Anda di halaman 1dari 7

Makalah Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Singkatan, Akronim, Angka, dan Lambang Bilangan

Kelompok IV

1. Apriyanti Desma Putri

2. Dely Rahma Wulandari

3. Fauzan Putra

Moderator : Syalshabilla

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Univesitas Mahaputra Muhammad Yamin
Solok
2022
SINGKATAN, AKRONIM, ANGKA, dan LAMBANG BILANGAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar atau membaca sebuah singkatan.
Yang populer saat ini adalah singkatan untuk nama orang, misalnya Susilo Bambang
Yudhoyono disingkat menjadi SBY, Jusuf Kalla menjadi JK, dan Bambang Pamungkas
menjadi BP.Singkatan nama memang sedang menjadi trend. Namun, kadang penyingkatan
semacam ini menimbulkan kerancuan karena persamaan huruf depan dari dua nama orang
yang berbeda. Contoh: Bambang Widjojanto (BW) dengan Budi Waseso (BW). Dua nama
ini agak sulit dijadikan singkatan karena punya huruf awal yang sama. Karena itu, orang lalu
membuat pemendekan lain untuk nama Budi Waseso menjadi Buwas. Pemendekan nama ini
disebut dengan akronim.

Oleh karena itu,makalah ini ditujukan untuk memberi pemahaman mengenai


singkatan,akronim,angka dan lambang bilangan.Dengan makalah ini pembaca diharapakan
lebih paham lagi mengenai penggunaan dan penulisan yang tepat mengenai materi ini.

B. Pembahasan
1.Singkatan
Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), singkatan berarti hasil menyingkat /
memendekkan huruf atau gabungan huruf. Biasanya untuk menyingkat nama orang,
jabatan, sapaan, gelar, nama lembaga maupun satuan ukuran. Secara sederhana,
singkatan dapat dikatakan sebagai hasil dari kependekan atau ringkasan huruf maupun
gabungan huruf yang pelafalannya dibaca perhuruf.
Cara Penulisan Singkatan menurut PUEBI
1.Singkatan ditulis menggunakan huruf kapital diikuti dengan titik di setiap huruf
singkatannya
Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan atau pangkat ditulis menggunakan hururf
kapital/besar diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan/huruf itu. Contohnya
sebagai berikut:

1
1. A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution
2. H. Hamid = Haji Hamid
3. W.R. Supratman = Wage Rudolf Supratman
4. M.B.A. = Master of Business Administration
5. S.Kom = Sarjana Komunikasi

2.Singkatan ditulis menggunakan huruf kapital tanpa disertai titik setelahnya


Singkatan yang terdiri dari huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi serta nama dokumen resmi
ditulis dengan huruf kapital tanpa diikuti tanda titik, misalnya:
1. UGM = Universitas Gajah Mada
2. PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa
3. PGRI = Persatuan Guru Republik Indonesia
4. UUD = Undang Undang Dasar
5. WHO = World Health Organization
6. BPJS = Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial

3.Singkatan ditulis menggunakan tiga huruf kecil dan diikuti tanda titik
Penulisan singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau lebih harus diikuti dengan tanda titik di
belakangnya. Misalnya:
1. dsb. = dan sebagainya
2. dll. = dan lain-lain
3. hlm. = halaman
4. ybs. = yang bersangkutan
5. yth. = yang terhormat
6. ttd. = tertanda

4.Pemakaian singkatan untuk surat menyurat


Kata-kata yang lazim dipakai dalam surat menyurat dapat ditulis dengan singkatan,
asalkan masing-masing unsurnya ditulis menggunakan huruf kecil dan diikuti tanda titik
disetiap unsurnya. Seperti contoh berikut:
1. a.n. = atas nama
2. d.a. = dengan alamat
3. s.d. = sampai dengan

2
5.Penulisan singkatan untuk lambang kimia dan satuan ukuran
Kata yang mempresentasikan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan dan mata
uang dapat disingkat tanpa diikuti tanda titik. Seperti:
1. Na = Natrium
2. Mg = Magnesium
3. cm = sentimeter
4. mA = milliampere
5. C = celcius
6. km = kilometer

2.Akronim
Akronim adalah kependekan dari gabungan huruf, suku kata, atau bagian lain yang ditulis
dan dilafalkan sebagai kata wajar. Akronim biasanya dipakai untuk menyingkat nama atau
kumpulan huruf agar lebih mudah diingat. Akronim juga sering digunakan dalam bahasa
sehari-hari dan pergaulan, sebab akronim mempunyai fungsi sebagai media humor dan
semboyan. Akronim sebagai media humor biasanya digunakan untuk mempererat
hubungan sosial. Dalam pengucapan akronim, kata yang disebutkan memiliki makna yang
sebenarnya, sedangkan singkatan tidak.

Cara penulisan akronim menurut PUEBI


1.Menulis akronim menggunakan huruf kapital tanpa tanda titik
Akronim yang menrupakan nama diri, lembaga atau komunitas ditulis menggunakan huruf
besar tanpa diikuti tanda titik setelahnya. Contohnya:
1. BIG = Badan Informasi Geospasial
2. BIN = Badan Intelijen Negara
3. PASI = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
4. LAN = Lembaga Administrasi Negara
5. LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

2.Menulis akronim menggunakan huruf kapital di awal kata

3
Akronim ditulis menggunakan huruf kapital di awal kata apabila merupakan gabungan
suku kata atau huruf dan suku kata. Misalnya:
1. Bulog = Badan Urusan Logistik
2. Suramadu = Surabaya-Madura
3. Mabbim = Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
4.Sumut = Sumatera Utara

3.Menulis akronim dengan huruf kecil


Akronim yang bukan nama diri berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan
suku kata, ditulis menggunakan huruf kecil. Contohnya sebagai berikut:
1. pemilu = pemilihan umum
2. puskesmas = pusat kesehatan masyarakat
3. rudal = peluru kendali
4. tilang = bukti pelanggaran
5. iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi.

3.Angka
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim
digunakan angka Arab atau angka Romawi
1.Huruf hijaiyah: ١,٢,٣,٤,٥,٦,٧,٨,٩,١٠
2.Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII,VIII, IX, X, L (50), C (100),D (500), M (1000), V (5000)
3.Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu,
(iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas.
Misalnya: 2,5 sentimeter , 2 jam 20 menit
4.Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
Misalnya:Bab X, Pasal 5, halaman 252

4.Bilangan
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata.
Penulisan bilangan
1.Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf,kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan.
Misalnya:
1.Mereka menonton pertunjukan itu sampai tiga kali
2.Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku

4
3.Diantara 50 anggota yang hadir 24 orang setuju,10 orang tidak setuju,dan dan 16 tidak
memberikan suara
4.Kendaraan yang dipesan untuk mengangkut atlet yang akan berpatisipasi dikejuaraan
asia terdiri atas 60 bus,40 mini bus,dan 100 sedan.
2.Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf,jika lebih dari dari dua kata,susunan kalimat
diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal
kalimat.misalnya:
6.Lima puluh orang siswa kelas 6 lulus ujian.
7.Panitia mengundang 250 orang peserta

3. Angka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang,berat,luas,satuan waktu,mata uang dan


satuan waktu.contoh:
1. 0,5 sentimeter
2. 5 kilogram
3.4 meter persegi
4. Rp.10.000,00
5.17 gustus 1945
6.Pukul 15.00

4. Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan,rumah atau alamat.contoh:


1.Jalan Lettu Amran no.14
2.Hotel Taufina

5.Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.contoh:
1.Bab X,pasal 5,halaman 252
2.Surah yasin :9

6. Penulisan bilangan yang mendapat akhiran –an contoh:


1.Lima kembar uang 1000-an
2.Tahun 1950-an

7. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks (kecuali didalam
dokumen resmi,seperti akta dan kwitansi).misalnya:
1.Dilemari itu tersimpan 805 buku dan majalah
2.Kantor kami mempunyai dua puluh lima orang pegawai
3.Gedung itu dijual dengan harga Rp.1.000.000.000

5
8. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf sekaligus,penulisannya harus
tepat.contoh:
1.Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp.527.000,00 (lima ratus dua puluh tujuh ribu
rupiah)
2.Doni menukar uang dollar Amerika sebesar $10.000,00 (sepuluh ribu dollar)

C.Kesimpulan
Singkatan merupakan hasil menyingkat atau memendekkan huruf atau gabungan
huruf .Sedangkan akronim adalah kependekan dari gabungan huruf, suku kata atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata wajar.penulisan singkatan, akronim, angka dan lambang
bilangan memiliki tata cara didalam bahasa indonesia.
Pengetahuan akan cara menulis singkatan,akronim,angka dan lambang bilangan yang baik
dan benar sangat penting diketahui oleh seluruh masyarakat agar tidak terjadi kerancuan dalam
penulisan.singkatan dan akronim bertujuan untuk mempermudah orang dalam penyebutan suatu
kata.Tentunya proses penyingkatan tersebut harus sesuai dengan kaedah yang berlaku didalam
bahasa indonesia.

D.DAFTAR PUSTAKA
https://thomaschristianmpd.blogspot.com/2017/10/a.html (Diakses Jumat tanggal 11/10/2022
Pukul 09.14 Wib)

https://ivanlanin.github.io/puebi/kata/singkatan-dan-akronim/(Diakses Jumat 11 /10/2022 Pukul


14.05 Wib)

https://tirto.id/cara-menuliskan-singkatan-dan-akronim-yang-benar-menurut-puebi-
ghR8(Diakses Jumat 11/10/2022 Pukul 16.10 Wib)

Anda mungkin juga menyukai