Anda di halaman 1dari 5

Rujukan Neonatus dengan Asfiksia

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 03 Januari 2022
Halaman : 1/5

Poeji Hariyani
Puskesmas
NIP. 19701206 199903 2 004
Turi

1. Pengertian Rujukan Neonatus dengan Asfiksia adalah tindakan yang dilakukan


untuk penanganan pada neonatus dengan Asfiksia sebelum dilakukan
rujukan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah rujukan Neonatus dengan
Asfiksia
3. Kebijakan Berdasarkan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor: 188/063/
KEP/413.102.01/2019 tentang kebijakan pelayanan klinis
4. Referensi Manajemen Asfiksia Bayi baru Lahir tahun 2006
5. Prosedur/ 1. Penanganan Umum
Langkah -langkah a. Jelaskan pada keluarga tentang kondisi pasien
b. Lakukan inform concent
c. Keringkan bayi, gantikain yang basah danbungkus dengan kain
yang hangat yang kering
d. Jika belum dilakukan, segera klem & potong tali pusat
e. Letakanbayi di tempat keras dan hangat (dibawah radiant –
heater) untuk resusitasi
f. Kerjakan pedoman pencegahan infeksi dalam melakukan
tindakan dan resusitasi
2. Resusitasi
a. Perlunya resusitasi harus ditentukan sebelum akhir menit
pertama kehidupan
b. Indikator terpenting bahwa diperlukan resusitas iadalah
kegagalan nafas setelah bayi lahir
3. Membuka jalan nafas/mengatur posisi bayi sebagai berikut:
a. Posisi bayi: Terlentang
b. Kepala lurus dan sediki terngadah/ekstensi (posisi imencium
bau)
c. Bayi diselimuti, kecuali muka dan dada

d. Bersihkan jalan nafas dengan menghisap mulut lalu hidung,

SOP Rujukan Neonatus dengan Asfiksia 1/5


jika terdapat darah/meconium di mulut atau hidung, hisap
segera untuk menghindari aspirasi. Catatan:Jangan menghisap
terlalu dalam ditenggorokan, karena dapat mengakibatkan
turunnya frekuensi denyut jantung bayi atau bayi berhenti
bernafas
e. Tetap jaga kehangatan tubuh bayi
f. Nilai kembali keadaan bayi:
1) Jika bayi mula imenangis atau bernafas lanjutkan dengan
asuhan awal bayi baru lahir
2) Jika bayi tetap tidak bernafas lanjutkan dengan ventilasi
4. Ventilasi bayi baru lahir
1. Cek kembali posisi bayi (kepala sedikit ekstensi)
2. Posisi sungkup dan cek perlekatannya
3. Pasang sungkup di wajah, menutupi pipi, mulut dan hidung
4. Rapatkan perlekatan sungkup dengan wajah
5. Remas balon dengan 2 jari atau seluruh tangan tergantung
besarnya balon
5. Ventilasi bayi jika perlekatan baik dan terjadi pengembangan dada
Pertahankan frekuensi (sekitar 40 x/menit) dan tekanan (amati
dada mudah naik dan turun)
a. Jika dada naik maka kemungkinan tekanan adekuat
b. Jika dada tidak naik:
1) Cek kembali dan koreksi posisi bayi
2) Reposisi sungkup untuk pelekatan lebih baik
3) Remas balon lebih kuat untuk mukus, darah/mekonium
6. Lakukan ventilasi selama 1 menit, berhenti dan nilai apakah terjadi
nafas spontan
a. Jika pernafasan normal (frekwensi 30 – 60 x/menit), tidak ada
tarikan dinding dada dan suara merintih dalam 1 menit,
resusitasi tidak diperlukan lanjutkan dengan asuhan awal bayi
baru lahir
b. Jika bayi belum bernafas atau nafas lemah, lanjutkan ventilasi
sampai nafas spontan terjadi
7. Jika bayi mulai menangis, hentikan ventilasi dan amati nafas
selama 5 menit setelah tangis berhenti

a. Jika pernafasan normal (frekwensi 30 – 60 x/menit), tidak ada

SOP Rujukan Neonatus dengan Asfiksia 2/5


tarikan dinding dada dan suara merintih dalam 1 menit
resusitasi tidak diperlukan. Lanjutkan dengan asuhan awal bayi
baru lahir
b. Jika frekwensi 30 x/menit, lanjutkan ventilasi
c. Jika terjadi tarikan dinding dada yang kuat, ventilasi dengan
oxygen, jika tersedia, rujuk ke kamar bayi atau tempat
pelayanan yang dituju
d. Jika nafas belum teratur setelah 20 menit ventilasi: Rujuk ke
pelayanan yang dituju. Selama dirujuk, jaga bayi tetap hangat
dan berikan ventilasi jika diperlukan
8. Jika tidak ada usaha bernafas, megap–megap atau tidak ada nafas
setelah 20 menit ventilasi, hentikan ventilasi, bayi lahir mati,
berikan dukungan psikologis kepada keluarga
6. Unit terkait PONED

SOP Rujukan Neonatus dengan Asfiksia 2/5


7. Bagan alir
Keringkan bayi, gantikain yang basah dan
bungkus dengan kain yang hangat yang kering

Letakanbayi di tempat keras dan hangat (dibawah radiant–heater)


untuk resusitasi

Membuka jalan nafas/mengatur posisi bayi

Kepala lurus dan sediki terngadah/ekstensi (posis imencium bau)

Bayi diselimuti, kecuali muka dan dada

Bersihkan jalan nafas dengan menghisap mulut lalu hidung

Tetap jaga kehangatan tubuh bayi

Nilai kembali keadaan bayi:


Jika bayi mula imenangis atau bernafas lanjutkan dengan asuhan awal
bayi baru lahir
Jika bayi tetap tidak bernafas lanjutkan dengan ventilasi

Cek kembali posisi bayi (kepala sedikit ekstensi)

Pasang sungkup di wajah, menutupi pipi, mulut dan hidung

Remas balon dengan 2 jari atau seluruh tangan tergantung besarnya balon

Lakukan ventilasi selama 1 menit, berhenti dan nilai apakah terjadi nafas spontan

Jika pernafasan normal (frekwensi 30 – 60 x/menit), tidak ada tarikan


dinding dada dan suara merintih dalam 1 menit, resusitasi tidak
diperlukan lanjutkan dengan asuhan awal bayi baru lahir
Jika bayi belum bernafas atau nafas lemah, lanjutkan ventilasi sampai nafas
spontan terjadi

Jika bayi mulai menangis, hentikan ventilasi dan amati nafas


selama 5 menit setelah tangis berhenti

Jika pernafasan normal (frekwensi 30 – 60 x/menit), tidak ada tarikan dinding


dada dan suara merintih dalam 1 menit resusitasi tidak diperlukan. Lanjutkan
dengan asuhan awal bayi baru lahir
Jika frekwensi 30 x/menit, lanjutkan ventilasi
Jika terjadi tarikan dinding dada yang kuat, ventilasi dengan oxygen, jika
tersedia, rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang dituju
Jika nafas belum teratur setelah 20 menit ventilasi: Rujuk ke pelayanan yang
dituju. Selama dirujuk, jaga bayi tetap hangat dan berikan ventilasi jika
diperlukan

Jika tidak ada usaha bernafas, megap – megap atau tidak


ada nafas setelah 20 menit ventilasi, hentikan ventilasi,
bayi lahir mati, berikan dukungan psikologis kepada
keluarga

SOP Rujukan Neonatus dengan Asfiksia 2/5


Rujukan Neonatus dengan Asfiksia

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 03 Januari 2022
Halaman : 1/5

Poeji Hariyani
Puskesmas
NIP. 19701206 199903 2 004
Turi

8. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


perubahan diberlakukan
1 No. Dokumen 03Januari2022
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan
langkah-langkah rujukan
Neonatus dengan Asfiksia
3 Kebijakan Berdasarkan Keputusan
Kepala Puskesmas Nomor:
188/063/
KEP/413.102.01/2019
tentang kebijakan
pelayanan klinis

SOP Rujukan Neonatus dengan Asfiksia 2/5

Anda mungkin juga menyukai