Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS PADA TN.

DENGAN POST OF OREF (OPEN REDUCTION


EXTERNAL FIXATION ) DEXTRA DI RUANG
MARJAN ATAS

RSUD Dr.SLAMET GARUT


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi tugas

Medikal Bedah (KMB)

Disusun oleh :

Dede Iskandar

KHGC.18013

4-A PROGRAM S1 KEPERAWATAN


STIKES KARSA HUSADA GARUT
2020-2021
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN TN. A

DENGAN OREF (OPEN REDUCTION EXTERNAL FIXATION )


DEXTRA

DI RUANG MARJAN ATAS RSUD Dr.SLAMET GARUT

I. IDENTITAS KLIEN

- Nama : Tn. A
- Usia : 58 Tahun
- Jenis Kelamin : laki- laki
- Alamat : Banyuresmi
- Pekerjaan : pengawas
- Agama : islam
- Ruang Rawat : marjan atas
- REKAM MEDIS : 01291140

II. RIWAYAT KESEHATAN

- keluhan utama
klien mengatakan kakinya nyeri bekas operasi, sulit menggerkan kaki, dan tidak
nyaman dengan kondisi kaki yang terpasang oref
- riwayat kesehatan dahulu
klien mengatakan tidak pernah memiliki fraktur tibia memiliki riwayat hipertensi
- riwayat kesehatan sekarang
klien mengatakan dua minggu sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dan sempat
dirawat dirumah dengan kondisi terapasang oref dan sekarang dibawa kerumah sakit
lagi klien mengatakan nyeri di kaki kanan bekas operasi, klien tampak waspada jika
ada orang yang mendekati daearah yang terpassng oref dan sulit tidur karena
kondisi yang kurang nyaman klien terpasang oref di bagian kaki kanan, klien
mengatakan pada kaki yang terpasang oref keluar darah yang tembus ke perban
balutan

P : Nyeri bertambah ketika bergerak ,nyeri berkurang saat diam

Q : nyeri yang dirasakan terasa tajam dan ,nyeri yang dirasakan hilang timbul .

R :Dari kaki sampai sampai ke punggung


S: Skala nyeri yang dialami klien adalah 7 dengan rentang 0-10.

T: Klien mengatakan nyeri timbul secara tidak menentu tetapi nyeri seringkali
muncul ketika klien bergerak

- riwayat kesehatan keluarga


klien mengatakan ibu klien memiliki penyakit jantung

III. pemeriksaan fisik

a. keadaan umum

kesadaran : compos mentis

b. . TTV

TD : 110/80 mmhg

N : 108 x/ menit

RR : 25x/ menit

SPO2 : 98%

S : 38 C

c. System intergumen
- Rambut
Warna rambut putih bersih
- System penglihatan
Kedua mata tampak simetris,konjungtiva anemis, sclera putih, mata normal,
ketajaman penglihatan baik
- System pendengaran
Telinga kanan dan kiri simetris pendengaran baik
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Abdomen

Bentuk abdomen normal

- Ekstermitas
Akral hangat crt kurang dari 2 detik terpasang oref di kaki sebelah kanan
- Genetalia
Tidak terkaji
d. Pola aktivitas sehari – hari

Jenis aktivitas Sebelum sakit Saat sakit


Makan
Frekuensi 3x1 2x1
Cara Mandiri Dibantu
Minum
Frekuensi 5-6 gelas / hari 3-4 gelas / hari
Cara Mandiri Dibantu
Pola eliminasi
a. BAK 3-4x/ hari 3x/ hari
Ke kamar mandi Pakai selang
b. BAB 2x / hari 1x/ hari
Pola istirahat tidur Nyenyak Tidak nyenyak

e. Data psikologi dan spiritual


a. data psikologi : klien merasa kurang nyaman
b. data spiritual : klien beragama islam terbukti klien selalu beristigfar untuk
meringankan rasa sakitnya
c. datas social : klien dapat berinteraksi dengan baik
f. Data penunjang
- Hemoglobin : 9,9 normal : 12-18 gr/dl
- Hematocrit : 29 normal : 45-55%
- Leukosit : 19,720 normal : 5,0-10,0
- Eritrosit : 3,66 normal :4,55,5
- Trombosit : 535800 normal : 150-400
g. Analisa data

Data Etiologi Problem


Ds : klien mengatakan Fraktur Nyeri akut
kakinya nyeri bekas operasi,
sulit tidur Luka
P : Nyeri bertambah ketika
bergerak ,nyeri berkurang Oref
saat diam
Q : nyeri yang dirasakan
terasa tajam dan ,nyeri yang Terputusnya jaringan lunak
dirasakan hilang timbul .
R :kaki kanan
S: Skala nyeri yang dialami Nyeri
klien adalah 7 dengan
rentang 0-10.
T: Klien mengatakan nyeri
timbul secara tidak menentu
tetapi nyeri seringkali
muncul ketika klien
bergerak

Do : klien sulit tidur,


meringis kesakitan
konjungtiva anemis
TD : 130/80 mmhg
N : 108 x/ menit
Ds : klien mengatakan Fraktur Hambatan Resiko infeksi
pada kaki yang dioperasi mobilitas fisik
keluar darah Luka

Do : terpasang oref dikaki Oref


sebelah kanan yang tembus
ke balutan perban yang
terpasang Resiko infeksi

Ds : klien mengatakan kaki Fraktur Hambatan mobilitas fisik


kanannya sulit bergerak
tidak nyaman dengan Luka
kondisi kaki bekas operasi
Do : nyeri saat bergerak, Oref
gerakan terbatas, terpasang
oref Hambatan mobilitas fisik

h. Diagnosa keperawatan
1. nyeri akut
2. hambatan mobilitas fisik
3. resiko infeksi

i. Intervensi keperawatan

diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Nyeri Setelah diberikan 1.Tinjau pemahaman klien - Memberikan
akut askep selama 1×24 terhadap penyakit dan harapan pengetahuan dasar
jam diharapkan masa datang. dimana klien dapat
keluhan nyeri 2. Berikan informasi mengenai menentukan pilihan
berkurang. penyakit klien meliputi berdasarkan informasi
penyebab dan upaya - Berat ringannya
pengobatan apa yang dapat keadaan, penyebab,
dilakukan (prosedur usia dan komplikasi
pembedahan) yang muncul akan
3. Jelaskan perlunya untuk menentukan tindakan
mengecek pada dokter atau pengobatan.
apoteker sebelum meminum - karena obat
obat yang diresepkan atau merupakan zat toxic
menggunakan obat yang dijual jika tidak sesuai
bebas. dengan dosis yang
4. Tekankan pentingnya dibutuhkan sehingga
perencanaan waktu istirahat. monitor terhadap
5. Tekankan pentingnya kadar obat, efek
evaluasi medik secara teratur. samping dan
6. Berikan motivasi pada klien interaksinya.
bahwa klien akan sembuh - Mencegah
7. Anjurkan klien banyak munculnya kelelahan,
berdoa untuk kelancaran saat menurunkan
operasi kebutuhan
metabolisme.
- Penting sekali untuk
menentuk kan
efektifitas dari terapi
dan pencegahan
terhadap komplikasi
total yang sangat
potensial terjadi
- Agar klien
termotivasi
Resiko Setelah diberikan askep a. Jaga kebersihan didaerah a.Mencegah kolonisasi
infeksi selama 1 minggu kuman.
diharapkan tidak terjadi
pemasangan eksternal fiksasi.
b.Mencegah infeksi
infeksi b. Lakukan perawatan luka
kuman melalui
secara aseptik di daerah pin.
pin
c. Observasi vital sign dan
Menemukan tanda-
tanda- tanda infeksi sistemik
tanda infeksi secara
maupun lokal
dini.
( demam,nyeri,kemerahan,kelua
c. Untuk
r cairan, pelonggaran pin )
mencegah
.d.Kolaboratif pemberian
antibiotika. atau
mengobati
infeksi.

Hambatan Setelah diberikan a. Mencegah


a. Latih bagian tubuh
mobilitas asuhan keperawatan
yanga terjadinya atrofi
fisik selam 3 x 24 jam disuse .
diharapkan klien sehat dengan latihan ROM b. Membantu
mampumemperlihatkan b. Bila bengkak pada meningkatkan
kemampuan mobilitas daerah pemasangan eksternal kekuatan
fiksasi sudah berkurang, c. Mempercepat
latih pasien untuk latihan
isometrik di daerah tersebut. kemampuan klien
untuk mandiri serta
c.Latih pasien menggunakan meningkatkan rasa
alat bantu jalan percaya diri klien.
j. implementasi dan evaluasi

Diagnosa Implementasi Evaluasi


Nyeri akut a. observasi S: klien mengatakan kakinya
-identifkasi lokasi dan skala nyeri bekas operasi
nyeri O : klien tampak meringis
-identifikasi respon non verbal kesakitan Skala nyeri yang
-identifikasi factor yang dialami klien adalah 7 dengan
memperberat dan rentang 0-10
memperingan nyeri A: nyeri akut
-idnetifikasi pengetahuan dan P : intervensi dilanjutkan
keyakinan tentang nyeri
b. terapeutik
ciptakan lingkungan yang
nyaman
c. edukasi
jelaskan penyebab,dan pemicu
yeri
ajarkan melakukan teknik
relaksasi napas dalam
kolaborasi pemberian
analgetik

Resiko infeksi a. observasi S : klien mengatakan pada


periksa kesiapan dan kaki yang dioperasi keluar
kemampuan menerima darah
informasi O : terpasang oref dikaki
b. edukasi sebelah kanan yang tembus ke
-jelskan tanda dan gejala balutan perban yang terpasang
-infeksi A : resiko infeksi
-informasikan hasil P : lanjutkan intervensi
pemeriksaan labolatorium
misalkan leukosit
- anjurkan mengikuti
pencegahan infeksi sesuai
kondisi
- membatasi pengunjung
Anjurkan kecucukpan
nutrisi,cairan dan istirahat
tidur

Hambatan mobilitas fisik a. Observasi S :klien mengatakan kaki


Monitor karakteristik luka kanannya sulit bergerak tidak
(drainase,warna,ukuran, bau ) nyaman dengan kondisi kaki
Monitor tanda- tanda infeksi bekas operasi,nyeri, terpasang
b. terapeutik O : nyeri saat bergerak,
- lepaskan balutan dan pleseter gerakan terbatas, terpasang
secara perlahan oref
- bersihkan jaringan cairan
NaCL sesuai kebutuhan A: hambatan mobilitas fisik
- bersihkan jaringan nekrotik P : lanjutkan intervensi
-Pasang balutan sesuai jenis
luka
-Pertahankan teknik steril saat
melakukan perawatan luka
b. edukasi
anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
ajarkan prosedur perawatan
luka secara mandiri
c. kolaborasi
- kolaborasi procedure
debridemen
- kolaborasi pemberian
antibiotic jika perlu

Anda mungkin juga menyukai