D DENGAN DIABETES
MELITUS DI RUANG GICU RSUD AL IHSAN
PROVINSI JAWA BARAT
Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Kritis
Profesi
Disusun Oleh :
Anisa Oktaviani (KHGD21055)
Anisa Uswatun Hasanah (KHGD21002)
Dicky Gunawan (KHGD21084)
Dika Abdul Latif (KHGD21068)
Dinda Nur P (KHGD21094)
Nandini Sri Rezeki (KHGD22065)
Rifki Ferdiansyah (KHGD21019)
Riki Hanafi (KHGD21069)
Rini Rubiyanti (KHGD21104)
Risanti (KHGD22058)
A. BIODATA PENGKAJI
Nama Pengkaji : Kelompok 3
Tanggal Pengkajian : 8 November 2022
Ruang Pengkajian : GICU
Jam : 17.10 WIB
B. BIODATA PASIEN
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan :-
Pekerjaaan : Wiraswasta
Usia : 48 tahun
Status Pernikahan : Menikah
No RM : 00844628
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus
Tanggal Masuk RS : 07 November 2022
Alamat : Griya Jaya Asri
4. Kesadaran (Disability)
o Tingkat Kesadaran :
o Kompos Mentis
o Somnolen
√ Sopor
Koma
o Nilai GCS (Glasgow Coma Scale) : 5
o Respon Membuka Mata (Eyes) : 2
o Respon Bersuara (Verbal) : 1
o Respon Motorik (Motoric) : 2
o Refleks Pupil terhadap Rangsangan Cahaya:
Cepat
o Lambat
o Tidak Ada
o Diameter Pupil :
o Midriasis
o Miotik
o Lateralisasi Pupil :
Isokor
o Anisokor
o Tonus Otot :
o Kuat
Lemah
o Tidak Ada
o Kekuatan Otot :
o Kuat (Skala 5)
Kelemahan / Paresis
o Kelumpuhan / Plegi
5. Pemeriksaan Semua Bagian Tubuh (Exposure)
o Luka Lesi / Lecet
Lokasi Bagian Tubuh :
o Perdarahan Spontan kecil
Lokasi Bagian Tubuh :
o Jejas / Haematom
Lokasi Bagian Tubuh :
o Hipotermi :
o Ada
Tidak Ada
6. Foley Cathether
Indikasi Dipasang
o Tidak Indikasi Dipasang Bila Ada Tanda – Tanda :
o Perdarahan di Lubang Kencing (Meatus Uretra)
o Haematom pada Skrotum
o Prostat Melayang / Membesar
o Jumlah Urine Output (Berdasarkan Berat Badan Klien) :
Tanggal : 8 november 2022
Jumlah : 266 cc/7 jam
o Normal
o Oliguria
o Anuria
o Total Anuria
o Warna Urine Output :
o Merah
√ Kuning Jernih
o Kuning Pekat
o Kuning Keruh
7. Gastric Tube
o Tanda – Tanda Fraktur Tulang Dasar Tengkorak (Basis Cranii)
o Ada
√ Tidak Ada
o Jenis Gastric Tube :
Naso Gastric Tube (NGT)
o Oro Gastric Tube (OGT)
o Indikasi Pemasangan Gastric Tube :
Untuk Pemberian Makanan
Untuk Pemberian Obat – Obatan
Untuk Dekompresi Lambung dari Darah, Gas, dll
o Untuk Mencegah Aspirasi
8. Heart Monitor
o Frekuensi Denyut Jantung (Heart Rate) :
√ Takhikardi (> 100 x/menit) : 113x/menit
o Normal (80 – 100 x /menit)
o Bradikardi (< 60 x/menit)
o Asistole
o Irama Denyut Jantung (Heart Rate) :
Teratur (Reguler)
o Tidak Teratur (Irreguler)
o Gambaran Monitor EKG :
o Irama Sinus (Sinus Rhytme)
o Irama Bukan Sinus (Non Sinus Rhytme)
Jenis Irama : …………………………………………………….
o Irama AV Blok
AV Blok Derajat I
AV Blok Derajat II Tipe I
AV Blok Derajat II Tipe II
AV Blok Derajat III / AV Blok Total
f. Riwayat Kejadian
Keluarga klien mengatakan klien keluar darah dari anus klien juga
mengalami penurunan kesadaran
5. Pengkajian Fisik
a. Kondisi Umum :
b. Pengukuran TTV
- TD : 150/87 mmHg
- N : 113x/menit
- RR : 23x/menit
- S : 36ºC
- SPO2 : 100%
c. Pemeriksaan Fisik Per Sistem (Menggunakan panduan Inspeksi, Palpasi,
Auskultasi dan Perkusi)
Sistem Kardiovaskular
I : bentuk dada tampak simetris antara bagian kanan dan kiri, tidak ada
odema ataupun lesi
P : tidak teraba ada kelainan atau benjolan dan tekanan nadi kuat
P :Pada perkusi jantung tidak terdapat kelainan, suara perkusi area
jantung redup.
A : suara jantung terdengar regular
Sistem Pernapasan
P : tidak teraba adanya benjolan disekitar jalan napas
A : suara jantung terdengar regular
Sistem Persyarafan (Saraf Kranial)
I. Nervus Olfaktorius (Penciuman)
Kemampuan penciuman tidak terkaji karena klien mengalami
penurunan kesadaran
II. Nervus Optikus (Ketajaman penglihatan dan lapang pandang)
Visus dan lapang pandang tidak dapat terkaji karena klien mengalami
penurunan kesadaran.
III. Nervus Okulomotorius (Mengkaji ukuran pupil
Pupil isokor, bulat dan pupil mengecil saat terkena cahaya
IV. Nervus Trochlearis (Gerakan mata)
Tidak dapat terkaji karena klien mengalami penurunan kesadaran
V. Nervus Trigeminus (Saraf sensori dan motorik : membuka mulut)
Klien tidak dapat membuka mulut karena mengalami penurunan
kesadaran
VI. Nervus Abdusen (Mengontrol pergerakan mata)
Tidak dapat terkaji karena klien mengalami penurunan kesadaran
VII. Nervus Fasialis : sensori dan motorik (mengerutkan dahi, menutup
mata, meringis, memperlihatkan gigi, bersiul)
Klien tidak dapat tersenyum, mengangkat alis, tidak dapat
memperlihatkan gigi dan bersiul karena klien mengalami
penurunan kesadaran
VIII. Nervus Vestibulokoklearis : Pendengaran
Klien tidak berespon
1 1
1 1
1 1
1 1
Sistem Reproduksi
I : tampak tidak ada kelainan
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 09 November 2022
1. Darah Rutin
Hemoglobin 7.5
Lekosit 18180
Eritrosit 2.59
Hematokrit 21.8
Trombosit 224000
2.
Elektrolyte (Na,K,Ca)
Natrium (Na) -
Kalium (K) -
Kalsium -
1. Darah Rutin
Hemoglobin 9.2
Lekosit 18240
Eritrosit 3.21
Hematokrit 26.9
Trombosit 183000
2.
Elektrolyte (Na,K,Ca)
Natrium (Na) 154
Kalium (K) 4.1
Kalsium 1.24
b. Pemeriksaan thorak foto
Hasil:
Cardiomegali tanpa bendungan paru, elongatio aorta tidak tampak TB paru
aktif ataupun pneumoni.
c. Pemeriksaan MSCT Scan Kepala
Hasil :
- Infark luas di daerah cortical subcortical lobus
frontotemporoparietooccipitalis kanan
- Multiple infark lakuner di daerah ganglia basalis bilateral dan substansia
alba periventrikuler lateralis kanan
- Atrofi cerebri
- Tidak tampak pendarahan intrakranial
7. Persiapan Rujukan :
a. Tempat Rujukan :
Intra Rumah Sakit
o Ruang Perawatan
o Intensive Care Unit / ICU
o High Care Unit / HCU
o Kamar Bedah / OK
o Kamar Jenazah
Antar Rumah Sakit
Nama Rumah Sakit : ……………………………………………………
o Ruang Perawatan
o Intensive Care Unit / ICU
o High Care Unit / HCU
o Kamar Bedah / OK
b. Kondisi Klien Saat Dirujuk :
Terstabilisasi Kondisi
Belum Terstabilisasi Kondisi
Meninggal
c. Alat Tansportasi yang Digunakan Saat Merujuk :
Ambulance
Mobil Pribadi
Angkutan Umum
d. Petugas yang Merujuk :
Dokter
Perawat
Perawat dan Dokter
e. Dokumen Pasien Saat Dirujuk :
Lengkap
Tidak Lengkap
F. TERAPI MEDIS
Cara Pemberian
Obat Yang Frekuensi Pemberian
No Dosis Obat
diberikan
Waktu (jam)
08.00 16.00 00.00 3x1 g IV
Kalnex
1.
08.00 16.00 00.00 3x1 IV
Vit K
2.
08.00 16.00 00.00 3x1 IV
Cefotaxime
2.
200 150 150 150-200 IV
Manitol
3
08.00 2x500 mg IV
Citicoline
4
08.00 12.00 3x1 0ral
Episan
5
1x10g Oral
Amlodipine
6
08.00 1x8 Oral
Candesartan
7
G. ANALISA DATA
Masalah
Data Fokus Etiologi
Keperawatan
DS : - Faktor pemicu dan faktor Ketidakstabilan
DO : resiko kadar gula darah
- Klien tampak
lemah
- Kadar glukosa sel beta terganggu
dalam darah masih
tinggi 259 g/dl
- TTV produksi insulin menurun
- TD : 150/78
mmhg
- S : 36 C glukosa tidak dapat masuk
- N : 99 x/menit kedalam sel
- RR : 24x/menit
- Spo2 : 99%
- H B : 9.2 g/dl hiperglikemia
2. Hari : kamis
Tanggal :10 November 2022
DIAGNOSA
KEPERAWATA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
N
Ketidakstabilan 09.0 mengidentifikasi S:- Tim
O : 269 mg/dl pagi
gula darah 0 kemungkinan A : masalah teratasi
berhubungan penyebab sebagian
P : lanjutkan
dengan restensi hiperglikemia intervensi
insulin Memonitor kadar Identifikasi Anisa
glukosa darah kemungkinan
09.3
Memonitor tanda penyebab
0 Anisa
dan gejala hiperglikemia uswatu
hiperglikemia Monitor kadar n
Memonitor intake glukosa darah
output cairan Monitor tanda
3. Hari : Jumat
Tanggal : 11 November 2022
DIAGNOSA
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
KEPERAWATAN
Ketidakstabilan 09.00 mengidentifikasi S:- Tim
O : 189 mg/dl pagi
gula darah kemungkinan A : masalah teratasi
berhubungan penyebab sebagian
P lanjutkan intervensi
dengan restensi hiperglikemia
Identifikasi
insulin Memonitor kadar
kemungkinan Anisa
09.30
glukosa darah penyebab
Memonitor tanda hiperglikemia
dan gejala Monitor kadar
hiperglikemia Risanti
glukosa darah
10.00 Memonitor intake Monitor tanda
output cairan Rini
dan gejala
Memberikan insulin hiperglikemia
sesuai kebutuhan Monitor intake Rifki
output cairan
Riki
Perfusi jaringan 22.00 S: Tim
serebral tidak O: malam
23.00 - TD : 161/86
mmHg
- RR : 23x/mnt
23.30
- N : 115 x/mnt
- SPO2 : 98%
- MAP :
24.00 mmHg
- Output :
100/jam
00.10 Diki
A : masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
00.20 Identifikasi
00.30 penyebab
peningkatan
TIK
00.50
Monitor tanda
gejala
01.00 penngkatan
TIK
Monitor MAP