Disempukan
(EYD)
Misalnya:
Anita membawa majalah Dunia Kesehatan Anak.
Surat kabar Suara Nusa telah terbit kembali.
Buku Morfologi itu karangan Halus Mandala.
Pemakaian Huruf Miring
2. Dipakai utk menegaskan atau mengkhususkan
huruf , bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata morbiditas adalah m.
Vany bukan menyuntik, tetapi disuntik.
Buatlah kalimat dengan kata neoplasma !
Pemakaian Huruf Miring
3. Dipakai utk menuliskan kata nama ilmiah
atau ungkapan asing, kecuali yang telah
disesuaikan ejaannya
Misalnya:
Susy sedang menderita wolhynian fever.
Carcinia adalah nama ilmiah buah manggis.
Kata encephalitis diterjemahkan radang otak.
Penulisan Kata
1. Kata dasar ditulis sbg satu kesatuan.
2. Imbuhan ditulis serangkai dgn kata dasarnya
3. Jika bentuk dasar yg berupa gabungan kata
mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan itu ditulis serangkai.
Misalnya: menggarisbawahi
dilipatgandakan
penjualbelian
Penulisan Kata
4. Jika salah satu unsur gabungan kata
hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: adipati
antarkota
biokimia
poligami
biomedika
Catatan:
1. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf
awalnya adalah kapital, di antara kedua unsur
itu dituliskan tanda hubung (-).
Misalnya: non-Indonesia pan-Afrikanisme
2. Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti
oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar,
gabungan itu ditulis terpisah.
Misalnya: Semoga Tuhan Yang Maha Esa ….
Tuhan Yang Maha Pengasih ….
Penulisan Kata Depan
• Kata depan ( di, ke, dan dari ) ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam
gabungan kata yg sudah lazim seperti kepada
dan daripada yg dianggap sebagai satu kata.
Misalnya: Cu kuprum
TNT trinitrotoluen
cm sentimeter
kVA kilovolt-ampere
l liter
kg kilogram
Rp rupiah
Penulisan Akronim
Akronim adalah singkatan yg berupa
gabungan huruf awal, gabungan suku
kata, ataupun keduanya dari deret kata
yang diperlakukan sebagai kata.
1. Akronim nama diri yg berupa gabungan huruf
awal dari deret kata ditulis kapital seluruhnya.
Misalnya: ABRI
LAN
PASI
STIKES
2. Akronim nama diri yg berupa gabungan suku
kata atau gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bappenas Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional
Kowani Kongres Wanita Indonesia
Iwapi Ikatan Wanita
Pengusaha Indonesia
Sespa Sekolah Staf
Pimpinan Administrasi
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa
gabungan huruf, suku kata, ataupun
gabungannya dari deret kata seluruhnya
ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
pemilu pemilihan umum
radar radio detecting and ranging
rapim rapat pimpinan
rudal peluru kendali
tilang bukti pelanggaran
Penulisan Tanda Baca
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda (.) dipakai pada akhir kalimat
yang bukan pertanyaan atau seruan.
Perhatikan:
Tanda (,) tidak dipakai jika anak
kalimat mengikuti induk kalimat.
Misalnya:
Tempo (1971), 34:7
Surat Yasin: 9
Buku, Fonologi: Sebuah Pengantar, sudah terbit.
Amir. 2009. Kesehatan Ibu. Surabaya: Ekacipta.
E. Tanda Hubung (-)
1. Tanda (-) menyambung suku-suku kata dasar
yg terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya: Tugas perawat adalah me-
rawat pasien dengan baik.
2. Tanda (-) menyambung awalan atau akhiran
dengan kata dasarnya pada pergantian baris.
Misalnya: P-a-n-i-t-i-a
17-08-2009
01-04-2010
5. Tanda (-) boleh dipakai untuk memperjelas
(1) hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan, dan (2) penghilangan bagian –
bagian kelompok kata.
Misalnya: dua puluh lima-ribuan (20 x 5000)
kesetiakawanan-sosial
Misalnya: di-smesh
Pen-tackle-an
7. Tanda (-) dipakai untuk merangkaikan
(1) se- dengan kata yg dimulai dengan kapital,
(2) ke- dengan angka,
(3) angka dengan -an,
(4) singkatan kapital dg imbuhan atau kata, dan
(5) nama jabatan rangkap.
Misalnya: se-Indonesia
hadiah ke-2
tahun 2000-an
mem-PHK-kan
sinar-X
Menteri-Sekretaris Negara
F. Tanda Pisah (-)
1. Tanda (-) dipakai untuk membatasi penyisipan
kata atau kalimat yang memberi penjelasan di
luar bangun kalimat.
Misalnya:
Alat ini -saya yakin di-markup- akan cepat rusak.
Temuan ini -teori evolusi- pasti akan bermanfaat.
Saat itu –waktu tepat untuk nikah- telah berlalu.
2. Tanda (-) menegaskan adanya keterangan
aposisi atau keterangan lain sehinggg kalimat
menjadi lebih jelas.
Misalnya:
Yanti-anak pak lurah- sangat pandai merayu.
3. Tanda (-) dipakai di antara dua bilangan,
tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai’ ke
atau ‘sampai’ dengan.
Misalnya:
Sury ‘kan kusurati. (‘kan = akan)
Malam ‘lah tiba. (‘lah = telah)
1 Januari ‘10 (‘10 = 2010)