Anda di halaman 1dari 6

AIR BERSIH dan SANITASI LAYAK

KADEK WAHYU PALGUNA (2281811002)


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TUJUAN
 Memastikan ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi
yang keberlanjutan untuk semua.
 Target-targetnya diarahkan untuk mengatasi permasalahan terkait
air minum, sanitasi dan kebersihan (WASH), serta aspek lain dari
siklus air yang terkait dengan air limbah, efisiensi penggunaan air,
pengelolaan sumberdaya terpadu, serta perlindungan ekosistem
akuatik.
 Guna mencapai akses universal dan adil kepada air, sanitasi dan
kebersihan yang dikelola secara aman, perlu penyediaan akses pada
WASH, bukan saja di tingkat rumah tangga tapi juga pada tingkat
lembaga (institusi), seperti sekolah dan fasilitas kesehatan.
KONDISI AWAL
Pada tahun 2015, 71 persen masyarakat Indonesia menggunakan sumber air
minum terlindungi di rumah tangga mereka. Penduduk menggunakan sumber
air minum yang layak di rumah

Di tingkat pendidikan, 86 persen sekolah dasar dan menengah melaporkan telah


menggunakan sumber air terlindungi.

Enam dari 10 orang menggunakan fasilitas sanitasi dasar di rumah, namun 12


persen masih belum memiliki fasilitas sama sekali dan masih melakukan BAB
sembarangan pada tahun 2015.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk membuat instrumen pengumpulan data


nasional menjadi sejalan dengan persyaratan indikator SDG terkait air, higienitas
dan sanitasi (WASH) serta meningkatkan ketersedian informasi tentang
aksesibilitas dan kualitas layanan yang diberikan.
TARGET
SDG 6.1 Mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua pada
2030. Guna mencapai akses universal dan merata kepada air, sanitasi, dan kebersihan yang dikelola
secara aman, perlu diciptakan akses terhadap WASH di tingkat rumah tangga dan lembaga, seperti
sekolah dan fasilitas kesehatan

SDG 6.2 Mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua dan
menghentikan praktik BABS pada 2030, dengan memberikan perhatian khusus pada perempuan dan
anak perempuan serta kelompok rentan.

SDG 6.3 Meningkatkan kualitas air dengan mengurangi pencemaran, menghapuskan pembuangan limbah dan
meminimalisir pembuangan bahan kimia dan zat berbahaya serta meningkatkan praktik daur ulang
(recycle) pada 2030.

SDG 6.4 Meningkatkan penggunaan air yang efisien secara substansial di semua sektor dan menjamin
penyediaan dan pengambilan air bersih yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air pada 2030

SDG 6.5 Melindungi dan memulihkan ekosistem terkait air bersih pada 2030 (Konservasi Mata Air)
STUDY KASUS KONSERVASI MATA AIR DI SEKARTAJI NUSA PENIDA
Existing :
 Lokasi mata air yang berada jauh dibawah tebing dengan
kedalaman kurang lebih 120 meter
 Sumber mata air di Desa Sekartaji memanfaatkan mata air Uhug
(08°48’06.80”,115°33’05.80”) dengan debit 12 liter/detik
Kegiatan :
 Melalui program pamsimas Desa Sekartaji, debit air yang
dimanfaatkan dengan kapasitas sebesar 3,5 liter/detik
 Penanaman vegetasi disekitar mata air merupakan salah satu cara
untuk melindungi dan menjaga keberlanjutan sumber mata air
 Menambah sarana cuci tangan di sekolah Desa Sekartaji
Terima Kasih
Universitas Udayana

Magister Arsitektur

Anda mungkin juga menyukai