Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN ABORTUS

SPONTAN
No. Dokumen : 400/ /103.12/2018
No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1-3

UPTD SULIASIH, S.K.M.


Puskesmas Rejotangan
NIP. 197508181999032005
Kabupaten Tulungagung

1. Pengertian 1. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi


sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. HWO IMPAC
menetapkan batas usia kehamilan < 22 minggu namun
beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan <
20 minggu atau berat janin < dari 500 g
2. Pada abortus spontan komplit ditandai dengan telah keluar
seluruh hasil konsepsi dari kavum uteri
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam menangani pasien
dengan abortus spontan komplit

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rejotangan Nomor


188.4/06/103.14/2017 Tentang Standart Dan SOP Layanan
Klinis Puskesmas Rejotangan
4. Referensi Panduan praktek klinik bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer, Bhakti Husada IDI edisi revisi tahun 2014.
5. Prosedur A. Anamnese pemeriksaan fisik pasien terhadap tanda - tanda
dan gejala yang ada. Keluhan yang terdapat pada pasien
abortus antara lain :
1. Perdarahan / vaginal sedikit
2. Perut nyeri ringan
3. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi
a. Faktor resiko : ( - )
b. Factor prediposisi : ( - )
B. Pemeriksaan fisik :
1. Bidan melakukan penilaian tanda-tanda fital ( tekanan
darah, nadi, respirasi, suhu )
2. Bidan melakukan pemeriksaan kunjungtiva : adakah
tanda anemia
3. Bidan melakukan pemeriksaan ginekologi, ditemukan :
a. Ostecom uteri telah menutup
b. Ukuran uterus lebih kecil dari seharusnya.
C. Bidan melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan,
misalnya:
1. Pemeriksaan USG, tidak perlu dilakukan bila
pemeriksaan secara klinis sudah memadai.
2. Pemeriksaan tes kehamilan : biasanya masih positif
sampai 7 - 10 hari setelah abortus.
D. Penegakan diagnose
1. Diagnosa klinis
2. Diagnosa ditegakkan berdasar anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
E. Penatalaksanaan komprehensif
1. Penatalaksaanan umum :
Pada keadaan abortus kondisi ibu bias memburuk dan
menyebabkan komplikasi. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah penilaian cepat terhadap tanda vital
( tensi, nadi, suhu, pernafasan )
2. Penatalaksanaan khusus :
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila
menderita anemia perlu diberikan sulfus feros dan
dianjurkan supaya makanannya mengandung banyak
protein, vitamin dan mineral
F. Pencegahan :
1. Pemeriksaan rutin antenatal
2. Makan makanan yang bergizi
3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan
dengan tujuan mencegah infeksi yang bisa
mengganggu proses implantasi janin.
4. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet sulfas
ferrous 600 /mg / hari selama 2 minggu
6. Unit Interaksi 1. Ruang Gizi
2. PONED
3. Laboratorium
7. Diagram Alir
Anamnese Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Penegakan Diagnosa

Penatalaksanaan

Pencegahan

8. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Buku KIA
3. Buku Kohort Balita dan Apras

10.Rekaman historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai


diberlakukan
perubahan
PENATALAKSANAAN ABORTUS
SPONTAN
No. Dokumen : 400/ /103.12/2018
No. Revisi : 0
SO Tanggal Terbit :
P Halaman : 1-2

UPTD SULIASIH, S.K.M.


Puskesmas Rejotangan
NIP. 197508181999032005
Kabupaten Tulungagung

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO KEGIATAN YA TIDAK

1. A. Anamnese pemeriksaan fisik pasien terhadap tanda-


tanda dan gejala yang ada. Keluhan yang terdapat
pada pasien abortus antara lain :
1. Perdarahan / vaginal sedikit
2. Perut nyeri ringan
3. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi
a. Faktor resiko : ( - )
b. Factor prediposisi : ( - )
B. Pemeriksaan fisik :
1. Penilaian tanda-tanda fital ( tekanan darah, nadi,
respirasi, suhu )
2. Pemeriksaan kunjungtiva : adakah tanda anemia
3. Pemeriksaan ginekologi, ditemukan :
a. Ostecom uteri telah menutup
b. Ukuran uterus lebih kecil dari seharusnya.
C. Melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan,
misalnya:
1. Pemeriksaan USG, tidak perlu dilakukan bila
pemeriksaan secara klinis sudah memadai.
2. Pemeriksaan tes kehamilan : biasanya masih
positif sampai 7 - 10 hari setelah abortus.
D. Penegakan diagnose
1. Diagnosa klinis
2. Diagnosa ditegakkan berdasar anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
E. Penatalaksanaan komprehensif
1. Penatalaksaanan umum :
Pada keadaan abortus kondisi ibu bias memburuk
dan menyebabkan komplikasi. Hal pertama yang
harus dilakukan adalah penilaian cepat terhadap
tanda vital ( tensi, nadi, suhu, pernafasan )
2. Penatalaksanaan khusus :
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya
apabila menderita anemia perlu diberikan sulfus
feros dan dianjurkan supaya makanannya
mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.
F. Pencegahan :
1. Pemeriksaan rutin antenatal
2. Makan makanan yang bergizi
3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah
kewanitaan dengan tujuan mencegah infeksi
yang bisa mengganggu proses implantasi janin.
G. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet sulfas
ferrous 600 / mg / har selama 2 minggu
JUMLAH

Compliance rate (CR) : ………………%

Auditie Pelaksana / Auditor

............................................................... .........................................................

Anda mungkin juga menyukai