PENGKAJIAN PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Umur : 78 tahun (13-03-1940)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Dsn. Krajan RT/RW 02/03, Bener Kec. Tengaran. Kab Semarang
Tanggal Masuk : 13 Maret 2018
Jam : 09.00 WIB
No CM : 151462
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia
Tanggal Pengkajian : 13 Maret 2018
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Ayah Kandung
C. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Sesak nafas
1
D. Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merupakan PB dari IGD. Pasien mengatakan pasien sesak nafas ±3 hari yang
lalu, tungkai pada kaki kiri pasien bengkak sejak seminggu yang lalu dan sakit. Keluarga
pasien juga menambahkan pasien sudah lama batuk berdahak ± 1 minggu yang lalu. Dahak
pasien sulit keluar. Pasien telah memeriksakan dirinya ke Puskesmas setempat, dan
diberikan obat batuk OBH, namun belum ada perubahan. Sehingga keluarga membawa
pasien ke IGD RSUD Kota Salatiga. TTV: 130/70 mmHg, Nadi: 65 kali/menit, SpO2: 90%,
RR: 32 kali/menit. Pasien tampak sesak nafas.
2
4. Pola Persepsi Kognitif
Keluarga pasien mengatakan daya ingat pasien mulai berkurang, pasien sering lupa dengan
barang yang ditaruhnya sehingga menanyakan keberadaan barang-barang miliknya kepada
orang-orang rumah.
5. Pola Istirahat
Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan saat di rumah pasien tidak memiliki masalah dengan pola
tidur. Pasien tidur ±10 jam
Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan saat sakit pasien mengalami kesulitan tidur. Saat sakit pasien
hanya bisa tidur ± 6 jam
6. Konsep Diri
Pasien tidak memiliki gangguan konsep diri
7. Pola Peran dan Hubungan
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai hubungan yang baik dengan
keluarga maupun tetangga disekitarnya. Pasien sangat dicintai oleh keluarga dan selama
sakit pasien selalu ditemani oleh anak-anaknya.
8. Pola Reproduksi dan Seksual
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien adalah seorang ibu dari 3 putra dan 1 orang
putri.
9. Pola Pertahanan diri/koping
Keluarga pasien mengatakan bahwa selalu berdiskusi apabila memiliki masalah dalam
keluarga, dibicarakan secara baik-baik dan mencari jalan keluar bersama. Seperti saat
pasien mengalami sakit keluarganya mengambil keputusan untuk membawa pasien ke
RSUD Kota Salatiga
10. Keyakinan dan Nilai
Keluarga pasien mengatakan dirinya dan seluruh anggota keluarga beragama Islam,
keluarga pasien mengatakan bahwa segala sesuatu yang dialami atas ijin Allah dan selalu
berdoa dan berserah padaNya pasti memberikan jalan dan kesembuhan pada orangtuanya.
11. Kebersihan Diri
Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan di rumah pasien mampu mandi secara mandiri. Pasien mandi
3 kali sehari
Saat Sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya di sibin saja oleh anak laki-lakinya. Akibat
pusing yang ia rasakan.
3
E. Pemeriksaan Fisik
Head to toe
Antropometri BB: 65 kg
TB: 160 cm
Mesocepal, distribusi rambut rata, tidak ada lesi, tidak ada hematom.
Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
Kepala pupil isokor 2/2, reflek cahaya +/+.
Hidung simetris, tidak ada kotoran/secret, Pasien bernafas secara spontan
dan adekuat dengan support O2 nasal canul 4 lpm.
Telinga simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada cairan atau
perdarahan.
Mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada sianosis,
Tidak ada lesi/luka, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
Leher tekan
Paru :
Inspeksi :
Pengembangan dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi, terdapat
penggunaan otot bantu pernafasan, terdapat retraksi dinding dada RR : 32
kali/menit (takipnea). Taktil Fremitus seimbang antara lapang paru kanan
Dada dan kiri. Pasien tampak sesak nafas
Palpasi :
Tidak terdapat krepitasi, tidak ada hematom, tidak ada nyeri tekan pada dada
sebelah kiri.
Perkusi :
Suara sonor pada lapang paru kanan dan kiri.
Auskultasi :
Suara paru vesikuler pada lapang paru kanan dan kiri, ada suara nafas
tambahan yakni ronki, akibat sputum/sputum yang sulit dikeluarkan
Jantung :
Inspeksi:
Iktus cordis tidak tampak.
Palpasi :
Teraba iktus cordis di intercosta 4 dan interkosta 5 midclavikula sinistra.
Ictus cordis teraba saat dipalpasi ditandai dengan adanya denyutan pada
jantung, pada dinding dada tidak teraba adanya benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan pada dinding dada
4
Perkusi :
Suara pekak
Auskultasi :
S1 dan S2 normal reguler
Inspeksi :
Supel, bentuk simetris tidak ada lesi atau luka,
Auskultasi :
Peristaltik usus 15x/menit
Palpasi :
Tidak ada pembesaran lien maupun hepar, tidak ada nyeri tekan pada lapang
abdomen. Tidak ada distensi abdomen. Tidak ada ascites.
Abdomen Perkusi :
Suara thimpany
Kekuatan otot =
5555 5555
5555 5555
Ekstremitas Edema =
- -
+ +
Terpasang infus NaCl 500 ml dengan tetesan 20 tpm pada tangan kiri
(sinistra)
Pasien mengatakan Nyeri: P: Akibat asam urat yang tinggi, Q: seperti
ditusuk-tusuk , R: pada tungkai kaki kiri (sinistra), S: 7 (sedang), T: Terus-
menerus)
Pasien tampak meringis kesakitan, ekspresi wajah pasien tampak
kesakitan. Pasien tampak menunjuk bagian tubuh yang sakit (tungkai kaki
kiri), pasien tampak melindungi area yangs akit (tungkai kaki kiri)
Tampak edema pada tungkai kaki kiri pasien.
Pasien tampak sulit berjalan, akibat edema dan sakit yang dirasakan pada
tungkai kaki kiri.
5
Tidak tampak luka/lesi, warna kulit cokelat, turgor kulit lembab, capillary
Integumen refil : < 2 detik, akral hangat, S = 36.80C.
BRADEN SCALE
Nama Pasien : Tn. N Nama Pemeriksa : Aprillia
PERSEPSI 1.Keterbatasan 2.Sangat Terbatas 3.Sedikit Terbatas 4.Tidak ada
SENSORI Total Gangguan
Hanya berespon terhadap Berespon pada
Kemampuan Tidak berspon rangsang nyeri tidak perintah verbal, tapi Berespon pada
untuk mengenal pada rangsang mampu menyatakan tidak selalu perintah verbal/ Tidak
adanya tekanan nyeri karena ketidakmampuan, hanya mengkomunikasikan menderita gangguan
ketidaknyamanan menurunnya berupa rintihan atau adanya sensori
kesadaran atau gelisah atau menderita ketidaknyamanan
Terbatasnya gangguan sensori yang atau menderita
kemampuan membatasi kemampuan beberapa gangguan
untuk merasakan nyeri/ sensori yang
merasakan ketidaknyamanan membatasi
nyeri di seluruh dihampir separuh kemampuan
tubuh tubuhnya merasakan
nyeri/ketidaknyamanan
pada satu atau dua
ekstremitas
KELEMBAPAN 1.Selalu lembab 2.Sangat lembab 3.Kadang lembab 4.Jarang lembab
Derajat Keadaan kulit Kulit sering lembap, tapi Kulit kadang lembap, Kulit biasanya kering
kelembaban kulit selalu basah tidak selalu. Linen harus linen seharusnya linen diganti sesuai
oleh keringat, diganti setidaknya diganti setiap hari tindakan rutin
urine, dll. Hal 1x/shift
ini diketahui
saat pasien
bergerak atau
berbalik
AKTIVITAS 1.Bedfast 2.Chairfast 3.Walks occasionally 4.Walk frequently
7
KATZ INDEX
9
0 Tirulah gambar di bawah ini . . . . .(1 poin)
10
THE SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTION AIR (SPMSQ)
Total kesalahan: 5
Interpretasi:
Salah 0-3: Fungsi Intelektual utuh
Salah 4-5: Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8: Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10: Fungsi intelektual kerusakan berat
11
TERAPI OBAT
- Aminophylin untuk
mengatasi sesak nafas
dan penyakit yang
menyangkut saluran
pernafasan
Tanda-Tanda Vital
Jenis Tanggal Pemeriksaan
Pemeriksaan 13/03/2018 14/03/2018 15/02/2018
P S M P S M p
Tekanan 110/80 110/90 100/90 110/80 100/70 120/70 120/80
Darah
(mmHg)
Suhu (ºC) 36. 5 36.2 36 36.5 36.7 36.5 36.7
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hari/tanggal : Selasa, 13 Maret 2018
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Pemeriksaan Darah
Tanggal : 13/ 03/2018 Jam: 10.00 WIB
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN METODE
HEMATOLOGI
13
KIMIA
Gula Darah Sewaktu 103 <140 Mg/dl GOD-PAP
Ureum 26 10-50 Mg/dl ISE
Creatinin 1.2 1.0-1.3 Mg/dl Modif-Berhelot
Asam urat 9.0 L: 3.4-7.0, W: 2.4- Mg/dl
5.7
SGOT 18 L:<37, W: <31 U/l IFCC
SGPT 14 L: <42, W: <32 U/l IFCC
Selasa, 13/3/2018
b. EKG (Elektrokardiografi)
Kesan: Terdapat Q patologis pada lead III
c. Thorax Ap Dewasa
Kesan: Menyokong gambaran pneumoniadengan bronkhitis (Bronkopneumonia)
14
I. ANALISA DATA
15
2 DS: Obstruksi Ketidakefektifan
Pasien mengatakan: jalan nafas bersihan jalan
- Pasien sudah lama batuk (penumpukan nafas
berdahak ± 1 minggu sputum)
yang lalu.
- Dahak sulit keluar.
DO:
- Ada suara nafas tambahan
yakni ronki, akibat
sputum/sputum yang sulit
dikeluarkan
TD: 110/80 mmHg
N: 36.2 ºC
SpO2: 92%,
N: 65 kali/menit
RR : 32 kali/menit
(takipnea).
- Hasil Ro Thorax Ap
dewasa:
Kesan: Menyokong
gambaran pneumonia
dengan bronkhitis
(Bronkopneumonia)
16
pasien tampak melindungi area
yangs akit (tungkai kaki kiri)
- Tampak edema pada tungkai
kaki kiri pasien.
- TTV:
TD: 110/80 mmHg
S: 36.2 ºC
SpO2: 92%,
N: 65 kali/menit
RR : 32 kali/menit
- Pasien tampak sulit berjalan,
akibat edema dan sakit yang
dirasakan pada tungkai kaki
kiri.
- Hasil Pemeriksaan
Laboratorium: Asam urat 9.0
mg/dl (L: 3.4-7.0, W: 2.4-5.7)
17
110/80 mmHg, S: 36.2 ºC, N: 65 kali/menit, SpO2: 92%, RR : 32 kali/menit (takipnea
Tampak edema pada tungkai kaki kiri pasien. Pasien tampak sulit berjalan, akibat edema dan
sakit yang dirasakan pada tungkai kaki kiri. Hasil Pemeriksaan Laboratorium: Asam urat 9.0
mg/dl (L: 3.4-7.0, W: 2.4-5.7).
19
berkurang - Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
NOC 2: Tingkat Nyeri
- Catat adanya reaksi alaergi
- Denyut nadi pasien obat
dalam rentang normal - Dokumentasi obat yang
60-100x/mnt telah diberikan
- Ekspresi wajah tidak
tampak menahan rasa
sakit
- Tidak mengalami
gangguan tidur
- Skala nyeri 0 (0-10)
V. IMPLEMENTASI
No TTD/
Tgl/Jam Implementasi Respon
Dx Nama
Selasa, 1,2, S: Aprillia
13/03/18 - Pasien mengatakan masih sesak
Memberikan posisi
08.30 nafas
semifowler pada pasien
O:
- Pasien tampak sesak nafas
Memberikan terapi O2 nasal
- Pasien terpasang nasal canul 4
canul 4 lpm
lpm
O:
- Ekspresi wajah pasien masih
tampak meringis kesakitan
20
- Pasien tampak memegang
tungkai kaki kirinya
- Masih tampak edema pada
tungkai kaki kiri pasien.
3 S: Aprillia
- Pasien mengatakan bersedia
untuk diberikan anti nyeri pada
09.00 pasien
Memberikan ketorolac 30 mg
via IV
O:
- Pasien bersedia diberikan anti
nyeri
- Ketorolac 30 mg telah diberikan
via IV
1,2 S: Aprillia
Keluarga pasien mengatakan:
Mempertahankan dan
- Pasien masih sesak nafas
memastikan kepatenan jalan
09.15 - Selang oksigen pasien copot dari
nafas
tabung oksigen
- Dahak pasien masih sulit untuk
dikeluarkan olehnya
O:
- Selang oksigen pasien telah
Memeriksa adanya suara
10.25 dipasang kembali oleh perawat
nafas tambahan
pada tabung oksigen
- Terdapat suara nafas tambahan
ronki
11.00 1,2 Melatih pasien untuk batuk S: Aprillia
efektif Pasien mengatakan:
- Bersedia untuk melakukan batuk
efektif
- Saat dipraktekkan batuk efektif
pasien sulit untuk mengeluarkan
dahaknya
O:
- Pasien telah diajarkan batuk
21
efektif
- Pasien tampak kurang
memahami dengan baik cara
batuk efektif
- Pasien tampak mengalami
kesulitan untuk mengeluarkan
dahaknya
S: Aprillia
Mengukur saturasi oksigen - Pasien mengatakan dahaknya
pasien sulit untuk dikeluarkan
11.20 O:
- Pasien tampak mengalami
kesulitan untuk mengeluarkan
dahaknya
- SpO2: 93%
- Masih terdapat retraksi dinding
dada
- Masih menggunakan otot bantu
pernafasan
11.22 Menaikkan kebutuhan S: Aprillia
oksigen pasien dari 4 lpm Pasien mengatakan:
menjadi 5 lpm - Merasa nyaman menggunakan
oksigen
- Masih sesak
O:
- Pasien masih tampak terpasang
O2 nasal kanul 5 lpm
- Perawat telah menaikan
kebutuhan oksigen pasien dari 4
lpm menjadi 5 lpm
22
pulmicort
- Pasien kooperatif
23
Rabu, 14 1,2,3 S: Aprillia
Mengikuti operan ruangan
Maret 2018 Pasien mengatakan:
untuk mengetahui kondisi
14.00 - Sesaknya berkurang sejak
terkini pasien
semalam
- Tidur semalam nyenyak
O:
- Pasien tampak lebih tenang
- Sesak nafas pasien tampak
berkurang
- Pasien masih terpasang O2 nasal
canul 2 lpm
Aprillia
S:
Pasien mengatakan nyeri yang
1,2,3 Mengobservasi keadaan dirasakan:
umum pasien P: Akibat asam urat yang tinggi
berkurang
Q: Seperti ditusuk-tusuk berkurang
R: Pada tungkai kaki kiri
S: 3 (ringan)
T: hilang timbul
14.30
O:
3 Mengobservasi ekspresi non - Pasien tidak tampak meringis
verbal maupun verbal akibat kesakitan
nyeri yang dialami - Pasien tampak lebih tenang
- Edema pada tungkai kaki kiri
pasien berkurang
1,2,3 S: Aprillia
Keluarga pasien mengatakan:
Menggganti cairan infus RL
- Cairan infus pasien sisa sedikit
(500 ml) pasien drip
16.00 O:
Aminophylin 10 ml dengan
- Cairan infus pasien telah diganti
tetesan 20 tpm
RL, drip Aminophylin 10 ml
dengan tetesan 20 tpm
1,2,3 S:- Aprillia
O:
- TD: 100/70 mmHg
17.00 Mengukur TTV pasien - N: 78 kali/menit
- S: 36.7
- SpO2: 98 %
1,2 S: Aprillia
Mengauskultasi suara nafas - Pasien mengatakan batuknya
tambahan mulai berkurang
O:
17.15
- Suara nafas tambahan ronkhi
pasien berkurang
Mengobservasi pola nafas - Pola nafas pasien ireguler
1,2 S: Aprillia
- Pasien mengatakan bersedia
Memberikan terapi nebulizer diberikan nebulisasi
17.20
ventolin dan pulmicort O:
- Pasien telah dinebul dengan
ventolin dan pulmicort
1,2,3 Memberikan Injeksi S:- Aprillia
ceftriaxone 1gr, ranitidin 50 O:
mg, methylprenidisolone 62,5 - Injeksi ceftriaxone 1gr, ranitidin
17.24
mg, ketorolac 30 mg via IV 50 mg, methylprenidisolone 62,5
mg, ketorolac 30 mg via IV telah
diberikan dengan lancar
25
1,2,3 S: Aprillia
Mengikuti operan ruangan Pasien mengatakan:
Kamis
untuk mengetahui kondisi - Tidak ada keluhan
15/03/2018
terkini pasien O:
07.00
- Pasien tidak sesak
- Pasien lebih tenang
S: Aprillia
Pasien mengatakan:
- Tidak sesak lagi sejak semalam
- Tidak merasa nyeri pada tungkai
Mengobservasi keadaan
1,2,3 kaki kirinya lagi
umum pasien
08.00
1,2 O:
Mengukur saturasi oksigen
- Pasien tidak tampak sesak
pasien
- SpO2: 100%
- Tidak ada retraksi dinding dada
- Tidak menggunakan otot bantu
pernafasan
S: Aprillia
- Pasien mengatakan bersedia
diberikan injeksi lewat selang
Memberikan Injeksi
1,2,3 infus
ceftriaxone 1gr, ranitidin 50
09.00 O:
mg, methylprenidisolone 62,5
- Injeksi ceftriaxone 1gr, ranitidin
mg, ketorolac 30 mg via IV
50 mg, methylprenidisolone
62,5 mg, ketorolac 30 mg via
IV telah diberikan dengan lancar
1,2 S: Aprillia
Pasien mengatakan :
Memberikan posisi semi foler
- Sudah capek tiduran di kasur
10.00 untuk memaksimalkan
- lebih nyaman jika dalam posisi
ventilasi pasien
setengah duduk
S: - Aprillia
O:
TTV:
11.00 Mengukur TTV pasien
- TD:120/80 mmHg
- N: 96 kali/menit
- S: 36.7ºC
26
S: Aprillia
- Pasien mengatakan sudah tidak
sabar pulang ke rumahnya untuk
bertemu cucu dan cicitnya
Melepas infus pasien
12.00 O:
- Pasien tampak bahagia untuk
pulang
- Infus pasien telah dilepas
V. EVALUASI
O:
- Pasien masih sesak nafas
- Pasien kooperatif
- Masih terdengar suara nafas tambahan ronkhi
- Masih terdapat retraksi dinding dada
- Masih menggunakan otot bantu pernafasan
- Dahak pasien masih sulit untuk dikeluarkan olehnya
- Pasien telah di nebulisasi menggunakan ventolin dan
pulmicort
- Ketorolac 30 mg telah diberikan via IV
- Tidak ada tanda dan reaksi alergi obat
- Infus Nacl pasien telah diganti dengan RL drip
Aminophylin 10 ml dengan tetesan 20 tpm
- Infus pasien lancar
- TD: 110/90 mmHg
- N: 106 kali/menit
- S: 36.2 ºC
- SpO2: 98%
A: Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan
nafas & pola nafas belum teratasi
27
P: Lanjutkan Intervensi
NIC 1: Manajemen Jalan Nafas
NIC 2: Monitor pernafasan
NIC 3: Monitor TTV
3 S: Aprillia
Pasien mengatakan nyeri yang diarasakan:
P: Akibat asam urat yang tinggi berkurang
Q: Seperti ditusuk-tusuk berkurang
R: Pada tungkai kaki kiri berkurang
S: 5 (sedang)
T: hilang timbul
O:
TTV:
- TD: 110/90 mmHg
- N: 106 kali/menit
- S: 36.2 ºC
- SpO2: 98%
- Pasien masih terpasang O2 nasal canul 5 lpm
- Pasien sesekali masih meringis kesakitan
- Masih tampak edema pada tungkai kaki kiri pasien.
- Injeksi ketorolac 30 mg telah diberikan
- Tidak ada reaksi alergi obat
28
Rabu, 1,2 S: Aprillia
14/03/18 Pasien mengatakan:
20.00 - Sesaknya berkurang sejak semalam
- Batuknya berkurang
- Tidur semalam nyenyak
O:
- Pasien tampak lebih tenang
- Sesak nafas pasien tampak berkurang
- Pasien masih terpasang O2 nasal canul 2 lpm
- Tidak terdapat retraksi dinding dada
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
- Suara ronkhi berkurang
- Pasien telah diberikan obat oral setelah makan
Acetyl 50 mg dan OBH 1 sdm
- Pasien telah dinebul dengan ventolin dan pulmicort
- TTV:
- TD: 100/70 mmHg
- N: 78 kali/menit
- S: 36.7
- SpO2: 98 %
- Cairan infus pasien telah diganti RL, drip
Aminophylin 10 ml dengan tetesan 20 tpm
P: Lanjutkan Intervensi
NIC 1: Manajemen Jalan Nafas
NIC 2: Monitor pernafasan
NIC 3: Monitor TTV
3 S: Aprillia
Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan:
P: Akibat asam urat yang tinggi berkurang
Q: Seperti ditusuk-tusuk berkurang
R: Pada tungkai kaki kiri
S: 3 (ringan)
T: hilang timbul
29
O:
- Pasien tidak tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak lebih tenang
- Edema pada tungkai kaki kiri pasien berkurang
- Injeksi ceftriaxone 1gr, ranitidin 50 mg,
methylprenidisolone 62,5 mg, ketorolac 30 mg via
IV telah diberikan dengan lancar
- Tidak ada reaksi alergi obat
P: Lanjutkan Intervensi
NIC 1: Manajemen Nyeri
NIC 2: Pemberian Analgetik
Kamis 1,2, S:
15/03/18 - Pasien mengatakan tidak ada keluhan
12.00 O:
- Pasien tidak tampak sesak
TTV:
- TD:120/80 mmHg
- N: 96 kali/menit
- S: 36.7ºC
- SpO2: 100%
- Tidak ada retraksi dinding dada
- Tidak menggunakan otot bantu pernafasan
- Selang oksigen pasien telah dilepas
A:
Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas
& pola nafas teratasi
P:
Hentikan Intervensi
3 S: Aprillia
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
O:
- Injeksi ceftriaxone 1gr, ranitidin 50 mg,
methylprenidisolone 62,5 mg, ketorolac 30 mg via
IV telah diberikan dengan lancar
30
- Infus pasien telah dilepas
TTV:
- TD:120/80 mmHg
- N: 96 kali/menit
- S: 36.7ºC
- Pasien tidak tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak lebih tenang
- Edema pada tungkai kiri sudah turun
A:
Masalah keperawatan nyeri akut teratasi
P:
Hentikan Intervensi
31