Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN HUKNAH

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen Pengampu : Ns. Musiana, S.Kep., M.Kes

Disusun Oleh :

Jannati Aulia Dewi

2014301016

TINGKAT 2 REGULER 1

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AKADEMIK 2021


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN HUKNAH

Definisi

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan eliminasi fekal.

 Huknah rendah : Memasukkan cairan melalui anus sampai kolon desenden


menggunakan kanul rekti.
 Huknah tinggi : Memasukkan cairan melalui anus sampai kolon asenden
menggunakan kanul usus.

Tujuan

 Huknah rendah
1. Merangsang peristaltic usus, sehingga pasien dapat buang air besar.
2. Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi.
3. Sebagai tindakan pengobatan.
 Huknah tinggi
1. Membantu mengeluarkan feses akibat konstipasi.
2. Tindakan pengobatan atau pemeriksaan diagnostic.

Indikasi

1. Pasien yang konstipasi.


2. Pasien yang akan di operasi.
3. Persiapan tindakan diagnostic misalnya pemeriksaan neurologi.

Kontra Indikasi

1. Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal,tumor rectum dan kolon.
2. Post operasi.
3. Diare.

Persiapan Alat

1. Irigator/Slang karet
2. Canul klem rectal
3. Cairan NaCL : 500 cc (huknah rendah) dan 1000 cc (huknah tinggi)
4. Bengkok
5. Kom berisi kapas cebok
6. Botol berisi air cebok
7. Jelly
8. Sabun
9. APD (Handscoon, Masker, dan Apron)
10. Tissue
11. Handuk
12. Selimut mandi
13. Perlak
14. Pispot
15. Standar infuse
16. Sketsel/sampiran

Prosedur Kerja

 Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan perawat / medis tentang kondisi klien.
2. Persiapan perawat dan lingkungan.
3. Siapkan alat.

 Tahap Orientasi
1. Berikan salam, identifikasi klien (berkenalan, panggil nama, dan sapa keluarga klien).
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya.
3. Beri kesempatan keluarga atau klien untuk bertanya.

 Tahap Kerja

NO PROSEDUR RASIONALISASI
1. Pasang sketsel/sampiran Untuk tetap menjaga privasi klien
2. Perawat mencuci tangan Agar tangan tetap bersih
3. Perawat memakai handscoon, Agar tangan tetap dalam keadaan steril
masker, dan apron
4. Perawat memasang selimut mandi Agar mempermudah perawat melakukan
dan melepaskan pakaian bawah klien tindakan serta tetap menjaga privasi klien
5. Letakkan perlak di bawah bokong Agar menjaga tempat tidur klien tidak
kotor
6. Mengatur posisi klien sims kiri untuk Agar cairan yang diberikan dapat turun
huknah rendah sedangkan sims kanan ke kolon
untuk huknah tinggi
7. Meletakkan bengkok di dekat bokong Agar perawat mudah menjangkau saat
akan digunakan
8. Isi irrigator dengan cairan Nacl dan Sebagai alat untuk memasukan cairan
pasang kanula melalui anus
9. Gantung irrigator pada standar infuse Agar aliran cairan Nacl tidak mengalami
setinggi 30 cm (Huknah rendah) serta sumbatan dan dapat mengalir dengan
50 cm (Huknah tinggi) lancar
10. Keluarkan udara dari selang dengan Untuk mengecek apakah cairan Nacl
mengalirkan cairan Nacl ke bengkok dapat keluar
lalu tutup kembali klem
11. Berikan jelly pada ujung kanul Agar melancarkan masuknya kanul ke
anus
12. Masukan kanul kedalam anus secara Agar klien tidak merasakan sakit atau
perlahan buka klem sambil anjurkan tidak nyaman
klien untuk menarik nafas panjang
13. Menganjurkan klien untuk menahan Agar cairan Nacl dapat diserap terlebih
cairan Nacl sampai benar-benar ingin dahulu oleh kolon dan dapat merangsang
BAB agar defekasi
14. Tawarkan dan bantu klien untuk BAB Agar memudahkan klien dalam BAB (bila
dengan menggunakan pispot atau ke dengan pispot)
kamar mandi
15. Bersihkan daerah anus, bokong, dan Agar klien kembali dalam keadaan bersih
sekitarnya menggunakan air cebok, dan tidak berbau
kapas cebok, tissue dan sabun
kemudian keringkan dengan handuk
16. Memakaikan kembali pakaian bawah Agar klien merasa nyaman kembali
klien dan mengganti selimut mandi
17. Membereskan kembali alat-alat Agar kembali rapih dan bersih
18. Melepas handscoon, masker dan Agar perawat kembali bersih
apron lalu kembali mencuci tangan
19. Observasi klien Agar perawat tau bagaimana perasaan
klien setelah tindakan

 Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi kembali.
 Mengevaluasi respon klien sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan tindakan.
 Mengevaluasi karakteristik cairan yang keluar (jumlah,warna,dan konsistensi
feses).
2. Merapihkan alat.
3. Mengakhiri percakapan.
4. Memberikan salam.
5. Dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai