Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS IKLAN KLINIK HERBAL PUTIH, KLINIK TERAPI ZONA,

DAN KLINIK TRAMEDICA BERDASARKAN ETIKA PARIWARA


INDONESIA

Inge Salsabila Suryaman

1161003143

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS BAKRIE

JAKARTA

2019
1. Focus of analysis

Strategi pemasaran adalah salah satu aspek yang sangat dibutuhkan


dalam kegiatan usaha. Karena dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat,
suatu usaha/bisnis dapat berkembang dengan baik. Salah satu strategi pemasaran
yang sangat populer adalah iklan. Saat ini, banyak sekali usaha/bisnis yang
menggunakan iklan sebagai strategi pemasaran-nya. Namun, tidak sedikit iklan
yang telah melanggar peraturan yang tercantum dalam Etika Pariwara.

Hal ini perlu diperhatikan secara mendalam, untuk menghindarkan


konsumen dari kerugian secara material, fisik, waktu dan uang. Selain itu
melindungi konsumen adalah suatu kewajiban yang harus di penuhi produsen.
Dengan melindungi konsumen, sama dengan melindungi seluruh Bangsa
sebagaimana diamanatkan oleh tujuan pembangunan nasional menurut UUD
1945.

1.1. Case Description

Dikutip dari website resmi Kementrian Kesehatan Indonesia,


(http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/). Selama bulan Agustus 2018, Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes temukan tiga penyehat
tradisional yang melakukan pelanggaran dengan menayangkan iklannya di stasiun
televisi. Klinik tersebut adalah Klinik Herbal Putih (tayang di Jak TV), Klinik
Terapi Zona (Elshinta TV dan Jak TV) dan Klinik Tramedica (Jak TV).

Tindakan beriklan bagi penyehat tradisional merupakan bentuk pelanggaran


terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2016
tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris. Kedua regulasi tersebut
melarang Penyehat Tradisional dan Panti Sehat untuk mempublikasikan atau
mengiklankan Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris yang diberikan.

Berdasarkan Permenkes Nomor 1787 Tahun 2010 tentang Iklan dan


Publikasi Pelayanan Kesehatan, disebutkan bahwa iklan dan atau publikasi
pelayanan kesehatan tidak diperbolehkan apabila bersifat memberikan atau
pernyataan yang tidak benar, palsu, bersifat menipu dan menyesatkan serta
mempublikasikan metode, obat, alat atau teknologi baru yang keamanan dan
manfaatnya masih diragukan dan belum terbukti. Selain itu juga pada Peraturan
Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 2/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program
Siaran, disebutkan bahwa iklan dilarang menayangkan upaya menyembunyikan,
menyesatkan dan membingungkan konsumen.

Kepada penyehat tradisional yang telah melanggar peraturan tersebut dapat


dikenakan peringatan, pembinaan teknis hingga penertiban oleh Dinas Kesehatan
setempat. Sementara bagi lembaga penyiaran juga dapat terkena teguran
penghentian tayangan iklan media oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat
maupun daerah (KPID). Kepada masyarakat, Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg. Widyawati, MKM berpesan agar berhati-
hati dalam memilih pelayanan kesehatan tradisional.

“Pelayanan kesehatan tradisional empiris berupa ramuan dan keterampilan


yang didapat secara turun temurun itu jelas dilarang beriklan di media manapun.
Masyarakat jangan mudah tergiur iklan dan janji yang ditawarkan oleh penyehat
tradisional, agar tidak menyesal di kemudian hari,” tegas Widyawati.

“Dalam memilih pelayanan kesehatan tradisional agar mengutamakan yang


berbasis bukti dan sesuai standar” tambahnya lagi.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dari


informasi yang menyesatkan akibat iklan kesehatan, pada 19 Desember 2017
Kemenkes bersama tujuh lembaga/organisasi (Komisi Penyiaran Indonesia Pusat,
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, Lembaga
Sensor Film, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Dewan Periklanan
Indonesia, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) telah menandatangani
nota kesepahaman (MoU) tentang Pengawasan Iklan dan Publikasi Bidang
Kesehatan untuk meningkatkan peran dari setiap lembaga dalam mengawasi dan
menertibkan iklan dan publikasi kesehatan.1

1.2. Objectives

Berdasarkan kasus yang telah dipaparkan sebelumnya, maka objektif


analisis sebagai berikut:
- Untuk mengidentifikasi pro dan kontra mengenai kasus pelanggaran
penayangan iklan klinik tradisional di stasiun televisi.
- Untuk menganalisis pelanggaran iklan klinik tradisional berdasarkan
peraturan Etika Pariwara Indonesia.

2. Pros and Cons Regarding The Case

Meningkatnya kebutuhan untuk pengobatan berdampak pada


berkembangnya praktik kesehatan tradisional sebagai alternatif, hal ini menuai
pro dan kontra di kalangan instansi kesehatan dan masyarakat. Khususnya Klinik
tradisional yang menggunakan strategi pemasaran yang tidak sesuai dengan etika
dan peraturan yang berlaku. Strategi pemasaran yang meresahkan ini digunakan
oleh ketiga klinik, yaitu: Klinik Herbal Putih (tayang di Jak TV), Klinik Terapi
Zona (Elshinta TV dan Jak TV) dan Klinik Tramedica (Jak TV), menuai banyak
pengaduan dari dokter dan masyarakat. Hal ini dikarenakan iklan dari ketiga
klinik tradisional tersebut memiliki konten yang dapat membahayakan konsumen,
sesuai dengan peraturan yang berlaku iklan tidak boleh menyatakan klaim secara
sepihak yang belum tentu terbukti manfaat dan keamananya secara resmi.

Berdasarkan Permenkes No.1787/2010, klinik dan rumah sakit hanya bisa


menawarkan jasa dan fasilitas, tidak boleh memberikan penawaran dan testimoni.
Diperkuat oleh Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 2/P/KPI/03/2012
tentang Standar Program Siaran, stasiun televisi dilarang menayangkan iklan
yang memiliki konten bersifat menyembunyikan, menyesatkan dan
membingungkan konsumen. Padahal, peraturan dalam beriklan telah dijelaskan

1
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20180905/1627818/temukan-iklan-penyehat-
tradisional-melanggar-kemenkes-minta-masyarakat-waspada/
secara detail oleh Etika Pariwara Indonesia, yang berusaha untuk mengukuhkan
adanya kepedulian yang setara pada industri periklanan, keharusan untuk
melindungi konsumen atau masyarakat, dan keharusan untuk dapat melindungi
para pelaku periklanan agar dapat berprofesi dan berusaha secara wajar.

3. Analysis of violations of EPI's articles

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Telah dijelaskan melalui Pengumuman Publik yang dikeluarkan oleh


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bahwa ketiga Klinik tradisional
melakukan 4 jenis pelanggaran, yaitu sebagai berikut:
- Melakukan promosi praktik dan metode pelayanan kesehatan melalui iklan
dan gelar wicara di televisi.
- Menyatakan klaim berlebihan yang mampu menyembuhkan berbagai jenis
penyakit hanya dengan mengikuti terapi dan mengkonsumsi obat yang
disediakan.
- Menggunakan metode penyembuhan melalui herbal atau obat dan tindakan
yang belum terbukti manfaat dan keamananya.
- Menghadirkan testimoni dari pasien yang seolah – olah berhasil sembuh
setelah mengikuti terapi dan mengkonsumsi produk – produk tertentu yang
ditawarkan.

Pelanggaran yang telah dilakukan telah dijelaskan secara detail melalui peraturan
yang tertuang dalam Etika Pariwara Indonesia. Berikut adalah peraturan Etika
Pariwara Indonesia yang di langgar oleh Klinik Herbal Putih, Klinik Terapi Zona
dan Klinik Tramedica:

- UU RI No. 8 Tahun 1999, Tentang Perlindungan Konsumen.


Pasal 9 ayat (1) Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan,
mengiklankan suatu barang dan atau jasa secara tidak benar dan atau
seolah–olah:
j. Menggunakan kata-kata yang berlebihan, seperti aman, tidak
berbahaya, tidak mengandung risiko atau efek samping tanpa
keterangan yang lengkap;
k. Mengandung sesuatu janji yang belum pasti.

- Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1787/2010, Tentang Iklan dan


Publikasi Pelayanan Kesehatan.
Pasal 5:
Iklan dan/atau publikasi pelayanan kesehatan tidak diperbolehkan apabila
bersifat:
b. Memberikan informasi atau pernyataan yang tidak benar, palsu,
bersifat menipu, dan menyesatkan;
c. Memuat informasi yang menyiratkan bahwa fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut dapat memperoleh keuntungan dari pelayanan
kesehatan yang tidak dapat dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya atau menciptakan pengharapan yang tidak tepat
dari pelayanan kesehatan yang diberikan;
f. Mempublikasikan metode, obat, alat dan/atau teknologi pelayanan
kesehatan baru atau non-konvensional yang belum diterima oleh
masyarakat kedokteran dan/atau kesehatan karena manfaat dan
keamanannya sesuai ketentuan masing-masing masih diragukan atau
belum terbukti;
n. Memberi testimoni dalam bentuk iklan atau publikasi di media massa;

4. Discussion and Specific Solutions (800 words)


Di dalam industri pemasaran, hubungan antara produsen dan konsumen harus
dibangun secara sehat. Tidak boleh ada salah satu pihak yang merasa diuntungkan
sedangkan pihak lainnya merasa dirugikan. Hubungan antara produsen dan
konsumen seharusnya “Win – Win Relationship”. Hal ini berlaku ketika produsen
hendak memasarkan produk dan jasa-nya melalui iklan. Oleh karena itu, untuk
melindungi konsumen dari produsen yang tidak bertanggung jawab, maka
disusun-lah Etika Pariwara Indonesia. Dengan adanya peraturan yang berlaku,
setiap iklan yang ada diharapkan dapat dipertanggungjawabkan oleh produsennya.
Sesuai dengan kasus pelanggaran tersebut, hal ini dilakukan oleh Klinik Herbal
Putih, Klinik Terapi Zona dan Klinik Tramedica sebagai produsen penyedia
pelayanan kesehatan tradisional.

UU RI No. 8 Tahun 1999


Tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 9 ayat (1) J & K:

- Discussion
Sesuai dengan peraturan tentang perlindungan konsumen, “Dalam
menawarkan, mempromosikan, ataupun mengiklankan suatu poduk dan
jasa-nya produsen dilarang menggunakan janji yang belum terbukti
kebenarannya.” Hal ini diberlakukan untuk menghindari potensi
terpaparnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ke-
ilmuan dan regulasi. Dalam kasus ini, Klinik Tradisional Herbal Putih,
Klinik Terapi Zona dan Klinik Tramedica sebagai produsen adalah salah
dalam menggunakan bahasa yang berlebihan seperti “Aman, tidak
berbahaya, tidak mengandung risiko atau efek sampinga tanpa keterangan
yang lengkap.”

- Specific Solutions
Sebagai pelaku usaha atau produsen, sebaiknya mempromosikan atau
mengiklankan produk dan jasa secara wajar dan tidak berlebihan. Karena
sebaik – baiknya iklan adalah iklan yang memahami regulasi dan peraturan
yang berlaku. Semua pernyataan yang disebutkan dalam sebuah iklan,
pada dasarnya harus bisa dipertanggungjawabkan, dibuktikan dan diakui
kebenarannya. Hal ini diharapkan dapat terciptanya iklan yang lebih
informatif, edukatif, kreatif dan menarik.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1787/2010


Tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan Pasal 5 B, C, F & N:

- Discussion
Sebagai lembaga resmi, Kementerian Kesehatan Indonesia bertanggung
jawab untuk melindungi masyarakat (Konsumen) dari praktek – praktek
pelayanan kesehatan yang tidak bertanggung jawab. Namun, mahalnya
pengobatan resmi seperti Rumah Sakit, dan rendahnya perekonomian
masyarakat Indonesia menyebabkan klinik tradisional menjamur. Hal ini
dianggap sebagai kesempatan emas untuk oknum tertentu (Produsen)
dalam memasarkan pelayanan kesehatan tradisional yang terjangkau dan
dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kepada konsumen.

Dengan menampilkan iklan yang sangat menggiurkan, tidak sedikit


masyarakat (Konsumen) yang mendatangi klinik tersebut walaupun belum
teruji secara medis. Jenis iklan seperti ini dapat membahayakan konsumen
yang sedang dalam keadaan kondisi tidak stabil secara fisik maupun
mental, hal ini sangat meresahkan apabila dibiarkan secara terus menerus.
Karena informasi yang disampaikan melalui iklan tersebut bisa saja
bersifat menipu dan menyesatkan, dengan memberikan harapan yang
terlalu berlebihan kepada konsumen.
Selain itu semua, pelayanan kesehatan non – konvensional masih
diragukan tingkat keamanannya. Sehingga apabila Klinik Herbal Putih,
Klinik Terapi Zona dan Klinik Tramedica mempublikasikan metode
pengobatan yang tidak lazim, maka masyarakat (Konsumen) harus
waspada dan segera melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk
menegur ataupun memberikan sanksi berupa hukuman, hal ini harus
dilakukan supaya tidak ada konsumen yang menjadi korban. Maka dari itu,
apabila dihadapkan dengan iklan yang sesat konsumen diharapkan dapat
memahami bahwa testimoni yang digunakan dalam sebuah iklan, tidak
100% terjamin kebenarannya. Karna dalam pembuatan sebuah iklan, pasti
selalu melakukan proses setting sedemikian rupa untuk menarik minat
konsumen.

- Specific Solutions
Setiap produsen pasti ingin mendapatkan keuntungan dari hasil usaha - nya
secara cepat dan instan, namun semua keuntungan itu harus melalui proses
yang benar. Begitu juga dalam membangun merek suatu produk atau jasa
melalui iklan, dibutuhkan pemilihan pesan berupa gambar ataupun visual
yang sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku. Karena apabila kita
tidak mengikuti aturan dan regulasi yang ada, pesan yang akan kita
sampaikan melalui iklan akan sia – sia. Bahkan, skenario terburuk dari
iklan yang tidak mengikuti aturan atau regulasi, bisa mendapatkan teguran
dari pihak yang berwenang.

Tidak sedikit produsen yang mendapatkan sanksi akibat penggunaan iklan


yang dianggap dapat merusak moral masyarakat, terdapat pesan
tersembunyi, dan bahkan iklan yang menyesatkan konsumen. Klinik
Herbal Putih, Klinik Terapi Zona dan Klinik Tramedica telah meresahkan
instansi dan konsumen dengan publikasi iklan yang tidak terjamin akan
kebenarannya. Membangun kredibilitas menjadi sangat penting dalam
membangun merek melalui iklan, dan pesan yang disampaikan harus
mengandung informasi berdasarkan fakta, informatif, edukatif dan
bertanggung jawab. Hal ini sangat penting untuk dilakukan produsen
kepada konsumennya, karena kepercayaan dibangun dari kejujuran. Dan
kepercayaan tidak dapat dibangun dalam waktu semalam, terdapat proses
yang panjang agar produk dan jasa yang ditawarkan melalui iklan kepada
konsumen menarik dan sesuai dengan peraturan Etika Pariwara Indonesia.
Proses itu terdiri dari pemilihan konsep iklan, pesan, visual, suara, aktor
dan pemilihan tempat yang dijadikan sebagai lokasi shooting. Tidak lepas
dari itu semua, iklan perlu dikaji secara berulang kali untuk memastikan
bahwa iklan tidak melanggar peraturan Etika Pariwara.

5. Conclusions and Insight


- Conclusions
Sebuah iklan yang baik adalah iklan yang mampu menarik perhatian serta
mengedukasi konsumen, iklan bukanlah alat yang digunakan oleh
produsen untuk meningkatkan sales. Tetapi fungsi iklan lebih luas
daripada itu semua, karena iklan merupakan investasi terbaik yang dapat
digunakan untuk seorang produsen yang ingin memasarkan produk-nya.
Dengan harapan konsumen aware terhadap produk tersebut, mencoba
produk tersebut, mencintai produk dan merekomendasikan produk tersebut
kepada keluarga, teman dan sahabat.

- Insight
Selama mengerjakan tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Etika
Periklanan ini, saya menyadari hal terpenting yang harus dipahami oleh
setiap siswa Marketing Communication, yaitu: harus bisa menjadi pribadi
yang memiliki integritas, memahami dengan benar Etika Pariwara, tidak
melanggar peraturan yang ada dalam membuat sebuah iklan hanya untuk
meraup untung yang sebesar – besarnya, tidak mencurangi ataupun menipu
konsumen dan harus memberikan manfaat bagi masyarakat banyak.

Anda mungkin juga menyukai