2. Anamnesis 1. Perdarahan dari jalan lahir pertama kali atau berulang tanpa disertai
rasa nyeri, dapat sedikit-sedikit ataupun banyak.
2. Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi rahim.
3. Faktor predisposisi: grande multipara, riwayat kuretase berulang
4. Pemeriksaan spekulum darah berasal dari ostium uteri eksternum.
3. Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda syok (ringan sampai berat).
Pada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah janin belum
masuk pintu atas panggul atau ada kelainan letak.
4.Pemeriksaan 1. Laboratorium: Crossmatch, kadar Hb, L, Tr, Ht, golongan darah,
Penunjang fibrinogen, D-Dimer, BT, CT, PT, APTT.
2. Pemeriksaan USG
Bed side clotting test
Tujuan: menilai faktor pembekuan darah secara cepat dan sederhana
(metode kualitatif)
Cara: ambil 5cc darah vena dan masukkan ke dalam tabung kosong
yang telah dimasukkan 1 batang lidi. Setelah 6 menit, 8 menit, dan 10
menit dicoba diangkat batang lidi tersebut dan lihat bekuan darahyang
terbentuk.
Bila bekuan darah terbentuk <10 menit dan tidak mudah hancur/pecah
berarti faktor pembekuan darah masih baik dan diperkirakan kadar
fibrinogen >200 mg/dL
Bila bekuan darah terbentuk >10 menit dan bekuannya mudah hancur
berarti telah terdapat gangguan faktor pembekuan darah (kadar
fibrinogen < 200 mg/dL)
Informed consent
Stabilisasi, ABC (Posisikan semi ekstensi, bebaskan jalan nafas, O2
jika perlu, resusitasi cairan). Tentukan ada syok atau tidak. Jika ada,
berikan transfusi darah, infus cairan, oksigen dan kontrol
perdarahan. Jika tidak ada syok atau keadaan umum optimal,
segera lakukan pemeriksaan untuk mencari etiologi.
Hentikan sumber perdarahan.
Monitor tanda-tanda vital.
Penatalaksanaan spesifik:
Ekspektatif:
Syarat:
Persalinan pervaginam: