Singkatan 1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, • b. Singkatan yang terdiri atas huruf jabatan, atau pangkat diikuti dengan awal setiap kata yang bukan nama diri tanda titik pada setiap unsur singkatan ditulis dengan huruf kapital tanpa itu. tanda titik. Contoh: Contoh; A.H. Nasution → Abdul Haris Nasution SIM → Surat Izin Mengemudi M.Hum. → magister humaniora 3. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf Kol. Darmawangsa → Kolonel atau lebih diikuti dengan tanda titik. Darmawangsa Contoh; hlm. → halaman 2. a. Singkatan yang terdiri atas huruf awal sda. → sama dengan di atas setiap kata nama lembaga pemerintah ybs. → yang bersangkutan dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, 4. Singkatan yang terdiri atas dua huruf badan atau organisasi, serta nama yang lazim dipakai dalam surat-menyurat dokumen resmi ditulis dengan huruf masing-masing diikuti oleh tanda titik. kapital tanpa tanda titik. Contoh: Contoh: NKRI → Negara Kesatuan Republik a.n. → atas nama Indonesia d.a. → dengan alamat UI → Unviersitas Indonesia u.b. → untuk beliau Singkatan 5. Lambang kimia, singkatan 7. Akronim nama diri yang berupa satuan ukuran, takaran, gabungan suku kata atau gabungan timbangan, dan mata uang tidak huruf dan suku kata dari deret kata diikuti tanda titik. ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh; Contoh; Cu → kuprum Bulog → Badan Urusan Logistik kVA → kilovolt-ampere Mabbim → Majelis Bahasa Rp → rupiah Brunei Darussalam-Indonesia- 6. Akronim nama diri yang terdiri Malaysia atas huruf awal setiap kata ditulis 8. Akronim bukan nama diri yang dengan huruf kapital tanpa tanda berupa gabungan suku kata ditulis titik. dengan huruf kecil. Contoh; Contoh; BIG → Badan Informasi iptek → ilmu pengetahuan dan Geospasial teknologi PASI → Persatuan Atletik Seluruh rudal → peluru kendali Indonesia PUEBI Angka dan Bilangan dalam PUEBI Angka dan Bilangan dalam PUEBI 1. Tentang Angka dan Bilangan 2. Tentang Bilangan dalam Teks Di Indonesia, jenis angka Bilangan dalam teks yang dapat yang lazim dan sah untuk digunakan adalah dinyatakan dengan satu atau dua kata angka Arab dan angka Romawi. Angka Arab ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai se- atau angka Romawi lazim dipakai sebagai cara berurutan seperti dalam perincian. lambang bilangan atau nomor. Misalnya: • Mereka menggosok giginya tiga kali Angka Arab terdiri dari kombinasi: 0, 1, 2, sehari. 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 • Abidin berkata ada lebih dari satu juta orang berkumpul di sekitar Monas. Sedangkan angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, Sedangkan pengecualian berupa perincian VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M dalam narasi misalnya: (1.000), _V (5.000), _M(1.000.000) • Di antara 59 anggota yang hadir, 32 orang setuju, 25 orang tidak setuju, dan 2 orang abstain. • Kue-kue yang dipesan untuk hajatan itu terdiri atas 70 kue sus, 110 bolu pandan, dan 250 Angka dan Bilangan dalam PUEBI 3. Tentang Bilangan pada Awal Kalimat 4. Tentang Angka yang Menunjukkan Bilangan Besar Kadang kala, terjadi skenario tidak terhindarkan di mana Menurut kaidah, angka yang menunjukkan kita jadi harus menyertakan bilangan pada awal kalimat. bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya Menurut kaidah, bilangan pada awal kalimat harus ditulis lebih mudah dibaca. dengan huruf; dalam arti meleburkan susunan angka Misalnya: menjadi rangkaian kata yang bisa kita lafalkan. • Dia mendapatkan bantuan 150 juta rupiah untuk melanjutkan kuliahnya. Sehingga, alih-alih menggunakan cara berikut: • Proyek pembangunan apartemen mewah itu • 60 siswa teladan mendapat beasiswa dari Pertamina. memerlukan biaya 7 triliun • 5 pemenang sayembara mendapat sepeda dari 5. Tentang Satuan presiden. Menurut kegunaan, angka juga dapat Kita harus mengubahnya menjadi: digunakan untuk menjadi penentu satuan beberapa -hal • Enam puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari termasuk (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu Pertamina. serta (b) nilai uang. • Lima pemenang sayembara mendapat sepeda dari Misalnya: presiden. • 0,6 sentimeter Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan • 2 kilogram dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya lah yang • 4 hektare harus diubah. • 10 liter Sehingga contohnya, apabila kita menemui kalimat seperti: • 2 tahun 6 bulan 5 hari • 250 orang mengisi buku tamu itu. • 1 jam 20 menit • 25 potong kue tersimpan di dalam lemari es. • 000,00 Kita harus mengubahnya menjadi: • US$3,50 • Buku tamu itu diisi 250 orang. • £5,10 • Di dalam lemari es tersimpan 25 potong kue • ¥100 Angka dan Bilangan dalam PUEBI • 6. Tentang Penomoran Alamat 7. Tentang Penomoran dalam Lazimnya, angka juga bisa Karangan dipakai untuk menomori alamat, Bagi yang pernah menulis seperti jalan, rumah, apartemen, tentu hapal dengan aspek ini. atau kamar. Tata penulisannya Penting untuk mengetahui cara harus diperhatikan agar tidak penulisan angka untuk menomori membingungkan orang yang dituju. bagian karangan atau ayat kitab Misalnya: suci, khususnya dalam kutipan- • Jalan Tanah Abang I No. 15 atau kutipan. • Jalan Tanah Abang I/15 Misalnya: • Jalan Wijaya No. 14 • Bab X, Pasal 5, halaman 252 • Hotel Gajah Mada, Kamar 169 • Surah Yasin: 9 • Gedung Samudra, Lantai III, • Markus 16: 15—16 Ruang 201 Angka dan Bilangan dalam PUEBI 8. Tentang Penulisan Bilangan dengan Huruf 9. Tentang Bilangan Tingkat Sehubungan dengan tata cara Bilangan tingkat menunjukkan penulisan bilangan dengan huruf, ada yang harus kronologi, tingkatan, atau urutan. Penulisan diperhatikan. Penulisan bilangan dengan huruf bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara harus memerhatikan bentuk awal bilangan berikut. tersebut. • abad XXX • Bilangan utuh, misalnya: • abad ke-30 • dua belas (12) • abad ketiga puluh • tiga puluh (30) • Perang Dunia II • lima ribu (5.000) • Perang Dunia Ke-2 Sedangkan bilangan pecahan, misalnya: • Perang Dunia Kedua • setengah atau seperdua (½) 10. Tentang Akhiran -an • seperenam belas (⅟16) Akhiran –an mengatur tentang • tiga perempat (¾) rentang, jenis, atau jangka, dari angka yang • dua persepuluh (²∕₁₀) disebutkan. Penulisan angka yang mendapat • tiga dua-pertiga (3⅔) akhiran -an dilakukan dengan cara berikut. • satu persen (1%) Misalnya: • satu permil (1‰) • lima lembar uang 000-an (lima lembar uang seribuan) • tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan) • uang 000-an (uang lima ribuan) Angka dan Bilangan dalam PUEBI 11. Tentang Angka dalam Surat Resmi dan 12. Tentang Penulisan Bilangan Angka yang Perundang-Undangan Diikuti Huruf Dalam perkara formal seperti Dan dalam penulisan bilangan yang keperdataan, angka juga muncul dalam narasi. dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf, Penulisan bilangan dengan angka dan huruf penulisannya harus dilakukan seperti berikut. sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang- • Saya lampirkan tanda terima uang undangan, akta, dan kuitansi. sebesar 500,50 (enam ratus ribu lima ratus Misalnya: rupiah lima puluh sen). • Setiap orang yang menyebarkan atau • Bukti pembelian barang mengedar-kan rupiah tiruan, sebagaimana seharga 000.000,00 (tiga juta rupiah) ke atas dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana harus dilampirkan pada laporan per- dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tanggungjawaban. tahun dan pidana denda paling 13. Tentang Bilangan dalam Unsur Nama Tempat banyak 000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Sering, kita menemukan nama • Telah diterima uang sebanyak 950.000,00 (dua tempat dengan bilangan di dalamnya. Bilangan juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) yang digunakan sebagai unsur nama geografi untuk pembayaran satu unit televisi. ditulis dengan huruf. Misalnya: • Salatiga • Rajaampat • Simpanglima • Tigaraksa