Anda di halaman 1dari 36

Materi Ejaan

Oleh Kelompok 7
Topik
Topik 1 : Penulisan Titik dan Koma

Topik 2 : Penulisan Angka dan Bilangan


Apa itu titik, apa itu koma?.

Titik adalah noktah dan tanda baca pada suatu kalimat yang harus ada
pada akhir kalimat

Koma adalah tanda baca yang memiliki bentuk mirip apostrof atau tanda
petik tunggal tapi diletakkan di garis dasar teks, sering kita gunakan
sebagai pemisah dalam sebuah kalimat.
Penggunaannya
1. Titik

2. Koma
Penggunaan Titik.

Penanda akhir kalimat. Pemisah angka pada penanda waktu.

1. Contoh : 3. Contoh :

Koma
 Pukul 18.23 (Pukul 18 lewat 23 menit.)
Risal baru saja minum air putih.
 01.23.06 (1 jam 23 menit 6 detik.)

Tanda penulisan bagan, ikhtisar atau daftar. Penunjukkanjumlah.


Memperjelas jangka waktu

Contoh :
2. Contoh :
BAB III
PEMBAHASAN 4.  Buku Muti yang berjudul “Sendiri” ,Terjual
3. 1 Isi 1.000 buku.
 1.000.000 tiket black pink ludes terjual.
3. 2 Analisa Grafik
Penggunaan Titik.

Peran dalam penulisan referensi. Tidak digunakan pada huruf/angka yang sudah bertanda
kurung.
5. Contoh :
Agung, Muhammad. 2007. Media Belajar yang 7. Contoh : 1) Bahasa nasional berfungsi sebagai :
Asyik. Solo: Ragam Cendekia Koma a) lambang kebangsaan

Tidak digunakan pada angka/bilangan yang tidak Penunjukkan


Tidak jangka
digunakan pada waktu angka terakhir pada
belakang
menunjukkan jumlah tabel, grafik, atau gambar.

6.
Contoh :
• Risal lahir di Sinjai pada tahun 2004. 8. Contoh :
• Gambar 1 Gedung Biru Politeknik Kaltara
• Nomor rekening saya adalah 0004110012120.
• Gambar 1.1 Lab. Farmasetik Politeknik Kaltara
Penggunaan Titik

Tidak digunakan di akhir judul. Koma


Tidak digunakan pada kepala surat
Contoh :
9. Contoh :
• Dora The Explorer
10. Kepada Yth,
HRD PT.Jaya Sentosa
• Black Pink World Tour (Born Pink) Jl. P. Lumpuran
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan diantara unsur-unsur dalam perincian berupa kata, frasa,
atau bilangan

Contoh :
a. Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang mewah lagi.
b. Satu, dua, … tiga!
c. Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan
(1) aktar kelahiran,
(2) ijazah terkahir, dan
(3) surat keterangan kesehatan.
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan
sedangkan, dalam kalimat majemuk pertentangan.

Contoh :
a. Saya ingin membeli iPhone 14 tetapi uang saya belum cukup. (Kredit saja)
b. Ini bukan milik saya, melainkan milik Rahmat.
c. Naufal bermain mobile legends, sedangkan Risal bermain PUBG
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Contoh :
a. Kalau diundang, saya akan datang.
b. Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
c. Agar bermain ranked menang terus, kita harus bermain dengan Naufal.

 Tanda koma tidak digunakan jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Contoh :
a. Saya akan datang kalau diundang.
b. Dia punya banyak teman karena baik hati.
c. Kita harus bermain dengan Naufal agar bermain ranked menang terus.
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan
itu, dan meskipun demikian.

Contoh :
a. Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
beasiswa belajar di luar negeri.
b. Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, dia berhasil menjadi
penulis terkenal.
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah,
aduh, atau hai, dan kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.

Contoh :
a. O, begitu?
b. Wah, bukan main!
c. Nak, kapan kuliahmu selesai?
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.

Contoh :
a. Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
b. “Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia
mahluk sosial.”
Penggunaan Koma
 Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung yang diakhiri
tanda tanya atau tanda seru dari bagian kalimat yang mengikutinya.

Contoh :
a. "Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
b. "Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat
dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah yang ditulis berurutan.
Contoh :
a. Sdr. Rahmat Hidayat, Jalan Sumbawa I/18, Kelurahan Merdeka, Kecamatan
Sumurbandung, Bandung 40113"Masuk ke dalam kelas sekarang!"
perintahnya.
b. Surabaya, 10 Mei 1960
c. Direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jl. Pangeran Diponegoro No.
71, Jakarta 10430
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan sesudah salam pembuka (seperti dengan hormat atau salam
sejahtera), salam penutup (seperti salam takzim atau hormat kami), dan nama jabatan
penanda tangan surat.

Contoh :
a. Dengan hormat,
b. Salam sejahtera,
c. Salam takzim,
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, nama keluarga, atau
nama marga.

Contoh :
a. Siti Aminah, S.H., M.H.
b. Dr. dr. Rahayu Ningtyas, Sp.A., Subsp.End.(K).
c. Prof. Dr. Muh. Muhlis, S.E., M.A., Ph.D.
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.

Contoh :
a. 12,5 m
b. 27,3 kg
c. Rp500,50
d. Rp750,00
Penggunaan Koma
 Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Contoh :
a. Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti pelatihan
paduan suara.
b. Soekarno, Presiden I Republik Indonesia, merupakan salah seorang pendiri
Gerakan Nonblok.
c. Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib
menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari.
Penggunaan Koma
 Tanda koma dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat
untuk menghindari salah pengertian.

Contoh :
a. Dalam pengembangan bahasa Indonesia, kita dapat memanfaatkan bahasa
daerah.
b. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Apa itu angka, apa itu bilangan ?

 Angka adalah lambang yang dapat menyatakan bilangan

 Bilangan adalah hal yang dapat dinyatakan dengan angkat


ataupun kata.
Cara Penggunaannya
1. Lambang bilangan atau nomor
Menurut Rudiyant dalam buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik
dan Benar (EYD) Ejaan Yang Disempurnakan (2015), dalam tulisan bahasa
Indonesia, angka Romawi atau angka Arab paling sering digunakan sebagai
lambang bilangan atau nomor.
contoh:
Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dst
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M
(1000)
Cara Penggunaannya

2. Menyatakan ukuran, seperti ukuran panjang, berat, luas, isi (volume), dan
waktu serta nilai, seperti nilai uang, dan kuantitas.
Contoh:
0,5 sentimeter, 5 kilogram, 4 meter persegi, 10 liter, 1 jam 20 menit, pukul 15.00,
tahun 1928, Rp5.000,00, 10 persen, 27 orang
Cara Penggunaannya
3. Melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat
Contoh:
Jalan Murai I No. 18, Hotel Lotus, Kamar 157, Gedung Samudra, Lantai II,
Ruang 201
4. Menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
Contoh:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
Cara Penggunaannya
1. Lambang bilangan atau nomor
Menurut Rudiyant dalam buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik
dan Benar (EYD) Ejaan Yang Disempurnakan (2015), dalam tulisan bahasa
Indonesia, angka Romawi atau angka Arab paling sering digunakan sebagai
lambang bilangan atau nomor.
contoh:
Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dst
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M
(1000)
Penulisan Angka
Bilangan yang dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali
jika beberapa bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan
pemamparan.

Contoh:
• Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.
• Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5
orang memberikan suara blangko.
Penulisan Angka
Bilangan berupa angka pada awal kalimat yang terdiri atas lebih
dari satu kata didahului kata seperti sebanyak, sejumlah,
dan sebesar atau diubah susunan kalimatnya.

Contoh:
• Sebanyak 2.500 orang peserta diundang panitia.
• Panitia mengundang 2.500 orang peserta.
Penulisan Angka
Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat
ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah
dibaca.

Contoh:
• Sebanyak 500 ribu dosis vaksin telah
didistribusikan ke beberapa wilayah.
Penulisan Angka
Penulisan bilangan dengan huruf seperti dalam peraturan perundang-undangan,
akta, dan kuitansi dilakukan sebagai berikut

Contoh:
• Bilangan utuh ditulis secara mandiri
- 12 (dua belas)
- 35 (tiga puluh lima)
• Bilangan pecehan ditulis dengan per- yang diletakkan pada bilangan penyebut
yang mengikutinya setengah (½)
atau
seperdua

seperenam (⅟16)
belas
Penulisan Angka
Penulisan bilangan tingkat dapat menggunakan angka
Romawi, gabungan awalan ke- dan angka Arab, atau
huruf.

Contoh:
• Abad VII
• Abad ke-7
• Abad ketujuh
Penulisan Angka
Penulisan angka dan akhiran -an dirangkaikan dengan
tanda hubung (-).

Contoh:
• lima lembar uang 5.000-an (lima lembar uang lima
ribuan)
• seharga 5.000-an (seharga lima ribuan)
Penulisan Angka
Bilangan seperti yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, akta,
atau kuitansi dapat ditulis dengan angka dan diikuti oleh huruf.

Contoh:
• Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling
banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Penulisan Angka
Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis
dengan huruf secara serangkai.

Contoh:
• Rajaampat
• Simpanglima
Waktunya
bertanya
Harga iPhone baru puluhan jeti
Minta belikan sama sugar dedi
Semua kawan yang saya sayangi
Terima kasih telah menyimak presentasi ini

Anda mungkin juga menyukai