Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan dan perasaan (Rahima
dan M.Juanda, 2019:10). Cara berinteraksi yang paling utama adalah berkomunikasi
dengan memanfaatkan bahasa sebagai media.
Fungsi bahasa yang paling mendasar ialah sebagai alat komunikasi (Rofii dan Hasibuan,
2019:16). Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi ada dua macam yaitu bahasa lisan
dan bahasa tulis. Bahasa lisan berbentuk komunikasi secara langsung, bahasa yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia, bahasa lisan juga ekspresif dimana mimik, intonasi,
dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang
dilakukan. Sedangkan bahasa tulis juga sangat diperlukan untuk menginspirasikan
sebuah ide atau gagasan yang menginformasikan melalui karya tulis(Widarmanto,
2015:11).
Bahasa merupakan sistem bunyi yang arbter yang konvensional. Bahasa merupakan
alat komunikasi sehari-hari. Dalam berkomunikasi kadang kita menggunakan singkatan
dan akronim agar mempermudah komunikasi baik komunikasi langsung maupun
komunikasi tak langsung(SMS, email, dan sebagainya). Namun hal ini justu
menimbulkan masalah dalam penstrukturan singkatan dan akronim dlam bahasa. Paper
ini akan memabahas permasalahan-permasalahan tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Apa Itu Akronim?
Menurut KBBI online, “Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf atau
suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar .“
Sedangkan Akronim menurut, McManis dkk. (1987, dikutip dari Zaim M, 2015) adalah
sebuah singkatan yang berupa gabungan baik berupa gabungan huruf awal, suku kata,
huruf ataupun suku kata dari deret kata yang dianggap sebagai sebuah kata.
Menurut McManis dkk. (1987, dikutip dari Zaim M, 2015) juga, Ada 2 jenis akronim
berdasarkan pembentukannya, yaitu :
1.) Akronim yang merupakan gabungan dari huruf awal sebuah deret kata
2.) Akronim yang merupakan gabungan suku kata atau huruf dan suku kata dari suatu
deret kata
2.) Pengekalan suku pertama komponen pertama dan pengekalan kata seutuhnya.
7.) Pengekalan huruf pertama tiap komponen frasa dan pengekalan dua huruf pertama
komponen terakhir.
10.) Pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan tiga huruf pertama
komponen kedua disertai pelesapan konjungsi.
11.) Pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan ketiga serta pengekalan tiga
huruf pertama komponen kedua
12.) Pengekalan tiga huruf pertama komponen pertama dan ketiga serta pengekalan
huruf pertama komponen kedua.
13.) Pengekalan tiga huruf pertama tiap komponen serta pelesapan konjungsi.
Contoh : Falsafah dan Sosial → FALSOS
14.) Pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan tiga huruf pertama
komponen kedua.
15.) Pengekalan empat huruf pertama tiap komponen disertai pelesapan konjungsi
16.) Pengekalan berbagai huruf dan suku kata yang sukar dirumuskan
a) Akronim nama indentitas yang merupakan gabungan huruf awal dari deretan kata
ditulis semua dengan huruf kapital.
b) Akronim yang merupakan gabungan dari suku kata ataupun huruf dan suku kata dari
suatu deret kata, ditulis dengan hanya huruf awal yang dikapital.
c) Akronim yang bukan merupakan nama identitas, berupa gabungan huruf, suku kata
ataupun huruf dan suku kata dari deretan kata, semuanya ditulis dengan huruf kecil.
Tidak ada singkatan/akronim dalam bahasa Indonesia yang diawali huruf Q, X, dan Z.
Sementara singkatan huruf F dan V sangat terbatas.
1.) Singkatan untuk pangkat, jabatan, sapaan, gelar, dan nama seseorang, ditulis
menggunakan huruf kapital beserta tanda titik pada setiap unsur singkatan. Contohnya
adalah sebagai berikut:
2.) Singkatan untuk dokumen resmi, organisasi, badan, dan nama lembaga, ditulis
menggunakan huruf kapital tanpa tanda titik pada unsur singkatan. Contohnya adalah
sebagai berikut :
• Dokumen resmi = KK (Kartu Keluarga)
3.) Singkatan untuk mata uang, satuan ukur dan unsur kimia, ditulis tanpa tanda titik.
Contohnya adalah sebagai berikut :
4.) Singkatan untuk suatu kata atau frasa, ditulis menjadi tiga huruf dan disertai tanda
titik pada akhir. Contohnya adalah sebagai berikut :
5. Singkatan untuk kata-kata yang sering digunakan dalam surat, ditulis dalam dua
huruf dan disertai tanda titik pada setiap unsur singakatan. Contohnya adalah sebagai
berikut :
Berdasarkan pembahasan pada kajian teori, dapat disimpulkan bahwa akronim adalah
singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan
dilafalkan sebagai kata yang wajar. Secara garis besar, akronim dibagi menjadi dua
jenis, yakni akronim yang merupakan gabungan dari huruf awal sebuah deret kata,
seperti “SIM,” kemudian jenis kedua, yaitu akronim yang merupakan gabungan suku
kata atau huruf dan suku kata dari suatu deret kata, seperti “Bappenas.”
Singkatan adalah hasil menyingkat (memendekkan) yang berupa huruf atau gabungan
huruf (misalnya, DPR, KKN, yth.,dsb., dan hlm.). Dengan demikian, semua kependekan
kata atau frase itu dapat digolongkan ke dalam singkatan. Singkatan juga berarti hasil
menyingkat (memendekkan) sehingga akronim merupakan salah satu bentuk singkatan.
Akronim sebenarnya termasuk ke dalam singkatan karena semua kependekan kata atau
frase digolongkan ke dalam singkatan. Namun, perbedaan yang mendasar antara
akronim dan singkatan terletak pada pengucapan. Hasil kependekan kata yang dapat
diucapkan dengan kata tergolong ke dalam akronim, seperti “SIM,” sedangkan
kependekan kata yang diucapkan dengan cara dieja tergolong ke dalam singkatan,
seperti “KTP.”
DAFTAR RUJUKAN
Wahyuni, Ali., Asih, Avra Jumasha Refri. 2019. Penggunaan Singkatan Dan
Akronim Dalam Berita Kriminal Harian Tribun Jambi Pada Bulan Maret 2019.Jurnal
Ilmiah Pendidikan Bahasa dan sastra Vol.3 no.2 September 2019.