Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BAHASA INDONESIA

LATIHAN 1, LATIHAN 2, DAN LATIHAN 3

Nama : Hana Shola Ama


NIM : 063.16.030
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Latihan 1
1. Silakan Saudara utarakan, tujuan umum perkuliahan Bahasa Indonesia di
perguruan tinggi!
2. Dapatkah Saudara bedakan, tujuan khusus dan tujuan jangka pendek kuliah
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi?
Jawaban
1. Bahasa Indonesia dijadikan mata kuliah wajib umum (MKWU) untuk
perkembangan kepribadian di setiap perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta,
dengan tujuan agar para mahasiswa menjadi ilmuwan atau menjadi professional
yang memiliki sikap bahasa yang positif terhadap Bahasa Indonesia. Sikap bahasa
yang positif terhadap Bahasa Indonesia diwujudkan dengan (1) kesetiaan bahasa,
yang mendorong mahasiswa memelihara bahasa nasional dan, apabila perlu,
mencegah adanya pengaruh bahasa asing, (2) kebanggaan bahasa, yang
mendorong mahasiswa mengutamakan bahasanya dan menggunakannya sebagai
lambang identitas bangsanya, dan (3) kesadaran akan norma bahasa, yang
mendorong mahasiswa menggunakan bahasanya sesuai dengan kaidah dan aturan
yang berlaku.
2. Tujuan khusus kuliah Bahasa Indonesia di perguruan tinggi adalah agar para
mahasiswa, calon sarjana, terampil menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, secara lisan dan, terutama sekali, secara tertulis sebagai media atau
sarana pengungkapan gagasan ilmiah. Tujuan jangka pendek dan bersifat
mendesak untuk keperluan mahasiswa pada akhir kuliah Bahasa Indonesia adalah
agar mahasiswa mampu menyusun sebuah karya tulis ilmiah sederhana dalam
bentuk dan isi yang sistematis dan logis dengan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Latihan 2
1. Bagaimana cara Anda mengaitkan kuliah Bahasa Indonesia dengan
pengembangan kepribadian bangsa?
2. Dapatkah Anda menjelaskan beberapa indikator tentang pribadi generasi muda
bangsa yang unggul pada masa depan?
Jawaban
1. Bahasa Indonesia berperan penting dalam pembentukan kepribadian bangsa.
Dalam pembentukan kepribadian itu, kepribadian yang baik akan muncul melalui
bahasa yang berisi adab dan adat yang luhur. Bahasa menjadi pembentuk kata hati
melalui bacaan – bacaan yang baik. Kata hati selalu baik, tetapi sering keliru.
Kebaikan kata hati itu dibentuk oleh pendidikan yang disampaikan dengan
bahasa, baik melalui lisan maupun tulisan.
2. Indikator tentang pribadi generasi muda bangsa yang unggul pada masa depan
adalah dengan memiliki sifat – sifat yang baik seperti:
- Rendah hati
- Cermat
- Sabar
- Keteladanan
- Jujur
- Pemaaf
- Disiplin
- Penyantun
- Kreatif
Latihan 3
1. Ada dua versi butir ke-3 Sumpah Pemuda, yaitu Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia dan Kami putra dan putri
Indonesia mengaku berbahasa yang satu, Bahasa Indonesia? Menurut pendapat
Anda, pernyataan mana yang benar? Anda berikan alasan Anda secukupnya.
2. Bahasa Indonesia disebut juga bahasa nasional dan bahasa negara. Anda jelaskan
perbedaan kedua konsep itu.
Jawaban
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa yang satu, Bahasa
Indonesia.
Bunyi ikrar ketiga Sumpah Pemuda seperti itu jelas salah karena seakan – akan di
Indonesia hanya ada satu bahasa, yaitu Bahasa Indonesia. Bunyi ikrar tersebut
salah karena menyiratkan bahwa seakan – akan bahasa – bahasa daerah Indonesia,
yang secara factual berjumlah 746 buah tidak diakui keberadaannya. Secara
yuridis (hokum tertulis) bunyi ikrar di atas juga tidak benar karena tidak sesuai
dengan bunyi autentik yang tercantum dalam butir ketiga Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928.
2. Dalam kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, fungsi Bahasa
Indonesia hanya bersifat politis. Fungsi – fungsi yang muncul itu belum
menunjukkan kapan Bahasa Indonesia harus dipakai. Sementara itu, dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, fungsi Bahasa Indonesia sudah sangat jelas
dirumuskan, yaitu sebagai bahasa resmi negara, bahasa dunia pendidikan, bahasa
tingkat nasional, bahasa budaya dan iptek, bahasa media massa, dan bahasa sastra.
Disamping itu, Bahasa Indonesia dapat memperkaya khazanah bahasa daerah.
Jadi, fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara itu
merupakan jawaban dari pertanyaan “Kapan Bahasa Indonesia harus digunakan?”
TUGAS BAHASA INDONESIA
LATIHAN 5

Nama : Hana Shola Ama


NIM : 063.16.030
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Latihan 5
Silahkan Anda perbaiki penulisan yang salah berikut dan kemukakan alasan Anda
(tuliskan nomor halaman tempat kaidah ejaan tersebut berada). Misalnya:
a. kertas Manila menjadi kertas manila (56)
b. milenium ke-III menjadi millennium III (75)
Anda kerjakan soal-soal berikut :
1. Dies Natalis ke XXVII
Menjadi : Dies Natalis ke-27 (75)
Penulisan bahasa Romawi setelah kata ke tidak baku, harus diakhiri angka normal
dan diapit oleh tanda sambung (-)

2. dikampungnya, kesana sini


Menjadi : di kampungnya, kesana-sini (65)
Penulisan kata ulangan harus dipisahkan oleh garis hubung (-)

3. peng-Inggrisan, men-Jepang-kan
Menjadi : penginggrisan, menjepangkan (55)
Jika suatu kata sudah diberi awalan dan akhiran, maka huruf yang digunakan
huruf kecil.

4. maha tahu, maha bijaksana


Menjadi : Mahatahu, Mahabijaksana (64)
kata maha dan peri dalam gabungan kata, ditulis serangkai dengan unsure
berikutnya yang merupakan kata dasar.

5. di PN kan, mem PHK karyawan


Menjadi : di-PN-kan, mem-PHK karyawan (90)
Penulisan kata PN dan PHK apabila terdapat awalan dan akhiran, maka
dirangkaikan.

6. go public PT Telkom
Menjadi : go public PT Telkom (60)
Huruf miring digunakan ketika menggunakan kata asing yang tidak diserap secara
langsung.

7. Rp 8000,- perbuah
Menjadi : Rp8.000,00/buah (97)
Nominal uang yang baku formatnya ialah setelah Rp nominalnya menyatu dan
tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
8. non blok, non pangan
Menjadi : nonblok, nonpangan (63)
kata non tidak dapat berdiri sendiri karena tidak memiliki makna. Oleh Karena
itu, harus digabungkan dengan kata selanjutnya.

9. 2 s/d 5 Maret 2018


Menjadi : 2 s.d. 5 Maret 2018 (72)
Penulisan singkatan dua kata harus dibubuhi dengan dua tanda titik setelahnya.

10. bertepuktangan, bertandatangan


Menjadi : bertepuk-tangan, bertanda-tangan (65)
Bentuk ulang atau kata ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-)

11. ke-Tuhan-an, peng-Indonesia-an


Menjadi : ketuhanan, pengindonesiaan (55)
Jika kata dasar diikuti awalan dan akhiran harus digabung.

12. semi profesional, semi permanen


Menjadi : semiprofesional, semipermanen (63)
kata semi tidak dapat berdiri sendiri karena tidak memiliki makna yang jelas, oleh
karena itu digabungkan dengan kata permanen.

13. majalah “Gatra” , harian “Kompas”


Menjadi : majalah Gantra, harian Kompas (59)
Penulisan judul majalah adalah miring.

14. dilegalisir, effisient


Menjadi : dilegalisasi, efisien (78)
kata legalisir dan effisient merupakan kata penyerapan yang salah.

15. keluaran tahun 90 an


Menjadi : keluaran tahun 90-an (90)
Penulisan tahun diikuti akhiran “an” harus diapit oleh garis sambung (-)

16. Ahmad SH MA
Menjadi : Ahmad, S.H., M.A. (85)
Penulisan gelar harus diikuti tanda koma (,) setelah nama, dan gelar. Bila gelar
tersebut lebih dari dua, maka ditambahkan lagi dengan tanda titik (.) dan koma (,)

17. d.l.l, a/n, d/a


Menjadi : dll., a.n., d.a. (71-72)
Penulisan singkatan bila tiga huruf, cukup bubuhi satu tanda titik saja (.) Bila
singkatan itu terdiri dari dua huruf, maka bubuhi dua tanda titik.

18. Sekali pun begitu, saya setuju.


Menjadi : Sekalipun begitu, saya setuju. (70)
Kelompok kata Sekalipun merupakan salah satu dari dua belas kata yang partikel
pun disatukan.

19. Prof. DR. Djajanegara SH


Menjadi : Prof. Dr. Djajanegara, S.H. (58, 85)
Gelar Dr. merupakan singkatan dari Doktor, bukan DR.

20. kunci Inggris, pisang Ambon


Menjadi : kunci inggris, pisang ambon (56)
Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis
dengan huruf kapital.

21. Walau pun ia miskin ia tetap bahagia


Menjadi : Walaupun ia miskin ia tetap bahagia
Kelompok kata Walaupun merupakan salah satu dari dua belas kata yang partikel
pun disatukan.

22. Biaya proyek itu Rp 3000.000


Menjadi : Biaya proyek itu Rp3.000.000,00.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan yang
menunjukkan jumlah.

23. Dimana rumah pak camat?


Menjadi : Dimana rumah Pak Camat? (58)
Huruf besar atau huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan.

24. Pak Ali dosen kami belum menikah.


Menjadi : Pak Ali dosen kami, belum menikah. (85)
Tanda koma digunakan untuk mengapit tanda keterangan tambahan atau
keterangan aposisi.

25. Apa tanggapan anda?


Menjadi : Apa tanggapan Anda? (59)
apabila ada penyebutan dituliskan, maka akan diawali dengan huruf kapital.

26. Buku ini disusun oleh Usman d.k.k.


Menjadi : Buku ini disusun oleh Usman dkk. (71)
Jika singkatan kata itu terdiri dari tiga kata, maka diberi satu titik saja.

27. export non migas.


Menjadi : ekspor nonmigas (63)
Export merupakan kata dari asing yang dalam bahasa Indonesia diserap menjadi
ekspor, sedangkan non migas merupakan dua suku kata yang tidak dapat berdiri
sendiri karena masing-masing suku katanya tidak memiliki makna.

28. Sajak Cintaku Jauh di Pulau dikarang oleh Chairil Anwar.


Penulisan di atas sudah benar.

29. Sekarang adalah tahun akademik 2013—2014.


Menjadi : Sekarang adalah tahun akademik 2013/2014.
Pemisahan tahun akademik menggunakan tanda Garis Miring (/)

30. Dia diangkat menjadi Wakil Menteri


Penulisan di atas sudah benar

31. Sutan berkata: “dr. Pardi mengobati Siti yang sakit”.


Menjadi : Sutan berkata, “dr. Pardi mengobati Siti yang sakit” (83).
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.

32. Pertanggungan jawab, ke tidak adilan


Menjadi : Pertanggunganjawab, ketidakadilan (66)
Kata gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran, bentuk kata
turunannya itu harus ditulisakan serangkai.

33. puma karya, pasca panen


Menjadi : pumakarya, pascapanen (63)
kata puma dan pasca tidak dapat berdiri sendiri karena tidak memiliki makna yang
jelas, oleh karena itu digabungkan dengan kata permanen.

34. Pasien itu dirumah sakitkan


Menjadi : Pasien itu dirumahsakitkan (66)
Apabila bentuk kata dasar suatu kata diawali dengan awalan dan diakhiri dengan
akhiran, maka kata tersebut dirangkaikan.

35. kitab suci Al-Qur’an


Menjadi : kitab suci Alquran (53)
Kata serapan Alquran adalah kata yang baku.
36. nabi Muhammad
Menjadi : Nabi Muhammad (53)
Untuk penulisan gelar kehormatan harus diawali dengan huruf besar.

37. sultan Hamid II


Menjadi : Sultan Hamid II (53)
Untuk penulisan gelar kehormatan harus diawali dengan huruf besar.

38. sebanyak 5 orang menteri


Menjadi : sebanyak lima orang menteri (73)
Lambang bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf.

39. Sebarluaskan berita itu.


Menjadi : Sebar luaskan berita itu (66)
Kata sebar luaskan merupakan gabungan kata yang terpisah tetap ditulis terpisah
jika mendapat awalan atau akhiran.

40. berdasarkan Undang-Undang


Menjadi : Berdasarkan Undang-Undang (57)
Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam
lembaga, badan, negara dll.

41. Ia dilantik menjadi Camat.


Menjadi : Ia dilantik menjadi camat. (56)
Jika tidak diikuti dengan nama, maka gelar diawali dengan huruf kecil

42. atas rahmatNya, hidayahMu


atas rahmat-Nya, hidayah-Mu (90)
Kata dengan kata ganti Tuhann harus diawali dengan huruf besar dan diapit oleh
tanda hubung (-)

43. Dimana engkau tinggal?


Menjadi : Dimana Engkau tinggal? (59)
Penyebutan orang atau Engkau harus didahului dengan huruf kapital

44. bus antar kota, antar provinsi


Menjadi : bus antarkota, antarprovinsi (63)
Penggunaan salah satu kata jika unsurnya tidak dapat berdiri sendiri, maka muncul
kombinasi, unsur itu harus ditulisakan serangkai dengan unsur lainnya.
45. memutar-balikkan, tandatangani
Menjadi : memutarbalikkan, tanda tangani (66)
Jika gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran, bentuk kata
turunannya itu harus dituliskan serangkai dan kita mengenal kata turunan. Jika
kata satuan yang digunakan maka berdiri sendiri.

46. pertandingan antar fakultas, ultra modern


Menjadi : pertandingan antarfakultas, ultramodern (63)
Penggunaan salah satu kata jika unsurnya tidak dapat berdiri sendiri, maka muncul
kombinasi, unsur itu harus ditulisakan serangkai dengan unsur lainnya.

47. Satu kalipun ia belum pernah ke rumahku.


Menjadi : Satu kali pun ia belum pernah ke rumahku (70)
Partikel pun merupakan hampir sebuah kata, jadi harus dipisah.

48. Mereka masuk satu persatu.


Menjadi : Mereka masuk satu per satu (70)
Partikel per yang berariti ‘demi’, ‘tiap’ atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.

49. Panca Krida Kabinet Pembangunan VI


Penulisan sudah benar

50. Buku A.A. Navis adalah JODOH


Menjadi : Buku A.A. Navis adalah Jodoh (59)
Huruf besar dan penulisan huruf miring digunakan pada judul sebuah buku,
majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti di, ke, dari,
untuk dan yang terletak pada posisi awal.

Anda mungkin juga menyukai