Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Penulisan Angka dan Lambang Bilangan


(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

Disusun oleh :
Calistinisa Nicel Agatha (2315014034)
Azyumi Azra Dzahabiyah (2315014037)
Shinta Destyana (2315014040)

Dosen Pengampu :
Rahmat Prayogi, S.Pd.,M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala karena berkat


rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang
“Penulisan Angka dan lambang Bilangan” sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban
tugas mata kuliah wajib Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Rahmat Prayogi S.pd.,M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.

Dengan segala kerendahan hati kami menyadari terdapat banyak kekurangan


pada makalah yang kami susun ini. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan
atau kritikan dari bapak agar kami dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas
pada makalah-makalah yang akan kami susun pada kesempatan lain. Demikian kata
pengantar yang dapat kami tuliskan, semoga makalah ini bermanfaat bagi
semuanya.

Bandar Lampung, September 2023


DAFTAR ISI

Kata
pengantar
.......................................................................................................................
i
Daftar
isi
.......................................................................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
............................................................................................................
3
B. Rumusan
masalah
............................................................................................................
3
C. Tujuan
............................................................................................................
4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Angka dan Lambang
Bilangan
............................................................................................................
5
a. Pengertian Angka dan Lambang BilangaN
b. Penggunaan Angka dan Lambang Bilangan

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan
............................................................................................................
10
B. Saran
............................................................................................................
10
DAFTAR
RUJUKAN
.......................................................................................................................
11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain


digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat
digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi
dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif
untuk dapat mengawasi dan memahami informasi di segala aspek kehidupan
sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan
tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara
baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis,
diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan
benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika penulisan angka
dan lambang bilangan, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan,
dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu
memperhatikan rambu- rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan
benar. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam
keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia
dapat digunakan secara baik dan benar.

Dasar yang paling baik untuk melambangkan bunyi ujaran atau


bahasa adalah suatu bunyi ujaran yang membedakan arti, dilambangkan
dengan satu lambang tertentu. Lambang yang dipakai untuk mewujudkan
bunyi ujaran itu biasa disebut huruf dan angka. Dengan huruf dan angka
itulah manusia dapat menuliskan gagasan yang semula hanya disampaikan
dengan lisan. Peraturan menggunakan angka dan lambang bilangan sangat
penting untuk diperhatikan penulisannya. Bahasa Indonesia menggunakan
ejaan fonemik, yaitu hanya satuan bunyi yang berfungsi dalam Bahasa
Indonesia yang dilambangkan dengan huruf dan angka

1.2 Rumusan Masalah


1). Bagaimana penulisan angka yang baik dan benar?
2). Bagaimana cara menulis lambang bilangan yang sesual aturan?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Mengetahui penulisan angka dan lambang bilangan yang benar dan sesuai
dengan ejaan PUEBI atau KBBI
2) Sebagai literatur dan mengaplikasikan makalah ini dlam kehidupan sehari-
hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Angka dan Lambang Bilangan


2.1.1 Pengertian Angka dan Lambang Bilangan
Angka adalah sebuah simbol (simbol untuk nomor,
contohnya "3" atau "7") digunakan pada bilangan (paduan dari
simbol, misalnya "37"), untuk menggambarkan nomor (bilangan
bulat atau bilangan rill) pada notasi posisional dari bilangan.
Jenis angka yang dikenal saat ini adalah Angka Arab dan
angka Romawi. Angka Arab adalah sebutan untuk sepuluh buah
digit angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9; yang menggunakan sistem
bilangan Hindu Arab.
Angka Romawi adalah adalah sistem penomoran yang
berasal dari Romawi kuno. Sistem penomoran ini memakai huruf
Latin untuk melambangkan angka numerik contohnya I (satu), V
(lima), X (sepuluh), L (lima puluh), C (seratus), D (lima ratus), dan
M (seribu). Bilangan adalah suatu konsep matematika yang
digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun
lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut
sebagai angka atau lambang bilangan. Sifat yang esensil dari
lambang bilangan itu ialah bahwa lambang bilangan itu mewakili
bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-
tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan
negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan
kompleks.
2.1.2 Penggunaan Angka dan Lambang Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan kambang bilangan atau
nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka
Romawi. Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Angka Romawi I, II,
III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1000),
V (5.000), M (1.000.000). Pemakaiannya diatur leih lanjut dalam
pasal-pasal yang berikut ini.
a. Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat,
luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (ii) nilai uang, dan (iv) kuantitas.
Misalnya:
 0,5 sentimeter 1 jam 20 menit 5 kilogram pukul 15.00
 4 meter persegi tahun 1928
 10 liter 17 Agustus 1945
 Rp5.000,00 50 dolar Amerika
 US$3.50 10 paun Inggris
 $5.10 100 yen
 Y100 10 persen
 2.000 rupiah 27 orang
 Tanda titik di sini merupakan tanda decimal.
b. Angka lazim dipakai untuk melambangka nomor jalan, rumah,
apartemen, atau kamar pada alamat.
Misalnya:
 Jalan Tanah Abang I No. 15
 Hotel Indonesia, Kamar 169
c. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan
ayat kitab suci.
Misalnya:
 Bab X, Pasal 5, halaman 252
 Surah Yasin: 9
d. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai
berikut.
Bilangan utuh
Misalnya:
 Dua belas 12
 Dua puluh dua 22
 Dua ratus dua puluh dua 222

Bilangan pecahan
Misalnya:
 Setengah ½
 Tiga perempat ¼
 Seperenam belas 1/16
 Tiga dua pertiga 3 2/3
 Seperseratus 1/100
 Satu persen 1%
 Satu permil 1 ‰
 Satu dua persepuluh 1,2
e. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan
cara berikut.
Misalnya:
 Abad XX, bisa ditulis dengan abad ke-20, atau abad
kedua puluh. Perang Dunia II, bisa ditulis dengan Perang
Dunia Ke-2, atau Perang Dunia Kedua.
f. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an
mengikuti cara yang berikut
Misalnya:
 Tahun '50-an atau tahun lima puluhan
 Uang 5000-an atau uang lima ribuan
 Lima uang 1.000-an atau lima uang seribuan
g. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang
bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan
pemaparan.
Misalnya:
 Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
 Ayah memesan tiga ratus ekor ayam
 Kendaraan yang ditempah untuk pengangkutan umum
terdiri atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo.
 Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15
orang tidak setuju, dan 5 orang memberikan suara
blangko.
h. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika
perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak
dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada
awal kalimat.
Misalnya:
Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
Pak Darmo mengundang 250 orang tamu
Bukan:
15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo.
i. Angka yang menunjukkan bilangan utuh secara besar dapat
dieja.
Misalnya:
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 200 juta orang
j. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus
dalam teks, kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan
kuitansi.
Misalnya:
Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai.
Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.
Bukan:
Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai.
Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan
majalah.
k. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf,
penulisannya harus tepat.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75
(Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan dan tujh puluh
lima perseratus rupiah).
Bukan:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (Sembilan
ratus Sembilan puluh).
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

Sebuah angka digunakan untuk melambangkan bilangan, suatu


entitas abstrak dalam ilmu matematika. Dimana angka adalah: 0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, sedangkan bilangan adalah: nol, satu, dua, tiga, empat, lima,
dan seterusnya. Atau agar lebih mudah memahaminya, angka sebenarnya
dapat juga disebut sebagai lambang bilangan yang menyatakan nama dari
suatu bilangan tertentu. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI), aturan penggunaan angka dan lambang bilangan sudah
ditetapkan. Setidaknya terdapat 10 aturan mengenai penggunaan angka dan
lambang bilangan yang harus kita pelajari dan kita pahami.

3.2 Saran
Adapun saran penulis yaitu ilmu yang didapat dari makalah ini dapat
dibagikan lagi kepada orang lain agar dapat berguna bagi seluruh
masyarakat Indonesia khususnya dalam penulisan angka dan lambang
bilangan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Karena penulisan angka dan lambang bilangan sering dipakai dalam


kehidupan sehari-hari, maka dari itu kita sebagai masyarakat Indonesia
penting untuk mempelajari tentang cara penulisan angka dan lambing
bilangan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Daftar Rujukan

Hendri, Laila, Sasabila, Ulfia, Mutiara. “Penulisan Huruf Kapital, Huruf Miring,
Angka dan Lambang Bilangan”. Universitas Lampung, 2017.
Novia, Ramadhana. “Makalah Penggunaan Angka dan Lambang Bilangan”. 2020
Sudirman. “Penulisan Angka/Lambang Bilangan”. 2014

Anda mungkin juga menyukai