2. Relevansi
Materi ini berhubungan dengan topik-topik yang lain misalnya
penulisan kalimat, paragraf maupun wacana, karena semua tataran tersebut
tidak luput dari ejaan, misalnya penulisan kalimat tanpa penggunaan tanda titik
berikut ini:
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
21
(1) Guru sejarah baru datang
Kalimat nomor dua bermakna bahwa yang baru datang itu adalah guru
sejarah yang baru, sedangkan kalimat nomor tiga bermakna bahwa yang baru
datang itu adalah guru sejarah.
3. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan pengertian ejaan Indonesia, dan sejarah ejaan yang pernah
diberlakukan di Indonesia serta dapat menggunakan, huruf kapital, huruf kecil
dan huruf miring, penulisan kata, penulisan angka dan lambang, serta tanda-
tanda baca dalam tulisan.
Contoh:
- Ibu membeli tiga ekor ayam
- Ayah membeli, 3 lembar seng, 2 gerobak pasir, 3 kaleng
cat, dan 1 kg paku
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(c) Pada awal kalimat lambang bilangan harus ditulis dengan huruf. Jika
lambang bilangan itu tidak dapat dinyatakan dengan sebuah atau dua buah
kata, maka susunan kalimat itu harus diubah sehingga lambang bilangan
tidak terdapat pada awal kalimat
Contoh:
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
24
- lima belas orang tidak lulus
(bukan: 15 orang tidak lulus)
- Beliau mengundang 165 tamu
(bukan: 165 orang tamu diundang beliau, atau: seratus
enam pluh lima orang tau diundang beliau)
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(d) Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat ditulis sebagian
dengan huruf agar lebih mudah dibaca.
Contoh:
- Proyek ini menelan biaya 425 juta rupiah
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(e) Dalam kuitansi, akte, dan dokumen resmi lain, bilangan dapat ditulis
dengan angka sekaligus dengan huruf.
Contoh:
- Telah terima uang sebanyak Rp 135.000,00 (seratus tiga
puluh lima ribu rupiah) sebagai tanda jadi pembelian
sebuah mesin tik.
- ……………………………………………
- ……………………………………………
Catatan:
Di dalam teks lain, bilangan tidak perlu ditulis dengan huruf dan
angka sekaligus.
Contoh:
- Yang hadir 15 orang perempuan dan 21 orang laki-laki
(bukan: yang hadir 15 (lima belas) orang perempuan dan
21 (dua puluh satu) orang laki-laki)
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(f) Setiap kelipatan seribu dari bilangan yang menyatakan jumlah harus diberi
tanda titik
(g) Di antara angka bilangan yang menyatakan jam, menit, dan detik
diletakkan tanda titik.
Contoh:
- Rapat dimulai pukul 12.30
- Kereta berangkat pukul 07.15
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(h) Untuk menyatakan tingkat di muka angka itu harus diberi awalan ke dan
garis tanda hubung (-)
Contoh:
- Anak ke- 3
- Rumah ke- 2 dari samping jalan
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(b) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu
Contoh:
- Pukul 3.15.10
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(e) Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah
Contoh:
- Dia lahir tahun 1951
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(f) Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul berita, judul karangan, judul
tabel, dan sebagainya.
Contoh:
- Habis Gelap Terbitlah Terang
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(g) Tanda titik tidak digunakan di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal
surat, (2) nama dan alamat penerima surat
Contoh:
(b) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi,
dan melainkan.
Contoh:
(c) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
(d) Tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila
anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh:
Contoh:
(f) Dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang
terdapat pada awal kalimat.
contoh:
- O, begitu.
- Wah, bukan main.
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(g) Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Contoh:
(h) Dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii)
tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan.
Contoh:
(i) Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Contoh:
(k) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga,
atau marga.
contoh:
(l) Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
(m) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
Contoh:
(n) Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan
yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Bandingkan dengan:
(o) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru.
contoh:
(b) dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu
kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh:
(b) Contoh:
- Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi,
meja, dan lemari.
- Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan
Ekonomi Perusahaan.
- ……………………………………………
(c) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contoh:
(d) Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
Contoh:
(e) Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di
antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan
anak judul suatu karangan.
Contoh:
(f) Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).
Contoh:
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
34
- Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(g) Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
- anak-anak
- berulang-ulang
- kemerah-merahan
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(b) Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-
bagian tanggal.
Contoh:
- p-e-n-g-u-r-u-s
- 8-4-1973
- ……………………………………………
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
35
- ……………………………………………
(d) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya
yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan
-an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama
jabatan rangkap.
Contoh:
- se-Indonesia
- hadiah ke-2
- tahun 50-an
- ber-SMA
- KTP-nya nomor 11111
- sinar-X
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(e) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa asing.
Contoh:
- di-charter
- pen-tackle-an
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
36
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(b) Tanda pisah (—) menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih tegas.
Contoh:
(c) Tanda pisah (–) dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti
sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.
Contoh:
- 1919 – 1921
- Medan – Jakarta
- 10 – 13 Desember 1999
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(d) Tanda pisah (–) tidak dipakai bersama perkataan dari dan antara, atau
bersama tanda kurang (−).
Contoh:
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
37
- dari halaman 45 sampai 65, bukan dari halaman 45–65
- antara tahun 1492 dan 1499, bukan antara tahun 1492–1499
- −4 sampai −6 °C, bukan −4–−6 °C
- ……………………………………………
- ……………………………………………
(b) Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung.
Contoh:
(c) Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai
empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu
untuk menandai akhir kalimat.
Contoh:
(b) Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Contoh:
(a) Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Contoh:
(b) Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks
dapat dihilangkan.
Contoh:
(c) Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan.
Contoh:
Hindari penggunaan dua pasang atau lebih tanda kurung yang berturut-turut.
Ganti tanda kurung dengan koma, atau tulis ulang kalimatnya.
Contoh:
(b) Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Contoh:
(b) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat.
Contoh:
(c) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Contoh:
(b)Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
Contoh:
- feed-back 'balikan'
- ……………………………………………
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
43
- ……………………………………………
(b) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai
tanda bagi dalam pecahan dan rumus matematika.
Contoh:
(c) Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai untuk menuliskan tanda
aritmetika dasar dalam prosa. Gunakan tanda bagi ÷ .
(d) Contoh:
- 10 ÷ 2 = 5.
- ……………………………………………
- ……………………………………………
Contoh: .
(e) Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai sebagai pengganti kata atau.
Rangkuman
Ejaan bahasa Indonesia yang pernah di berlakukan di Indonesia antara
lain: Ejaan van Ophuisjen berlaku tahun 1901; Ejaan Republik berlaku pada
tanggal 19 Maret tahun 1947, ejaan ini dikenal juga dengan nama ejaan
Soewandi; Ejaan Malindo; Ejaan yang disempurnakan (EYD) berlakuk pada
tanggal 06 Agustus tahun 1972.
Ejaan van Ophuisjen, ejaan Republik (Soewandi) maupun ejaan
Malindo dikenal juga sebagai ejaan lama, sedangkan EYD dikenal juga sebagai
ejaan baru. (baca Sutomo, dkk: 1994).
Indonesia menggunakan dua macam angka, yaitu angka Arab dan angka
Romawi. Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9; Angka Romawi: I, II,
III, IV, V, Vi, VII, VIII, IX, X, L, C, D, M
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis
agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat dipahami oleh orang lain, persis
seperti yang kita maksudkan. Dalamsistem ejaan, dikenal adanya tanda baca
Evaluasi:
1. Berilah tanda-tanda baca berdasarkan EYD secara tepat
pada paragraf berikut.
Daftar Rujukan:
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa
46
Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta