Anda di halaman 1dari 26

LANG6031 - Indonesian

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)


EJAAN BAHASA INDONESIA
(EBI)
Pernyataan
Pernyataan

Materi ini diadaptasi dari:

H.P. Achmad dan Alek. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga

BAB 1
Learning
LearningOutcome
Outcome

LO 1 : Mengidentifikasi kesalahan ejaan


dan diksi dalam kalimat
LO 2 : Membuat paragraf akademik
LO 3 : Menyusun karya ilmiah
Subtopik
Subtopik

1 : Penulisan huruf
2 : Penulisan kata
3 : Penggunaan tanda baca
PENULISAN HURUF
Penulisan
PenulisanHuruf
HurufKapital
Kapital

Huruf kapital digunakan pada:

(1) Huruf pertama pada awal kalimat

• Contoh:
• Mari kita pikirkan lima tahun ke depan dan kita siapkan sekarang.
• Apa yang kita perlukan lima tahun kedepan?

(2) Huruf pertama kata yang berkenaan dengan agama, kitab suci dan nama
Tuhan termasuk kata gantinya
• Contoh:
• Allah, Alquran, Buddha, Injil, Kristen, dan sebagainya.
Penulisan
PenulisanHuruf
HurufKapital
Kapital

(3) Huruf pertama petikan (kutipan) langsung.


Contoh:
Mahasiswa bertanya, “Mengapa harus berubah?”
Kata dosen, “Dulu yang mempunyai sumber ilmiah hanyalah dosen.”

(4) Huruf pertama kata yang menyatakan gelar kehormatan, gelar keagamaan, gelar keturunan, yang
diikuti dengan nama orang.
Contoh:
Nabi Muhammad, Mahaputra Mohammad Yamin, Sultan Hamengkubuwono X, dan sebagainya.

(5) Huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat.
Contoh:
Dokter Nugroho Iman Santosa
Gubernur Sutyoso
Penulisan
PenulisanHuruf
HurufKapital
Kapital
(6) Huruf pertama unsur nama orang.
Contoh: Andi Malarangeng, Megawati Sukarno Putri

(7) Huruf pertama kata yang menyatakan nama bangsa, nama suku atau nama
bahasa. Namun, huruf kapital tidak dipakai jika tidak menunjukkan nama.
Contoh: bahasa Arab, bangsa Indonesia, suku Jawa

(8) Huruf pertama nama tahun, nama bulan, nama hari raya dan nama peristiwa
sejarah.
Contoh: tahun Masehi, bulan Oktober, hari raya Idul Fitri, hari Selasa

(9) Huruf pertama kata yang menyatakan nama geografi. Namun, huruf kapital
tidak dipakai jika tidak diikuti nama.
Contoh: Danau Batur, Jalan Jenderal Sudirman, Terusan Suez
Penulisan
PenulisanHuruf
HurufKapital
Kapital
(10) Huruf pertama kata yang menyatakan nama lembaga atau badan pemerintah,
ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, termasuk juga singkatannya.
Contoh: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
dan sebagainya.

(11) Huruf pertama nama buku, nama majalah, nama surat kabar, judul karangan
Contoh: harian Kompas, majalah Gatra dan sebagainya.

(12) Huruf pertama pada kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak,
adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau
pengacuan.
Contoh: Tanya saya kepada ayah, “Apakah Ayah akan membelikan saya komputer?”
Penulisan
PenulisanHuruf
HurufKecil
Kecil
HURUF KECIL : Penulisan huruf kecil dalam posisi ini bukan pada awal
kalimat, bukan nama orang, atau penggunaan lain yang tidak
dipersyaratkan pada penggunaan huruf kapital. Akan tetapi, perlu
diperhatikan adanya penggunaan huruf kecil yang perlu ditekankan,
misalnya penulisan nama jenis.

Contoh: kunci inggris (bukan kunci Inggris)


pisang ambon (bukan pisang Ambon)
Penulisan
PenulisanHuruf
HurufMiring
Miring
PENULISAN KATA
Penulisan Kata Berimbuhan
Penulisan Kata Berimbuhan

Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.


Contoh :
adibusana dwiwarna
Infrastruktur tritunggal

Catatan:
Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pro-Barat
Penulisan Kata Berimbuhan
Penulisan Kata Berimbuhan

Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat
Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Kita berdoa
kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.

Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat
Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai. Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
Penulisan
PenulisanKata
KataDepan
Depan

Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya:
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ia berasal dari Pulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dari emas.
Penulisan
PenulisanAngka
Angkadan
danBilangan
Bilangan

Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan
seperti dalam perincian.

Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5
orang abstain.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100
minibus, dan 250 sedan.
Penulisan
PenulisanAngka
Angkadan
danBilangan
Bilangan

2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.


 Misalnya:
• Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
• Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
– 50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
– 3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
PENULISAN TANDA BACA
Tanda
TandaTitik
Titik(.)
(.)

Penulisan singkatan nama dengan huruf kapital tidak disertai titik. Sebaliknya, singkatan
gelar akademik dan singkatan nama orang harus menggunakan titik.
Benar Salah
DKI D.K.I
DPR D.P.R

Singkatan terdiri dari dua huruf menggunakan titik pada setiap akhir huruf, sedangkan
singkatan terdiri dari tiga huruf atau lebih di beri satu titik pada akhir singkatan.
Benar Salah
a.n. (atas nama) a/n, an.
hlm. (halaman) h.l.m
Tanda
TandaTitik
Titik(.)
(.)
Tanda titik digunakan pada angka yang menyatakan jumlah untuk menyatakan ribuan,
jutaan, dan seterusnya. Walaupun begitu, angka yang tidak menyatakan jumlah tidak
menggunakan tanda titik.

Benar Salah
1.500 orang kepala keluarga 1500 orang kepala keluarga
Nomer telepon 9292 Nomer telepon 9.292

Tanda titik tidak digunakan dibelakang singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang.

Benar Salah
Cm (sentimeter) cm.
Kg (kilogram) kg.
Tanda
TandaKoma
Koma(,)
(,)

Tanda koma wajib digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan
Misalnya :
Air kelapa diberi bumbu lengkuas, daun salam, bawang putih, dan garam.

Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi, melainkan, dan sedangkan.
Misalnya :
Dia bukan mahasiswa Jayabaya, melainkan mahasiswa Atmajaya.
Tanda
TandaKoma
Koma(,)
(,)

Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila
anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Misalnya :
• Apabila belajar sungguh-sungguh, Saudara akan berhasil dalam ujian.
• Karena harus ditandatangani oleh Gubernur, surat itu ditulis di atas kertas berkepala
surat resmi.
 
Tanda koma harus digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat.
Misalnya :
Oleh karena itu, kita harus menghormati pendapatnya.
Tanda
TandaTitik
TitikDua
Dua(:)
(:)

Tanda titik dua (:) dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti oleh
rangkaian.
Misalnya :
Perguruan Tinggi Nusantara mempunyai tiga jurusan: Sekolah Tinggi Teknik, Sekolah
Tinggi Ekonomi, dan Sekolah Tinggi Hukum.

Tanda titik dua (:) tidak di pakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkapan yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya :
Perguruan Tinggi Nusantara mempunyai Sekolah Tinggi Teknik, Sekolah Tinggi
Ekonomi, dan Sekolah Tinggi Hukum.
Referensi

Main Material :
LEC – Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Textbook:
 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.
(2016). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. Jakarta.
ISBN: 978-979-069-26

Supporting Material:
 https://binus.ac.id/bits/learning-object/Ejaan-Bahasa-Indonesia
-2681/index.html#/page-3
 Prof. Dr. Achmad HP dan Dr. Alex, M.Pd.. (2016). Bahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi. Erlangga. Jakarta. ISBN:
9786022986683
Thank You

Anda mungkin juga menyukai