Anda di halaman 1dari 11

PENGALAMAN PRIBADI DALAM MENGAMALKAN

AJARAN TARIQAT

Dalam penulisan ini saya akan mencoba menjelaskan pengalaman pribadi

saya yaitu dalam mengamalkan ajaran tariqat yang selami ini saya pelajari, saya

mengenal tariqat kira-kira tujuh tahun yang lalu, saya belajar tariqat pada seorang

guru yang biasa di panggil Ongku mudo Yasmili, yang masih keluaga dekat saya.

Sebelum belajar tarikat saya terlebih dahulu di bai’ah oleh beliau yang di

sebut Mursyid yang telah di beri kewenangan untuk mem bai’ah, lapaz bai’ah

berisikan suatu janji, bahwa kita akan meninggalkan hal-hal yang menyebabkan

kita sirik (menduakan allah) dan kembali kejalan allah, Seperti yang terdapat pada

surat An Nisaa' ayat 36, yang artinya “Sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun”.

Setelah saya belajar tariqat, saya merasakan ketenangan dalam menjalani

hidup, dan saya merasakan begitu nikmat nya beribadah, selama ini yang saya

rasakan beribadah itu sulit melakukannya, seakan-akan ibadah itu beban bagi saya

karna kesibukan sehari-hari, jujur saya katakan dalam menjalani puasa ramadhan

saja, saya sulit melaksakannya karna begitu banyak godaan. Dan dalam al-qur’an

juga di sebutkan bahwa ”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan

sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang

khusyu' Al Baqarah ayat 45

1
Tapi sekarang Alhamdulillah saya bisa melaksanakan perintah-perintah

allah dengan tenang dan khusyu’ tidak lagi merasa beban, melainkan saya

merasakan suatu kenikmatan yang luar biasa dalam menjalankan ajaran agama.

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku

hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.Tiada sekutu bagiNya; dan demikian

itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama

menyerahkan diri (kepada Allah).(Q. S Al An'aam ayat 162-163 )

Di dalam al-qur’an juga di sebutkan bahwa seseorang akan sangat

berbahagia dan merasakan ketenangan yang luar biasa apabila khusuk dalam

sholatnya, seperti yang terdapat pada firman allah di bawah ini:

Bismillahhirrahmaanirrahiim,

Qod aflahal mu'minuun. Al ladziina hum fii sholatihim khoosyi'uun. Amat

sangat berbahagia, sukses orang yang beriman yang khusyu dalam sholatnya,

(QS, Al Mumi'nun ayat 1)

Saya menyadari bahwa allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai

dengan kesanggupannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau

hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau

bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada

orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada

kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah

kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami

terhadap kaum yang kafir."( Al Baqarah,ayat 286).

2
Tiada keberuntungan yang sangat besar dalam hidup ini, kecuali orang

yang tidak memiliki sandaran, selain bersandar kepada Allah. Dengan meyakini

bahwa memang Allah-lah yang menguasai segala-galanya; mutlak, tidak ada satu

celah pun yang luput dari kekuasaan Allah, tidak ada satu noktah sekecil apapun

yang luput dari genggaman Allah. Total, sempurna, segala-galanya Allah yang

membuat, Allah yang mengurus, Allah yang menguasai.

Rasulullah menilai orang yang cerdas bukan orang yang bergelar atau

yang banyak ilmu tapi orang yang banyak ingat mati. Dan sangat mempersiapkan

diri untuk mati. Sehingga penuh perhitungan terhadap setiap gerak-geriknya.

Musuh terbesar bagi kita adalah bukan makhluk, karena itu hanya alat,

musuh besar kita adalah setan dan kawan-kawannya. Hal yang paling berbahaya

bagi kita adalah bukan orang lain tetapi sikap kita sendiri. Sedangkan kalau tidak

ada musuh tidak akan seru. Maka orang-orang yang berlindung kepada Allah pasti

memuaskan dan nikmat, karena perlindungan Allah itu spektrumnya sangat luas,

bisa terdeteksi bisa juga tidak terdeteksi oleh akal kita. Tidak ada yang tidak

masuk akal, tetapi akal kita yang tidak sampai. Titipkan istri atau suami masing-

masing kepada Allah. Dengan mengamalkan doa "Hasbunallah wani'malwakil

Ni'malmaula wani'mal nashir". Dengan mengamalkan doa ini dan meyakini

bahwa semua makhluk itu milik Allah.

Dengan Allah-lah urusan kita serahkan. Berdiri, duduk dan berbaring ingat

kepada Allah karena semuanya milik Allah. Sesuai dengan kisah Nabi

Muhammad SAW ketika diancam untuk dibunuh dengan pedang terhunus, kata

yang keluar dari mulut Beliau adalah "Aku berlindung kepada Allah".

3
Ilmu hati, berbeda lagi dengan ilmu akal dan ilmu fisik, karena nanti kita

tidak bisa mati konyol karena hanya yakin. Ini adalah jalan syariat untuk tidak

konyol.

Tidak boleh keyakinan melemahkan ikhtiar, tidak boleh kegigihan ikhtiar

memperlemah keyakinan. Jadi lakukanlah ikhtiar; tubuh 100% bersimbah keringat

terus berbuat all out, otak peras sesuai teknologi yang paling mutakhir saat ini.

Kita tidak bisa konyol dengan hanya membawa panah melawan peluru. Ilmu

hatinya sudah benar dengan keyakinan tetapi sunnatullahnya adalah kecepatan

peluru lebih daripada panah, hal ini harus diakali. Berbeda dengan zaman Rasul

atau sudah tidak ada peluang.

Setelah di bai’ah saya di ajarkan rahasia-rahasia tarikat ataupun

amalannya, dan kita perlu mengetahui silsilah, karena ajaran tariqat langsung dari

allah swt dan di sampaikan kepada nabi muhammad melalui jibril, dengan

demikian silsilah tariqat tersebut berawal dari allah SWT.

Setelah belajar tariqat saya baru menyadari bahwa allah itu sangat dekat dengan
manusia, seperti yang terdapat dalam al-qur’an yang artinya:
”Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya”.
”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka

(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang

yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu

memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar

mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Al Baqarah,186)

4
Berikut adalah salah satu hadist yang menjadi landasan bagi ahli tariqat,

yang artinya:

” aku sejak semula adalah merupakan harta yang tersembunyi, kemudian

aku ingin di kenal, maka ku ciptakan lah mahluk. Dan melalui aku, merekapun

mengenaliku”.

Dan juga terdapat dalam al-qur’an suratAl Hadiid, ayat 3 yang artinya

adalah sebagai berikut:

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin dan Dia

Maha Mengetahui segala sesuatu.

Yang dimaksud dengan: Yang Awal ialah, yang telah ada sebelum segala

sesuatu ada, Yang Akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, Yang

Zhahir ialah, Yang nyata adanya karena banyak bukti- buktinya dan Yang Bathin

ialah yang tak dapat digambarkan hikmat zat-Nya oleh akal.

Tarikat merupakan bagian dari tasawuf, tariqat merupakan suatu jalan

menuju hakikat sesungguhnya. Dalam islam kita mengenal tiga hal pokok yaitu:

1. Syari’at

2. Tarikat

3. Hakikat

Syari’at adalah urusan tentang kewajiban-kewajiban peribadatan, tariqat

adalah suatu jalan menuju hakikat, sedangkan hakikat melihat ketuhanan. Ketiga

hal ini sangat erat kaitannya, Kalau saya umpamakan sebuah pisang, syari’at

merupakan kulit dari pisang tersebut, tarikat merupakan isi, sedangkan hakikat

5
adalah rasa dari pisang tersebut, jadi untuk dapat merasakan indah atau

nikmatnya ibadah kita harus melaksanakan tiga hal tersebut.

Dari uraian di atas dapat kita lihat betapa erat nya hubungan antara syari’at

dengan tariqat, seseorang yang bertariqat tidak mungkin bisa meninggalkan

syari’at, dan orang yang melaksanakan syari’at tidak akan pernah sampai pada

hakikat, kalau tidak dengan tariqat.

Sedangkan menurut imam malik (Madshab Figih) mengatakan bahwa

Syari’at tanpa tasawuf (tariqat) maka ia adalah Fasig, sedangkan tasawuf (tarikat)

tanpa syari’at maka ia adalah Zindik (penyeleweng).

Setelah belajar tariqat kita tidak boleh menyampaikan apa yang telah kita

pelajari tersebut kepada orang lain, karna kita belum di beri wewenang untuk itu,

seandainya hal itu kita lakukan, maka di sebut suatu pembangkangan. Di tempat

saya, orang yang belajar tariqat masih sangat sedikit, namun hal demikian justru

membuat saya tertarik dengan ajaran tariqat, karna saya ingat dan tertarik dengan

ungkapan imam Al-Ghazali yang mengatakan bahwa:

”Ketahuilah bahwasanya orang-orang yang menuju jalan allah adalah

sedikit, sedangkan orang-orang yang mengaku aku itu banyak”

Dalam al-qur’an juga di sebutkan bahwa allah menunjuki atau

memberikan hidayah ataupun jalan yang benar bagi siapa yang di kehendakinya.

"Sesungguhnya Allah membiarkan sesat siapa yang dikehendaki-Nya dan

dipimpin-Nya siapa yang dikehendaki-Nya." Q.S. Al Fathir ayat 8.

6
"Dan siapa yang disesatkan oleh allAh, maka tidak ada yang dapat

menujukinya" Q.S. Ar Ra’du, Ayat 33

"Dan orang yang dipimpin allah, maka tiadalah orang yang akan

menyesatkannya" Q.S. Az Zumar ayat 37.

Imam Ibnu Athoillah dalam kitabnya yang terkenal Al Hikam

memaparkan, "Nur (cahaya-cahaya) iman, keyakinan, dan zikir adalah kendaraan

yang dapat mengantarkan hati manusia ke hadirat allah serta menerima segala

rahasia daripada-Nya.

Nur cahaya terang berupa tauhiid, iman dan keyakinan itu sebagai tentara

pembela pembantu hati, sebaliknya kegelapan, syirik, dan ragu itu sebagai tentara

pembantu hawa nafsu, sedang perang yang terjadi antara keduanya tidak kunjung

berhenti, dan selalu menang dan kalah.

Lebih lanjut beliau berujar, "Nur itulah yang menerangi (membuka) dan

bashirah (matahati) itulah yang menentukan hukum, dan hati yang melaksanakan

atau meninggalkan nur itulah yang menerangi baik dan buruk, lalu dengan

matahatinya ditetapkan hukum, dan setelah itu maka matahatinya yang

melaksanakan atau menggagalkannya." Semoga allah Azza wa Jalla

mengaruniakan kepada kita penuntun yang membawa cahaya hidayah sehingga

menjadi terang jalan hidup ini, subhanallah.

Nur (cahaya terang) itu sebagai tentara yang membantu hati, sebagaimana

gelap itu tentara yang membantu hawa nafsu. Maka apabila allah akan menolong

seorang hamba-Nya, dibantu dengan tentara nur Illahi dan dihentikan bantuan

kegelapan dan kepalsuan"

7
Dalam hal ini Rasulullah SAW telah mengingatkan para sahabatnya untuk

selalu mengingat kematian. Dikisahkan pada suatu hari Rasulullah keluar menuju

mesjid. Tiba-tiba beliau mendapati suatu kaum yang sedang mengobrol dan

tertawa. Maka beliau bersabda,

"Ingatlah kematian. Demi Zat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-

Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa

sedikit dan banyak menangis.

Bagi orang-orang yang beriman maka ia akan di panggil dengan baik oleh

allah, seperti Firman allah yang terdapat dalam surat Al Fajr, ayat 27-29

”Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang

puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku”

(Al Fajr, ayat 27-29)

Yang penting dalam hidup ini selalu mengingat allah sesuai dengan fiman

nya dalam surat Ali 'Imran ayat 190-191 yang artinya:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya

malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu)

orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan

berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya

berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha

Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan

nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). mudah-mudahan Rabbmu akan

8
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang

mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan

nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka

memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:

"Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami;

Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (At Tahrim,ayat 8)

Orang yang hatinya tertata dengan baik tak pernah merasa resah gelisah,

tak pernah bermuram durja, tak pernah gundah gulana. Kemana pun pergi dan

dimana pun berada, ia senantiasa mampu mengendalikan hatinya. Dirinya

senantiasa berada dalam kondisi damai dan mendamaikan, tenang dan

menenangkan, tenteram dan menenteramkan. Hatinya bagai embun yang

menggelayut di dedaunan di pagi hari, jernih, bersinar, sejuk, dan menyegarkan.

Hatinya tertambat bukan kepada barang-barang yang fana, melainkan

selalu ingat dan merindukan Zat yang Maha Memberi Ketenteraman.

Subhanallaah, sungguh akan merasakan hakikat kelezatan hidup di dunia

ini, yang sangat luar biasa, siapapun yang hatinya telah dipenuhi dengan cahaya

dari sisi Allah. "Cahaya di atas cahaya. Allah membimbing (seorang hamba)

kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki ..." QS. An Nuur ayat 35.

Kalau ada satu keberuntungan bagi manusia dibanding dengan hewan,

maka itu adalah bahwa manusia memiliki kesempatan untuk ma’rifat

(kesanggupan mengenal Allah). Kesanggupan ini dikaruniakan Allah karena

manusia memiliki akal dan yang terutama sekali hati nurani. Inilah karunia Allah

yang sangat besar bagi manusia.

9
Karenanya, siapapun yang tidak bersungguh-sungguh menghidupkan hati

nuraninya, dia akan jahil, akan bodoh, baik dalam mengenal dirinya sendiri, lebih-

lebih lagi dalam mengenal Allah, Zat yang telah menyempurnakan kejadiannya

dan pula mengurus tubuhnya lebih daripada apa yang bisa ia lakukan terhadap

dirinya sendiri.

Orang-orang yang sepanjang hidupnya tidak pernah mampu mengenal

dirinya dengan baik, tidak akan tahu harus bagaimana menyikapi hidup ini, tidak

akan tahu indahnya hidup. Demikian pun, karena tidak mengenal Tuhannya, maka

hampir dapat dipastikan kalau yang dikenalnya hanyalah dunia ini saja, dan itu

pun sebagian kecil belaka.

Akibatnya, semua kalkulasi perbuatannya, tidak bisa tidak, hanya diukur

oleh aksesoris keduniaan belaka. Dia menghargai orang semata-mata karena orang

tersebut tinggi pangkat, jabatan, dan kedudukannya, ataupun banyak hartanya.

Demikian pula dirinya sendiri merasa berharga di mata orang, itu karena ia merasa

memiliki kelebihan duniawi dibandingkan dengan orang lain. Adapun dalam

perkara harta, gelar, pangkat, dan kedudukan itu sendiri, ia tidak akan

mempedulikan dari mana datangnya dan kemana perginya karena yang penting

baginya adalah ada dan tiadanya.

Sebagian besar orang ternyata tidak mempunyai cukup waktu dan

kesungguhan untuk bisa mengenali hati nuraninya sendiri. Akibatnya, menjadi

tidak sadar, apa yang harus dilakukan di dalam kehidupan dunia yang serba

singkat ini. Sayang sekali, hati nurani itu-berbeda dengan dunia-tidak bisa dilihat

10
dan diraba. Kendatipun demikian, kita hendaknya sadar bahwa hatilah pusat

segala kesejukan dan keindahan dalam hidup ini.

Orang-orang yang hatinya benar-benar berfungsi akan berhasil mengenali

dirinya dan pada akhirnya akan berhasil pula mengenali Tuhannya. Tidak ada

kekayaan termahal dalam hidup ini, kecuali keberhasilan mengenali diri dan

Tuhannya.

Apabila telah engkau pecahkan segala rahasia kehidupan, maka engkau

akan merindukan kematian, sebab dia tidak lain dari rahasia kehidupan juga.

Kelahiran dan kematian adalah dua ungkapan keberanian yang termulia.

Demikianlah uraian pengalaman saya ini, dalam menjalankan ajaran

agama, sebelumnya saya mohon maaf, kalau seandainya ada kesalahan dalam

menuliskan ayat-ayat allah, karna bukanlah hal yang di sengaja, saya menyadari

bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan

baik cara penulis menguraikan maupun menyusun.

11

Anda mungkin juga menyukai