Anda di halaman 1dari 17

PENULISAN KATA

Febriyanti Ratih I (1511416127) Misbaghul Munir (6101416156)


Ayu Cahyaningtyas (4401416021) Juliyan Syahputra S (6101416163)
Heni Marina (4401416032) Fani Zuba Azizi (6101416166)
Intan Nawang Wulan (4401416040) Panji Chrisna Putera (7211416111)
Anton Oktaviansyah (6101416054) Nur Annisa (7111416154)
Kata Turunan

1. Kata yang mendapatkan imbuhan (awalan, sisipan,


akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya

Misal: berdiskusi, termakan, perumusan

2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, maka


awalan atau akhiran diletakkan serangkai dengan kata
yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.

Misal: berterima kasih, bertanggung jawab, sebar


luaskan
3. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata yang mendapatkan
awalan dan akhiran, maka kedua-duanya ditulis serangkai.

Misal: pertanggungjawaban, menyebarluaskan,


menggarisbawahi

4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam


kombinasi, maka gabungan kata itu ditulis serangkai.

Misal: mahasiswa, antarsiswa, swadana, adipati, purnatugas,


dasawarsa, trimanunggal, kilometer.
5. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya
adalah huruf kapital, di antara kedua unsur diberikan
tanda hubung (-).

Misal: non-Eropa, pan-Afrika.


Bentuk Ulang
Penulisan bentuk ulang secara lengkap adalah dengan
menggunakan tanda hubung (-)

Misal: buku-buku, meja-meja, alat-alat, mobil-mobil.


Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk atau istilah
khusus, penulisan unsur-unsurnya dipisah.

Misal: mata kuliah, rumah sakit, model linear, cuci tangan,


kambing hitam.

2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin dapat


menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda
hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang
bersangkutan.

Misal: SPP mahasiswa-baru, buku sejarah-lama, orang-tua muda


3. Gabungan kata berikut ini ditulis serangkai.

Misal: belasungkawa, daripada, barangkali, kacamata,


kepada, olahraga, segitiga.
Kata Ganti ku-, kau-, -mu, dan -nya
Kata ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan –nya
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misal:

- Segala yang kupunya, sudah kauambil semua.

- Antara hidupmu dan hidupku jangan kausamakan.


Kata Depan di, ke, dan dari
Kata Depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata
yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, misalnya,
kepada dan daripada.

Misal: di Jakarta, dari Bandung, ke Jayapura.


PARTIKEL

1. Partikel –lah dan –kah ditulis serangkai dengan kata yang


mendahuluinya.

Misal: simaklah, apakah, kemanakah.

2. Partikel pun ditulis terpisah dengan kata di depannya

Misal:

- Ia pun mengalami nasib yang sama.

- Masyarakat pun sudah tidak percaya lagi kepadanya


**Kecuali kata adapun, bagaimanapun, walaupun,
kendatipun, meskipun, maupun, andaipun, sekalipun,
biarpun, ditulis serangkai.

3.Partikel per yang berarti mulai dan tiap ditulis terpisah


dari kata yang mendahului atau mengikutinya.

Misal:

- Harga tanahnya dijual Rp100.000 per meter.

- Per Juni 2010, harga tiket pesawat naik 10%.


SINGKATAN DAN AKRONIM
Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu
huruf atau lebih

1.Singkatan nama orang, jabatan, gelar, sapaan, atau pangkat diikuti


dengan tanda titik.

Misal: M. Slamet, S. Pd., S. H., M. A.,

2.Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan,


organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal
kata ditulis dengan huruf kapital tidak diikuti tanda titik.

Misal: MPR, MA, GBHN, UUD, UU, PT


3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
diikuti satu tanda titik.

Misal: dll., dsb., dst., Yth., sda.,

**Kecuali: a.n., d.a., u.b. (untuk beliau), u.p. (untuk


perhatian), s.d. (sampai dengan)
4. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

Misal: TNT (trinitrotoluen), kVA (kilovolt-ampere), l


(liter), kg (kilogram) , Rp (rupiah).
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf
awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata

1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari


deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

Misal:

STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)

BAN (Badan Akreditasi Nasional)


2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata
atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
ditulis dengan huruf kapital pada bagian awalnya.

Misal:

Menkokesra (Menteri Perekonomian dan


Kesejahteraaan Rakyat)

Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga)


3. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan
huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku
kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf
kecil

Misal:

rudal (peluru kendali)

luber (langsung umum bebas rahasia)

tilang (bukti pelanggaran)

rapim (rapat pimpinan)

Anda mungkin juga menyukai