Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERDARAHAN ANTEPARTUM
No. Dokumen : ..... /SOP/ PMB/VIII/2022
No. Revisi :
Tanggal terbit : 25 AGUSTUS
Halaman : 1/ 2
PMB
NOFI NANDAFIA Nofi Nandafia
AMd.Keb

1. Pengertian Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginampada usia kehamilan 20


minggu atau lebih dengan diagnosis banding seperti solusio plasenta, plasenta
previa dan vasa previa

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan perdarahan ante-


partum
3. Kebijakan
4. Referensi Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
5. Prosedur/ Langkah- Alat dan Bahan :
langkah - Tensi dan stetoskop
- Termometer
- Doppler
- Kapas DTT
- Spekulum
- Sarung tangan steril
Langkah- langkah:
1. Pasien datang diterima oleh bidan diruang bersalin
2. Melakukan anamnesis riwayat penyakit sekarang, seperti
- Perdarahan per vaginam pada usia 20 minggu atau lebih
- Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau trauma pada daerah abdomen
- Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus
- Beberapa faktor predisposisi :
 Riwayat solusio plasenta
 Perokok
 Hipertensi
 Multiparitas
3. Melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan generalis serta
pemeriksaan obstetri, seperti :
- Tanda-tanda vital
- Pemeriksaan obsetetri : menentukan bagian terbawah janin dan
memantau DJJ
- Periksa dalam (inspekulo) untuk menentukan sumber perdarahan,
apakah perdarahan berasal dari dalam ostium uteri atau hanya
perdarahan yang berasal dari servix atau dinding vagina, serta
menentukan jumlah perdarahannya
4. Melakukan penegakan diagnosa
5. Melakukan penatalaksanaan, antara lain:
- Bila didapatkan ada tanda-tanda syok, seperti akral dingin dan pucat, nadi
>100x/menit teraba lemah dan tekanan darah sistolik < 90 mmhg maka
hendaknya segera lakukan stabilisasi keadaan umum sebelum pasien
dirujuk kerumah sakit, dengan cara
 Pemberian Oksigen nasal kanul 2-3- liter/ menit
 Lakukan pemasanganinfus 2 jalur inttravenadengan menggunakan
RL atau NaCl 0,9% dengan dosis loading secepatnya (kecepatan 1 L
dalam 15-20 menit) dapat di ulang kembali dampai maksimal 3 L
dalam 2-3 jam apabila keadaan pasien tidak membaik
 Lakukan pemasangan kateter untuk memantau urine output
- Bila didapatkan tanda-tanda inpartu seperti cairan lendir bercampur darah
dan kontraksi uterus minimal terjadi 2x dalam 10 menit serta kehamilan
lebih dari 37 minggu, lanjutkan dengan tatalaksana persalinan normal,
kecuali pada pasien plasenta previa dan vasa previa. Jika kehamilan kurang
dari 37 minggu sebaiknya pasien dirujuk kerumah sakit
- Bila tidak didapatkan tanda-tanda inpartu pikirkan perdarahan antepartum
dan segera lakukan pemasangan infus intravena lalu kemudian rujuk pasien
kerumah sakit. Pada plasenta previa tidak disarankan untuk periksa dalam
6. Melakukan dokumentasi didalam rekam medis
7. Pasien dirujuk kerumah sakit untuk penanganan lebih lanjut

6. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
7. Unit Terkait Ruang bersalin
8. Dokumen terkait Buku KIA
Surat rujukan
9. Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai