Secara etimologi ejaan yang disempurnakan dapat diartikan dalam dua kata
yakni ejaan sebagai keseluruhan sistem dan peraturan penulisan bunyi bahasa
untuk mencapai keseragaman dan yang disempurnakan sebagai usaha
penyempurnaan dan perbaikan dari yang sebbelumnya. Sehingga Ejaan Yang
Disempurnakan adalah usaha penyempurnaan atau perbaikan pada keseluruhan
sistem dan penulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman dari sistem
sebelumnya. Ejaan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi khusus dan segi
umum, secara khusus ejaan dapat diartikan sebagai pelambangan bunyi-bunyi
bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah
disusun menjadi kata, kelompok kata atau kalimat.
Secara umum, ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur
pelambangan bunyi bahasa, termasuk pemisahan dan penggabungannya yang
dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca. Dari penjelasan di atas, kita
dapat menyimpulkan bahwa ejaan merupakan hal-hal mencakup penulisan
huruf, penulisan kata, termasuk singkatan, akronim, angka dan lambang
bilangan, serta penggunaan tanda baca. Selain itu, juga tentang pelafalan dan
peraturan dalam penyerapan unsur asing. Dalam perkembangannya ejaan yang
pernah diterapkan di Indonesia terdiri dari ejaan Van Ophusyen, Ejaan
Republik, Ejaan Prijono-Katoppo, Ejaan Melindo, Ejaan Baru, Ejaan Yang
Disempurnakan. Awalnya yaitu ejaan Van Ophusyen yang di tetapkan pada
tahun 1901 yang di susun oleh Ch.A van Ophusyen.Lalu mulai berkembang
lagi ejaan yang disebut Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi yang di ketuai
Mr.Soewandi, yang disusun pada tanggal 19 Maret 1997. Ejaan Pembaharuan
yang diketuai oleh Profesor Prijono,kemudian diganti dengan E.Katoppo
sehingga ejaan pembaharuan di kenal dengan konsep Ejaan Prijono-Katoppo.
Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) yang disusun atas kerja sama antara pihak
Indosia yang diwakili oleh Slamet Muljana dan pihak Persekutuan Tanah
Melayu yang dipimpin oleh Syed Nasir bin Ismail,memiliki konsep ejaan
hampir sama dengan konsep ejaan pembaharuan. Ejaan Baru atau LBK
(Lembaga Bahasa dan Kasusastraan) yang dibentuk oleh Kepala Lembaga
Bahasa dan Kasusastraan.Kemudian baru penggunaan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Telah Disempurnakan telah diresmikan oleh Presiden
Republik Indonesia Soeharto tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1972.
1|Page
SOAL SOAL EYD VIII
dari Air Conditioner begitu pula dengan kata Coca Cola pelafalannya
merujuk pada asal katanya yakni bahasa Inggris Coke yang pelafalannya Kok.
3. Mengapa pada kata suku Bugis penulisan huruf kapital hanya
terdapat pada kata Bugis?
Sesuai dengan pedoman umum ejaan yang disempurnakan bahwa salah satu
kaidah penulisan huruf kapital yakni penulisan nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa. Pada kata suku Bugis penulisan kata suku tidak diawali dengan
huruf kapital karena yang dimaksud dengan suku bangsa adalah nama
sukunya. Sedangkan kata suku dalam kata suku Bugis berposisi sebagai
komponen yang menjelaskan kata selanjutnya yakni Bugis yang berposisi
sebagai komponen yang dijelaskan sebagai nama suku bangsa.
4. Apa fungsi partikel -lah dan -kah yang ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya?
2|Page
SOAL SOAL EYD VIII
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan sukun
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan
sebagai kata. Contohnya:
TNI akronim dari Tentara Nasional Indonesia
PNS akronim dari Pegawai Negeri Sipil
UNHAS akronim dari Universitas Hasanuddin
3|Page