Anda di halaman 1dari 26

SISTEM AIR BERSIH

(UNTUK MASYARAKAT TERPENCIL TERDAMPAK KRISIS AIR BERSIH)

HUMAN INITIATIVE JAWA BARAT

YBM BRI Regional Jawa Barat


2
Profil Organisasi

SK Kemensos RI : No. 08/HUK/2010

ISO 9001 : Sistem Manajemen


2018

3
4
5
Air bersih adalah kebutuhan dasar manusia. Krisis air bersih dapat berdampak
pada banyak aspek kehidupan, baik Kesehatan maupun ekonomi. Sayangnya pada
realitasnya masih ada daerah-daerah yang belum memadai dalam memenuhi
kebutuhan air bersih bagi masyarakatnya.
Kesehatan masyarakat selalu menjadi bagian dari permasalahan global.
Sabagian besar masalah kesehatan masyarakat memiliki kaitan erat dengan kondisi
air dan sanitasi, seperti kasus diare dan negelected tropical disease (NTD), yang
sekarang ini sedang menjadi fokus global untuk diselesaikan. WHO melaporkan kasus
diare menyebabkan kematian sebanyak 2 juta orang setiap tahunnya yang
disebabkan oleh penggunaan air yang tercemar, kondisi sanitasi yang buruk, dan
perilaku hygiene yang masih rendah (WHO, 2015). Sedangkan, NTD menyebabkan
kematian sebanyak 534.000 jiwa setiap tahunnya (CDC, 2015). Dalam WASH and the
Neglected Tropical Diseases Manual Book disebutkan bahwa kasus NTD banyak
terjadi di wilayah dengan akses air minum dan sanitasi yang terbatas, perilaku hygiene
dan pelayanan kesehatan yang rendah.
Ancaman kematian dari penyakit tersebut akan terus mengintai manusia
karena masih banyaknya manusia yang belum mendapatkan akses air minum dan
sanitasi yang layak. Hasil survey yang dilakukan oleh WHO di seluruh negara tahun
2013 menunjukkan 2,4 milyar penduduk belum memiliki akses sanitasi yang baik, 663
juta penduduk kesulitan mendapatkan sumber air bersih, dan 946 juta penduduk di
dunia masih buang air besar sembarangan.Indonesia merupakan salah satu negara
dengan kondisi sanitasi masih dalam zona kuning atau sekitar 25% - 50%
penduduknya masih Buang Air Besar Sembarangan. Setiap hari sekitar 14.000 ton
tinja dan 176.000 m3 urine, mencemari air sungai di Indonesia (IUWASH Indonesia).
Sanitasi buruk membuat Indonesia kehilangan Rp 58 triliun/tahun akibat terjadinya
120 juta kasus penyakit dan 50.000 kematian dini per tahun. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, capaian sanitasi layak baru mencapai 60,91% atau
sekitar 100 juta penduduk belum memiliki akses sanitasi yang baik. Sedangkan,
capaian air minum sedikit lebih tinggi dibandingkan sanitasi yaitu 67,73%. Capaian
sanitasi layak dan air minum pada tahun 2014 mengalami peningkatan. Berdasarkan
SUSENAS 2014 TW 1 capaian sanitasi layak sebesar 61,04% dan capaian air minum
layak sebesar 68,83%. Kedepannya untuk mencapai universal akses jumlah
6
penduduk yang perlu ditangani untuk mendapatkan air
minum dan sanitasi layak adalah sekitar 267 juta jiwa.
Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah Indonesia
mengamanatkan program 100 – 0 – 100, yaitu 100%
akses aman air minum, bebas kumuh dan 100% akses
sanitasi yang layak pada akhir tahun 2024 dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJM) 2020 – 2024. Ini adalah strategi pemerintah
Indonesia untuk mencapai target SDG’s tahun 2024 yaitu
universal akses untuk air minum dan sanitasi sesuai
dengan sasaran programnya di tahun 2024.

Sanitasi yang dikelola dengan aman menjadi prioritas


utama dalam meningkatkan Kesehatan, gizi, dan bahkan
produktivitas masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan
indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
keenam. Human Initiative sebagai Lembaga
Kemanusiaan memiliki komitmen besar dalam
mendukung tujuan SDGs, termasuk tujuan SDGs
keenam tentang akses air bersih dan sanitasi layak. Oleh karena itu, Human Initiative
tengah menjalankan program pembangunan sarana air bersih dan mendukung
Gerakan sanitasi Total Berbasis Masyarakat sejak tahun 2010 di berbagai provinsi di
Indonesia
Sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan
permasalahan kesehatan masyarakat dan lingkungan Human Initiative merencanakan
Program Sistem Air Bersih. Program ini bertujuan untuk menciptakan Kemandirian
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang berkelanjutan.
Berdasarkan paparan diatas, Human Initiative tergerak untuk mengambil
peran dan mengajak YBM BRI Regional Jawa Barat untuk bekerja sama dalam
Program Sistem Air Bersih.

7
Judul Program/Proyek
Sistem Air Bersih
JUDUL PROGRAM

1. Kampung Cipaganti RW 15, Desa Tamanjaya, Kecamatan


LOKASI
Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat
2. Kampung Gunung Gombong RW 03, Desa Tamanjaya,
Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat

Total Penerima Manfaat : 98 KK (Wilayah Krisis Air Bersih


/Langka)

DESKRIPSI PROGRAM
“Sistem Air Bersih”
Sarana Air Bersih adalah sebuah program penyediaan sarana
sanitasi berupa pengadaan air bersih (Hygiene Sanitation)
berbasis masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang perlunya kebutuhan air bersih bagi kehidupan dan
memudahkan masyarakat dalam mengakses air bersih melalui dua
program unggulan, yakni pembangunan sistem air bersih dan
droping air bersih.

Program Pembangunan sistem air bersih adalah pengadaan sistem


air bersih melalui proses pembuatan sistem tampung serta
mendistribusikannya kepada masyarakat serta edukasi untuk
menerapkan Participatory Hygiene and Sanitation Transformation
(PHAST), dimana setiap pelaksanaannya melibatkan penuh
masyarakat. Peningkatan kesadaran masyarakat dilakukan dengan
edutainment, yaitu edukasi yang menarik. Program ini bersifat
longterm, artinya kebermanfaatan programPembangunan sistem
air bersih akan dirasakan hingga tahun-tahun selanjutnya.

Alhamdulilah dari program pembangunan sistem air bisa


memberikan dampak signifikan. Dari hasil wawancara dengan
masyarakat penerima manfaat program, sebelum ada program
rata-rata mengeluarkan biaya Rp 400.000-500.000 setiap bulan
untuk membeli air bersih ketika musim kemarau. Setelah ada
program berbagi air mereka rata-rata maksimal mengeluarkan Rp
50.000
SUCCESS STORY

SEBARAN PROGRAM SISTEM AIR BERSIH HUMAN INITIATIVE

Sejak Tahun 2011 – 2022 Human Initiative telah memberikan kemudahan akses air bersih
bagi 59.727 jiwa penduduk melalui 270 infrastruktur air bersih dan 270 Kelompok Kader
Berdaya di seluruh Indonesia, dan masih akan terus memberikan lebih banyak manfaat
kepada masyarakat yang membutuhkan.
KERANGKA PROGRAM

Meningkatnya jumlah
Rendah jumlah warga
warga miskin
miskin pedesaan yang

GOALS
pedesaan yang bisa
bisa mengakses air
mengakses air bersih
bersih secara
secara berkelanjutan
berkelanjutan

Belum ada inisiatif

OUTCOME
Biaya akses air Terbangunnya inisiatif
Biaya akses air
kewirausahaan bersih yang warga untuk
bersih yang berkelanjutan per
sosial warga untuk mengembangkan
berkelanjutan KK menjadi kewirausahaan sosial air
mewujudkan akses
per KK tidak terjangkau bersih yang berkelanjutan
air bersih yang
terjangkau
murah

Tersedia layanan Tersedia layanan


Tidak ada layanan OUTPUT akses air bersih peningkatan kapabilitas
akses air bersih Tidak ada layanan peningkatan swadaya warga untuk
kapabilitas warga untuk mengembangkan inisiatif
swadaya mengembangkan inisiatif
masyarakat
kewirausahaan sosial air
masyarakat dengan kewirausahaan sosial air bersih dengan biaya bersih
biaya terjangkau terjangkau

POHON MASALAH POHON TUJUAN

Program Sistem Air Bersih ini berupa Pembangunan instalasi air bersih dan pendampingan
pengelolaan Kelompok sistem air bersih. Pembangunan sistem air bersih ini melibatkan
peran aktif semua lapisan masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat dilibatkan sejak
awal, mulai dari perencanaan, implementasi dan melakukan evaluasi pelaksanaan
bersama masyarakat secara partisipatif. Masyarakat menjadi salah satu komponen penting
dalam pembangunan sistem air bersih ini, sehingga masyarakat harus dilibatkan sejak
awal proses agar masyarakat memiliki “sense of belonging” terhadap program yang
dijalankan.
Masyarakat dilibatkan dalam seluruh rangkaian kegiatan program ini, diawal pelaksanaan
program masyarakat kita ajak melakukan Focus Group Discussion (FGD) kemudian
membuat Rencana Aksi Komunitas (RAK) yang menjadi dasar rencana aktifitas atau
kegiatan masyarakat dalam pelaksanaan program ini.
Kelompok sistem air bersih yang dibangun ini harapannya kedepan bisa menjadi BUMDus
atau BUMRT sesuai dengan jangkauan sistem air bersih ini, sehingga dengan adanya
kelompok usaha ini kedepannya bisa menjadi embrio untuk berdirinya pra koperasi atau
koperasi yang dimasyarakat, sehingga bisa terus berkembang, mulai dari sistem air ke
usaha lainnya. Dengan demikian dengan adanya kelompok sistem air bersih ini tidak
hanya terpenuhi kebutuhan air bersih tetapi juga bisa meningkatkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat serta meningkatkan usaha masyarakat lainnya.

Berikut merupakan alur strategi pelaksanaan program:


a. Tahap I, Perencanaan
1. Survey lokasi
2. Penyusunan proposal program
b. Tahap II, Persiapan
1. Sosialisasi program
2. Baseline
3. Pembentukan Pengurus
4. Bidding vendor
c. Tahap III, Realisasi Program
1. Pengeboran
2. Pumping
3. Pembuatan rumah panel
4. Pemasangan Instalasi
(pipa, pompa, listrik, water meter, water torn dll)
5. Pendampingan kelompok (pembentukan, ad art Dll)
6. Peresmian Program
d. Tahap IV, Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring evaluasi bersama stakeholder
2. Laporan perkembangan
3. Laporan akhir
SASARAN PROGRAM
Program ini menyasar kepada masyarakat dengan kriteria sebagai berikut :
Kelompok
Kriteria Jumlah Level Qol
Sasaran
Kelompok Tokoh masyarakat yang per orang Level 4
pengelola sarana bersedia menjadi pengurus
air bersih
Masyarakat umum Masyarakat yang tinggal per Jiwa Level 3
/berdomisili di wilayah sasaran
program
Nasabah Masyarakat yang belum per Level 1
/pengguna sarana memiliki akses ke sumber air keluarga
air bersih bersih yang terjangkau

MANAJEMEN RESIKO
STEP TO MANAGE
RISK PROBILITY POTENTIAL IMPACT
RISK
Sumber air yang Middle Sarana air bersih tidak Dilakukan pengecekan
ditemukan dapat digunakan kualitas air dari sumur
kualitasnya tidak secara optimal oleh bor yang telah ada dan
layak konsumsi masyarakat treatment air yang
sehingga harus kurang layak
dilakukan
pengeboran ulang
Sarana air bersih Middle Rentan Memastikan status
berdiri di atas tanah dikomersialkan secara lahan dan membuat
warga personal perjanjian hibah dari
pemilik (bila ada)
Sumur yang dibor Middle Sarana air bersih tidak Menyiapakan lokasi
debit air tidak bisa terbangun di baru yang mempunyai
mencukupi atau lokasi tersebut potensi sumber air
sekitar tidak
ditemukan sumber
air

ANALISA STAKEHOLDER

NILAI STRATEGI
STAKEHOLDER PERAN
(+/-) PENDEKATAN
Dinas Kesehatan Positif Melanjutkan Pelibatan project
dan Puskesmas program edukasi
hygiene sanitasi
Dinas PU Positif Mengembangkan Pelibatan project &
sasaran program audensi

Kelurahan/desa Positif Pendampingan, Pelibatan program


dan kecamatan pengembangan
program
Tokoh masyarakat Positif Membantu Sosialisasi program
pendampingan
Pemantauan & Pelaporan
Proses monitoring dan evaluasi dilakukan dengan berkoordinasi secara intens
dengan penerima manfaat dan fasilitator. Proses monitoring dan evaluasi
dilakukan dengan kunjungan ke masyarakat langsung bersama fasilitator untuk
mengetahui manfaat program yang telah dirasakan serta perbaikan yang perlu
dilakukan untuk perubahan serta perbaikan selanjutnya. Hasil dari proses
monitoring ini berupa laporan tertulis, baik berupa laporan bulanan maupun
laporan triwulan. Selama program berjalan, pengelola akan membuat dua jenis
laporan, yaitu laporan perkembangan serta laporan monitoring dan evaluasi
yang akan dibuat selama triwulan. Laporan perkembangan akan diberikan
setiap bulan di akhir bulan.
TIMELINE
ANGGARAN
Lokasi Project
1. Kampung Cipaganti RW 15, Desa Tamanjaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat
2. Kampung Gunung Gombong RW 03, Desa Tamanjaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat

Durasi Project : 3 -4 bulan

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

HARGA
No KEGIATAN URAIAN Qty FREQ Qty SATUAN JUMLAH SUB TOTAL

I Asesmen Wilayah 3.200.000


Tim Asesmen 3 orang 2 hari 150.000 900.000
Transportasi 1 paket 2 hari 700.000 1.400.000
Konsumsi 3 orang 2 hari 150.000 900.000
II Rembug Warga dan FGD 1.900.000
Transportasi 1 paket 1 kali 700.000 700.000
Komunikasi 1 paket 1 kali 250.000 250.000
Konsumsi 30 orang 1 kali 30.000 900.000
ATK 1 paket 1 kali 50.000 50.000

III Geolistrik 7.500.000


Geolistrik 1 paket 1 kali 7.500.000 7.500.000
IV Pembangunan Infrastruktur SAB 179.756.000
Mobilisasi dan setting mesin bor 1 paket 2 kali
1.000.000 2.000.000
Pengeboran (Pilot Hole) 80 meter 2
kali 500.000 80.000.000
Reaming 80 meter 2
kali 150.000 24.000.000
Pipa Casing Aw Putih 4in 20 batang 2
kali 325.000 13.000.000
Pipa Naik Aw Putih 1in 20 batang 2
kali 60.000 2.400.000
Material Pipa dan lain-lain 1 paket 2
kali 818.000 1.636.000
Semen Grouting dan pengerasan exiting
1 paket 2
sumur bor kali 500.000 1.000.000
Pompa Submersible Drakos 1,5HP SQ 1 unit 2
kali 4.500.000 9.000.000
Kabel, Panel dan Radar torn 1 paket 2
kali 3.635.000 7.270.000
Torn 2.000 liter 1 paket 2
kali 3.550.000 7.100.000
Tower torn besi 1 paket 2
kali 6.000.000 12.000.000
Filter Air 13 in bahan fiber 1 paket 2
kali 3.500.000 3.500.000
Laboratorium air 1 paket 1
kali 850.000 850.000
KWH Listrik 2.200 watt 1 paket 2
kali 2.750.000 5.500.000
Pompa Pendorong dan rumah pompa 1 paket 1
kali 3.000.000 3.000.000

Ongkos kirim barang 1 unit 2 kali 500.000 1.000.000


V Pipanisasi 16.960.000
1000 1
Pipa PVC 1 inch, Fitting dan Finishing meter kali 16.000 17.600.000
6 1
Pipa Crossing untuk di tengah jalan meter kali 60.000 360.000
Meteran air 2 unit 1
kali 300.000 600.000
VI Workshop Kelompok Pengelola Air 2.100.000
Pemateri 1 paket 1 kali 500.000 500.000
Transportasi 1 paket 1 kali 700.000 700.000
Konsumsi 30 orang 1 kali 30.000 900.000

16
VII Peresmian 10.150.000
Transportasi 1 paket 1 kali 700.000 700.000
Konsumsi 30 orang 1 kali 30.000 900.000
Spanduk/ Banner 1 unit 1 kali 400.000 400.000
ATK 1 paket 1 kali 150.000 150.000
Prasasti 1 Unit 1 kali 1.500.000 1.500.000
Plang Branding 1 unit 1 kali 1.500.000 1.500.000
Seremonial (Panggung. Sound, Kursi) 1 paket 1 kali 5.000.000 5.000.000
IX Monitoring dan Evaluasi 4.750.000
Komunikasi 1 paket 5 kali 100.000 500.000
Konsumsi 1 paket 5 kali 150.000 750.000
Transportasi 1 paket 5 kali 700.000 3.500.000

X Pelaporan 2.500.000
Laporan Narasi dan Visual 1 paket 1 kali 1.000.000 1.000.000
Dokumentasi 1 paket 1 kali 1.500.000 1.500.000
XI Pelaksana Program 13.300.000
Project Officer 1 orang 3 bln 3.300.000 9.900.000
bln
Transportasi 1 paket 3 700.000 2.100.000
bln
Komunikasi 1 paket 3 100.000 300.000
kali
Branding Program 1 paket 1 1.000.000 1.000.000
Total 242.116.000

Total Kebutuhan Anggaran


Rp. 242.116.000,-
(Dua Ratus Empat Puluh Dua juta Seratus Enam belas ribu
rupiah)

17
MANFAAT KERJASAMA
Terbentuknya citra positif Mitra yang memiliki
kepedulian terhadap masyarakat, sehingga
tercipta relasi yang lebih baik dengan
lingkungan sekitar serta stakeholder
perusahaan secara umum.

Mitra mendapat space promosi pemberitaan


aktivitas program di social media Human
Initiative: Insert logo dan pemberitaan
.

Laporan implementasi program, sebagai media


pertanggungjawaban penggunaan dana sosial
kemanusiaan kepada seluruh stakeholder mitra.
.

VALUE /MANFAAT PROGRAM


1. Program Pahala Amal jariyah
Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah
apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (HR. Abu Daud)

“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah
jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan
orang tuanya.” (HR. Muslim).

Salah satu hadits mengatakan:


“Barangsiapa yang membuat sebuah telaga / danau lalu airnya diminum oleh jin
atau burung yang kehausan, maka Allah akan memberinya pahala kelak di hari
kiamat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah).

Sesuai hadist di atas dengan kita bersedekah air Insya Allah akan menjadi Amal
18
jariyah bagi kita semua. Selama Sistem Air digunakan Insya Allah Pahala akan terus
mengalir.

2. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar dari masyarakat


Dari program yang sudah dilaksanakan program sistem air bersih bisa mengurangi
pengeluaran masyarakat untuk membeli air bersih Ketika musim kemarau. Sebelum
ada program sistem air bersih setiap KK harus mengeluarkan dana untuk membeli
air senilai 400.000-500.000 per bulan. Setelah ada program masyarakat hanya
mengeluarkan maksimal 50.000 per bulan

3. Human Initiative Jabar Berpengalaman dalam menjalankan program


Human Initiative sudah berpengalaman dalam menjalankan program sistem air
bersih. Sudah sejak 2014 Human Initiative Jawa Barat melaksanakan program ini di
beberapa titik lokasi dan masih berjalan sampai sekarang.

4. Branding Logo Donatur


Apabila Komunitas/Masjid/Perusahaan Bapak dan Ibu Semua Berkontribusi dalam
Program ini Logo atau Nama akan dicantumkan dalam pelaksanaan program dan
Plang Program.

Demikian kami sampaikan proposal kerjasama ini dan kami sangat antusias untuk
menindaklanjuti bahasan dalam diskusi yang lebih hangat. Human Initiative juga
membuka diri untuk penawaran kerjasama selain program yang diusulkan di atas. Terima
kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan

Bandung, Juni 2023


Hormat Kami,
Kepala Cabang Human Initiative Jawa Barat

Fatih Abdul Aziez

19
Donasi dapat disampaikan melalui rekening a.n PKPU

No. Nama Rekening Atas Nama


Yayasan Pos Keadilan Peduli
1 BRI 034.001.001.663.308
Ummat

Contact Person :
Nama Kemitraan : Lukmanul Hakim
Hp/Telp : 0818 429 061
Telp. Kantor : 0227100035
Alamat kantor : Jl. Cikutra No. 138
e-mail : lukmanul.hakim@human-initiative.org

20
PROFIL WILAYAH

KAMPUNG CIPAGANTI RW 015, DESA TAMANJAYA, KECAMATAN


GUNUNG HALU, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Rekomendasi lokasi untuk Program Sistem Air Bersih berada di dua kampung yang
berada di daerah Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat, Yaitu Kampung
Cipaganti dan Kampung Gunung Gombong.

Gambar kondisi Ibu-ibu ketika mencuci di kamar mandi umum

Kampung Cipaganti RT 03 RW 15 Desa Tamanjaya Kecamatan Gunung Halu


Kabupaten Bandung Barat memiliki jumlah populasi masyarakat yang terdiri dari 86 KK
dengan total jiwa berjumlah 300 jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan air
bersih, warga biasanya berbondong-bondong membawa jerigen air berjalan sejauh 1000
meter lebih melalui jalan menanjak-menurun melewati area persawahan agar dapat
menemukan mata air dengan kondisi air yang keruh dan berwarna kecoklatan. Kegiatan
memikul air ini dilakukan setiap 2 hari sekali untuk memenuhi kebutuhan air untuk setiap
rumah warga.
Gambar antrian warga untuk mendapatkan air

Gambar warga membawa jerigen untuk mengambil air


Gambar warga berjalan membawa jerigen air

Tak jauh berbeda dengan kampung Cipaganti, Kampung Gunung Gombong juga
mengalami kesulitan air bersih yang sama. Kampung yang terletak di RT 03 RW 04 Desa
Tamanjaya ini memiliki populasi 15 Kepala keluarga dengan total penduduk sekitar 60
jiwa. Satu-satunya akses air bersih yang dimiliki warga kampung Gunung Gombong ini
adalah bak penampungan yang dimiliki oleh salah satu warga. Namun bak tampung ini
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan 16 rumah dikarenakan debit air yang kecil,
sehingga warga terpaksa bergantian untuk mengambil air bersih. Akan tetapi, jika musim
kemarau terjadi, aliran air berkurang sehingga warga terpaksa berjalan melewati
perbukitan untuk mendapatkan air bersih.

Gambar Kondisi Rumah Warga


Gambar bak penampung air warga

Kondisi ini telah berlangsung selama kurang-lebih dari 20 tahun. Kemiskinan dan
aksesibilitas jalan menjadi faktor utama yang mempengaruhi kondisi yang terjadi di dua
kampung tersebut. Warga yang sehari-hari berprofesi hanya sebagai petani dan buruh
tani serta pedagang keliling hanya mampu memenuhi kebutuhan harian mereka saja
tanpa mampu membangun sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) yang layak. Hal tersebut
juga nampaknya diperparah dengan akses jalan yang kurang memadai, hal tersebut
mempengaruhi bertambahnya biaya untuk menjual hasil pertanian serta kebun
masyarakat yang berdampak langsung terhadap pendapatan harian warga. Akses jalan
ini juga mempersulit warga untuk mendapat akses pendidikan dan kesehatan yang layak.
Kebutuhan Sumber Air dan Sarana Air Bersih di wilayah tersebut diantaranya
sebagai berikut :
1. 2 (dua) Titik Sumur Bor (kedalaman sumur sesuai hasil geolistrik);
2. Water Torn 2.000 liter, adapun Penyimpanan torn 1 di area titik bor dan torn 2 di lantai
beton kantor RT 03/15 berada diposisi tertinggi di lokasi tersebut (untuk penyimpanan
torn 2 di kantor RT 04/15 masih tahap perencanaan);
3. Filter Air 13in bahan Fiber untuk meningkatkan kualitas air layak minum ;
4. Pengadaan Kwh Meter Listrik 2.200 watt di lokasi titik bor;
5. Pompa Pendorong;
6. Pipa Mainline/ Jalur utama untuk penyaluran pipa ke warga RT 03/15 dan RT 04/15
konek ke RT 03/04 Kampung Gunung Gombong.
Antusias para warga kedua kampung
tersebut sangat besar sekali terkait adanya
rencana bantuan sarana air bersih. Pengurus RW
Dan warga siap bersinergi dalam memanfaatkan,
merawat dan mengelola bantuan sarana air bersih
untuk digunakan secara bersama guna
kemaslahatan yang lebih banyak serta menjadi
solusi atas permasalahan air bersih di Kecamatan
Gunung Halu.

Gambar Peta Penerima Manfaat ditandai


dengan warna garis biru dilihat dari maps

Jumlah dan Sasaran Penerima Manfaat


Target sasaran penerima manfaat untuk program ini, terdiri dari Kampung Cipaganti
86 KK dan Kampung Gunung Gombong 15 KK dengan Jumlah total penduduk 360 Jiwa
yang berdekatan dengan pesantren Darussalam yang berada di RT 02/15.

Anda mungkin juga menyukai