3
4
5
Air bersih adalah kebutuhan dasar manusia. Krisis air bersih dapat berdampak
pada banyak aspek kehidupan, baik Kesehatan maupun ekonomi. Sayangnya pada
realitasnya masih ada daerah-daerah yang belum memadai dalam memenuhi
kebutuhan air bersih bagi masyarakatnya.
Kesehatan masyarakat selalu menjadi bagian dari permasalahan global.
Sabagian besar masalah kesehatan masyarakat memiliki kaitan erat dengan kondisi
air dan sanitasi, seperti kasus diare dan negelected tropical disease (NTD), yang
sekarang ini sedang menjadi fokus global untuk diselesaikan. WHO melaporkan kasus
diare menyebabkan kematian sebanyak 2 juta orang setiap tahunnya yang
disebabkan oleh penggunaan air yang tercemar, kondisi sanitasi yang buruk, dan
perilaku hygiene yang masih rendah (WHO, 2015). Sedangkan, NTD menyebabkan
kematian sebanyak 534.000 jiwa setiap tahunnya (CDC, 2015). Dalam WASH and the
Neglected Tropical Diseases Manual Book disebutkan bahwa kasus NTD banyak
terjadi di wilayah dengan akses air minum dan sanitasi yang terbatas, perilaku hygiene
dan pelayanan kesehatan yang rendah.
Ancaman kematian dari penyakit tersebut akan terus mengintai manusia
karena masih banyaknya manusia yang belum mendapatkan akses air minum dan
sanitasi yang layak. Hasil survey yang dilakukan oleh WHO di seluruh negara tahun
2013 menunjukkan 2,4 milyar penduduk belum memiliki akses sanitasi yang baik, 663
juta penduduk kesulitan mendapatkan sumber air bersih, dan 946 juta penduduk di
dunia masih buang air besar sembarangan.Indonesia merupakan salah satu negara
dengan kondisi sanitasi masih dalam zona kuning atau sekitar 25% - 50%
penduduknya masih Buang Air Besar Sembarangan. Setiap hari sekitar 14.000 ton
tinja dan 176.000 m3 urine, mencemari air sungai di Indonesia (IUWASH Indonesia).
Sanitasi buruk membuat Indonesia kehilangan Rp 58 triliun/tahun akibat terjadinya
120 juta kasus penyakit dan 50.000 kematian dini per tahun. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, capaian sanitasi layak baru mencapai 60,91% atau
sekitar 100 juta penduduk belum memiliki akses sanitasi yang baik. Sedangkan,
capaian air minum sedikit lebih tinggi dibandingkan sanitasi yaitu 67,73%. Capaian
sanitasi layak dan air minum pada tahun 2014 mengalami peningkatan. Berdasarkan
SUSENAS 2014 TW 1 capaian sanitasi layak sebesar 61,04% dan capaian air minum
layak sebesar 68,83%. Kedepannya untuk mencapai universal akses jumlah
6
penduduk yang perlu ditangani untuk mendapatkan air
minum dan sanitasi layak adalah sekitar 267 juta jiwa.
Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah Indonesia
mengamanatkan program 100 – 0 – 100, yaitu 100%
akses aman air minum, bebas kumuh dan 100% akses
sanitasi yang layak pada akhir tahun 2024 dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJM) 2020 – 2024. Ini adalah strategi pemerintah
Indonesia untuk mencapai target SDG’s tahun 2024 yaitu
universal akses untuk air minum dan sanitasi sesuai
dengan sasaran programnya di tahun 2024.
7
Judul Program/Proyek
Sistem Air Bersih
JUDUL PROGRAM
DESKRIPSI PROGRAM
“Sistem Air Bersih”
Sarana Air Bersih adalah sebuah program penyediaan sarana
sanitasi berupa pengadaan air bersih (Hygiene Sanitation)
berbasis masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang perlunya kebutuhan air bersih bagi kehidupan dan
memudahkan masyarakat dalam mengakses air bersih melalui dua
program unggulan, yakni pembangunan sistem air bersih dan
droping air bersih.
Sejak Tahun 2011 – 2022 Human Initiative telah memberikan kemudahan akses air bersih
bagi 59.727 jiwa penduduk melalui 270 infrastruktur air bersih dan 270 Kelompok Kader
Berdaya di seluruh Indonesia, dan masih akan terus memberikan lebih banyak manfaat
kepada masyarakat yang membutuhkan.
KERANGKA PROGRAM
Meningkatnya jumlah
Rendah jumlah warga
warga miskin
miskin pedesaan yang
GOALS
pedesaan yang bisa
bisa mengakses air
mengakses air bersih
bersih secara
secara berkelanjutan
berkelanjutan
OUTCOME
Biaya akses air Terbangunnya inisiatif
Biaya akses air
kewirausahaan bersih yang warga untuk
bersih yang berkelanjutan per
sosial warga untuk mengembangkan
berkelanjutan KK menjadi kewirausahaan sosial air
mewujudkan akses
per KK tidak terjangkau bersih yang berkelanjutan
air bersih yang
terjangkau
murah
Program Sistem Air Bersih ini berupa Pembangunan instalasi air bersih dan pendampingan
pengelolaan Kelompok sistem air bersih. Pembangunan sistem air bersih ini melibatkan
peran aktif semua lapisan masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat dilibatkan sejak
awal, mulai dari perencanaan, implementasi dan melakukan evaluasi pelaksanaan
bersama masyarakat secara partisipatif. Masyarakat menjadi salah satu komponen penting
dalam pembangunan sistem air bersih ini, sehingga masyarakat harus dilibatkan sejak
awal proses agar masyarakat memiliki “sense of belonging” terhadap program yang
dijalankan.
Masyarakat dilibatkan dalam seluruh rangkaian kegiatan program ini, diawal pelaksanaan
program masyarakat kita ajak melakukan Focus Group Discussion (FGD) kemudian
membuat Rencana Aksi Komunitas (RAK) yang menjadi dasar rencana aktifitas atau
kegiatan masyarakat dalam pelaksanaan program ini.
Kelompok sistem air bersih yang dibangun ini harapannya kedepan bisa menjadi BUMDus
atau BUMRT sesuai dengan jangkauan sistem air bersih ini, sehingga dengan adanya
kelompok usaha ini kedepannya bisa menjadi embrio untuk berdirinya pra koperasi atau
koperasi yang dimasyarakat, sehingga bisa terus berkembang, mulai dari sistem air ke
usaha lainnya. Dengan demikian dengan adanya kelompok sistem air bersih ini tidak
hanya terpenuhi kebutuhan air bersih tetapi juga bisa meningkatkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat serta meningkatkan usaha masyarakat lainnya.
MANAJEMEN RESIKO
STEP TO MANAGE
RISK PROBILITY POTENTIAL IMPACT
RISK
Sumber air yang Middle Sarana air bersih tidak Dilakukan pengecekan
ditemukan dapat digunakan kualitas air dari sumur
kualitasnya tidak secara optimal oleh bor yang telah ada dan
layak konsumsi masyarakat treatment air yang
sehingga harus kurang layak
dilakukan
pengeboran ulang
Sarana air bersih Middle Rentan Memastikan status
berdiri di atas tanah dikomersialkan secara lahan dan membuat
warga personal perjanjian hibah dari
pemilik (bila ada)
Sumur yang dibor Middle Sarana air bersih tidak Menyiapakan lokasi
debit air tidak bisa terbangun di baru yang mempunyai
mencukupi atau lokasi tersebut potensi sumber air
sekitar tidak
ditemukan sumber
air
ANALISA STAKEHOLDER
NILAI STRATEGI
STAKEHOLDER PERAN
(+/-) PENDEKATAN
Dinas Kesehatan Positif Melanjutkan Pelibatan project
dan Puskesmas program edukasi
hygiene sanitasi
Dinas PU Positif Mengembangkan Pelibatan project &
sasaran program audensi
HARGA
No KEGIATAN URAIAN Qty FREQ Qty SATUAN JUMLAH SUB TOTAL
16
VII Peresmian 10.150.000
Transportasi 1 paket 1 kali 700.000 700.000
Konsumsi 30 orang 1 kali 30.000 900.000
Spanduk/ Banner 1 unit 1 kali 400.000 400.000
ATK 1 paket 1 kali 150.000 150.000
Prasasti 1 Unit 1 kali 1.500.000 1.500.000
Plang Branding 1 unit 1 kali 1.500.000 1.500.000
Seremonial (Panggung. Sound, Kursi) 1 paket 1 kali 5.000.000 5.000.000
IX Monitoring dan Evaluasi 4.750.000
Komunikasi 1 paket 5 kali 100.000 500.000
Konsumsi 1 paket 5 kali 150.000 750.000
Transportasi 1 paket 5 kali 700.000 3.500.000
X Pelaporan 2.500.000
Laporan Narasi dan Visual 1 paket 1 kali 1.000.000 1.000.000
Dokumentasi 1 paket 1 kali 1.500.000 1.500.000
XI Pelaksana Program 13.300.000
Project Officer 1 orang 3 bln 3.300.000 9.900.000
bln
Transportasi 1 paket 3 700.000 2.100.000
bln
Komunikasi 1 paket 3 100.000 300.000
kali
Branding Program 1 paket 1 1.000.000 1.000.000
Total 242.116.000
17
MANFAAT KERJASAMA
Terbentuknya citra positif Mitra yang memiliki
kepedulian terhadap masyarakat, sehingga
tercipta relasi yang lebih baik dengan
lingkungan sekitar serta stakeholder
perusahaan secara umum.
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah
jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan
orang tuanya.” (HR. Muslim).
Sesuai hadist di atas dengan kita bersedekah air Insya Allah akan menjadi Amal
18
jariyah bagi kita semua. Selama Sistem Air digunakan Insya Allah Pahala akan terus
mengalir.
Demikian kami sampaikan proposal kerjasama ini dan kami sangat antusias untuk
menindaklanjuti bahasan dalam diskusi yang lebih hangat. Human Initiative juga
membuka diri untuk penawaran kerjasama selain program yang diusulkan di atas. Terima
kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan
19
Donasi dapat disampaikan melalui rekening a.n PKPU
Contact Person :
Nama Kemitraan : Lukmanul Hakim
Hp/Telp : 0818 429 061
Telp. Kantor : 0227100035
Alamat kantor : Jl. Cikutra No. 138
e-mail : lukmanul.hakim@human-initiative.org
20
PROFIL WILAYAH
Rekomendasi lokasi untuk Program Sistem Air Bersih berada di dua kampung yang
berada di daerah Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat, Yaitu Kampung
Cipaganti dan Kampung Gunung Gombong.
Tak jauh berbeda dengan kampung Cipaganti, Kampung Gunung Gombong juga
mengalami kesulitan air bersih yang sama. Kampung yang terletak di RT 03 RW 04 Desa
Tamanjaya ini memiliki populasi 15 Kepala keluarga dengan total penduduk sekitar 60
jiwa. Satu-satunya akses air bersih yang dimiliki warga kampung Gunung Gombong ini
adalah bak penampungan yang dimiliki oleh salah satu warga. Namun bak tampung ini
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan 16 rumah dikarenakan debit air yang kecil,
sehingga warga terpaksa bergantian untuk mengambil air bersih. Akan tetapi, jika musim
kemarau terjadi, aliran air berkurang sehingga warga terpaksa berjalan melewati
perbukitan untuk mendapatkan air bersih.
Kondisi ini telah berlangsung selama kurang-lebih dari 20 tahun. Kemiskinan dan
aksesibilitas jalan menjadi faktor utama yang mempengaruhi kondisi yang terjadi di dua
kampung tersebut. Warga yang sehari-hari berprofesi hanya sebagai petani dan buruh
tani serta pedagang keliling hanya mampu memenuhi kebutuhan harian mereka saja
tanpa mampu membangun sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) yang layak. Hal tersebut
juga nampaknya diperparah dengan akses jalan yang kurang memadai, hal tersebut
mempengaruhi bertambahnya biaya untuk menjual hasil pertanian serta kebun
masyarakat yang berdampak langsung terhadap pendapatan harian warga. Akses jalan
ini juga mempersulit warga untuk mendapat akses pendidikan dan kesehatan yang layak.
Kebutuhan Sumber Air dan Sarana Air Bersih di wilayah tersebut diantaranya
sebagai berikut :
1. 2 (dua) Titik Sumur Bor (kedalaman sumur sesuai hasil geolistrik);
2. Water Torn 2.000 liter, adapun Penyimpanan torn 1 di area titik bor dan torn 2 di lantai
beton kantor RT 03/15 berada diposisi tertinggi di lokasi tersebut (untuk penyimpanan
torn 2 di kantor RT 04/15 masih tahap perencanaan);
3. Filter Air 13in bahan Fiber untuk meningkatkan kualitas air layak minum ;
4. Pengadaan Kwh Meter Listrik 2.200 watt di lokasi titik bor;
5. Pompa Pendorong;
6. Pipa Mainline/ Jalur utama untuk penyaluran pipa ke warga RT 03/15 dan RT 04/15
konek ke RT 03/04 Kampung Gunung Gombong.
Antusias para warga kedua kampung
tersebut sangat besar sekali terkait adanya
rencana bantuan sarana air bersih. Pengurus RW
Dan warga siap bersinergi dalam memanfaatkan,
merawat dan mengelola bantuan sarana air bersih
untuk digunakan secara bersama guna
kemaslahatan yang lebih banyak serta menjadi
solusi atas permasalahan air bersih di Kecamatan
Gunung Halu.