LITERATUR REVIEW
A. Latar Belakang
Telenursing berarti pemberian perawatan secara berkelajutan untuk
klien dan biasanya pada mereka dalam kondisi kronik (Hardin, 2001).
Telenursing meliputi pengumpulan data klinik pasien dan penggunaan
video-imaging untuk memberikan perawatan berkelanjutan dan edukasi
pada klien.
Sistem ini memungkinkan perawat memberikan informasi dan
waktu secara akurat dan dukungan secara online. Perawatan yang
berkelanjutan dapat ditingkatkan dengan memberikan harapan melalui
kontak dengan frekuensi yang sering antara pemberi asuhan perawatan
dengan klien.
Telenursing merupakan alat yang digunakan untuk memberikan
asuhan keperawatan jarak jauh terutama pada pada penangan masalah
psikologis pasca bencana alam. Penggunaan telenursing terbukti
bermanfaat baik dalam hal jangkauan wilayah, efektifitas waktu, efisiensi
biaya, dan penyelesaian masalah keterbatasan tenaga pemberi pelayanan.
Praktik telenursing tidak lepas dari isu seputar legal aspek, yang harus
disikapi secara bijaksana dengan melibatkan peranserta pemerintah
sebagai pembuat kebijakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengantar telenursing ?
2. Bagaimana sertifikasi informatika keperawatan ?
3. Bagaimana pemanfaatan aplikasi informasi keperawatan ?
4. Bagaimana masa depan informatika keperawatan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengantar telenursing
2. Memahami sertifikasi informatika keperawatan
3. Memahami aplikasi informasi keperawatan
Memahami masa depan informatika keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengantar Telenursing
1. Pengertian Telenursing
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan
kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan
pasien, atau antara beberapa perawat. Menurut National Council of
State Boards of Nursing, telenursing is defined as the practice of
nursing over distance using telecommunications technology.
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh.
Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk
menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua
negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian
integral dari telemedicine atau telehealth.
2. Penerapan telenursing
Telenursing merupakan sistem yang berbasis internet yang
didesain untuk membantu pasien belajar cara mengelola kondisi
mereka. Kontruksi sistemnya dapat dilihat pada gambar 1, dimana
Database server yang berlokasi di sebuat pusat pelayanan perawatan
kesehatan yang berfungsi untuk mengumpulkan dan meneruskan serta
memenuhi sinyal dari pasien, perawat, dan dokter, dengan melihat
informasi pada website. Pada gambar 2 terlihat dipusat kesehatan
dengan staffnya adalah seorang perawat professional yang
mengetahui tentang teknik telekomunikasi. Perawat ini secara regular
mengunjungi pasien yang terdaftar dan juga memberikan perawatan
berkelanjutan melalui sistem telenursing.
Terdapat tiga jenis informasi yang akan terolah pada sistem ini
antara lain:
a. email dari pasien yang melaporkan status kesehatan
b. Data vital sign: monitoring tekanan darah secara regular, nadi
dan temperature
c. video-mail, yang berfungsi untuk meningkatkan evaluasi pasien.
Pasien mengakses informasi kesehatan pada website. Informasi
yang terkumpul dipusat pelayanan kesehatan dan perawatan
akan memutuskan apakah memberikan perawatan melalui
instruksi telenursing atau mengunjungi pasien.
3. Aplikasi telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit
melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan
home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di
dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter
fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat
badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien
contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video
konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh
bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi
tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil
dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya
dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan
keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya
dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat
menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara
online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan
menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan
maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian :
a. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otononi profesi keperawatan atau
institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam
pelaksanaan telenursing.
b. Faktor financial
c. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill
tentang telenursing. Perawat dan klien perlu dilakukan pelatihan
tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat
tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara klien dan
perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh
pengetahuan tehnologi informasi.
d. Faktor Motivasi
4. Fungsi Telenursing
8
e. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan
kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan
kesehatan
tanpa banyak memerlukan sumber
Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam
bidang pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan
perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video
conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning
7
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan
yang diberikan harus tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan
kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan
keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar)
dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan
persetujuan) lewat email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan
peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan
hukuman/legal aspek.
1. Cara Akses
Salah satu hal yang mendapatkan perhatian untuk membuat aplikasi
yang mudah digunakan oleh user adalah rancangan user interface.
Rancangan ini dibuat dengan meminimalkan cara akses user ke menu-
menu yang disediakan.
2. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa standar yang baku dan dipakai
sebagai standar untuk semua bagian.
3. Rancangan Grafis
Rancangan grafis dibuat seragam sesuai standar yang berlaku dan
disesuaikan perpaduannya untuk tetap menjaga kemudahan
penggunaan aplikasi oleh user.
4. Pedoman Aplikasi
Pedoman aplikasi dibuat untuk setiap form aplikasi yang berisi cara
menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada form untuk
memberikan panduan penggunaan kepada user. Cara ini akan sangat
membantu user untuk mengoperasikan tiap form dalam aplikasi.
METODE
PICOS framework :
penatalaksanaan.
perbandingan.
operator (AND, OR NOT or AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau
penentuan artikel dan jurnal yang digunakan. Kata kunci yang digunakan dalam
sekunder melainkan tidak diperoleh dari observasi secara langsung, dan hasil
penelitian diperoleh melalui dari peneliti yang sebelumnya. Sumber data sekunder
yang diperoleh berupa artikel atau jurnal yang relevan dengan topik tersebut
Tahun Artikel atau jurnal yang terbit Artikel atau jurnal yang terbit
terbit setelah Tahun 2015 sebelum Tahun 2015
Bahasa Bahasa Inggris dan Bahasa Selain dari Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia Indonesia
3.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
cocok dengan kata kunci ini. Kemudian, 356 jurnal diekslusi karena diterbitkan
pada tahun 2015 ke bawah dan menggunakan bahasa selain bahasa Inggris dan
Indonesia, dan jurnal penelitian di Assesment lalu jurnal yang di duplikasi dan
jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi, sehingga didapatkan
N = 416 Outcome :
Tidak ada hubungan dengan penerapan
telenursing (n = 58)
Seleksi judul dan duplikat Study Design :
N = 381 Observational study (n = 9)
Book chapters (n = 22)
Conference abstrac (n = 11)
Identifikasi abstrak
N = 25
Excluded (n = 14 )
Hasil penelitian tidak
menyebutkan mengenal adanya
Jurnal akhir yang dapat dianalisa penerapan telenursing dalam
sesuai rumusan masalah dan pelayanan kesehatan (n = 10 )
tujuan Tujuan penelitian tidak sesuai
(n = 2)
N = 11
Metode penelitian tidak
dijelaskan secara rinci (n = 2)
3.3.2 Daftar artikel hasil pencarian
cara mengklasifikasikan data serupa dengan diekstraksi sesuai dengan hasil yang
yang memenuhi kriteria penelitian dan setelah itu membuat ringkasan jurnal yang
memuat nama peneliti, tahun terbit, judul, metode, serta hasil penelitian dan
database.
No. Author Tahun Volume, Judul Metode (Desain, sampel, Hasil Penelitian
Angka Variabel, Instrumen,
Analisa)
1. Marwa M. 2019 Vol : 8 Telenursing D : Study deskriptif siswa cukup memiliki
Abdel- No : 4 Perception among pengetahuan tentang
AleemMeg Nursing Students At S : non probability telenursing. 53,9% dari
ahed Portsaid University sampling technique mereka berharap
memasukkan layanan
V : telenursing perawatan ke dalam sistem
perawatan kesehatan nasio
I : kuesioner dan 75,8% menghargai
penambahan
A : SPSS 20.0 (deskriptif telenursing kelas ke
statistic) kurikulum. Selain itu, 53,9
siswa yang dipelajari
menyadari kebutuhan akan
pendidikan nasional
penerapan telenursing dan
suka menggunakannya dal
pekerjaan masa depan mer
(79,6%) yang mencermink
sikap positif terhadap
telenursing.
2. Najmeh 2020 Vol : 16 Effect of Telenursing D : pre and post-test quasy Hasil analisis menunjukka
Keshavara No : 2 on the Self-efficacy experimental bahwa tidak ada perbedaan
z of Patients with yang signifikan secara
Myocardial S : convenient sampling statistik antara kedua
Mahin Infarction: A Quasi- method kelompok dalam hal
Naderifar experimental Study demografis
V : telenursing variabel dan karakteristik
Mohamma penyakit. Skor rata-rata
dreza I : kuesioner efikasi diri sebelum dan
Firouzkohi sesudah
A : SPSS 25 (Shapiro-wilk intervensi pada kelompok
Abdolghan test, chi square, kontrol adalah 22,90 ± 3,9
i independent t-test) dan 33,35 ± 8,36, masing-
Abdollahi masing,
mohamma dan pada kelompok
d intervensi, masing-masing
adalah 25,60 ± 6,90 dan 47
Majid ± 5,60. Sana
Reza adalah perbedaan yang
Akbarizad signifikan secara statistik
eh antara kedua kelompok
setelah intervensi
(p <0,001).
3. Susi 2020 Vol : 5 Pengaruh Telenursing D : penelitian kualitatif Hasil penelitian menunjuk
Widiawati No : 2 Terhadap dengan quasy experiment perbedaan nilai mean pre-
Pengetahuan Ibu one group pre-test and 4,55 dan post-test 7,35dan
Mefri Tentang Perawatan post-test nilai p-value 0,000 < α (0,
Puspita Nifas Penelitian ini dapat
S : purpose samplng disimpukan bahwa Ada
Rita Dewi pengaruh telenursing terha
Lestari V : telenursing pengetahuan ibu tentang
perawatan masa nifas.
I : kuesioner Disarankan kepada tenaga
kesehatan menggunakan
A : analisis univariat, telenursing agar
analisis bivariat mempermudah ibu
menggunakan uji T memperoleh pengetahuan
tentang perawatan masa ni
4. Mahdiye 2020 Telenursing: A step D : Kualitatif Telenursing dalam perawa
Nejadshafi for care management kritis dan suportif adalah
ee in disaster and S : non probability tema utama yang
emergencies sampling diidentifikasi dari data
Kambiz analisis. Tema ini mencak
Bahaadinb VI : telenursing enam kategori utama: (1)
eigy VD : care mangement manajemen trauma, (2)
keterampilan teknis, (3)
Majid I : literature review perawatan dan pengambila
Kazemi keputusan dalam situasi st
A : qualitative content (4) manajemen pasien den
Mahmood anality kebutuhan khusus, (5)
Nekoei- intervensi penyelamatan
Moghadam hidup, dan (6) dukungan
psikologis dan emosional.
No Kategori f %
A.Tahun Publikasi
1. 2019 2 40%
2. 2020 3 60%
Jumlah 5 100%
B. Desain Penelitian
Jumlah 5 100%
C. Sampling Penelitian
Jumlah 5 100%
D. Instrumen Peneltian
1. Kuesioner 4 80%
2. Interview 1 20%
Jumlah 5 100%
Jumlah 5 100%
sebagian besar (60%) di publikasikan tahun 2020, dengan desain hampir separuhnya
menggunakan T Test, Chi Square, Shapiro Wilk Test, Mann Whitney U test, Qualitative
kesehatan. Berdasarkan uji SPSS 25 (Shapiro-wilk test, chi square, menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara kedua kelompok dalam hal
demografis variabel dan karakteristik penyakit. Skor rata-rata efikasi diri sebelum dan
sesudah intervensi pada kelompok kontrol adalah 22,90 ± 3,93 dan 33,35 ± 8,36, masing-
masing, dan pada kelompok intervensi, masing-masing adalah 25,60 ± 6,90 dan 47,45 ±
5,60. Sana adalah perbedaan yang signifikan secara statistik antara kedua kelompok
Penelitian yang di lakukan oleh (Susi & Mefri & Rita 2020) tentang Pengaruh
penelitian menunjukkan perbedaan nilai mean pre-test 4,55 dan post-test 7,35dan nilai p-
value 0,000 < α (0,05) menunjukan Ada pengaruh telenursing terhadap pengetahuan ibu
nifas.
Perception among Nursing Students At Portsaid University. Bedasarkan uji SPSS 20.0
Selain itu, 53,9% siswa yang dipelajari menyadari kebutuhan akan pendidikan nasional
penerapan telenursing dan suka menggunakannya dalam pekerjaan masa depan mereka
step for care management in disaster and emergencies. Berdasarkan uji qualitative
content anality menunujukan bahwa Telenursing dalam perawatan kritis dan suportif
adalah tema utama yang diidentifikasi dari data analisis. Tema ini mencakup enam
kategori utama: (1) manajemen trauma, (2) keterampilan teknis, (3) perawatan dan
pengambilan keputusan dalam situasi stres, (4) manajemen pasien dengan kebutuhan
khusus, (5) intervensi penyelamatan hidup, dan (6) dukungan psikologis dan emosional.
Telenursing on Attachment and Stress in Mothers of Preterm Infants. Berdasarkan uji chi-
Peningkatan rata-rata lampiran skor total satu minggu setelah pemulangan secara
<0,05). Apalagi rata-rata penurunan stres total skor kelompok intervensi pada saat
A. SARAN
Dengan adanya telenursing ini di harapkan dapat membantu pasien
belajar cara mengelola kondisi mereka. Dimana Database server yang
berlokasi di sebuat pusat pelayanan perawatan kesehatan yang berfungsi
untuk mengumpulkan dan meneruskan serta memenuhi sinyal dari pasien,
perawat, dan dokter, dengan melihat informasi pada website. Dipusat
kesehatan dengan staffnya adalah seorang perawat professional yang
mengetahui tentang teknik telekomunikasi. Perawat ini secara regular
mengunjungi pasien yang terdaftar dan juga memberikan perawatan
berkelanjutan melalui sistem telenursing.
Daftar Pustaka