wb
Hello Teman teman Kembali lagi di blog saya, disini saya akan sharing tentang Telenursing apakah ada
yang tau apa itu Telenursing? kalaubegitu mari yu kita simak bersama sama.
A. Definisi Telenursing
B. Aplikasi Telenursing
Telenursing ini dapat digunakan di tempat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit ataupun juga di
Home care. nah dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti
tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Dalam perawatan pasien di
rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah,
berat badan, pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat
berkonsultasi secara online.
Media telenursing :
4. Internet
6. Teleradiolog
7. Komputer sistem informasi
8. Teleborotic
C. Manfaat Telenursing
Banyak manfaat lain bila kita menggunakan teknologi dalam layanan keperawatan jarak jauh
(Telenursing) diantaranya:
5. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarak
yang jauh dari pelayanan kesehatan.
6. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan
melalui mekanisme seperti: konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
Selain itu telekomunikasi elektronikal merupakan akses terbaik untuk kesempatan pendidikan,
metode baru dalam pendokumentasian, peningkatan akses informasi, pengembangkan kemampuan
pengambilan keputusan yang dapat membantu melakukan perubahan dalam profesionalisasi perawat.
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing
home)
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
D. Kekurangan Telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi langsung perawat dengan
klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekhawatiran ini muncul karena
beranggapan kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan
sentuhan terapeutik. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan
teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.
Pada tahun 2004-2005 International Telenursing Role melakukan survey yang bertujuan untuk
mengidentifikasi kepuasan menggunakan telenursing, pengetahuan dan keterampilan telenursing,
persepsi tentang keefektifan telenursing, kebutuhan akan telenursing, keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan dalam telenursing. Penelitian ini mensurvey 719 telenurses (628 wanita dan 89 laki-
laki) dari 36 negara. Sebanyak 66% responden dari U.S yang sebagian besar berasal dari Canada. Dari
semua responden 50% perawat bekerja secara part time di telehealth dan sebagian lagi di rumah sakit.
Perawat tersebut sangat senang menerima pelatihan telehealth. Perawat ini sangat puas dengan
telenursing berdasarkan kepada autonomi, interaksi, status profesional, bayaran, tugas, kenyamanan
tempat kerja. Sebagian besar telenurses yang disurvey, 75% diantaranya percaya bahwa sertifikat
pendidikan penting dalam telenursing. Menurut responden komponen penting dalam program
pendidikan itu adalah teknik menggunakan peralatan, ilmu pengetahuan berdasarkan standar protokol
dan kompetensi perawatan klinik. Sebanyak 89% responden mempercayai bahwa telenursing adalah
bagian dari pendidikan dasar keperawatan. Pendidikan telehealth harus terdiri dari pengalaman klinik.
Berikut hasil survey International Telenursing Role tentang jenis perawatan pasien yang membutuhkan
telenursing.
Isu yang terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam bentuk telenursing yaitu praktek
telenursing masih dilarang, sebagai contoh disalah satu negara adidaya yakni Amerika serikat praktek
telenursing dilarang karena perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki izin atau lisensi di
setiap negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal guna menghindari
malpraktek perawat antar negara bagian.
Malpraktek dan akontabilitas yang berkaitan dengan telenursing masih dalam perdebatan dan mencari
solusi untuk pemecahannya.
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth yaitu :
1. Pembiayaan.
2. Aspek legal
Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari praktek petugas kesehatan yang
tidak baik
3. Standar keamanan
Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah keamaan/keselamatan pasien.
Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal
tersebut ANA (American Nursing Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu: Prinsip dasar
telehealth pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan mengembangkan protokol
telehealth pada tahun 2001
4. Keamanan data
Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health record), yang rawan akan privasi,
kerahasiaan dan keamanan data. Sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa menjamin keamanan
data.
5. Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur telekomunikasi merupakn bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan
prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan antarmuka (interface) akan sulit
menyelenggarakan telehealth jika tidak ada saling hubungan (interkoneksi) antar alat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum
kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan
telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang
menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena
keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan
pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa
dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh
masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau
pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat
dan home care.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan
pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental
mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah:
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko (seperti
keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya.