Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

ANGKA DAN BILANGAN

DISUSUN OLEH:
SALSABILA EKA RAHMADANI
AISHWARI WARDANI SHIFA
WIDYA ASTUTI
RAYN AQMAR A
MUH ANGGA WIYANTO

PROGRAM STUDI S1 BISNIS DIGITAL DAN KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022/2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................ 
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………..
Latar Belakang .................................................................................. 
Rumusan Masalah ............................................................................. 
Tujuan ..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………
Penulisan Angka ...................................................................................
Gabungan Angka .......................................................................
Pemenggalan Angka .................................................................
Kata Depan ...........................................................................
Singkatan dan Akronim ...................................................................
Angka dan Bilangan .........................................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ...........................................................................................
Saran ............................................................................................... 
DAFTAR PUSAKA...............................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................. 
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis mampu
menyelesaikan makalah dengan judul “ ANGKA DAN BILANGAN”. Di dalam makalah ini,
penulis menjelaskan mengenai  pengertian, ruang lingkup, beberapa penulisan kata (gabungan
kata,penggalan kata,kata depan,partikel), singkatan dan akronim serta kata bilangan sesuai
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Roza Afifah, S.Pd., M.Hum. selaku dosen
mata kuliah bahasa Indonesia atas bimbingan yang diberikan dalam  pengerjaan tugas makalah
ini. Tidak lupa pula penulis berterima kasih kepada semua  pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam  penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi
lebih baik serta berdaya guna di masa mendatang.

Makassar, Oktober 2022

Tim Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, danmengidentifikasikan diri , percakapan
( perkataan ) yang baik, tingkah laku yang baik dan sopan santun. Bahasa yang digunakan itu
hendaklah bahasa yang baiksesuai dengan PUEBI sehingga penyampaian maksud dari kalimat
tersebut dapatefektif.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada
dasarnyamerupakan ejaan bahasa Indonesia hasil dari penyempurnaan Pedoman UmumEjaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD. Sebelum PUEBIdiberlakukan di Indonesia
pernah berlaku ejaan Ch. A. Van Ophuysen, ejaanRepublik (ejaan Soewandi) dan ejaan
Malindo.Adapun yang disempurnakan itu bukan bahasa Indonesianya, melainkanejannya yakni
tata cara penulisan yang baku.Selama ini belum semua orang mematuhi kaidah yang tercantum
dalamPUEBI, baik karena belum tahu, enggan mematuhi atau karena ada pedoman yangmereka
pegang selama ini yang mereka anggap pedoman itu sudah tepat. Tindakanseperti ini jelas dapat
mengacaukan perkembangan bahasa Indonesia. Padahaldengan diberlakukannya PUEBI,
seharusnya setiap warga negara Indonesia,termasuk warga pengadilan sebagai pemakai bahasa
Indonesia wajib mengikutidan mematuhi kaidah-kaidah yang tercantum di dalamnya.Untuk
itulah, berdasarkan pemaparan di atas penulis mengangkat
hal tersebut menjadi bahan makalah dengan judul “Pedoman Umum EjaanBahasa Indonesia”.

B. Rumusan Masalah
1. Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
2. Bagaimana Penulisan Kata yang sesuai dengan Pedoman Umum EjaanBahasa Indonesia
(PUEBI) ?
3. Bagaimana Penulisan Singkatan dan Akronim yang sesuai dengan PedomanUmum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) ?
4. Bagaimana Penulisan Kata Bilangan yang sesuai dengan Pedoman UmumEjaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) ?
C. Tujuan
1. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini iadalahsebagai berikut.
2. Untuk mengetahui, memahami dan mengaplikasikan Penulisan Kata yangsesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
3. Untuk mengetahui, memahami dan mengaplikasikan Penulisan Singkatan danAkronim
yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia(PUEBI).
4. Untuk mengetahui, memahami dan mengaplikasikan Penulisan Kata Bilanganyang sesuai
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Angka dan Bilangan
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M
(1.000), V(5.000), M(1.000.000)
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan
5 orang abstain.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100
minibus, dan 250 sedan.

2. A. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Misalnya:


Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah
daerah.
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah
daerah.
3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

B. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan
kalimatnya diubah
Misalnya:
Panitia mengundang 250 orang peserta
Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
250 orang peserta diundang panitia.
25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih
mudah dibaca
Misalnya:

Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan


usahanya. Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar 
rupiah.

Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya 10 triliun


rupiah.
4. Angka dipakai untuk menyatakan
a. ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu
b. nilai uang.
Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 hektare
10 liter
2 tahun 6 bulan 5 hari
1 jam 20 menit

Rp5.000,00
US$3,50
£5,10
¥100
5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15 atau
Jalan Tanah Abang I/15
Jalan Wijaya No. 14
Hotel Mahameru, Kamar 169
Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201
6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci. Misalnya
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut
a. Bilangan Utuh
Misalnya:
dua belas (12)
tiga puluh (30)
lima ribu (5.000)

b. Bilangan Pecahan
Misalnya:
setengah atau seperdua (½)
seperenam belas (⅟16)
tiga perempat (¾)
dua persepuluh (²∕₁₀)
tiga dua-pertiga (3⅔)
satu persen (1%) satu permil (1‰)
8.Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua

9. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:

lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)


tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)

uang 5.000-an (uang lima ribuan)


10.Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam  peraturan
perundang-undangan, akta, dan kuitansi
Misalnya:
Setiap orang yang menyebarkan atau mengedar- kan rupiah tiruan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu
rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan seperti
berikut:
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus
rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus
dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban

12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.

Misalnya:
Kelapadua
Kotonanampek
Rajaampat
Simpanglima
Tigaraksa
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kata bilangan merupakan kata yang digunakan untuk menghitung  banyaknya sesuatu baik
berupa benda, orang, binatang, barang, maupun konsep.

B. SARAN
Adapun saran penulis yaitu ilmu yang didapatkan dari makalah ini dapat dibagikan lagi kepada
orang lain agar dapat berguna bagi seluruh rakyat Indonesia khusus dalam penulisan angka dan
lambang bilangan dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.

Karen penulisan angka dan lambang bilangan sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari,maka
dari itu kita sebagai masyarakat Indonesia Indonesia penting untuk mempelajari tentang penulis
angka dan lambing bilangan dalam pedoman ejaan bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSAKA

Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar . Jakarta: PT. Gramedia.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan
  Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Kemendikbud
Sugiarto, Eko. 2017. Kitab PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: ANDI.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Edisi Keempat.
Jakarta: Pusat Bahasa.
Alwi, Hasan, dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai