,37 7.351,14 9.040,18 550.903,68 258.255,72 79.621,52 82.674,10 420.551,34 111.957,01 271.014,69 38.297,17 841.820,21 6.198.137,34 1.910.916,48 1.984.178,29 534.512,37 (290.916,52)
Sumber : Hasil Perhitungan Grafik 3-28. Kesetimbangan Air pada Lokasi Embung Ajakkang, Salesso Kanan dan Salesso Kiri untuk Debit Andalan 99 %

Gafik. 3-29. Kesetimbangan Air Kesetimbangan


3-28.Lokasi
Grafik di Air pada Lokasi
Embung Embung Ajakkang,
Ajakkang, Salesso Kanan
Salesso dan Salesso
Kanan danKiri untuk Debit Andalan
Salesso Kiri99 %
untuk Debit Andalan
80.000

80.000 99%
70.000

70.000
60.000 Potensi Air (m3)
Kebutuhan (m3)
60.000
50.000 Potensi Air (m3)
Kebutuhan (m3)
50.000
40.000

40.000
30.000

30.000
20.000

20.000
10.000

10.000
0
Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus II Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II
0
1

1 Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Apr I Apr II Mei I Mei II Jun I Jun II Jul I Jul II Agus I Agus II Sept I Sept II Okt I Okt II Nop I Nop II Des I Des II
1

0
1

0
1
3.9. Analisis Hidrometri
3.9.1. Umum
Dalam kaitannya dengan Pekerjaan “DD DPS Balusu Kabupaten Barru” maka harus
ditentukan pengaruh pasang surut air laut terhadap cakupan lahan tambak yang ada serta
kaitannya dengan penyediaan air asin dan air tawar, penyelidikan dilakukan di bagian hulu
dan hilir. Dari hasil pengukuran ini diharapkan adanya kesesuaian hubungan fluktuasi antara
elevasi, salinitas dan kecepatan air pada runtun waktu yang sama.

3.9.2. Penyelidikan Pasang Surut Air Laut


Survei dan penyelidikan hidrometri pada muara sungai Lampoko dilakukan dari tanggal 10
Agustus sampai dengan 27 Agustus 2007, yang mencakup pengamatan elevasi muka
pasang surut air laut.

3.9.3. Pemasangan Alat Duga Air


Untuk menentukan dampak pasang surut air laut serta kaitannya dengan penentuan elevasi
rencana lahan tambak dan ketersediaan air asin, penyelidikan fluktuasi elevasi muka air
sungai dilakukan pada bagian-bagian tertentu di sungai dari hilir ke arah hulu. Untuk itu
dalam kaitannya dengan penentuan lokasi pemasangan alat duga air diperlukan
pengamatan pergerakan pasang surut di lapangan maupun berdasarkan informasi dari
penduduk setempat. Pemasangan alat duga elevasi muka air telah dilakukan pada lokasi-
lokasi terpilih sebanyak dua lokasi pada Sungai Lampoko.

3.9.4. Pencatatan Fluktuasi Elevasi Air Sungai


Pencatatan fluktuasi elevasi muka air sungai baik itu sebagai akibat atau tidak dari pasang
surut air laut dilakukan sebagai berikut :
- Tanggal 10 Agustus sampai dengan 27 Agustus 2007 pada alat duga air di muara
Sungai Lampoko dengan interval waktu 1 jam.
Dari hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa :
Highest Astronomical Tide (HAT) = + 2,942 m
Mean Sea Level (MSL) = + 1,809 m
Lowest Astronomical Tide (LAT) = + 0,642 m

Hasil pengamatan secara umum dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
3.00

2.50

Elevasi Muka Air Pasang Dan Surut (m)


2.00

1.50

1.00

0.50
10 Agustus 2006

11 Agustus 2006

12 Agustus 2006

13 Agustus 2006

14 Agustus 2006

15 Agustus 2006

16 Agustus 2006

17 Agustus 2006

18 Agustus 2006

19 Agustus 2006

20 Agustus 2006

21 Agustus 2006

22 Agustus 2006

23 Agustus 2006

24 Agustus 2006

25 Agustus 2006

26 Agustus 2006

27 Agustus 2006

28 Agustus 2006
Tanggal Pengamatan

PENGAMATAN MSL

Grafik 3 - 30 Pasang Surut Sungai Lampoko Periode 10 Agustus – 27 Agustus 2007

3.9.5. Peramalan Pasang Surut


Peramalan pasang surut berguna untuk menentukan tinggi pasang tertinggi dan surut
terendah di lokasi studi guna merencanakan tanggul, pola operasi irigasi dan drainase
tambak.

Cara yang digunakan adalah dengan komputasi grafik terhadap serangkaian data
pengamatan. Trend tersebut merupakan hasil computed moving average dari komputer
terhadap data pengamatan. Hasil yang didapatkan dari komputasi grafik dapat dilihat dalam
grafik di bawah ini.

3.00

2.50
Elevasi Muka Air Pasang Dan Surut (m)

2.00

1.50

1.00

0.50
10 Agustus 2006

11 Agustus 2006

12 Agustus 2006

13 Agustus 2006

14 Agustus 2006

15 Agustus 2006

16 Agustus 2006

17 Agustus 2006

18 Agustus 2006

19 Agustus 2006

20 Agustus 2006

21 Agustus 2006

22 Agustus 2006

23 Agustus 2006

24 Agustus 2006

25 Agustus 2006

26 Agustus 2006

27 Agustus 2006

28 Agustus 2006

Tanggal Pengamatan

PENGAMATAN MSL PERAMALAN

Grafik 3 - 31 Analisis Komputasi Pasang Surut Sungai Lampoko


Periode 10 Agustus – 27 Agustus 2007
Tabel 3 - 42 Konstanta Pasang Surut Sungai Lampoko (Metode Admiralty)

Parameter S0 M2 S2 N2 K1 O1 M4 MS4 K2 P1

A (cm) 179,31 40,15 41,11 11,11 20,69 10,12 1,39 1,55 11,10 6,83
g° 336,47 99,31 113,12 308,89 195,50 186,09 168,21 99,31 308,89

Dari hasil peramalan pasang surut yang dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa
parameter Pasang Surut Pada Sungai Lampoko antara lain :
Highest Astronomical Tide (HAT) = + 3,025 m
Mean High Water Spring (MHWS) = + 2,568 m
Mean High Water Neap (MHWN) = + 2,264 m
Mean Sea Level (MSL) = + 1,793 m
Mean Low Water Neap (MLWN) = + 1,440 m
Mean Low Water Spring (MLWS) = + 0,969 m
Lowest Astronomical Tide (LAT) = + 0,561

Anda mungkin juga menyukai