Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ETIKA KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU: Dr. APRINA, S.Kp., M.Kes

DISUSUN OLEH:
MERI PADILA 2114401073
NIPUTU GALUH 2114401076
NIRA RAHMA SEINA 2114401077
SUCI HAERANI 2114401090

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ETIKA KEPERAWATAN” guna
memenuhi tugas mata kuliah etika keperawatan. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami
haturkan untuk junjungan nabi agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah
pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Tak lupa juga kami ucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini
kedepannya. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ni dapat berguna
dan bemanfaat untuk kita semua.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................2
Daftar Isi .......................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Pembahasan...................................................................................4
BAB II Pembahasan......................................................................................5
2.1. Pengertian etika keperawatan...................................................................5
2.2 tujuan etika keperawatan...........................................................................5
2.3 Fungsi Etika Keperawatan.........................................................................6
2.4 Prinsip etika keperawatan..........................................................................7
2.5 teori deontologi..........................................................................................8
2.6 jenis deontologi.........................................................................................9
2.6 prinsip deontologi......................................................................................9
BAB III Penutup............................................................................................10
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................10
Daftar Pustaka...............................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Etik atau ethics berasal dari dari yunani, etos yang artinya adat, kebiasaan, perilaku,
atau karakter. Dari pengertian diatas, etik merupakan ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut
aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menetukan tingkah laku yang benar, yairu: baik dan
buruk, kewajiban dan tanggung jawab. Etika disebut-sebut juga refleksi dari standar, sifat dan
prinsip seseorang agar berperilaku secara profesional. Saat berbicara etika keperawatan, maka
ada yang nama nya kode etik keperawatan. Jadi kode etik keperawatan adalah standar
profesional yang dijadikan sebagai acuan atau pedoman perilaku perawat saat menjalankan
profesi pekerjaannya.

1.2 rumusan masalah


a. pengertian keperawatan
b. tujuan dari keperawatan
c. fungsi etika keperawatan
d. prinsip keperawatan
e. pengertian deontelogi
f. jenis deontelogi
g. prinsip deontelogi
1. 3 tujuan pembahasan
a. untuk mengetahui tentang keperawatan
b. untuk mengetahui tujuan dari keperawatan
c. untuk mengetahui fungsi dari etika keperawatan
d. untuk mengetahui prinsip dari keperawatan
e. untuk mengetahui pengertian dari deontelogi
f. untuk mengetahui prinsip deontologi
g. untuk mengetahui prinsip deontelogi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian etika keperawatan

Etik atau ethics berasal dari dari yunani, etos yang artinya adat, kebiasaan, perilaku, atau
karakter. Dari pengertian diatas, etik merupakan ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan
atau prinsip-prinsip yang menetukan tingkah laku yang benar, yairu: baik dan buruk,
kewajiban dan tanggung jawab.

etika keperawatan adalah studi ilmu yang mengupas tentang karakter, motif dan
perilaku yang harus dilakukan seorang perawat. Etika disebut-sebut juga refleksi dari standar,
sifat dan prinsip seseorang agar berperilaku secara profesional. Saat berbicara etika
keperawatan, maka ada yang nama nya kode etik keperawatan. Jadi kode etik keperawatan
adalah standar profesional yang dijadikan sebagai acuan atau pedoman perilaku perawat saat
menjalankan profesi pekerjaannya.

2.1 Tujuan Etika keperawatan

Merujuk buku Etika Keperawatan dan Keperawaran Profesional oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, tujuan dari etika keperawatan pada dasarnya adalah agar para perawat
dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat menghargai dan menghormati martabat
manusia. Membantu pasien/individu/masyarakat tetap mandiri

1. Tidak semua pasien memiliki kesadaran untuk hidup mandiri. Banyak pasien yang
mengalami sakit merasa putus asa dan tidak semangat. Setidaknya berkat perawat,
mampu memberikan semangat bagi pasien.
2. Membantu klien menangani penyakitnya
Sebagai masyarakat awam, hal yang wajar jika tidak tahu tentang penyakit di dalam
dirinya. Nah,tujuan dari etika keperawatan adalah perawat sangat membantu pasien
dalam mengedukasi penyakit pasien.
3. Mengajak pasien/individu/masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatan.Tidak
dapat dipungkiri jika etika keperawatan tidak sekedar bertujuan pada kesembuhan

5
pasien. tetapi juga mendorong pasien untuk berpartisipasi menjadi bagian di
dalamnya.
4. Membantu pasien yang meninggal dengan tenang
Ternyata kode etik keperawatan membantu pasien yang meninggal dunia dengan
tenang. Misalnya, menenangkan keluarga, membantu mengurus jenazah sebelum
dipulangkan dan masih banyak lagi.
5. Mengajak memelihara kesehatan dan mengembangkan potensi kesehatan
Etika keperawatan pun sangat membantu pasien untuk memelihara kesehatan agar
tidak mengalami sakit lagi. Siapa sih yang mau sakit? Saya kira tidak ada yang mau
sakit karena banyak menghabiskan uang.
6. Membantu pemulihan kondisi pasien sehabis sakiT
Jika rumah sakit isinya semua dokter, sepertinya banyak pasien yang sakit secara
psikologis. Yap, betul sekali kehadiran seorang perawat ternyata sebagai penyembuh
psikologis. Dokter fokus penyembuhan secara fisik.

2.2 Fungsi etika keperawatan

Mengutip buku Etika Keperawatan Panduan Praktis Bagi Perawat dan Mahasiswa
Keperawatan oleh Nurohmat dan Indra Ruswadi, fungsi-fungsi tersebut adalah:

1. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan tanggung jawab dalam mengelola asuhan


keperawatan.
2. Mendorong para perawat di seluruh Indonesia agar dapat berperan serta dalam
kegiatan penelitian di bidang keperawatan. Kemudian hasil penelitian tersebut
dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi agar meningkatkan mutu dan
jangkauan pelayanan atau asuhan keperawatan.
3. Mendorong para perawat agar dapat berperan serta secara aktif mendidik dan melatih
pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat, baik di dalam maupun di luar rumah
sakit.
4. Mendorong para perawat agar bisa mengembangkan diri secara terus menerus untuk
meningkatkan kemampuan profesional, integritas, dan loyalitasnya bagi masyarakat
luas.
5. Mendorong para perawat agar dapat memelihara dan mengembangkan kepribadian
serta sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya.

6
6. Mendorong para perawat menjadi anggota masyarakat yang responsif, produktif,
terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan sesuai dengan
perannya.

2.3 Prinsip Etik Keperawatan

1. Otonomi
Kita tahu bahwasanya setiap individu memiliki hak asasi dan memiliki hak untuk
berpendapat. Tentu saja mereka pun akhirnya memiliki prinsip, teori dan cara berfikir
yang berbeda. Dimana teori yang mereka miliki akan mempengaruhi sebuah
keputusan. Jadi seorang perawat dituntut untuk bisa menerapkan hak kemandirian
dan kebebasan terhadap orang lain, dan tidak menuntut atau membeda-bedakan
dengan orang lain.
2. Bersikap baik
Etika keperawatan yang tidak kalah penting adalah berbuat baik. Perbuatan atau
sikap baik akan meminimalisir kesalahan dan kejahatan.
3. Justice
Penting juga seorang perawat memiliki sikap adil terhadap orang lain. Perawat tetap
menjunjung prinsip moral, kemanusiaan dan legal. Tentu saja sikap keadilan
mengacu pada standar praktek dan keyakinan yang sesuai dengan prinsip moral
4. Tidak merugikan
Etika keperawatan tidak merugikan orang lain atau non-maleficence. Konteks tidak
merugikan bagi perawat adalah tidak menyebabkan bahaya dan cedera fisik maupun
psikologi bagi para pasiennya.
Misalnya, pasien ingin melakukan olahraga, padahal dia memiliki penyakit yang
tidak membolehkan dia terlalu aktif bergerak.

5. Kejujuran
Kejujuran juga menjadi etika keperawatan yaitu dengan memberikan informasi
secara objektif, akurat dan komprehensif terhadap pasien mereka. Tugas seorang
perawat pun juga dituntut agar pasien bisa memahami apa yang disampaikan oleh
perawat.
6. Menepati Janji
Etika keperawatan yang lain adalah menepati janji pasien. Wujud menepati janji yang
dimaksud adalah upaya perawat untuk menghargai setiap komitmen untuk orang lain.

7
7. Menjaga Rahasia
Dalam dunia medis, etika keperawatan yang paling penting adalah menjaga rekam
medis pasien, yang sangat menjunjung kerahasiaan. Karena kerahasiaan pasien
adalah privasi mereka Jadi hanya pihak dokter dan perawat saja yang diijinkan untuk
keperluan perawan dan kesembuhan.
8. Akuntabilitas
Etika keperawatan juga memiliki peran dan tanggungjawab dalam setiap tindakan
agar tetap professional. misalnya, harus berhati-hati agar tidak salah memberikan
dosis obat kepada pasien.

B. Teori deontologi

Deontologi Adalah – Sebuah istilah yang berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti
kewajiban dan “logo” berarti sains atau teori. Karena tindakan ini baik dan tindakan itu harus
ditolak sebagai buruk, etika menjawab, “karena tindakan pertama adalah tugas kita dan
karena tindakan kedua dilarang”.

Deontologi adalah pendekatan etika yang berfokus pada kebenaran atau kesalahan
tindakan itu sendiri, yang bertentangan dengan kebenaran atau kesalahan yang dihasilkan dari
tindakan (konsekuensial) atau dengan karakter dan kebiasaan pemain (etika moral). Jadi, bagi
seorang deontologis, apakah situasinya baik atau buruk tergantung pada apakah tindakan
yang menyebabkannya benar atau salah.

Deontologi juga merupakan sekolah filsafat dalam arti moral di mana perilaku etis
sama dengan aturan yang berlaku. Deontolog percaya bahwa tujuan filsafat moral seharusnya
untuk menemukan “aturan” untuk menjalani kehidupan moral dan bahwa begitu orang tahu
aturannya, mereka harus mengikutinya.

Deontologi menekankan bahwa tindakan tidak halal karena tujuannya. Tujuan yang
baik tidak menjadi hal yang baik. Dalam hal ini kita tidak diperbolehkan melakukan
kejahatan sehingga sesuatu yang dihasilkan baik, karena dalam teori deontologis kewajiban
tidak dapat dinegosiasikan karena ini adalah suatu keharusan. Contoh: kita tidak boleh
mencuri, berbohong kepada orang lain melalui kata-kata dan tindakan.

8
2.4 Jenis deontologi

Etika deontologi dapat digolongkan sebagai berikut.

Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang berakibat baik
untuk pelakunya. Secara moral setiap orang dibenarkan mengejar kebahagiaan untuk dirinya
dan dianggap salah atau buruk apabila membiarkan dirinya sengsara dan dirugikan.

Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya suatu perbuatan tergantung bagaimana


akibatnya terhadap banyak orang. Tindakan dikatakan baik apabila mendatangkan
kemanfaatan yang besar dan memberikan kemanfaatan bagi sebanyak mungkin orang. Di
dalam menentukan suatu tindakan yang dilematis maka yang pertama adalah dilihat mana
yang memiliki tingkat kerugian paling kecil dan kedua dari kemanfaatan itu mana yang
paling menguntungkan bagi banyak orang, karena bisa jadi kemanfaatannya besar namun
hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil orang saja.

2.5 Prinsip deontologi

Etika deontologi memiliki prinsip sebagai berikut.

 Upaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan
kewajiban.
 Nilai moral dari tindakan itu tergantung pada kemauan baik yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan itu.
 Kewajiban yang dilaksanakan berdasarkan sikap hormat kepada hukum.

Terutama hal ini sangat melekat pada pola hidup masyarakat adat. Konsepsi hukum sebagai
penjaga keharmonisan dalam kepntingan-kepentingan hidup masyarakat yang sejalan dengan
kearifan lokal masyarakat adat. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal yang pada
umumnya dilaksanakan oleh sebagian besar anggota masyarakat. Salah satunya yaitu dalam
tradisi yang wajib dilaksanakan oleh masyarakat adat. Berlabel wajib karena menyangkut
keselamatan dan menghargai apa yang telah dirintis oleh leluhurnya sejak dahulu.

Contohnya: seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran


merupakan hal yang sangat penting dan tetap harus disampaikan tanpa peduli apakah hal
tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau bahkan syok.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Teori etika mencakup bentuk pengetahuan yang kompleks, secara umum ada dua teori
penting yang harus dipahami tentang etika, yaitu utilitarianism dan Deontologi. Masalah
etika keperawatan pada dasarnya merupakan masalah etika kesehatan, yang lebih dikenal
dengan istilah etika biomedis atau bioetis. Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit
dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang
memuaskan dan tidak memuaskan sebanding.

3.2 Saran

Adapun saran yang ingin diajukan pada penulisan makalah ini adalah agar kita semua
selalu menjaga perilaku dan selalu mengormati yang Iebih tua agar dapat menciptakan sebuah
kerukunan di dalam bermasyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/pengertian-tujuan-dan-
fungsi-etika-keperawatan-1x9v9K8g5iu

https://www.google.com/amp/s/penerbitbukudeepublish.com/etika-keperawatan/amp/

https://kabarkan.com/deontologi-adalah/

Ismani, Nila.(2001). Etika Keperawatan. Jakarta: Widya Medika

11

Anda mungkin juga menyukai