Anda di halaman 1dari 4

PERDARAHAN ANTE-PARTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman :


SOP/KB/002 0 1/4

Ditetapkan Oleh
STANDAR DIREKTUR RSIA LENGGOGENI
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
22 Juni 2023
PROSEDUR
dr. Tegar Faren Jhonessa
Perdarahan ante-partum adalah perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 20
PENGERTIAN minggu atau lebih dengan diagnosis banding seperti solusio plasenta, plasenta previa
dan vasa prrevia.
Sebagai acuan penerapam langkah-lamgkah untuk penanganan perdarahan ante-
TUJUAN partum.

1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


KEBIJAKAN 2. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Permenkes RI No. 11 Tahun tentang Keselamatan Pasien.
Alat/Bahan :
1. Stetoskop
2. Tensimeter.
3. Termometer.
4. Doppler.

PROSEDUR 5. Kapas DTT.


6. Spekulum Vagina.
7. Sarung tangan steril.
8. Rekam Medis.
9. Alat Tulis.
Langkah-langkah :
1. Pasien datang diterima oleh dokter/perawat/bidan di kamar bersalin.
PERDARAHAN ANTE-PARTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman :


SOP/KB/002 0 2/4

Ditetapkan Oleh
STANDAR DIREKTUR RSIA LENGGOGENI
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
22 Juni 2023
PROSEDUR
dr. Tegar Faren Jhonessa
PROSEDUR 2. Dokter/perawat/bidan melakukan inform consent.
3. Dokter/perawat/bidan melakukan anamnesis riwayat penyakit sekrang,
seperti :
a. Perdarahan pervaginam pada usia 20 minggu atau lebih.
b. Perdarahan spontan tanpa aktifitas atau trauma pada daerah
abdomen.
c. Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus.
d. Beberapa faktor predisposisi :
1) Riwayat solusio plasenta.
2) Hipertensi
3) Multiparitas
4. Dokter/perawat/bidan melakukan pemeriksaan fisik meliputi
pemeriksaan generalis serta pemeriksaan obstetrik, seperti :
a. Pemeriksaan generalis :
1) Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi kesadaran, suhu, nadi,
tekanan darah, dan frekuensi napas.
2) Pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga kaki dengan cepat.
b. Pemeriksaan obstetrik :
1) Periksa luar
Menentukan bagaian terbawah janin, menentuka letak janin
apakah ada kelainan atau tidak dan mengatur DJJ dengan
doppler.
PERDARAHAN ANTE-PARTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman :


SOP/KB/002 0 3/4

Ditetapkan Oleh
STANDAR DIREKTUR RSIA LENGGOGENI
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
22 Juni 2023
PROSEDUR
dr. Tegar Faren Jhonessa
1) Periksa dalam (Inspekulo)
Menentukan sumber perdarahan, apakah perdarahan berasal dari
dalam ostium uteri atau hanya perdarahan yang berasal dari
seviks atau dinding vagina , serta menentukan jumlah
perdarahannya.
5. Dokter/perawat/bidan melakukan penegakan diagnosis dengan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
6. Dokter/perawat/bidan melakukan penatalaksanaan, antara lain :
a. Bila didapatkan tanda-tanda syok seperti akral dingin dan pucat, nadi

PROSEDUR >100x/menit teraba lemah dan tekanan darah sistolik kurang dari
90mmHg maka hendaknya segera dilakukan stabilisasi keadaan umum
sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit, dengan cara :
1) Pemberian oksigen nasal kanul 2 sampai 3 liter per menit.
2) Lakukan pemasangan infus 2 jalur intravena dengan
menggunakan ringer laktat atau NaCl 0,9% dengan dosis loading
secepatnya, (kecepatan 1Ldalam 15-20 mneit), dapat diulang
kembali sampai maksimal 3 liter dalam 2 sampai 3 jam apabila
keadaan pasien tidak membaik.
3) Lakukan pemasangan kateter untuk memantau urine output.
PERDARAHAN ANTE-PARTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman :


SOP/KB/002 0 4/4

Ditetapkan Oleh
STANDAR DIREKTUR RSIA LENGGOGENI
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
22 Juni 2023
PROSEDUR
dr. Tegar Faren Jhonessa
b. Bila didapatkan tanda-tanda inpartu seperti cairan lendir bercampur
darah dan kontraksi uterus minimal terjadi 2 kali dalam 10 menit
serta kehamilan lebih dari 37 minggu, lanjutkan dengan tatalaksana
persalinan normal, kecuali pada pasien plasenta previa dan vasa
previa. Jika kehamilan kurang dari 37 minggu sebaiknya pasien
dirujuk ke rumah sakit kelas lebih tinggi.

PROSEDUR c. Bila tidak didapatkan tanda-tanda inpartu pikirkan perdarahan ante-


partum dan segera lakukan pemasangan infuse intravena lalu
kemudian rujuk pasien ke rumah sakit dengan kelas lebih tinggi.
7. Dokter/perawat/bidan mendokumentasikan identitas pasien, hasil
anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan kepada
pasien di dalam rekam medis.
8. Pasien dirujuk ke rumah sakit dengan kelas lebih tinggi untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
UNIT KERJA Kamar Bersalin/PONEK
TERKAIT Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai