Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA


(SINGKATAN DAN AKRONIM, PENULISAN ANGKA DAN
LAMBANG BILANGAN, PENULISAN TANDA BACA)

OLEH :

KELOMPOK 6

MOH RIFQI (224100040)


NURHUL MAULIDHYAH (224100049)
SAFILLA AMALIA (224100051)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKHWAH


ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunianya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusun makalah dengan judul
“Kaidah ejaan bahasa indonesia”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak,
menulis menerima dengan senang hati. Namun, dibalik ketidak sempurnaannya
masih tersimpan semua harapan, semoga makalah ini ada manfaatnya bagi
pembaca maupun pendengar.

Palu, 13 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. ii


DAFTAR ISI ........................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………..………...... 1

 A. Latar Belakang.…………………………………….……...1
 B. Rumusan Masalah ………………………………………....1
 C. Tujuan ……………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………...…… 2

 A. Pengertian kaidah ejaan………………………..……………2


 B. Singkatan dan Akrinom …………………………………… 2
 C. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan…………………...3

BAB III PENUTUP ………………………………………..… 8

 A. Kesimpulan …………………………………………………8
 B. Saran ………………………………………………………. 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………... 9

a.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara umum, orang mengganggap bahwa ejaan berhubungan dengan melisankan
Bahasa. Hal itu terjadi karena orang terikat pada kata atau nama itu. Didalam
Bahasa, sebetulnya ejaan berhubungan dengan ragam Bahasa tulis. Ejaan adalah
cara menuliskan Bahasa (kata atau kalimat) dengan menggunakan huruf dan tanda
baca didalam perkembangannya, Bahasa Indonesia pernah menggunakan
beberapa macam ejaan mulai tahun 1901, penulisan Bahasa Indonesia (waktu itu
masih bernama Bahasa Melayu) dengan abjad latin mengikuti aturan ejaan yang
disebut ejaan van ophusyen.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian kaidah ejaan Bahasa Indonesia
2. Bagaimana Singkatan dan akronim ?
3. Bagaimana Penulisan angka dan lambang bilangan ?
4. Bagaimana Penulisan tanda baca ?

C. TUJUAN
Tujuan membuat makalah ini untuk mengetahui dan memahami tentang ejaan
singkatan dan akronim, penulisan angka dan lambang bilangan, dan penulisan
tanda baca.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Kaidah adalah rumusan asas yang menjadi hukum, merupakan sebuah


aturan yang sudah pasti dan dapat dijadikan patokan atau dalil bagi siapapun yang
memakainya.
Sementara ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi
baik kata, frasa, kalimat, dan lainnya ke dalam bentuk tulisan atau huruf-huruf
serta aturan mengenai tanda baca.
kaidah ejaan adalah keseluruhan peraturan yang melambangkan bunyi
ujaran, penataan kata meliputi pemisahan dan penggabungan kata, penulisan atau
tata kata secara rinci termasuk unsur serapan, huruf, dan tanda baca.

B.Singkatan dan Akronim

1. Singkatan

Singkatan ialah suatu bentuk kata/kalimat yang dipendekkan atau bisa


juga diartikan kata yang diambil dari huruf pertama.
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik.
Misalnya :
S.S.I Sarjana Sains Informasi
Sekjen Sekretariat Jendral
AKBP Ajudan Komisaris Besar Polisi

b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik.
Misalnya :
LPM Lemabaga Pers Mahasiswa
PMI Palang Merah Indonesia
PT Persereon Terbatas

c. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan
tanda titik.
Misalnya :
Yth. Yang terhormat
dsb. dan sebagainya
hlm. halaman

d. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam
surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.

2
Misalnya :
a.n atas nama
u.p. untuk perhatian
s.d. sampai dengan

e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan


mata uang tidak diikuti tanda titik.
Misalnya :
. km kilometer
Mg Magnesium
RM Ringgit Malaysia

2. Akronim

Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,


gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
a. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

Misalnya :
BNN Badan Narkotika Nasional
BIN Badan Intelejen Negara
ABRI Angkatan Bersenjata Republic Indonesia

b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf
kapital.

Misalnya :
Sulteng Sulawesi Tengah
Kowani Kongres Wanita Indonesia
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

c. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku
kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.

Misalnya :
pilkada pemilihan kepala daerah
radar radio detecting and ranging
rudal peluru kendali

C. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan

3
1. Penulisan Angka

Penulisan angka adalah suatu cara penggunaan angka pada suatu


kalimat yang berupa peryataaan lambang, symbol, ukuran, atau
menomori suatu karangan ayat suci ataupun alamat.Misalnya; nomor
rumah,nomor jalan,lambang bilangan yang ditulis dengan bahasa arab
tau angka romawi. Adapun teknik penulisan angka memiliki beberapa
Teknik antara lain sebagai berikut; :
a. Penulisam angka atau bilangan pada awal kalimat harus ditulis
dalam bentuk kata.
Contohnya nya;
Dua puluh sembilan mahasiswa KPI mengikuti kegiatan “KPI
Sehat”

b. Bilangan dapat dinyatakan dalam kata kecuali menunjukkan deret


jumlah tertentu.
Contohnya :
Saya membeli dua pasang sepatu.

c. Pengejaan angka bilangan utuh berjumlah besar diperbolehkan


dalam kalimat.
Contohnya :
Edo membeli sebuah handphone seharga 3 juta rupiah.

d. Penulisan angka untuk nomor,seperti urutan rumah jalan atau


kamar bisa ditulis dengan angka biasa atau dengan penomoran
Yunani.
Contohnya :
Jl.Diponegoro No. 23

e. Penomoran untuk menunjukan rincian buku atau kitab suci dapat


ditulis dalam angka atau angka Yunani.
Contohnya :
Bab IV Halaman 109.

2. Lambang Bilangan

Lambang bilangan adalah simbol atau lambang yang digunakan


untuk mewakili suatu bilangan tersebut melalui angka (1,2,3,4,5,6,7
dan sebagainya).
a. Penulisan lambang bilangan dengan huruf
1) Bilangan utuh
Contohnya :
Sebelas 11
Dua puluh enam 26

4
Seratus dua puluh dua 126
2) Bilangan pecahan
Contohnya :
Seperempat ¼
satu persen (1%)
- satu permil (1‰
Satu persen (1%)
Satu permil (1‰)

b. Penulisan lambang bilangan tingkat


Contohnya :
Romawi berkuasa di Eropa pada abad ke VIII (huruf romawi)
Edison menemukan lampu pijar pada abad ke-18
Pada akhir abad kesembilan belas manusia akan mengalami
revolusi spiritual

c. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an.


Contohnya :
Uang 2000-an
Tahun 1945-an

d. Lambang bilangan yang dapat dinyatakandengan satu atau dua kata


ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan
dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.
Contohnya :
Di antara 40 anggota yang hadir, 22 orang setuju, 10 tidak setuju,
dan 8 orang tidak memberikan suara

D. Penulisan Tanda Baca

Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan. Penulisan tanda
baca adalah untuk menunjukkan struktur sebuah tulisan, menentukan intonasi,
serta jeda pada saat pembacaan.Adapun dalam penulisan tanda baca terbagi
menjadi beberapa macam,antara lain;

a. Tanda Titik (.)

Adapun penulisan tanda baca dipakai pada:

 Akhir singkatan nama orang


 Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
 Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
 Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum.Bila singkatan
itu terdiri atas tiga hurus atau lebih dipakai satu tanda titik saja.

5
 Dipakai untuk  memisahkan bilangan atau kelipatannya.
 Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu.
 Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,
atau daftar.
 Tidak dipakai pada akhir judulyang merupakan kepala karangan 
atau ilustrasi dan tabel.

b. Tanda koma (,)


Kaidah penggunaan tanda (,) digunakan :

 Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.


 Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata tetapi atau melainkan.
 Memisahkan anak kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
 Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.  Termasuk kata : (1)
Oleh karena itu, (2) Jadi, (3) lagi pula, (4) meskipun begitu, dan (5)
akan tetapi.
 Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan
kasihan.
 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
 Dipakai diantara  : (1) nama dan alamat, (2) bagina-bagian alamat,
(3)  tempat dan tanggal, (4) nama dan tempat yang ditulis secara
berurutan.
 Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka.
 Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
 Menghindari terjadinya salah baca di belakang  keterangan yang
terdapat pada awal kalimat.
 Dipakai di antara bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
 Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
 Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu
berakhir dengan tanda tanya atau seru.

c. Tanda titik tanya (?)


Tanda tanya dipakai pada:

 Akhir kalimat tanya.

6
 Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang diragukan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

d. Tanda seru (!)

Tanda seru digunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa


seruan atau perintah yang menggambarkan kseungguhan,
ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat.
 

e. Tanda titik koma (;)


Tanda titik koma dipakai :

 Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.


 Memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk sebagai
pengganti kata penghubung.

f. Tanda titik dua (:)


Tanda titik dua dipakai :

 Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.


 Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau
pemerian.
 Di dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan .
 Di antara jilid atau nomor dan halaman.
 Di antara bab dan ayat dalam kitab suci.
 Di antara judul dan anak judul suatu karangan.
 Tidak dipakai apabila rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kaidah ejaan adalah keseluruhan peraturan yang melambangkan bunyi
ujaran, penataan kata meliputi pemisahan dan penggabungan kata, penulisan atau
tata kata secara rinci termasuk unsur serapan, huruf, dan tanda baca.

B. SARAN
Makalah ini dibuat untuk mewakili isi pikiran atau pembicara secara tepat
sehingga pendengar / pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah ,jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya

8
DAFTAR PUSTAKA
https://berbahasa-bersastra.blogspot.com/2012/06/pemakaian-tanda-baca-sesuai-
eyd.html
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/60608686/PUEBI20190915-21858-2zxyi6-
libre.pdf?1568613021=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3DPEDOMAN_UMUM_EJAAN_BAHASA_INDONESIA.pdf&Expires=1678527881&Key-
Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZAhttp://tollelegi.blogspot.com/2016/02/penulisan-
angka-dalam-bahasa-indonesia.html

https://luk.staff.ugm.ac.id/ta/Suwardjono/EYD.pdf

Anda mungkin juga menyukai