Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

“S” GIIIP2002 UK 33 MINGGU 1 HARI DENGAN


LETAK SUNGSANG JANIN TUNGGAL HIDUP DI BPM NY “H”
DESA PLIWETAN KEC PALANG
KABUPATEN TUBAN

Disusun Oleh :

Henny Rohmawati
NIM : 202006090135

Kelas D

PROGRAM STUDY PROFESI BIDAN UNIVERSITAS KADIRI


TAHUN 2020/2021
1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “S” GIIIP2002 UK 33 MINGGU 1 HARI DENGAN


LETAK SUNGSANG JANIN TUNGGAL HIDUP DI BPM NY “H”
DESA PLIWETAN KEC PALANG
KABUPATEN TUBAN

mahasiswa atas nama :

Nama : Henny Rohmawati


Kelas :D

Telah disahkan pada tanggal :.............................................................................................

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Meirna Eka F,SST.M.keb Tutik Sunarmiarti, Amd.Keb

2
BAB I
TINJAUAN TEORI

I. KONSEP DASAR KEHAMILAN


1. Pengertian
Kehamilan adalah dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan
permulaan persalinan.
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai mulai persalinan.

2. Proses Permulaan Kehamilan


Setiap bulan wanita melepaskan 1/ 2 sel telur dari indung telur yang ditangkap oleh
fimbriae dan masuk dalam saluran telur. Waktu persetubuhan sperma tumpah ke dalam vagina
dan berjuta-juta sel mani bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke dalam saluran telur
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan.
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba) menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang
di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi. Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu
kira-kira 6-7 hari.
Jadi proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan, yang terdiri
dari :
- Ovulasi / pelepasan ovum
- Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
- Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
- Terjadi nidasi (implantasi) pada uterus
- Pembentukan plasenta
- Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2012)

3
4

3. Tanda dan Gejala Kehamilan


a. Tanda-tanda dugaan hamil / tanda-tanda persumtif :
1. Amenorea
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
de graaf dan ovulasi. Mengetahui tanggal haid terakhir yang
perhitungan rumus Neagle dapat ditentukan perkiraan persalinan.
2. Mual dan muntah
- Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran
asam lambung yang berlebihan.
- Menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari.
- Akibat mual muntah nafsu makan berkurang.
3. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keadaan
yang demikian disebut ngidam.
4. Pingsan atau Sinkope
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah umur hamil
16 minggu.
5. Payudara tegang
- Pengaruh estrogen-progesteron dan somatotropin menimbulkan
deposit lemak, air dan garam pada payudara.
- Payudara membesar dan tegang.
- Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama.
6. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua sudah menghilang.
7. Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh estrogen dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan untuk BAB.
8. Pigmentasi
- Sekitar pipi : cloasma gravidarum
5

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis


anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
- Dinding perut
Striae lividae, striae nigra, linea alba makin hitam.
- Sekitar payudara
Hiperpigmentasi areola mammae, puting susu makin
menonjol, pembuluh darah manifest sekitar payudara.
9. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil.
10. Varices / penampakan pembuluh darah vena.
- Pengaruh estrogen-progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena, terutama bagi mereka yang bakat.
- Penampakan pembuluh darah itu terjadi sekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis, payudara.
- Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan.
(Mochtar Rustam, 2011)
4. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :
1. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil
2. Pada pemeriksaan kehamilan dapat dijumpai :
- Tanda Hegar
- Tanda Chadwick
- Tanda Piscaseck
- Kontraksi Braxton Hicks (Mochtar Rustam, 2011: 44-45)
5. Tanda Pasti Kehamilan :
Tanda pasti kehamilan ditentukan dengan
- Gerakan janin dalam rahim
- terlihat / teraba gerakan janin
- teraba bagian-bagian janin
- Denyut Jantung Janin
- Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler.
- Dilihat dengan ultrasonografi.
6

- Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka


janin, ultrasonografi. (Mochtar Rustam, 2011)
6. Perbandingan Antara Primipara dan Multipara
Primipara Multipara
Perut Tegang Longgar, terdapat striae
Pusat Menonjol Dapat datar
Rahim Tegang Agak lunak
Payudara Tegang, tegak Mengantuk, lunak, terdapat
striae
Labia mayora Bersatu Agak terbuka
Himen Koyak beberapa tempat Korunkula hymenalis
Vagina Sempit dengan rugae utuh Lebar, rugae kurang
Serviks Licin, lunak, tertutup Sedikit terbuka, teraba bekas
robekan persalinan.
Pembukaan Mendatar dulu diikuti Bersamaan dengan mendatar
serviks pembukaan
Perineum Masih utuh Bekas luka episiotomi
(Manuaba, 2012)
7. Perubahan Fisiologis Wanita Hamil
1. Perubahan pada sistem reproduksi
- Uterus
Ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4000 cc. Berat uterus naik secara luar
biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan
(40 pekan). Bentuk dan konsistensi pada bulan-bulan pertama
kehamilan, bentuk seperti buah alpokat. Kehamilan 4 bulan
berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur.
Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan
sebesar telur angsa. Pada minggu pertama ismus rahim
mengadakan Hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila
7

diraba terasa lebih lunak disebut “tanda Hegar”. (Mochtar


Rustam, 2011: 35)
- Indung telur
Ovulasi berhenti. Masih terdapat korpus luteum gravidarum
sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran
hormon estrogen dan progesteron. (Mochtar Rustam, 2011: 36)
- Vagina dan Vulva
Pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih
merah atau kebiruan, warna livid pada vagina dan portio servik
disebut tanda Chadwick. (Mochtar Rustam, 2011: 36)
- Dinding Perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastis di bawah kulit, sehingga timbul striae
gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambahnya pigmentasi
dan disebut linea nigra. (Mochtar Rustam, 2011: 36)

8. Perubahan pada organ dan sistem lainnya


1) Sistem sirkulasi darah
- Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat
sejak akhir TM I. Volume darah akan bertambah banyak,
kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu.
- Protein darah : jumlah protein, albumin, dan globulin
menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara
bertahap pada akhir kehamilan.
- Hitung jenis dan hemoglobin : konsentrasi Hb terlihat
menurun walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan
Hb pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis
disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Dalam
kehamilan leukosit meningkat sampai 10.000/cc, begitu
pula dengan produksi trombosit.
- Nadi dan tekanan darah
8

Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama


TM II, dan kemudian akan naik lagi seperti pra hamil,
tekanan vena dalam batas-batas normal pada Ekstremitas
atas dan bawah cenderung naik setelah akhir TM I. nadi
biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 /menit.
(Mochtar Rustam, 2011, 37-38)
2) Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas.
Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma
akibat pembesaran rahim. (Mochtar Rustam, 2011: 38)
3) Saluran pencernaan
Pada TM I mengeluh mual muntah, tonus otot-otot saluran
pencernaan melemah, sehingga motilitas dan makanan akan
lebih lama berada dalam saluran makanan. Reabsorbsi
makanan membaik, namun menimbulkan obstipasi. Gejala
muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi
hari sering (morning sickness). (Mochtar Rustam, 2011: 38)
4) Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-
ligamen melunak, juga terjadi sedikit peleburan pada ruang
persendian. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan
kekurangan kalsium, apa yang disebut dengan gingivitis
kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lain
misalnya infeksi yang buruk di sekitar mulut. (Mochtar
Rustam, 2011: 38)
5) Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi :
 Muka : masker kehamilan (cloasma gravidarum)
 Payudara : puting susu dan areola payudara
 Perut : linea nigra
 Vulva : tanda Chadwick
(Mochtar Rustam, 2011: 38)
9

6) Kelenjar Endokrin
 Kelenjar tyroid : dapat membesar sedikit
 Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
 Kelenjar adrenal : tidak begitu berpengaruh
(Mochtar Rustam, 2011: 39)
7) Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat
dapat teraba monuli-monuli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
bayangkan vena-vena lebih membiru. Hyperpigmentasi pada
puting susu dan areola payudara kalau diperas keluar air susu
jolong berwarna kuning.

9. Perubahan Psikologis Wanita Hamil


1. Trimester I
- Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya.
- Perasaan kecewa, penolakan, kekecewaan dan kesedihan.
- Berharap tidak hamil.
- Butuh dicinta.
- Masih rahasia  teruntuk orang lain.
2. Trimester II
- Ibu merasa sehat.
- Ibu senang menerima kehamilannya.
- Merasakan gerakan bayi.
- Merasa nyaman.
3. Trimester III
- Periode menunggu dan waspada.
- Merasa khawatir.
- Meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan
gangguan terjadinya persalinan.
- Melindungi bayinya agar terhindar dari bahaya.
- Merasa aneh dan jelek.
10

- Merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan


perhatian khusus yang diterima selama hamil.
- Butuh dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
- Persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.

10. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Intra Uterin


Pertumbuhan dan perkembangan janin dipengaruhi oleh beberapa
faktor dan subfaktor sebagai berikut :
1. Faktor ibu
- Keadaan saat ibu hamil.
- Penyulit yang menyertai kehamilan.
- Penyulit kehamilan
- Kelainan pada uterus
- Kehamilan tunggal / ganda atau triplet
- Kebiasaan ibu merokok, minum alkohol, kecanduan obat.
2. Faktor janin
- Jenis kelamin janin
- Penyimpangan genetik : kelainan kogenital, pertumbuhan
abnormal.
- Infeksi intrauterine.
3. Faktor plasenta
Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik dalam rahim. Untuk menjamin kesehatan
janin dalam rahim.
(Manuaba, 2012: 119)
11. Umur Kehamilan
Menentukan umur kehamilan sangat penting untuk memperkirakan
persalinan persalinan, umur hamil dapat ditentukan dengan :
1. Menggunakan rumus Neagle
Rumus Naegle dapat dihitung dari haid pertama ditambah 7, dan
bulannya ditambah 9.
2. Gerakan pertama fetus
11

Dengan memperkirakan gerakan pertama fetus pada umur


kehamilan 16 minggu, maka perkiraan umur kehamilan dapat
ditetapkan (perkiraan ini tidak tepat).
3. Perkiraan tinggi fundus uteri
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur
hamil terutama tepat pada hamil pertama, pada kehamilan ke 2 dan
seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
4. Penentuan umur hamil dengan ultrasonografi
Untuk menentukan umur hamil melalui ultrasonografi dengan
mengukur bagian janin.
- Menentukan diameter kantongan gestasi.
- Menentukan jarak kepala bokong.
- Menentukan jarak tulang biparietal.
(Manuaba, 2012: 120)

 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri :

Tinggi Fundus Uteri Umur Kehamilan


- 3 jari di atas simpisis 12 minggu
- ½ simpisis perut 16 minggu
- 3 jari bawah simpisis 20 minggu
- setinggi pusat 22 minggu
- 3 jari di atas pusat 28 minggu
- ½ pusat – prosesus xyphoideus 34 minggu
- setinggi prosesus xyphoideus 36 minggu
- 2 jari di bawah prosesus xyphoideus 40 minggu
(Manuaba, 2012: 121)
 Hubungan antara TFU dan tuanya kehamilan
Tinggi fundus uteri dalam cm = tuanya kehamilan dalam bulan
3,5 cm

Tingginya fundus uteri Umur kehamilan


dalam cm dalam bulan
20 5
23 6
26 7
12

30 8
33 9

Jhosen Tousach :
TBJ :
TFU (11, 12, 13) x 155 = …… gram
Dengan ketentuan :
- Kepala belum masuk PAP dikurangi 13
- Kepala dempet ke PAP dikurangi 12
- Kepala sudah masuk PAP dikurangi 11

 Pembagian tuanya umur kehamilan


Kehamilan dibagi dalam 3 Trimester :
1) Trimester I : 0 – 12 minggu
2) Trimester II : 13 – 28 minggu
3) Trimester III : 29 – 40 minggu
Frekuensi pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal :
1) Umur kehamilan 0 – 12 minggu : tiap 4 minggu
2) Umur kehamilan 13 – 27 minggu : tiap 3 minggu
3) Umur kehamilan 28 – 36 minggu : tiap 2 minggu
4) Umur kehamilan > 36 minggu : tiap 1 minggu

II. KONSEP DASAR TEORI LETAK SUNGSANG


1. Definisi
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam
rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah. (Mochtar Rustam, 1998:
350)

2. Klasifikasi
1. Letak bokong (Franch Breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas.
2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada di samping bokong.
13

3. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Breech)


Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah
juga kaki atau lutut, terdiri dari :
Kedua kaki : letak kaki sempurna
Satu kaki : letak kaki tidak sempurna
Kedua lutut : letak lutut sempurna
Satu lutut : letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
- Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
- Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
- Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
- Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)
(Mochtar Rustam, 2011: 350)

3. Etiologi
1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada,
misalnya pada panggul sempit, hidrosefalus, anensefali, plasenta
previa, tumor-tumor pelvis dan lain-lain.
2. Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin
kecil (prematur).
3. Gemeli (kehamilan ganda).
4. Kelainan uterus seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri.
5. Janin sudah lama mati.
6. Sebab yang tidak diketahui.
(Mochtar Rustam, 2011: 352)

4. Diagnosis
1. Palpasi
Teraba kepala di fundus, bagian bawah bokong dan punggung di
kiri atau kanan.
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
3. Pemeriksaan dalam
14

Dapat diraba os sacrum, tuber ichii dan anus, kadang-kadang kaki


(pada letak kaki).
Ciri-ciri :
lubang kecil
tulang (-)
Anus
isap (-)
mekoneum

menghisap
rahang Mulut
lidah

tumit
sudut 900 Kaki
rata jari-jari

patella
Lutut
poplitea

jari panjang
tidak rata Tangan siku
patella (-)
4. Pemeriksaan foto rontgen : bayangkan kepala di fundus.
(Mochtar Rustam, 1998: 352)
III. KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN
DENGAN LETAK SUNGSANG
Asuhan kebidanan adalah aktifitas atau intervensi yang dilakukan
petugas kesehatan pada ibu yang mempunyai kebutuhan / permasalahan
dalam KIA.
Dalam pemberian asuhan kebidanan pada klien, bidan menggunakan
metode pendekatan pemecahan masalah dengan difokuskan pada suatu
proses yang sistematis dan analisis.
Adapun langkah-langkah asuhan kebidanan dalam penerapannnya
penulis menggunakan 7 langkah manajemen Hellen Varney
1. Pengkajian / Pengumpulan Data
15

Langkah awal asuhan kebidanan, dari pengumpulan data


diperoleh secara obyektif maupun subyektif dari anamnesa
pemeriksaan fisik dan penunjang.
A. Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang diperoleh dari hasil anamnesa kepada klien,
keluarga dan tim kesehatan lain. Data ini mencakup semua keluhan dari klien
terhadap masalah kesehatan yang dialaminya, meliputi:
2. Biodata
Meliputi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, suku/bangsa,
status kawin, lama kawin, umur kawin, alamat.
3. Keluhan utama
Adalah keluhan yang dirasakan oleh klien hingga klien mau datang kepetugas,
yang ditanyakan apa yang dirasakan sekarang datang ke rumah sakit.
4. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat haid
Yang ditanyakan umur berapa menarche, siklus haid, teratur / tidak, siklus berapa
hari, lama haid berapa hari, banyaknya berapa dalam 1 hari, warna dan baunya
bagaimana, mengalami Dismenarche / tidak, ada flour albus / tidak, warna dan
baunya, ada keluhan/ tidak.
b. Riwayat kehamilan sekarang
Yang ditanyakan hamil ke berapa, amenarche ada berapa bulan, HPHT, umur
kehamilan berapa minggu, gerakan janin mulai dirasakan kapan, ANC pada TM
I, II dan III berapa kali, dimana, keluhan yang dirasakan selama hamil pada TM I,
II, dan III, obat-obatan apa yang pernah didapat selama hail, imunisasi TT1 dan
TT2 pada umur kehamilan berapa, penyuluhan yang pernah didapat.
c. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Yang ditanyakan hamil ke berapa, merasakan gerakan janin pada umur kehamilan
berapa bulan, umur kehamilan berapa bulan, jenis persalinan, normal atau operasi
atau dengan tindakan, penolongnya siapa, jenis kelamin, BBL, PBL, umurnya
berapa, nifas normal atau tidak.
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
16

Yang perlu ditanyakan apakah klien sedang menderita penyakit berat seperti DM,
hipertensi, jantung, asma, hepatitis, TBC.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Yang perlu ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit berat seperti DM,
hipertensi, jantung, asma, hepatitis, TBC dan apakah ibu pernah opname kalau ya
kapan, dimana, jenis penyakitnya, apakah pernah operasi atau tidak.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Yang perlu ditanyakan apakah di dalam anggota keluarga ada yang menderita
penyakit keturunan, menahun, menular dan apakah ada yang mempunyai riwayat
anak kembar atau tidak.
1. Keadaan psikososial
Ditanyakan apakah kehamilan ini direncanakan, diharapkan atau tidak baik dari
pihak ibu, suami atau keluarga yang lain, dan bagaimana hubungan antara
klien dengan suami, keluarga dan tetangga.
2. Latar belakang sosial budaya
Yang ditanyakan apakah selama hamil klien mengadakan acara adat yang
tidak merugikan kehamilannya, dan apakah di dalam keluarga ada kebiasaan-
kebiasaan atau pantangan yang dapat menghambat pertumbuhan janin dan
merugikan bagi kesehatan ibu.
3. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Data yang perlu pola makan, komposisi, habis berapa porsi, jumlah minum,
baik sebelum hamil maupun selama hamil.
b.Pola eliminasi
Data yang diperlukan frekuensi BAK/BAB, warna, baunya, baik sebelum
hamil maupun selama hamil.
c.Pola istirahat
Data yang diperlukan tidur siang berapa jam, tidur malam berapa jam, apakah
ada gangguan tidur atau tidak, baik sebelum hamil maupun selama hamil.
d.Pola aktifitas
Data yang diperlukan aktifitas sehari-hari baik sebelum hamil maupun selama
hamil.
e.Pola personal hygiene
17

Data yang diperlukan berapa kali mandi, gosok gigi, ganti baju, ganti celana
dalam satu hari dan berapa kali keramas dalam seminggu baik sebelum hamil
maupun selama hamil.
f.Pola seksualitas
Data yang diperlukan berapa kali melakukan hubungan suami istri dalam satu
minggu baik sebelum hamil maupun selama hamil.
B. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi serta pengukuran tanda-tanda vital yang
dilakukan oleh petugas
1. Pemeriksaan keadaan umum
Keadaan umum yang perlu diperiksa antara lain :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Postur tubuh : lordosis
Cara berjalan : tegak
TB : > 145 cm
Kenaikan BB : 0,5 kg/minggu
Lila : 23,5 cm
1. Tanda-tanda Vital
Tensi : 100/60 mmHg – < 130/90 mmHg
Suhu : 36 0C – 37 0C
Nadi : 80 – 100 x/menit
RR : 16 – 24 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, kulit kepala bersih, tidak rontok,
tidak berketombe, rambut tidak bercabang.
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak ada chloasma
gravidarum, tidak oedem.
Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera
putih, tidak oedem, bersih.
18

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada


pembengkakan / polip, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut : Simetris, tidak ada bibir sumbing, mukosa
bibir lembab, tidak ada gigi gangren, tidak ada gigi caries, lidah bersih.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, tidak mengalami
gangguan pendengaran, bentuk daun telinga normal.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
tidak ada bendungan vena jugularis.
Dada : Tidak ada tarikan interkosta.
Mammae : Simetris, papilla mammae menonjol, areola
mammae mengalami hyperpigmentasi, bersih, tidak ada striae.
Perut : Terdapat striae livida dan albican, terdapat
linea alba dan linea nigra, tidak ada bekas SC.
Vulva : Tidak ada condiloma, tidak oedem, bersih.
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak oedem.
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak oedem,
tidak ada varices.
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
Leher : Tidak mengalami pembesaran kelenjar tyroid
dan tidak ada bendungan vena jugularis.
Axilla : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Payudara : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
abnormal, kolostrum sudah keluar/belum.
Abdomen :
 Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri
dan bagian janin dalam fundus.
 Leopold II : Menentukan batas samping rahim
kanan – kiri, menentukan leak
punggung janin.
19

 Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin


dan apakah bagian bawah sudah
masuk PAP.
 Leopold IV : Menentukan seberapa jauh kepala
masuk ke PAP.
 Mc Donald : … cm
 TBJ : McDonald (cm) – (13/12/11) x 155
= … gram
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada ronchi dan tidak ada wheezing.
Abdomen : DJJ terdengar jelas dan teratur, dengan
frekuensi 120-160 x/menit, terdengar di bagian bawah pusat ibu.
d. Perkusi
Ekstremitas bawah : Refleks patella +/+.
3. Pemeriksaan Panggul
Dengan menggunakan jangka panggul dan metelin.
Ukuran panggul normal :
a. Distansia Spinarum : + 23-26 cm
b. Distansia Cristarum : + 26-28 cm
c. Conjugata Externa : + 18-20 cm
d. Lingkar panggul : + 80-90 cm
1. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11-12 gr%
Urine albumin : negatif
Urine reduksi : negatif
2. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
Diagnosa, masalah dan kebutuhan ibu hamil, melakukan
identifikasi terhadap diagnosa / masalah berdasarkan intervensi data
yang telah dikumpulkan, beberapa masalah tidak dapat diidentifikasi
sebagai diagnosa, akan tetapi membutuhkan suatu rencana yang
komprehensif untuk klien dan diagnosa yang telah ditetapkan dengan
berfokus pada apa yang dikemukakan oleh klien.
20

Adapun diagnosa, masalah dan kebutuhan yang mungkin


timbul pada ibu hamil TM III adalah :
Diagnosa : G… P…… UK … minggu, tunggal, hidup, intra uterin,
keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu baik dengan letak
sungsang.
Ds : Ibu mengatakan anak ke … umur kehamilan … bulan,
HPHT.
Do : - TTV :
Tensi : 100/60 mmHg – <130/90 mmHg
Suhu : 36 0C – 37 0C
Nadi : 80 – 100 x/menit
RR : 16 – 20 x/menit
- Hb : 11-12 gr%
- DJJ : 120-160 x/menit, teratur, jelas di sebelah
bawah pusat ibu.
- Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan
bagian janin dalam fundus.
- Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan –
kiri, menentukan leak punggung janin.
- Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin dan
apakah bagian bawah sudah masuk PAP.
- Leopold IV: Menentukan seberapa jauh kepala masuk
ke PAP.
- McDonald : … cm
- TBJ : McDonald (cm) – (13/12/11) x 155
= … gram
3. Antisipasi Masalah Potensial
Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul dan
bila tidak segera diatasi dapat mengganggu keselamatan hidup klien,
hingga harus diantisipasi, dicegah, diawasi dan disiapkan tindakan
untuk mengatasi, sedangkan antisipasi masalah lain pada kehamilan
fisiologis adalah :
- Anemia.
21

Ds : keluhan klien adalah sering pusing, mudah lelah, mata


berkunang-kunang.
Do : hasil pemeriksaan keadaan umum baik hingga tampak
lemah, konjungtiva pucat, Hb < 10,5 gr%.
- Preeklamsi.
Ds : keluhan klien adalah pusing.
Do : tekanan darah > 130/90 mmHg, ada protein uria.
- Sukar nafas
Ds : Ibu sukar bernafas, merasa capek.
Do : RR > 20 x/menit
- Kematian janin
Ds : Gerak janin (-)
Do : DJJ (-), TFU berkurang, gerakan janin tidak ada

4. Identifikasi Kebutuhan Segera


Merupakan langkah-langkah kebutuhan yang harus segera
dilakukan bila masalah potensial benar terjadi, kebutuhan segera ini
tidak harus berupa tindakan langsung bidan terhadap klien tetapi bisa
saja situasi lainnya tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan
konsultasi, kolaborasi yang bersifat rujukan, kepada dokter atau tim
kesehatan lain.

5. Intervensi
Adalah pengembangan rencana asuhan kebidanan yang
menyeluruh, ditentukan oleh langkah sebelumnya. Intervensi harus
disetujui bersama antara bidan dan klien. Adapun intervensi harus
memuat rasional yang tepat berdasarkan pada :
- Diagnosa : G… P…… UK … minggu, tunggal, hidup, intra
uterin, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu
baik dengan letak sungsang.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 20
menit klien mengerti tentang keadaan dirinya dan
janinnya.
22

Kriteria hasil : Klien dapat mengerti, paham tentang kehamilannya


dan dapat mengulangi penjelasan dari petugas
tentang kehamilannya.
Intervensi :
1) Lakukan pendekatan kepada kilen secara terapeutik.
Rasional : dengan pendekatan terjalin kerjasama dan
kepercayaan terhadap petugas.
2) Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yagn telah dilakukan.
Rasional : dengan menjelaskan hasil pemeriksaan ibu dapat
mengerti keadaan janinnya sehingga ibu mampu
menjaga dan mempertahankan kehamilannya.
3) Anjurkan ibu untuk istirahat dan mengurangi pekerjaan berat.
Rasional : relaksasi otot-otot uterus sehingga peredaran
darah janin lancar.
4) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang.
Rasional : dengan gizi seimbang dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan janin.
5) Anjurkan ibu untuk sering sujud dan melakukan senam hamil
yang berfokus pada gerakan untuk merubah posisi janin
Rasional : agar kepala bayi bisa putar ke Bawah.
6) Anjurkan ibu untuk menstimulasi bayi dan memberikan
afirmasi kepada janin untuk merubah posisi yang sempurna
Rasional : komunikasi anatar ibu dan bai dapat memberikan
pengaruh baik untuk bayi

7) Ajurkan ibu untuk melakukan stimulasi kompres panas dingin


Rasinonal : kompres hangat bisa merangsang kepala bayi untuk
berputar mencari titik kehangatan
8) Anjurkan ibu untuk memeriksakan kandungan dengan USG.
Rasional : untuk memastikan posisi janin di dalam
kandungannya.
23

9) Jelaskan kepada klien tentang tanda bahaya TM III.


Rasional : untuk mendeteksi dini adanya komplikasi.

6.Implementasi
Implementasi yang komprehensif merupakan pengeluaran dan
perwujudan dari rencana yang telah disusun pada tahap-tahap
perencanaan, pelaksanaan dapat terealisasi dengan baik apabila
diterapkan berdasarkan hakikat masalah, jenis tindakan/pelaksanaan
bisa dikerjakan oleh bidan sendiri, klien kolaborasi sesama tim
kesehatan lain, rujukan dan profesi yang lain. Selama kegiatan ini
dimonitor kemajuan kesehatan klien serta diupayakan dalam waktu
singkat, efektif, efisien. pelaksanaan perlu dilakukan secara tertulis
dan berkesinambungan.

7. Evaluasi
Evaluasi adalah seperangkat tindakan yang saling berhubungan
untuk mengukur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan dan kriteria.
Guna evaluasi ini adalah untuk menilai kemampuan dalam asuhan
kebidanan, sebagai umpan balik untuk memperbaiki asuhan
kebidanan. Dalam evaluasi menggunakan SOAP yaitu :
S : Data yang diperoleh dari wawancara langsung.
O : Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan.
A : Pernyataan yang terjadi atas data subyektif dan obyektif.
P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi.
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “S” GIIIP2002 UK 33 MINGGU 1 HARI
DENGAN LETAK SUNGSANG JANIN TUNGGAL HIDUP DI BPM NY
“H” DESA PLIWETAN KEC PALANG
KABUPATEN TUBAN

I. PENGKAJIAN
Tempat : BPM Ny “H”
Tanggal : 6 Februari 2021 Jam : 16.00 WIB
A. Data Subyektif
1) Biodata
Nama ibu : Ny. ”S” Nama suami : Tn. ”M”
Umur : 32 tahun Umur : 36 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SI Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru Ngaji Pekerjaan : Nelayan
Penghasilan : - Penghasilan : -
Kawin ke :1 Kawin ke :1
Umur kawin : 24 tahun Umur kawin : 28 tahun
Lama kawin : 8 tahun Lama kawin : 8 tahun
Alamat : Pliwetan- Palang
2) Keluhan utama
ingin memerikaskan kehamilannya yang beruia 9 bulan.
3) Riwayat penyakit sekarang
saat ini dalam keadaan baik-baik saja, tidak mual, tidak pusing, tidak
ada nyeri epigastrium, tidak ada perdarahan pervaginam, bengkak
pada kaki.
4) Riwayat penyakit yang lalu

24
tidak pernah menderita penyakit menurun seperti darah tinggi,
kencing manis, tidak pernah menderita penyakit menular seperti
hepatitis, batuk berbulan-bulan, HIV; dan tidak pernah menderita
penyakit menahun seperti jantung, asma, serta ibu tidak pernah
MRS, hanya pernah menderita sakit panas, batuk, pilek dan diare.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, tidak pernah
menderita penyakit menular seperti hepatitis, batuk berbulan-bulan;
dan penyakit menahun seperti asma, jantung, tidak ada riwayat
keturunan kembar, tidak ada keluarga yang mengalami cacat mental
dan cacat anggota tubuh.
6) Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus haid :  28 hari.
Lama haid :  7 hari.
Banyaknya : hari 1-3 ganti pembalut 2 x/hari.
hari 4-7 ganti pembalut 3 x/hari.
Warna : merah segar.
Bau : anyir
Konsistensi : encer terkadang bergumpal.
Dimenorhoe : tidak ada.
Fluor albus : ada.
Kapan : 2 hari sebelum menstruasi.
Bau : tidak berbau.
Gatal/tidak : tidak gatal.
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
c.
Kehamilan Persalinan Nifas
Kawin
PBL BBL Umur
ke Ke UK Pylt Pnlg Tmpt JP Pylt L/P ASI Pylt
(cm) (gr) Skrg
1 9 bln - Bidan Bpm Spontan - 49 3700 7 thn P ASI  -
1 2 9 bln Bidan Bpm Spontan - 49 2900 3 thn P ASI  -
3 HAMIL INI

25
d. Riwayat kehamilan sekarang
- Hamil ke : III dengan usia kehamilan 9 bulan
- HPHT : 20 – 06 – 2020
- HPL : 26 – 03 – 2021
- UK : 33 minggu 1 Hari
- ANC
TM I : 1 x di bidan Ny. ”T”, keluhan : Mual, Muntah
TM II : 2 x di BPM , keluhan : tidak ada
TM III : 3 x di BPM, keluhan : tidak ada
- Obat-obatan yang didapat selama hamil
TM I : Asam Folat (1x1)/hr, B6 (1x1)/hr
TM II : Fe (1x1)/hr, Kalk, (1x1)/hr
TM III : Fe (1x1)/hr, Kalk, (1x1)/hr
- Penyuluhan yang didapat selama hamil
TM I : Pola Makan, istirahat cukup, gizi ibu hamil.
TM II : gizi ibu hamil, banyak olahraga (senam hamil).
TM III : perawatan payudara, gizi ibu hamil, tanda bahaya
TM III (perdarahan pervaginam, nyeri ulu hati,
pusing hebat)
- Imunisasi : TT : TT5 : CPW 1 x
Pergerakan anak pertama (quickening) : 4,5 bulan gerak
24 jam terakhir
± 10 kali
e. Riwayat ginekologi
Ibu Tidak pernah keguguran ataupun kuretase dan tidak pernah
menderita penyakit yang berhubungan dengan kehamilannya
seperti KET.
f. Riwayat KB

26
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulanan
selama 3 bulan dan ibu mengatakan setelah melahirkan anaknya
yang ketiga akan menggunakan KB suntik.
7) Riwayat psikososial
- Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangga baik.
- Ibu dan keluarga menginginkan bayinya lahir dengan selamat dan
sehat, karena kelahiran anaknya sangat diharapkan oleh suami dan
keluarganya.
- Ibu mengharapkan jenis kelamin anaknya nanti laki-laki.
8) Keadaan sosial budaya
- Ibu mengatakan bahwa tidak ada pantangan dalam makan-
makanan tertentu.
- Di dalam keluarganya masih menganut adat selamatan 3 bulanan
dan 7 bulanan.
- Ibu tidak pernah minum jamu-jamuan.
9) Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
- Sebelum hamil
Makan : 3 x/hari, 1 porsi (nasi 1 piring), sayur ½ mangkok
kecil, lauk tempe 2 potong, 1 potong tahu.
Minum : 6-7 gelas/hari (air putih)
- Saat hamil
Makan : 3 x/hari, 1 porsi (nasi 1 piring), sayur ½ mangkok
kecil, lauk tempe 1 potong, ikan lele 1 ekor.
Minum : 7-8 gelas/hari (air putih) susu 1 gelas/hari.
b. Pola aktifitas
- Sebelum hamil
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri seperti : menyapu,
mengepel, mencuci dan memasak.
- Saat hamil
Ibumengerjakan pekerjaan rumah dengan bantuan suaminya
seperti mencuci dan mengepel.

27
c. Pola istirahat
- Sebelum hamil
Siang : ibu mengatakan tidak pernah tidur siang.
Malam : 21.00 – 04.00 WIB (nyenyak, teratur).
- Saat hamil
Siang : 12.00 – 13.00 WIB (teratur,nyenyak)
Malam : 21.00 – 05.00 WIB (teratur, terbangun saat BAK)
d. Pola eliminasi
- Sebelum hamil
BAK : 5-6 x/hari, warna kuning jernih, bau khas, tidak ada
keluhan.
BAB : 1 x/hari, konsistesi lunak, warna kunign, bau khas,
tidak ada keluhan.
- Saat hamil
BAK : 7-8 x/hari, warna kuning jernih, bau khas, tidak ada
keluhan.
BAB : 1 x/hari, konsistensi lunak, warna kunig, bau kha,
tidak ada keluhan.
e. Pola personal hygiene
- Sebelum hamil
Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas 3 x/minggu, ganti
baju 2 x/hari, ganti pakaian dalam 2 x/hari, memotong kuku
bila panjang.
- Saat hamil
Mandi 2 x/hari, gosok gigi 3 x/hari, keramas 3 x/minggu, ganti
baju 2 x/hari, ganti pakaian dalam 2 x/hari, memotong kuku
bila panjang.
f. Pola seksualitas
- Sebelum hamil
2 x/minggu, tidak ada keluhan.

- Saat hamil

28
TM I : 1 x/minggu, tidak ada keluhan.
TM II : 1 x/minggu, tidak ada keluhan.
TM III : 2 x/minggu, tidak ada keluhan.

B. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Postur tubuh : Normal
Cara berjalan : Tegak
TB : 153 cm
BB sekarang : 50 kg
BB sebelum hamil : 42 kg
Kenaikan BB : 8 kg
LILA : 22 cm
2) Tanda-tanda vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,5o C
RR : 20 x/menit
3) Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak
ada lesi, warna rambut hitam, rambut agak
bergelombang.
Muka : tidak pucat, tidak oedem, ada cloasma
gravidarum.
Mata : simetris, tidak ada sekret, tidak ada oedem
palpebra, tidak strabismus, konjungtiva
merah muda, sklera putih.
Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada PCH.

29
Mulut dan gigi : simetris, bibir lembab, tidak pecah-pecah,
tidak ada gigi palsu, tidak ada caries gigi,
tidak ada epulis, tidak stomatitis, tidak
labioskisis ataupun labiopalatoskisis.
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak
OMP.
Leher : bersih, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid dan bendungan vena
jugularis.
Axilla : bersih, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
Mammae : simetris, payudara membeasr, puting susu
menonjol, hiperpigmentasi areolla mammae.
Abdomen : bersih, tidak ada luka bekas operasi, terdapat
linea nigra, dan terdapat strie gravidarum,
uterus membesar sesuai UK.
Punggung : bersih, tidak ada lesi, tidak ada spina bifida,
tidak ada kelainan tulang belakang.
Genetalia :-
Ekstremtias atas : simetris, tidak ada lesi, tidak ada kelainan
gerak, tidak ada kelainan jumlah jari tangan.
Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada varices, tidak ada
kelainan gerak, tidak ada kelainan jumlah
jari kaki.

b. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
rambut tidak rontok.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
tidak ada bendungan vena jugularis.
Axilla : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.

30
Mammae : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat pada fundus teraba
bulat, keras melenting (kepala)
Leopold II : pada perut ibu sebelah kiri teraba keras,
datar seperti papan (punggung) pada perut
ibu sebelah kanan teraba bagian terkecil
janin.
Leopold III : pada bagian terendah teraba bulat, lunak,
tidak melenting (bokong) belum masuk
PAP.
Leopold IV :-
Mcdonald : 26 cm
TBJ : 2325
Ekstremitas atas : tidak oedem.
Ekstremitas bawah : oedem.
c. Auskultasi
Dada : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
Abdomen : DJJ , 146 x/menit, di punctum maximum
ibu seeblah kanan perut ibu.
d. Perkusi
Dada :-
Abdomen : Meteorismus (-)
Reflek patella : /.
4) Pemeriksaan panggul luar
Distansia spinarum : - cm
Distansia kristarum : - cm
Konjugata eksterna : - cm
Lingkar panggul : - cm

5) Pemeriksaan laboratorium

31
Hb : 11,6 gr %
Reduksi urine (-)
Albumin urine (-)
6) Pemeriksaan penunjang
-

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


Diagnosa : Ny. ”S” GIIIP2002, UK 33 minggu 1 Hari dengan Letak
Sungsang Janin Tunggal Hidup
Ds : Kehamilan yang ketiga dengan umur kehamilan 9 bulan dan
saat ini dalam keadaan sehat.
HPHT : 20 – 06 – 2020
HPL : 26 – 06 – 2021
UK : 33 minggu
Do : Keadaan umum baik
TTV
Tensi : 120/80 mmHg
Suhu : 36,5o C
Nadi : 76 x/menit
RR : 20 x/menit
Albumin urine (-)
Reduksi urine (-)
 Inspeksi
Muka : tidak oedem, tidak pucat, tidak cloasma
gravidarum.
Mammae : simetris, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi areolla mammae dan
papilla.
Abdomen : bersih, tidak ada luka bekas operasi,
terdapat linea nigra, terdapat strie albican,
membesar sesuai UK.

32
 Palpasi : Abdomen
Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat (28 cm), pada
fundus teraba bulat, keras melenting
(kepala)
Leopold II : pada perut ibu sebelah kiri teraba keras,
datar seperti papan (punggung) pada perut
ibu sebelah kanan teraba bagian terkecil
janin.
Leopold III : pada bagian terendah teraba bulat, lunak,
tidak melenting (bokong) belum masuk
PAP.
Leopold IV : -

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Presentai bokong.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V. INTERVENSI
Diagnosa : Ny. ”S” GIIIP2002, UK 33 minggu 1 Hari dengan Letak
Sungsang Janin Tunggal Hidup
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 35 menit
diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami
kehamilannya.

Kriteria hasil : Keadaan umum baik


Klien dapat mengulang kembali penjelasan petugas
kesehatan tentang kehamilannya.
Posisi janin bisa berubah menjadi posisi sempurna (kepala)
TTV dalam batas normal :
Tensi : 110/70 – 130/90 mmHg

33
Suhu : 36,5 – 37,5o C
Nadi : 76 – 92 x/menit
RR : 16 – 24 x/menit
Intervensi
1) Lakukan pendekatan kepada kilen secara terapeutik.
Rasional : dengan pendekatan terjalin kerjasama dan kepercayaan
terhadap petugas.
2) Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yagn telah dilakukan.
Rasional : dengan menjelaskan hasil pemeriksaan ibu dapat
mengerti keadaan janinnya sehingga ibu mampu menjaga
dan mempertahankan kehamilannya.
3) Anjurkan ibu untuk istirahat dan mengurangi pekerjaan berat.
Rasional : relaksasi otot-otot uterus sehingga peredaran darah
janin lancar.
4) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang.
Rasional : dengan gizi seimbang dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi ibu dan janin.
5) Anjurkan ibu untuk sering sujud dan melakukan senam hamil yang
berfokus pada gerakan untuk merubah posisi janin
Rasional : agar kepala bayi bisa putar ke Bawah.
6) Anjurkan ibu untuk menstimulasi bayi dan memberikan afirmasi
kepada janin untuk merubah posisi yang sempurna
Rasional : komunikasi anatar ibu dan bai dapat memberikan
pengaruh baik untuk bayi
7) Ajurkan ibu untuk melakukan stimulasi kompres panas dingin
Rasinonal : kompres hangat bisa merangsang kepala bayi untuk
berputar mencari titik kehangatan
8) Anjurkan ibu untuk memeriksakan kandungan dengan USG.
Rasional : untuk memastikan posisi janin di dalam kandungannya.
9) Jelaskan kepada klien tentang tanda bahaya TM III.
Rasional : untuk mendeteksi dini adanya komplikasi.

34
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 6 Februari 2021 Jam : 16.15 WIB
Diagnosa : Ny. ”S” GIIIP2002, UK 33 minggu 1 Hari dengan Letak
Sungsang Janin Tunggal Hidup
1) Jam 16.15 WIB
Melakukan pendekatan secara terapeutik dengan cara salam, sapa dan
senyum pada ibu agar terjalin hubungan saling percaya antara klien dan
petugas kesehatan.
2) Jam 16.16 WIB
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang diperoleh yaitu :
Keadaan umum ibu dan janin baik.
TTV : Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,5o C
RR : 20 x/menit
3) Jam 16.18 WIB
Menganjurkan ibu untuk istirahat pada siang hari, dan mengurangi
pekerjaan berat.
4) Jam 16.19 WIB
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin, diantaranya
protein (dagng, telur, ikan, susu).
5) Jam 16.20WIB
Anjurkan ibu untuk sering sujud dan melakukan senam hamil yang
berfokus pada gerakan untuk merubah posisi janin
6) Jam16.21 WIB
Anjurkan ibu untuk menstimulasi bayi dan memberikan afirmasi
kepada janin untuk merubah posisi yang sempurna
7) Jam 16.22 WIB

35
Ajurkan ibu untuk melakukan stimulasi kompres panas dingin, dengan
memberikan kompres dingin di bagian atas perut ibu dan kompres
hangat di bagian bawah perut ibu
8) Jam 16.23 WIB
Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG untuk
memastikan posisi janin.
9) Jam 16.24 WIB
Menjelaskan pada pasien tentang tanda-tanda bahaya kehamilan TM III,
yaitu : perdarahan, bengkak seluruh tubuh, pusing yang hebat, nyeri
pada perut yang berlebihan.

VII. EVALUASI
Tanggal : 6 Februari 2021 Jam : 16.25 WIB
Diagnosa : Ny. ”S” GIIIP2002, UK 33 minggu 1 Hari dengan Letak
Sungsang Janin Tunggal Hidup
S : Ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh petugas kesehatan.
O : Ibu dapat mengulang apa yang dijelaskan oleh petugas
kesehatan.
A : Ny. ”S” GIIIP2002, UK 33 minggu 3 Hari dengan Letak
Sungsang Janin Tunggal Hidup
P : 1. Anjurkan ibu untuk sesering mungkin memberikan
afirmasi dan stimulasi pada bayi untuk merubah posisi
sempurna.
2. Anjurkan ibu untuk sering sujud dan seseringmungkin
senam hamil yang berfokus pada gerakan berubah
posisi janin.
3. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu sekali dan
memeriksakan dengan USG.
4. Anjurkan ibu untuk minum tablet Fe secara teratur.

36
Skore Puji Rochiyati

Kelompok Faktor
No. Kondisi Ibu Hamil Skor Skor
Resiko
I Skor awal ibu hamil 2 2
1. Primi muda hamil pertama < 16 tahun 2
2. a. Primi tua, hamil umur > 35 tahun 4
b. Primi tua, hamil kawin > 4 tahun 4
3. Primi tua sekunder 4
4. Anak terkecil / 2 tahun 4
Potensi Resiko Gawat

5. Grande multi / anak 4 atau lebih 4


6. Umur > 35 tahun 4
7. Tinggi badan < 145 cm 4
8. Riwayat obstetri jelek (ROJ) 4
9. Persalinan yang lalu pernah :
a. Tindakan pervaginam vace / forcep 4
b. Plasenta manual 4
c. Perdarahan post partum 4
10. Bekas operasi sesar 4
II 11. Penyakit ibu hamil
a. Kurang darah 4
b. Malaria 4
c. TBC 4
d. DM 4
Ada Resiko / Gawat

e. Payah jantung 4
f. Asma 4
12. Pre eklamsi ringan 4
13. Gemeli 4
14. Hydramnion 4
15. IUFD 4
16. Hamil serotinus kehamilan lebih bulan 4
17. a. Letak sungsang 8 8
b. Letak lintang 8
III Gawat Darurat 18. Perdarahan 8
19. Pre eklamsi berat 8
Jumlah Skor 10

KRR : Skor 2
KRT : Skor 6 - 10
KRST : Skor > 12

37
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pada pengkajian asuhan kebidanan pada Ny. ”S” GIIIP2002, UK 33


minggu 1 Hari dengan Letak Sungsang Janin Tunggal Hidup dilakukan
anamnese klien mengatakan ingin memeriksakan kehamilan ketiganya dengan
umur kehamilan 9 bulan dan ibu merasakan pergerakan anak di sebelah
bawah. Pada pemeriksaan umum, didapatkan keadaan umum baik, postur
tubuh Normal, cara berjalan tegak, TB 153 cm, berat badan 50 kg, Lila 22 cm,
TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 360C. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan Konjungtiva tidak pucat, sklera putih, tidak ada tarikan
interkosta, Leopold I: TFU 3 jari di atas pusat, fundus teraba kepala. Leopold
II: bagian kanan uterus ibu teraba punggung, bagian kiri uterus ibu teraba
bagian-bagian kecil janin. Leopold III: bagian terbawah janin teraba bokong
dan belum masuk PAP. Leopold IV: teraba bokong seluruhnya (convergen),
McDonald 26 cm, TBJ 2.325 gram, DJJ 11-11-12 (136 x/menit) terdengar
jelas dan teratur di sebelah pusat ibu, refleks patella (+/+).
Pada identifikasi diagnosa masalah didapatkan diagnosa Ny. ”S”
GIIIP2002, UK 33 minggu 1 Hari dengan Letak Sungsang Janin Tunggal Hidup

38
.
Pada antisipasi masalah potensial yang dilakukan berdasarkan adanya
data yang mendukung masalah potensial yang mungkin timbul tidak ada.
Identifikasi kebutuhan segera ditemukan atas masalah yang muncul
tidak ada.
Intervensi yang dilakukan dengan prioritas asuhan selama 1 x 25 menit
dengan kriteria hasil klien dapat mengerti, paham tentang keadaan kehamilannya
dan dapat mengulangi penjelasan dari petugas tentang kehamilannya.
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana yaitu pada tanggal 6
Februari 2021 , jam 16.00 WIB – 16.25 WIB.
Evaluasi dilakukan pada tanggal 6 Februari 2021 jam 16..25 WIB,
didapatkan ibu dapat mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
oleh petugas dengan benar.

39

Anda mungkin juga menyukai