Anda di halaman 1dari 20

PROMOSI DAN

PEMASARAN DI
KLINIK
Dr. Ade Fajri Kurnia
Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) Provinsi Riau
CURRICULUM VITAE
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
• Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasyankes
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010
tentang Iklan dan Publikasi Layanan Kesehatan
DASAR HUKUM TERKAIT
• Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
PROMOSI DAN PEMASARAN
KLINIK
UU No 36/ 2009 tentang Kesehatan
• Pasal 168 : (1) untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan
efisien diperlukan informasi kesehatan
• Pasal 169 Pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk
memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Kepentingan Klinik Aspek Informasi
• Informasi adanya fasilitas pelayanan kesehatan
• Informasi terkait layanan yang disediakan
• Informasi terkait jam pelayanan yang bisa di akses
• Kesinambungan pelayanan
• Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
Kepentingan Klinik Aspek Bisnis
• Pembiayaan klinik swasta secara mandiri
• Klinik memerlukan modal untuk pendirian, operasional dan
pengembangan
• Sumber pembiayaan klinik : jasa yang dibayar pasien maupun pihak
ketiga (BPJS, asuransi, perusahaan)
Permenkes No 9 Tahun 2004 tentang Klinik
PERMENKES
1787/MENKES/PER/XII/2010
• Pasal 3 :
Ayat (1) : Fasyankes dapat menyelenggarakan iklan dan/ atau publikasi
pelayanan kesehatan melalui media
Ayat (2) : Penyelenggaraan Iklan dan / atau publikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan etika iklan dan / atau
publikasiyang diatur dalam kode etik rumah sakit Indonesia, kode etik masing-
masing nakes, kode etik prawira dan ketentuan peraturan perundang-undangan
UU 11 / 2008 ITE
• Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan,
foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail),
telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode
Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau
dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
POTENSI PERMASALAHAN
REGULAS
ETIKA HUKUM
I
• Etika Nakes • Pencemaran
• Etika Klinik nama baik
• Miss informasi (Mutu klinik
• Etika Pariwara
• Testimoni lain)
(Iklan)
pasien • Persaingan tidak
sehat
(kelengkapan
Kode Etik Nakes
• Kode Etik Kedokteran (KODEKI)
• Kode Etik Perawat, Bidan, Tenaga Kesehatan Lain
Klinik menggunakan foto dokter dalam promosi di media sosial, baliho, dll
Dokter atau nakes yang memberikan layanan promotif dan preventif di masyarakat
diminta mempromosikan klinik
Dokter atau nakes digunakan dalam sebuah iklan terkait layanan
ETIKA KLINIK
• ASKLIN : diatur oleh Asklin bagi anggotanya
• PKFI : diatur oleh PKFI bagi anggotanya
• Mengikat kedalam, berkaitan dengan hubungan antar sesama klinik dan
hubungan dengan pasien yang berkaitan juga dengan kinerja klinik
Pasal 3 Klinik dapat dimiliki oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, atau masyarakat
• Klinik yang dimiliki Pemerintah, Pemerintah Daerah tunduk terhadap
regulasi berkaitan pemerintah dan pemerintah daerah
KESIMPULAN
• Perlu adanya sinkronisasi pengaturan kode etik klinik dengan dokter dan
tenaga kesehatan lain
• Perlu adanya regulasi terkait promosi dan pemasaran klinik, baik dari sisi
etika dan hukum agar menciptakan persaingan yang lebih sehat dan
memberikan informasi yang baik bagi pasien
“TERIMAKASIH”

“SOLUTION IS OURS”

Anda mungkin juga menyukai