Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ebima.

Volume 1, No 1 November 2020 47

PEMBENTUKAN KELOMPOK KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA MTs


MUHAMMADIYAH 02 PEKANBARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOMULYO
KOTA PEKANBARU

Zuchrah Hasan1, Yeni Aryani1


1
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

ABSTRAK

Remaja merupakan bagian dari sumber daya manusia serta masa depan bangsa. Sebagai
generasi penerus bangsa, remaja akan berperan penting dalam melanjutkan pembangunan bangsa
Indonesia serta mempunyai andil besar dalam menetukan nasib bangsa. Remaja diharapkan
memiliki moral dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Kelompok kesehatan reproduksi pada
remaja merupakan upaya dibidang kesehatan yang bertujuan kepada kelompok-kelompok
individu yang terorganisasi untuk meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan khususnya
kesehatan reproduksi pada remaja melalui promotif. Sekolah MTs Muhammadiyah meupakan
sekolah tingkat pertama yang sudah mempunyai Kelompok kesehatan Remaja (KKR) tetapi
belum mempunyai terbentuk Kelompok kesehatan Reproduksi remaja (KRR) dan akan dibentuk
dalam 5 kelompok terdiri dari 50 orang. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah
terbentuknya kelompok kesehatan reproduksi pada remaja di sekolah MTs Muhammaddiyah 02
wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru, meningkatkan pengetahuan kesehatan
reproduksi pada remaja dan mampu memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja pada
remaja lainnya. Adapun manfaat bagi siswa adalah dapat mengetahui dampak dari pergaulan
bebas, penyakit menular sexsual dan pernikahan dini. Sasaran dalam kegiatan ini adalah
kelompok remaja di sekolah MTs Muhammdiyah wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo kota
Pekanbaru. Kegiatan pengabdian masyarakat dimulai tanggal 4 Juni 2018 sampai dengan 31 Juli
2018. Hasil pengabdian masyarakat pada kegiatan ini terbentuknya kelompok kesehatan
reproduksi pada remaja yang terdiridari 5 kelompok dengan masing –masing anggota 10 orang.
Penilaian dilakukan 2 kali kegiatan pertama pre tes nilainya 76 % meningkat setelah dilakukan
penyuluhan pada penilaian post test menjadi 92 %.

Kata kunci : kesehatan reproduksi, remaja

Daftar Pustaka : 15 (2003-2013)


Jurnal Ebima. Volume 1, No 1 November 2020 48

PENDAHULUAN remaja untuk menyongsong masa


depan.
Media informasi yang mutakhir Informasi seks dari teman, film, atau
sarat dengan pesan-pesan yang buku yang hanya setengah- setengah
mendorong, perilaku agresif tanpa pengarahan mudah
(aggressiveness), konsumerisme dan menjerumuskan. Apalagi si anak tidak
sekularisme, bahkan perkembangan tahu resiko melakukan hubungan
teknologi mengakibatkan semakin seksual pranikah. Pendidikan seks
terbukanya arus informasi yang dilakukan secara bertahap dan
mengandung seks di tengah-tengah berkelanjutan. Sekali waktu penyuluhan
masyarakat (misalnya banyak film atau seks dapat diadakan. Tema penyuluhan
talkshow yang berbicara tentang seks di didasarkan pada pendekatan pemecahan
media baik cetak maupun elektronik) masalah (problem solving approach),
serta kemudahan dalam mengaksesnya yakni penyuluhan disertai kesempatan
(seperti melalui website di internet, berkonsultasi dengan guru, konsultan
VCD blue film, handphone dll). Seks psikolog di sekolah, atau guru agama.
menjadi bagian yang penting dan selalu Peran guru bimbingan dan penyuluhan
diadopsi oleh teknologi baru (Brooks (Konseling) sangat penting. Di tingkat
dalam Goldberg, 2004). Akibatnya rumah tangga pun sebetulnya bisa sekali
remaja mendapatkan informasi waktu diselenggarakan ceramah tentang
seksualitas lebih dini dari generasi seks bagi para orang tua atau remaja
sebelumnya. Seperti yang diungkapkan dengan bantuan dokte rPuskesmas
oleh psikolog( Hurlock 2005). (Yulia, dkk, 2010).
Menghadapi tantangan globalisasi Berdasarkan studi pendahuluan yang
dan perkembangan ilmu pengetahuan telah dilakukan ke Sekolah MTS
dan teknologi diperlukan adanya Muhammadiyah Pekanbaru di dapatkan
sumber daya manusia yang berkualitas. informasi bahwa sekolah MTS ini sudah
Remaja diharapkan memiliki moral dan terbentuk Kader Kesehatan Remaja
rasa tanggung jawab yang tinggi. sejak tahun 2014 dan sudah mengikuti
Jumlah remaja sangat besar merupakan lomba di tingkat daerah dan nasional.
potensi sumber daya manusia yang Pada tahun 2017 MTs Muhammadiyah
sangat berharga apa bila dapat dibina juara 1 untuk Lomba KRR dan
dengan baik. Sebaliknya potensi yang mewakili Propinsi Riau di Tingkat
besar tersebut apa bila tidak dibina Pusat tahun 2017 mendapat Rangking 4,
dengan baik, akan menimbulkan Sehubungan dengan hal tersebut maka
berbagai persoalan serius seperti yang diperlukan suatu program yang
terjadi saat ini. Persoalan tersebut antara mendukung tingkat perkembangan masa
lain penyalahgunaan narkotika, remaja yang baik untuk siswa tentang
kenakalan remaja, dantermasuk Pendidikan Kesehatan Reproduksi
persoalan yang berkaitan dengan Remaja (PKRR) dan implikasinya pada
aktivitas seksual, seperti seperti kegiatan Kader Kesehatan Remaja
pelecehan dan kekerasan seksual, (KKR) siswa MTS Muhammdiyah
hubungan seksual pranikah, KTD Pekanbaru melalui Pembentukan
(Kehamilan Tidak Dikehendaki), aborsi, Kelompok Kesehatan Reproduksi
pernikahan di usiamuda, PMS (Penyakit Remaja di MTS Muhammdiyah
Menular Seksual) termasuk HIV/AIDS Pekanbaru Wilayah Kerja Puskesmas
serta permasalahan social lainnya yang Sidomulyo Tahun 2018.
sangat berpengaruh terhadap kesiapan
Jurnal Ebima. Volume 1, No 1 November 2020 49

Tujuan dari kegiatan ini agardapat sesi pertanyaan. Setelah itu penyaji
terbuntuknya kelompokpembinaaan bertanya kepada peserta apabila peserta
kesehatan reproduksi remaja remaja di dapat menjawab pertanyaan dengan
MTs Muhammadiyah Pekanbaru baik dan benar, peserta diberikan
Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo doorprise. Kemudian setiap memulai
Tahun 2018 pertemuan dilakukan evaluasi kepada
remaja dan pembina dari Puskesmas
METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu dan lokasi
A. Pengetahuan Siswa Sebelum
Kegiatan dimulai 4 Juni 2018 Pelatihan
sampai dengan 31 Agustus 2018
bertempat di MTs Muhammadiyah 02 Tabel 4.1
Pekanbaru wilayah kerja Puskesmas Distribusi Frekuensi Siswa
Sidomulyo Kota Pekanbaru. Berdasarkan Pengetahuan Sebelum
Pembinanan di SMU Negeri 6
Alat dan Bahan Puskesmas Rejosari
Kota Pekanbaru
Sarana yang digunakan dalam
Pengetahuan Frekuensi Persentase
kegiatan ini meliputi Usaha Kesehatan
Tinggi 12 24
Sekolah Di MTs Muhammadiyah 02
Rendah 38 76
Pekanbaru, Kecamatan Tampan Kota
Total 100 100
Pekanbaru. Alat yang digunakan dalam
kegiatan pengabdian masyarakat adalah
modul, OHP, Leaftlet, banner, Berdasarkan tabel 4.1 diketahui
Notebook, lembar balik alat tulis, mayoritas responden memiliki
Mikrofon, Toa dan lembar evaluasi, pengetahuan rendah tentang kesehatan
reproduksi remaja sebelum pelatihan
Metode Pelaksanaan yaitu sebanyak 38 orang (76%).

Metode pengabdian masyarakat ini B. Pengetahuan Sesudah Pelatihan


meliputi beberapa metode, yakni
pembentukan kelompok siswa sebanyak Tabel 4.2
5 kelompok dengan anggota 10 orang Distribusi Frekuensi Responden
setiap kelompok, pelatihan pengetahuan Berdasarkan Pengetahuan Sesudah
siswa MTs, keterampilan siswa Pembinaandi SMU Negeri 6 Wilayah
memberikan penyuluhan kepada teman Kerja Puskesmas Rejosari Kota
sebayanya. Pembentukan kelompok Pekanbaru
kesehatan reproduksi setelah dibentuk Pengetahua Frekuen Persentas
dan masing –masing siswa sudah n si e
mempunyai tanggung jawab tentang Tinggi 46 92
materi. Penyampaian materi dengan Rendah 4 8
metode ceramah, diskusi, tanya jawab Total 100 100
dan roleplay. Materi disampaikan
olehseorang penyaji dan dibantu oleh 2 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui
orang asisten, acara dipandu oleh mayoritas responden memiliki
seorang moderator. Setelah materi pengetahuan yang tinggi tentang
disampaikan, moderator membuka 2 kesehatan reproduksi remaja setelah
Jurnal Ebima. Volume 1, No 1 November 2020 50

pelatihan yaitu sebanyak 46 orang Kegiatan Pembentukan Kelompok KRR


(92%). yang mana siswa semangat melakukan
Setelah dilakukan pengukuran penyuluhan kepada teman kelompok
pengetahuan remaja tentang kesehatan setelah latihan pelaksanaan penyuluhan
reproduksi pada remaja didapatkan hasil menjadi lebih baik.
pengetahuan siswa sebelum pelatihan
mayoritas rendah sebanyak 76 % dan KESIMPULAN DAN SARAN
setelah pelatihan meningkat menjadi
92%. Ini menunjukkan bahwa sebagian Kesimpulan
besar siswa sesudah mengikuti pelatihan 1. Pembentukan Kelompok kesehatan
sudah paham tentang kesehatan reproduksi remaja di MTs
reproduksi pada remaja. Muhammadiyah 02 Wilayah Kerja
Berdasarkan hasil kegiatan Puskesmas Sidomulyo Kecamatan
pengabdian kepada masyarakat dalam Tampan diikuti sebanyak 5
bentuk pembinaan kelompok kesehatan kelompok
reproduksi pada siswa kelas 7,8.9 yang 2. Ada peningkatan pengetahuan
diambil sebagai peserat pelatihan siswa tentang kesehatan reprodukdi
sebanyak 50 0rang kemudian dibagi remaja dimana pengetahuan siswa
menjadi 10 kelompok terlihat bahwa sebelum pelatihan mayoritas rendah
terdapat peningkatan pengetahuan dan sebanyak 76% dan setelah pelatihan
pemahaman siswa tentang kesehatan mayoritas tinggi menjadi 92%.
reproduksi remaja dimana pengetahuan 3. Setelah dilakukan pembentukan
siswa sebelum pelatihan tinggi kesehatan kelompok remaja dapat
sebanyak 24 % dan setelah pelatihan melakukan penyuluhan sesama
meningkat menjadi 92%. Ini remaja yang ikut dalam pelatihan
menunjukkan bahwa siswa sudah
mengikuti pelatihan paham tentang
kesehatan reproduksi remaja. Saran
Pengetahuan adalah gejala yang 1. Hendaknya semua remaja/ siswa
ditemui dan diperoleh manusia melalui yang ada di wilayah kerja
pengamatan inderawi. Pengetahuan Puskesmas Sidomulyo Kecamatan
muncul ketika seseorang menggunakan Tampan dapat mengikuti kegiatan
indera atau akal budidaya untuk ini.
mengenali benda atau kejadian tertentu 2. Hendaknya pihak Puskesmas dapat
yang belum pernah dilihat atau memantau pembentukan kelompok
dirasakan sebelumnya (Meliono, 2007). kesehatan remaja yang telah
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dilakukan pembinaan di kelurahan
dan ini terjadi setelah orang melakukan Delima Kecamatan Tampan.
penginderaan terhadap obyek tertentu. 3. Hendaknya terjalin kerjasama
Pengetahuan siswa yang baik tentang Poltekkes Kemenkes Riau dengan
kesehatan reproduksi remaja salah satu Puskesmas Sidomulyo Kecamatan
disebabkan karena mereka semua Tampan untuk pembinaan remaja di
berada pada masa remaja. Semakin masa yang akan datang.
banyak informasi yang diterima oleh
seseorang maka pengetahuan yang
dimilikinya juga akan semakin baik. Hal
ini terlihat pada saat tim pengabdian
mayarakat melakukan evaluasi di
Jurnal Ebima. Volume 1, No 1 November 2020 51

DAFTAR PUSTAKA Pelaksana Kegiatan Bidang


Kesehatan Sub Bidang PUP &
BKKBN, 2010, Pendalaman materi KRR, 2008, Pendewasaan Usia
Membantu Remaja Memahami Perkawinan (PUP) dan Kesehatan
Dirinya. Direktorat Remaja dan Reproduksi Remaja (KRR), Materi
Perlindungan Hak – hak Penyuluhan PUP-KRR bagi Siswa
Reproduksi. Jakarta dan Guru BP (SLTP/SLTA dan
------------, 2011, Panduan Kurikulum Pontren) Program PPK-IPM
dan Modul Pelatihan Program Bidang Kesehatan Kabupaten
Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Kuningan. Kuningan.
Bagi Remaj (PKBR) untuk Pieter, dan Lumangga, 2010. Pengantar
pengelola PIK Remaja Mahasiswa, Psikologi Untuk Kebidanan.
Pendidik Sebaya dan Konselor Kencana Prenada Media Group.
Sebaya. Direktorat Remaja dan Jakarta
Perlindungan Hak – hak Santrock. 2007. Perkembangan anak
Reproduksi. Jakarta Edisi Kesebelas Jilid 2. Erlangga.
------------, 2013 Menumbuhkan Jakarta
perilaku Asertif pada Remaja. Sarwono, Prawirohardjo, 2005, Ilmu
http://kalsel.bkkbn.go.id/view/artik Kandungan, Jakarta, YBP-SP
el.aspx?ArtikeIID=456 Widyastuti, dkk.2009. Kesehatan
Damanik, 2012. Pengaruh Paparan Reproduksi. Fitramaya. Yogyakarta
Media Internet dan Teman Sebay
terhadap Perilaku Seks Bebas pada
Remaja SMA XYZ tahun 2012.
http://repository.usu.ac.id/1234567
89/34144
Desmita, 2009. Psikologi
Perkembangan Peserta Didik. PT.
Remaja Rosda Karya. Bandung
Gunarsa,S.D dan Gunasa Y.S.D.2003.
Psikologi Remaja. Jakarta: PT.BPK
Gunung Mulia
Kemenkes, 2011. Modul Pelatihan
Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja. Kementrian Kesehatan RI,
Jakarta
Kusmiran, 2012. Kesehatan Reproduksi
Remaja dan Wanita. Salemba
Medika. Jakarta
K4 Health. 2013. http://www.
K4heath.org/site/default/files/
Bagian – II - Program Pemerintah –
PIK-KRR.pdf
Manuaba, dkk, 2009. Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita,
Edisi 2. EGC.Jakarta
Pemerintah Kabupaten Kunngan,
Satuan Pelaksana PPK-IPM

Anda mungkin juga menyukai