Anda di halaman 1dari 13

Bahasa Indonesia

Penulisan Kata Bilangan dan Kaidah Pembentukan Kata

Kelompok 1
1. Saffaanah 2202046048
2. Syifa Putri Abdillah 2202046050
3. Muhammad Muhaimin Thohri 2202046073
Materi

Penulisan Kata
Bilangan
Your Picture Here And Send To Back

Angka Arab atau angka Romawi


Lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C
(100), D (500), M (1000),
Macam – macam nya
01 Bilangan dalam teks yang dapat 02 a. Bilangan pada awal kalimat ditulis
dinyatakan dengan satu atau dua kata dengan huruf.
ditulis dengan huruf, kecuali jika Misal : Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta
dipakai secara berurutan. Dihindari : 3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta
Misalnya : b. Bilangan pada awal kalimat yang tidak
• Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,
• Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang
susunan kalimatnya diubah
setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang
Misal : Panitia mengundang 250 orang peserta
abstain.
Dihindari : 250 orang peserta diundang panitia

03 Angka yang menunjukan bilangan 04 Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran
besar dapat ditulis sebagian dengan Panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai
huruf supaya lebih mudah dibaca uang
Misalnya :
Misalnya : 0,5 sentimeter, 5 kilogram, 4 hectare, 10 liter, 2 tahun 6
Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk bulan 5 hari, 1 jam 20 menit, Rp2.000,00, US$3,50.
mengembangkan usahanya..
Angka dipakai untuk Angka dipakai untuk
05 menomori alamat, seperti 06 menomori bagian
jalan, rumah, apartemen, karangan atau ayat
atau kamar. kitab suci.
Misalnya : Misalnya :

 Jalan Wijaya No. 14  Bab X, Pasal 5, halaman 252


 Hotel Mahameru, Kamar 169  Surah Yasin: 9

Macam-  Gedung Samudra, Lantai II, Ruang


201
 Markus 16: 15-16

Macamnya 07
Penulisan bilangan
08
Penulisan bilangan
dengan huruf tingkat
 Bilangan Utuh
Misalnya : Misalnya :
Dua belas (12)  abad XX
Tiga puluh (30)  abad ke-20
 abad kedua puluh
 Bilangan Pecahan
Misalnya :  Perang Dunia II
Tiga perempat (3/4)  Perang Dunia Ke-2
Setengah (1/2)  Perang Dunia Kedua
Macam – macam nya

09 10 11 12

Penulisan angka yang Penulisan bilangan dengan angka dan huruf Penulisan bilangan yang Bilangan yang digunakan
mendapat akhiran an sekaligus dilakukan dalam oeraturan dilambangkan dengan angka sebagai unsur nama
Misalnya : perundang – undangan, akta, dan kuitansi dan diikuti huruf geografi
Uang 5000-an :Uang Misalnya : Misalnya : Misalnya :
lima ribuan Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan Saya lampirkan tanda terima uang Kelapadua
Tahun 1981-an: Tahun rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal sebesar Rp900.500,50 (Sembilan Kotonanampek
seribu Sembilan ratus 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan ratus ribu lima ratus rupiah lima Rajaampat
delapan puluh satu paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling puluh sen). Simpanglima
banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Tigaraksa
Kaidah Your Picture Here Your Picture Here

Pembentukan Your Picture Here And Send To Back

Kata
AFIKSASI, REDUPLIKASI, KATA MAJEMUK, KLITIK

Kata dan pembentukan kata merupakan unsur pokok dalam menulis, karena kata merupakan kunci
utama dalam membentuk sebuah tulisan. Tulisan yang benar adalah tulisan yang menggunakan
pemilihan dan pembentukan kata yang tepat, sehingga ide atau gagasan penulis dapat
Your Picture Here
tersampaikan dengan tepat kepada pembaca. Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara
lain kata, frasa, klausa, dan kalimat. Kata merupakan tataran terendah dan kalimat merupakan
tataran tertinggi ketika menulis.

Kata merupakan kunci utama dalam upaya membentuk tulisan, oleh karena itu, sejumlah kata
dalam Bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik agar ide dan pesan seseorang dapat mudah
dimengerti.
Afiksasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), afiksasi adalah proses atau hasil
penambahan prefiks. Afiksasi disebut juga penggabungan akar kata dengan afiks.
Pengertian afiks yaitu bentuk terikat yang ditambahkan pada kata dasar. Selain itu,
dalam bahasa Indonesia dikenal istilah morfem, yaitu ilmu yang mempelajari
struktur kata. Morfem sendiri, merupakan satuan bahasa terkecil dan maknanya
relatif stabil. Ada dua jenis morfem, yakni morfem bebas dan morfem terikat.
Morfem bebas adalah, semua bentuk kata dasar yang mengalami afiksasi.
Contohnya, makan, minum, dan lari. Sementara, morfem terikat, adalah semua afiks
yang ada dalam bahasa Indonesia, misalnya mem-, men-, ke-an, pe-an, dan
lainnyaContohnya pada kata 'pemimpin' yang mendapatkan imbuhan prefiks me(n)-
pada sebuah kata dasar pimpin dan menjadi memimpin.
Beberapa Bentuk Afiksasi
Prefiks (awalan)
Prefiks adalah pembubuhan afiks atau imbuhan di awal kata. Golongan prefiks yaitu ber-, me-, di-, ter-, ke,
dan se-. Imbuhan awal seperti ber-, me- dan ter- dipakai untuk kata produktif.contoh kata prefiks yaitu: 01
Berenang, Bekerja, Berlari, Berkumpul, Berpergian.Contoh prefiks me(n) yaitu: Memukul, Membaca,
Menulis, Memasak, Menggoreng. Infiks
Proses pembentukan kata dengan menambah afiks atau imbuhan di tengah bentuk dasarnya. Afik-afik yang
ditambahkan tersebut disebut infik atau sisipan. Golongan infiks adalah -el, -em, dan -er.contoh kata infiks
yaitu: Gemetar, Seruling, Temali, dan Leluhur.Dalam bahasa Indonesia, jumlah infiks sangat terbatas, hanya 02
ada 3 infiks yang sudah disebutkan di atas. Lalu kita juga menemukan infiks –in- yang seperti digunakan
pada kata sinambung. Selain sinambung kata lain yang seakan-akan dibentuk dengan infiks –in-, yaitu
kata kinerja padanan kata Performance dalam bahasa Inggris. Sebenarnya –in- memang merupakan infiks,
tetapi digunakan aktif pada bentukan kata-kata dalam bahasa Jawa.
Sufiks
Jenis afiks yang berada di akhir kata yang diikuti. Golongan sufiks yaitu -an, -kan, dan -i. contoh 03
kata sufiks yaitu: Hubungan, Tangsi, Orang-orangan, dan Pinggiran.
Konfiks
Konfiks adalah gabungan aktif terdiri dari prefiks (awalan) dan sufiks (akhiran). Konfiks
menjadi kata lebih panjang dan tidak terpisah. Golongan kata konfiks yaitu pe-an, per-an, 04
ke-an, se-nya, ber-an. Contoh kata konfiks yaitu: Bepergian, Pembuatan, Kenakalan, dan
Bertatapan.
Simufliks
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud dengan simulfiks adalah
afiks yang tidak berbentuk suku kata dan yang ditambahkan atau dileburkan pada dasar, 05
misalnya {n} pada ngopi (N + kopi). Contohnya:
1. Banyak sekali orang-orang yang ngebakar sampah di tempat sampah pinggir jalan. (N +
bakar)
2. Tidak sedikit anak yang suka ngebully (N + bully)
Klitik Reduplikasi
klitik adalah bentuk singkat yang diletakkan di awal atau di akhir sebuah kata.
Dalam penggunaan bahasa, klitik sedikit susah dibedakan dengan afiks. Tetapi jika
melihat lebih dalam, ada perbedaan antar keduanya. Klitik masih mempunyai makna, Reduplikasi atau perulangan adalah proses pengulangan kata
sedangkan afiks sama sekali tidak memilikinya.Klitik dibagi menjadi dua, yakni atau unsur kata.Reduplikasi juga merupakan proses penurunan
proklitik yang ditaruh di awah kalimat. Sedangkan enklitik yang diletakkan di akhir kata dengan reduplikasi utuh maupun reduplikasi parsial atau
kalimat.Proklitik.proklitik merupakan penggalan kata ganti yang letaknya di awal sebagian. Contohnya dari reduplikasi utuh yaitu lari-lari,
kata, dan penulisannya terikat dengan kata yang mengikutinya. Contoh proklitik anak-anak, dan cepat-cepat.Dan contoh dari reduplikasi
dalam bahasa Indonesia adalah ku- dan kau-. Contoh: parsial atau sebagian yaitu: dedaunan, leluhur, dan
1. Kuberikan buku ini kepadamu. lelaki.Menurut artinya, reduplikasi dapat dibagi menjadi
2. Kauterima saja pemberian darinya. berikut:
3. Kurasa dia tidak masuk sekolah karena sakit. 1. Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang
4. Kaupakai saja laptop ini. menyangkut benda), contoh: meja-meja
Contoh di atas merupakan contoh proklitik yang penulisannya digabung, karena 2. Kata ulang yang bermakna mirip atau seperti, contoh:
bertemu kata kerja pasif. Kata kuberikan artinya telah diberi kepadaku, kata kemerah-merahan
kauterima artinya telah diterima olehnya. Ketika proklitik bertemu dengan kata kerja 3. Kata ulang yang menunjukkan makna saling, contoh:
aktif, penulisannya haruslah dipisah. Contoh: tarik-menarik
5. Ku membaca koran di pagi hari. 4. Kata ulang berubah bunyi yang memiliki makna idiomatis,
6. Ku menulis balasan surat untuknya. contoh: bolak-balik
7. Kau mempermasalahkan hal ini karena tidak suka dengannya. 5. Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang
8. Kau membuat dia bingung dengan jawabanmu. menyangkut proses), contoh: melihat-lihat
Enklitik Berkebalikan dengan proklitik, enklitik letaknya di belakang kata. Enklitik 6. Bentuk ulang yang seolah-olah merupakan kata ulang
adalah penggalan kata yang penulisannya disambung dengan kata yang (kata ulang semu), contoh: kupu-kupu
mendahuluinya. Contoh enklitik dalam bahasa Indonesia adalah -mu dan - 7. Bentuk ulang dwipurwa, contoh: dedaunan
nya.Contoh:
9. Baju ini sudah menjadi miliknya.
10. Aku berhasil menemukan tasmu.
11. Ini adalah tempat pensilku.
12. Sepatu ini milikku.
KATA
MAJEMUK

Pengertian kata majemuk adalah gabungan dari dua unsur yang


mempunyai makna, namun hasil dari gabungannya menimbulkan makna baru.
Sebagai contoh, kata rumah sakit. Rumah sakit bukanlah rumah yang sakit
tetapi rumah atau gedung yang memiliki fungsi khusus, yakni untuk merawat
orang yang sakit. Hal ini berbeda dengan penggabungan kata rumah dan
gedung menjadi rumah gedung, di mana penggabungan duakata ini tidak
menimbulkan pengertian baru namun hanya menyatakan dua benda saja, yakni
rumah yang berbentuk gedung.Untuk bisa mengenal sebuah kata termasuk
kata majemuk atau bukan, terdapat beberapa tanda khas dari kata majemuk.
Ciri – ciri nya

C. Posisi tidak dapat ditukar

B. Tidak dapat diperluas Jika posisi atau urutan pada kata majemuk
ditukar maka maknanya akan hilang atau
berubah. Contoh: kata ‘kacamata’ berarti
A. Tidak dapat disiipi Kata majemuk tidak bisa ditambah hanya
alat untuk membantu penglihatan, ketika
salah satu imbuhan, baik awalan maupun
urutan katanya dibalik menjadi ‘mata
akhiran. Jika ingin memberikannya,
Sebuah frasa bisa disisipi oleh kaca’ maknanya menjadi berubah yakni
imbuhan harus ditambah pada awal dan
kata hubung atau kata lainnya ‘mata yang terbuat dari kaca’. Dan Kata
akhir kata. Contoh: kata ‘kereta api’ tidak
untuk memperjelas makna, ‘buah tangan’ yang bermakna ‘oleh-oleh’
bisa ditambah awalan saja menjadi
sementara dalam kata majemuk jika ditukar menjadi ‘tangan buah’ maka
‘perkereta api’ atau hanya di akhir seperti
hal ini tidak bisa dilakukan. artinya menjadi tangan dari buah, arti
‘kereta apian’. Tambahkan imbuhan pada
Contoh: kata ‘mata air’ tidak bisa yang tidak pas.
awal dan akhir hingga membentuk kata
disisipi menjadi ‘mata untuk air’.
‘perkeretaapian’ agar tetap memiliki makna.
Jika disisipi maka gabungan kata
tersebut termasuk frasa..
Jenis Kata
Majemuk
Berdasarkan bentuk penulisannya

A. Kata Majemuk Senyawa B. Kata Majemuk Tidak Senyawa


kata majemuk yang penulisannya digabung. Contoh: matahari, kata majemuk yang ditulis secara terpisah. Contoh:
segitiga, dukacita, kacamata, narahubung, narasumber, rumah sakit, mata air, sapu tangan, roti tawar, sepak
mahasiswa. bola, anak bungsu, jambu air
Contoh penerapan kata majemuk senyawa dalam kalimat: Contoh penerapan kata majemuk tidak senyawa dalam
1. Para mahasiswa tengah berdemo di bawah terik sinar
matahari.
50% 50% kalimat:
1. Roti tawar di kedai itu baru saja matang.
2. Ayahku selalu menggunakan kacamata untuk membaca. 2. Kai Havertz merupakan pemain sepak bola dari
3. Arief Muhammad menjadi narasumber dalam acara Jerman.
seminar tentang menciptakan konten di media sosial. 3. Anjani, si anak bungsu, sangat akrab dengan kedua
4. Kue tart buatan Ibu berbentuk segitiga itu sudah dimakan kakak perempuannya.
olehku. 4. Bu Hanum memetik jambu air yang tampak ranum
di halaman rumahnya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai