Anda di halaman 1dari 16

PENULISAN KATA

Pertemuan 4
Kata Turunan

1. Kata yang mendapatkan imbuhan (awalan,


sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk
dasarnya
Misal: berdiskusi, termakan, perumusan
2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata,
maka awalan atau akhiran diletakkan serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya.
Misal: berterima kasih, bertanggung jawab,
sebar luaskan
3. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata yang mendapatkan
awalan dan akhiran, maka kedua-duanya ditulis serangkai.
Misal: pertanggungjawaban, menyebarluaskan,
menggarisbawahi
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi, maka gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misal: mahasiswa, antarsiswa, swadana, adipati,
purnatugas, dasawarsa, trimanunggal, kilometer.
5. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya
adalah huruf kapital, di antara kedua unsur diberikan tanda
hubung (-).
Misal: non-Eropa, pan-Afrika.
Bentuk Ulang

Penulisan bentuk ulang secara lengkap adalah dengan menggunakan


tanda hubung (-)
Misal: buku-buku, meja-meja, alat-alat, mobil-mobil.
Gabungan Kata

1. Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk atau


istilah khusus, penulisan unsur-unsurnya dipisah.
Misal: mata kuliah, rumah sakit, model linear, cuci
tangan, kambing hitam.
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin
dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis
dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di
antara unsur yang bersangkutan.
Misal: SPP mahasiswa-baru, buku sejarah-lama, orang-
tua muda
3. Gabungan kata berikut ini ditulis serangkai.
Misal: belasungkawa, daripada, barangkali, kacamata, kepada,
olahraga, segitiga,
Kata Ganti ku-, kau-, -mu, dan -nya
Kata ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan –nya
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misal:
- Segala yang kupunya, sudah kauambil semua.
- Antara hidupmu dan hidupku jangan kausamakan.
Kata Depan di, ke, dan dari

Kata Depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim
dianggap sebagai satu kata, misalnya, kepada dan daripada.
Misal: di Jakarta, dari Bandung, ke Jayapura.
PARTIKEL

1. Partikel –lah dan –kah ditulis serangkai dengan kata yang


mendahuluinya.
Misal: simaklah, apakah, kemanakah.
2. Partikel pun ditulis terpisah dengan kata di depannya
Misal:
- Ia pun mengalami nasib yang sama.
- Masyarakat pun sudah tidak percaya lagi kepadanya

**Kecuali kata adapun, bagaimanapun, walaupun,


kendatipun, meskipun, maupun, andaipun, sekalipun,
biarpun, ditulis serangkai
3. Partikel per yang berarti mulai dan tiap ditulis terpisah dari kata
yang mendahului atau mengikutinya.
Misal:
- Harga tanahnya dijual Rp100.000 per meter.
- Per 3 September 2022, harga BBM jenis pertalite naik menjadi
Rp.10.000 per liter.
SINGKATAN DAN AKRONIM

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri


atas satu huruf atau lebih
1. Singkatan nama orang, jabatan, gelar, sapaan, atau
pangkat diikuti dengan tanda titik.
Misal: M. Slamet, S. Pd., S. H., M. A.,
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, organisasi, serta nama dokumen resmi
yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf
kapital tidak diikuti tanda titik.
Misal: MPR, MA, GBHN, UUD, UU, PT
3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti
satu tanda titik.
Misal: dll., dsb., dst., Yth., sda.,
**Kecuali: a.n., d.a., u.b. (untuk beliau), u.p. (untuk perhatian),
s.d. (sampai dengan)
4. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan,
dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Misal: TNT (trinitrotoluen), kVA (kilovolt-ampere), l (liter), kg
(kilogram) , Rp (rupiah).
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf
awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Misal:
STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)
BAN (Badan Akreditasi Nasional)
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf kapital pada
bagian awalnya.
Misal:
Menkokesra (Menteri Perekonomian dan Kesejahteraaan Rakyat)
Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga)
3. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya
ditulis dengan huruf kecil
Misal:
rudal (peluru kendali)
luber (langsung umum bebas rahasia)
tilang (bukti pelanggaran)
rapim (rapat pimpinan)
• Jelaskan perbedaan EYD dengan PUEBI dan berikan contohnya
• Berikan contoh lain selain dari yang sudah di jelaskan dari kata
turunan, bentuk ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan,
partikel, singkatan dan akronim.

Anda mungkin juga menyukai