Anak-anak istimewa (inklusi) merupakan anak yang memiliki berbagai hambatan.
Berbagai hambatan tersebut menjadikan mereka cukup rentan mendapat tindak kekerasan dan eksploitasi. Sebagai anak, mereka harus mendapat layanan perlindungan yang sama bahkan juga istimewa. Anak istimewa diberi ruang perhatian khusus dalam hal perlindungan. Upaya-upaya pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin, sehingga mereka terlindungi hak-haknya dengan baik.
1. Apakah yang dimaksud dengan istilah anak istimewa?
Jawab: Anak istimewa merupakan anak berbakat atau yang lebih sering dikenal sebagai anak CIBI (Cerdas Istimewa Bakat Istimewa). Mereka memiliki keistimewaan, artinya merek berbeda dari yang lain dan membutuhkan pelayanan khusus yang istimewa pula. Maksud dari perlakuan khusus istimewa itu bukan suatu perlakuan yang berlebihan melainkan suatu perlakuan yang tepat dan bijaksana. 2. Apa-apa saja kategori anak istimewa tersebut, jelaskan pengertian masing-masingnya Jawab: Tuna daksa adalah anak yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuromuskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan termasuk amputasi, polio, dan lumpuh. Celebral palsy adalah anak yang memiliki gangguan yang mempengaruhi gerak, keseimbangan dan postur tubuh yang disebabkan oleh cedera otak atau kurangnya asupan oksigen ke otak saat proses kelahiran sehingga mengakibatkan perkembangan abnormal pada kendali otot dan gerakan. Learning disabilities adalah anak yang memiliki gangguan pada satu atau lebih proses psikologi dasar yang meliputi pemahaman atau penggunaan bahasa , wicara maupun tertulis yang mungkin tampil dalam ketidaksempurnaan kemampuan untuk mendengar, berfikir, bicara, membaca, mengeja, atau melakukan perhitungan matematika. Slow learner adalah anak yang memiliki tingkat kecerdasan di batas ambang yakni tingkat IQ 71-89 Tuna laras adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya sendiri maupun orang lain Tuna netra adalah anak yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan atau tunanetra total Tuna rungu adalah anak yang memiliki gangguan pendengaran baik yang permanen maupun tidak permanen. Tuna wicara adalah anak yang memiliki gangguan dalam berbicara. Tuna grahita adalah anak yang memiliki kemampuan intelegensi yang signifikan berada di bawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan. Down syndrom adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom, kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. 3. Apa bentuk kekerasan yang mungkin terjadi bagi anak istimewa? Jawab: Beberapa kekerasan yang banyak terjadi atau mungkin terjadi pada anak istimewa adalah kekerasan psikis seperti bullying dan kekerasa fisik seperti mendorong,memukul. 4. Kenapa anak istimewa perlu dilindungi hak-haknya? Jawab: Karena perlindungan merupakan salah satu hak anak yang harus dipenuhi. Inilah yang disebutkan dalam Konvensi Hak Anak. Tidak memberikan perlindungan kepada anak sama artinya dengan tidak mengindahkan atau melakukan pelanggaran terhadap hak asazi anak.Karena anak belum memiliki kemampuan yang cukup untuk melindungi diri sendiri.Kita tahu, pada dasarnya anak dalam usia tertentu belum cukup mampu melindungi diri mereka sendiri. Itu sebabnya adalah tugas orang dewasa untuk memberikan perlindungan kepada mereka. Dan untuk maksud itulah anak ada di tengah-tengah orang dewasa. Anak-anak memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap orang dewasa. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak mengindikasikan hal ini. Disebutkan bahwa anak memiliki sejumlah yaitu hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal dan hak-hak ini harus mendapatkan jaminan. Jika tidak ada jaminan, maka anak tidak dapat hidup, tidak dapat tumbuh, tidak dapat berkembang, dan tidak dapat berpartisipasi secara optimal. Anak memiliki harkat dan martabat yang sama dengan orang dewasa.Sama seperti orang dewasa yang mendapatkan harkat dan martabat dari Sang Pencipta, anak juga memiliki harkat dan martabat. Harkat dan martabat anak bersifat kodrati karena itu tidak ada alasan apapun, dalam bentuk apa pun, untuk mengabaikan hal itu. Sebab harkat dan martabat anak merupakan hak asazinya. Karena anak memiliki hak untuk secara merdeka dalam kebebasannya diperlakukan sesuai hak asazinya.Perlindungan yang wajar dari orang dewasa, baik fisik maupun psikis, terhadap anak mutlak dilakukan. Jelas, disini tidak ada pengekangan tetapi juga bukan kebebasan yang tanpa kontrol (kebablasan). Anak yang diberi kebebasan tanpa kontrol justru akan menimbulkan persoalan serius bagi orang tua. 5. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kekerasan pada anak istimewa Jawab: Jangan meninggalkan anak-anak sendirian tanpa ada satupun orang terdekat Anda yang mengawasi mereka.Pastikan bahwa Anda selalu menitipkan anak Anda pada orang terdekat yang Anda percaya. Misalnya saja, menitipkan anak pada orang tua Anda. Kenali adanya tanda-tanda kekerasan pada anak.Tak ada salahnya untuk mengecek apakah anak Anda benar-benar mengalami kekerasan di sekolah atau tidak. Pastikan itu dengan sesekali melihat tanda-tandanya di tubuh anak Anda. Perhatikan orang-orang yang berada di sekeliling anak Anda.Perhatikan siapa yang berpotensi untuk melakukan kekerasan pada anak Anda. Curiga itu tidak dosa, asal kecurigaan Anda memiliki dasar yang jelas. Kenali rasa takut yang dialami anak Anda.Apakah akhir-akhir ini anak Anda jadi pendiam? Atau terlihat ketakutan setiap kali ingin berangkat ke suatu tempat, khususnya sekolah? Selidiki apa yang membuatnya merasa demikian dan tanyakan secara perlahan padanya 6. Apa saja lembaga terkait yang dapat membantu mencegah kekerasan bagi anak istimewa? Jawab: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI ) Pusat pelayanan Terpadu pemberdayaan perempuan dan Anak(P2TP2A) Unit perlindungan Perempuan dan Anak (disetiap Polres) Sahabat Anak Indonesia ( TESA) 129 Rumah sosial Perlindungan Anak ( RSPA) 7. Pahamilah artikel berikut KLIK https://www.kpai.go.id/publikasi/anak-berkebutuhan- khusus-rawan-kekerasan. Kenapa rawan? Jawab : Komisi perlindungan anak indonesia (KPAI) sangat memiliki tangggung jawab dan peran yang cukup besar dalam melindungi anak, oleh karena itu apabila ada kekerasan atau pelanggaran yang membuat keselamatan anak terancam,ia harus dilaporkan kepada KPAI. 8. Pelaksanaan Perlindungan terhadap anak istimewa dilaksanakan dengan empat prinsip, silahkan baca KLIK https://www.jogloabang.com/sosial/permenpppa-4-2017- perlindungan-khusus-anak-penyandang-disabilitas. Jelaskan empat prinsip tersebut dan contoh nyata penerapan prinsip dimaksud. Jawab: Perlindungan anak penyandang disabilitas dilaksanakan berdasarkan prinsip- prinsip: Non diskriminatif artinya perlindungan khusus diberikan kepada anak penyandang disabilitas dengan tidak membedakan berdasarkan suku, agama, ras, gender dan kewarganegaraan,Contohnya : tidak mengucilkan anak yang memiliki warna kulit hitam. Kepentingan terbaik, artinya adalah bahwa upaya untuk memberikan perlindungan khusus bagi anak penyandang disabilitas, dilakukan sebagai pertimbangan utama untuk kepentingan terbaik bagi anak penyandang disabilitas,Contohnya : menyediakan sarana belajar untuk anak istimewa Hak untuk hidup dan kelangsungan perkembangan, artinya upaya untuk melindungi anak penyandang disabilitas dilakukan sebagai tanggung jawab untuk melindungi dan memenuhi hak asasi anak penyandang disabilitas yang dijamin ketentuan peraturan perundang-undangan,Contohnya : memberi tempat tinggal dan asupan makanan yang bergizi Keadilan, artinya perlindungan khusus bagi anak penyandang disabilitas diberikan secara proporsional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak penyandang disabilitas,Contohnya : tidak memberikan tugas diluar kemampuan anak istimewa. 9. Pahamilah kasus berikut: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/05/16375721/diculik-23-hari-anak- berkebutuhan-khusus-diperkosa-tukang-bakso-hingga-14?page=all. Selanjutnya jelaskan analisa anda terhadap kasus, apa persoalannya dan apa solusinya (berbasis konsep perlindungan anak istimewa Jawab: Kasus tersebut merupakan salah satu bentuk kekerasan dan pelanggaran terhadap anak.Kasus tersebut sangat disayangkan sekali,bisa jadi karena kurangnya perhatian orang tua terhadap keadaan anak,perubahan yang terjadi di diri anak.Oleh karna itu diharapkan agar orang tua lebih memberikan perhatian kepada anaknya,dan jika orang tua merasa ada kejanggalan pada anak segeralah di periksa atau di cek apa yang sudah terjadi pada anak tersebut. 10. Apa manfaat mempelajari topik ke-11 ini? Jawab: Dengan mempelajari konsep anak istimewa ini,kita yang nantinya akan menjadi calon pendidik dan sekaligus calon orang tua dapat memahami segala yang berhubungan dengan anak istimewa dan tentunya dengan mempelajari materi ini kita lebih bisa bersyukur karna Allah swt menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan,tidak bisa kita bilang kalau anak istimewa itu memiliki kekurangan,justru di sisi lain anak tersebut juga memiliki kelebihan.Jika nantinya kita menjadi seorang pendidik,maka kita memiliki banyak pengetahuan tentang anak istimewa yang mungkin bisa jadi anak didik kita.