SYAQILAH ( 2114401091 )
TAHUN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
A. SINGKATAN
singkatan adalah pemendekkan kata dengan cara menggabungkan satu atau lebih
huruf pada awal kata yang kemudian digabungkan dari beberapa kata. Singkatan
dibaca berdasarkan bunyi asli hurufnya.
CIRI-CIRI SINGKATAN
1. Pada singkatan, penulisan disertai oleh tanda titik di antara huruf ataupun di
akhir huruf sesuai aturannya, kecuali penulisan nama lembaga/organisasi dan
surat resmi.
Contoh :
Bpk. (bapak)
Contoh :
HP (Hand Phone)
Contoh :
4. Untuk semua yang berkaitan dengan nama orang baik itu jabatan, gelar,
pangkat, alias/sapaan, ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertamanya.
Contoh :
hlm. (halaman)
B. AKRONIM
Akronim adalah gabungan huruf awal atau suku kata awal dari beberapa kata
yang kemudian diperlakukan sebagai kata atau dengan kata lain akronim dapat dibaca
langsung.
CIRI-CIRI AKRONIM
1. Dari segi penggunaan tanda baca titik, pada akronim, penulisan tanpa disertai
tanda titik sama sekali.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
MA (Mahkamah Agung)
Contoh :
5. Untuk yang bukan nama badan atau organisasi, maka penulisannya cukup
dengan huruf kecil semua. Contoh :
C. ANGKA
Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim
digunakan angka Arab atau angka Romawi.
Contoh:
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D
(500), M (1.000), V (5.000), M (1.000.000)
D. BILANGAN
CIRI-CIRI BILANGAN
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam
perincian atau paparan.
Misalnya:
Di antara 72 anggota yang hadir 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5
orang tidak memberikan suara.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100
minibus, dan 250 sedan
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata,
susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf
itu tidak ada pada awal kalimat.
Misalnya:
Bukan:
Misalnya:
4. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan isi;
(b) satuan waktu; (c) nilai uang; dan (d) jumlah.
Misalnya:
Rp5.000,00 10 persen
£5,10* ¥100
2.000 rupiah
Catatan:
(1) Tanda titik pada contoh bertanda bintang (*) merupakan tanda desimal.
(2) Penulisan lambang mata uang, seperti Rp, US$, £, dan ¥ tidak diakhiri dengan
tanda titik dan tidak ada spasi antara lambang itu dan angka yang mengikutinya,
kecuali di dalam tabel.
Misalnya:
6. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya:
Surah Yasin: 9
a. Bilangan utuh
Misalnya:
b. Bilangan pecahan
Misalnya:
setengah (1/2)
Catatan:
(1) Pada penulisan bilangan pecahan dengan mesin tik, spasi digunakan di antara
bilangan utuh dan bilangan pecahan.
(2) Tanda hubung dapat digunakan dalam penulisan lambang bilangan dengan huruf
yang dapat menimbulkan salah pengertian.
Misalnya:
Misalnya:
dalam kehidupan pada abad ke-20 ini (huruf dan angka Arab)
9. Penulisan bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara berikut. (Lihat
juga keterangan tentang tanda hubung, huruf A, nomor 5).
Misalnya:
Misalnya:
11. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus
tepat.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu
lima ratus rupiah lima puluh sen).
Dia membeli uang dolar Amerika Serikat sebanyak $5,000.00 (lima ribu
dolar).
Catatan:
(3). Angka Romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman sebelum Bab
I dalam naskah dan buku.
BAB III
PENUTUP
Memang bahasa Indonesia belum cukup baku sebagai alat komunikasi dalam
ilmu dan sains, sehingga belum ada konsesus resmi bahwa ‘angka’ dan ‘bilangan’
melambangkan dua hal yang sangat berbeda.Demikian pula, kedua kata angka dan
bilangan masih sering di pertukaran dengan nomer
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pementukan Istilah!Bandung# Yrama $idya, *9)= >>>>>>, *9)=, pengertian dan
"ontoh singkatan lengkap#http#??'''.kelasindonesia.com?*9)=?9@?pengertian-dan-
contoh-singkatan-lengkap.html %diakses*9)=-)9-9=&Panitia Pengembangan Bahasa
Indonesia.2004.Pedoman Umum Ejaan BahasaIndonesia yang
Disempurnakan.Jakarta:Pusat Bahasa.Mustakim.1996.Tanya Jawab Ejaan Bahasa
Indonesia untuk Umum.Jakarta:Gramedia PustakaUtama.Nazar,
Noerzisri.2004.Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah.Bandung:
Humniora.http://afirmanto.blogspot.com/2010/04/ejaan-yang-disempurnakan-
eyd.Diakses,25 November 2016