Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Singkatan, Akronim, Angka, dan Lambang Bilangan

Disusun oleh :
Amalinda Gustrillia 2014301003
Jannati Aulia Dewi 2014301016
Uswatun Hasanah 2014301036
Adelia Andani 2014301039

Dosen Mata Kuliah :


Bapak Dr. Nurlaksana Eko R., M.Pd.

Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan


Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Singkatan, Akronim, Angka dan Lambang
Bilangan.
Makalah ini telah kami susun dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber di internet sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah bekerja sama dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca
agar kami dapat mengevaluasi makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Singkatan, Akronim,
Angka dan Lambang Bilangan untuk masyarakat dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, Agustus 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kaidah Penulisan Singkatan.....................................................................5
2.2 Kaidah Penulisan Akronim.......................................................................6
2.3 Kaidah Penulisan Angka.......................................................................... 7
2.4 Kaidah Penulisan Lambang Bilangan...................................................... 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan. Selain digunakan sebagai
alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat
komunikasi secara tulisan. Pada era globalisasi dan pembangunan reformasi
demokrasi ini, tidak sedikit masyarakat yang mengalami kesulitan ketika
dihadapkan dengan persoalan bagaimana penulisan kata bahasaindonesia yang
tepat. Padahal, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan
memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar,
baik melalui penyampaian berita atau materi secara tertulis.

1.2 Rumusan Masalah.


Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah,
antara lain sebagai berikut :
1. Apa sajakah kaidah penulisan singkatan?
2. Apa sajakah kaidah penulisan akronim?
3. Apa sajakah kaidah penulisan angka?
4. Apa sajakah kaidah penulisan lambang bilangan?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari latar rumusan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa tujuan, antara
lain sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui kaidah penulisan singkatan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kaidah penulisan akronim.
3. Mahasiswa dapat mengetahui kaidah penulisan angka.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kaidah penulisan lambang bilangan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kaidah Penulisan Singkatan


Singkatan artinya adalah sebuah susunan kata atau kalimat yang dipendekkan
menjadi satu huruf atau lebih.
Dalam kaidah penulisan singkatan harus sesuai dengan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia), antara lain sebagai berikut :
a. Singkatan nama orang, sapaan, gelar, jabatan, atau pangkat diikuti dengan
tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
Contoh : A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution
S.K.M. = Sarjana Kesehatan Masyarakat
Kol. Darmawati = Kolonel Darmawati

b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa
tanda titik.
Contoh : BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan)
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)

c. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yng bukan nama diri
ditulis dengan huruf kapital tapa tanda titik.
Contoh : SD = sekolah dasar
KTP = kartu tanda penduduk
PT = perseroan terbatas

d. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-
menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Contoh : a.n. = atas nama
s.d. = sampai dengan

5
u.p. = untuk perhatian

e. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Contoh : dll. = dan lain-lain
yth. = yang terhormat
ttd. = tertanda

f. Lambang kimia, singakatn satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata


uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh : Cu = kuprum km = kilometer
Rp = rupiah kg = kilogram

2.2 Kaidah Penulisan Akronim


Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata,
ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang ditulis, dilafalkan dan
diperlakukan sebagai kata umum yang wajar.
Dalam kaidah penulisan akronim harus sesuai dengan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia), antara lain sebagai berikut :
a. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan
huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh : PASI = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
BIG = Badan Informasi Geospasial
HUT = Hari Ulang Tahun

b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Contoh : Bulog = Badan Urusan Logistik
Kalteng = Kalimantan Tengah

c. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata
atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Contoh : iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi

6
pemilu = pemilihan umum
puskesmas = pusat kesehatan masyarakat

2.3 Kaidah Penulisan Angka


Menurut KBBI, angka yaitu tanda atau lambang sebagai pengganti bilangan.
Dalam kaidah penulisan angka harus sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia), antara lain sebagai berikut :
Penulisan Angka dan Lambang Bilangan Dalam Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan telah diatur bahwa ada dua cara
menuliskan lambang bilangan, yaitu dengan angka Arab dan angka Romawi.
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M
(1.000), V̄ (5.000), M̄ (1.000.000)
a. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan
huruf supaya lebih mudah dibaca.
Contoh : Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya
Rp10 triliun.

b. Angka dipakai untuk menyatatakan ukuran panjang, berat, luas, isi dan
waktu serta nilai uang.
Contoh : 3 tahun 6 bulan 9 hari 0,5 cm
Rp. 5.000,00 4 hektare
US$5,30 20 liter

c. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen,


atau kamar.
Contoh : Jalan Tanah Abang I No. 23 atau Jalan Tanah Abang I/23
Gedung Rajawali, Lantai V, Ruang 303

7
d. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Contoh : Surat Yasin : 10
Markus 16 : 15-16
Bab X, Pasal 8, halaman 272

e. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara


berikut.
Contoh : lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
uang 5.000-an (uang lima ribuan)

2.4 Kaidah Penulisan Lambang Bilangan


Menurut KBBI, bilangan yaitu banyaknya benda dan sebagainya; jumlah.
Masalah yang sering muncul dalam penerapan kaidah ejaan adalah kapan
lambang bilangan itu ditulis dengan angka dan kapan ditulis dengan huruf. Hal itu
sering dipertukarkan.
Dalam kaidah penulisan lambang bilangan harus sesuai dengan PUEBI
(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), antara lain sebagai berikut :
a. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam
perincian.
Contoh : Mereka menonton drama itu sampai empat kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak
setuju, dan 5 orang abstain.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50
bus, 100 minibus, dan 250 sedan.

b. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.


Contoh : Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah.
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

8
Catatan : Penulisan berikut dihindari :
50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah.
3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu
atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.

Contoh : Panitia mengundang 250 orang peserta.


Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.
Catatan : Penulisan berikut dihindari :
250 orang peserta diundang panitia.
25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.

c. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.


 Bilangan Utuh
Contoh : tiga belas (13) lima puluh (50)
 Bilangan Pecahan
Contoh : tiga per empat (3/4) dua persepuluh (2/10)

d. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.


Contoh : abad XX abad ke-20 abad kedua puluh
Perang Dunia II Perang Dunia Ke-2 Perang Dunia Kedua

e. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam


peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Contoh : Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan
ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.

9
f. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf
dilakukan seperti berikut.
Contoh : Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50
(sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah)
ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

g. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan


huruf.
Contoh : Kelapadua Kotonanampek Rajaampat
Simpanglima Tigaraksa

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ada banyak kaidah atau tata cara penulisan Singkatan, Akronim, Angka, dan
Lambang Bilangan yang telah disempurnakan oleh PEUBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia) yang dapat kita pahami dan pelajari agar di masa depan
kita tidak salah dalam penulisannya.

3.2 SARAN
Berdasarkan uraian dari makalah Singkatan, Akronim, Angka, dan Lambang
Bilangan , maka penulis ingin memberikan saran. Dengan adanya makalah ini
hendaknya pembaca khususnya mahasiswa keperawatan lebih memahami tentang
Singkatan, Akronim, Angka, dan Lambang Bilangan serta dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam praktik
keperawatan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami meminta maaf agar pembaca berkenan memberikan kritik
dan saran demi kesempurnaan dimasa mendatang.

11
DAFTAR PUSTAKA

PUEBI Daring. Penulisan Kata. Singkatan dan Akronim. (Online)


(https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/singkatan-dan-akronim/), diakses 27
Juli 2020.

Pedomane. Dika, 4 Desember 2019. Penulisan Singkatan dan Akronim uang


Benar dalam Bahasa Indonesia. (Online)
(https://pedomane.com/singkatan-dan-akronim/), diakses 27 Juli 2020.

PUEBI Daring. Penulisan Kata. Angka dan Bilangan. (Online)


(https://ivanlanin.github.io/puebi/kata/angka-dan-bilangan/), diakses 02 Agustus
2020.

12
13

Anda mungkin juga menyukai