Anda di halaman 1dari 11

NAMA: MUH.

RAFLI ILMAN
NIM:23504021111065
FAKULTAS:PERTANIAN(AGROTEKNOLOGI)
CLUSTER:43

PENDIDIKAN

1.PENGERTIAN PENDIDIKAN

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat
imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan
mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya
pengajaran dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan


tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus


(abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara
fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam
sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa


Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

2.MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA MENURUT UNESCO


Anak dan remaja yang berasal dari keluarga miskin, penyandang disabilitas dan mereka yang
tinggal di daerah terpencil dan tertinggal di negara ini paling berisiko putus sekolah.

Remaja usia sekolah menengah pertama (13 - 15 tahun) dari rumah tangga termiskin, lima kali
lebih besar kemungkinannya untuk putus sekolahjika dibandingkan dengan remaja dari rumah
tangga terkaya.

Secara geografis, angka anak tidak sekolah (ATS) berkisar dari 1,3 persen di Yogyakarta - daerah
yang relatif makmur - hingga 20,7 persen di Papua - provinsi paling timur dan termiskin di
Indonesia (Susenas 2020).
Analisis dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS 2015) menunjukkan bahwa 57 persen anak
dan remaja usia sekolah penyandang disabilitas tidak bersekolah.

Sementara itu, masih banyak anak sekolah yang harus berjuang untuk menguasai keterampilan
akademik dasar. Kurang dari separuh siswa berusia 15 tahun di Indonesia yang memiliki tingkat
kemahiran membaca minimum dan kurang dari sepertiga yang mencapai tingkat kemahiran
minimum dalam matematika (PISA 2015).

Remaja juga kehilangan peluang untuk mengembangkan potensi penuh mereka. Dari 46 juta
remaja di Indonesia, hampir seperempat remaja yang berusia 15 hingga 19 tahun tidak
bersekolah, tidak memiliki pekerjaan atau tidak mengikuti pelatihan. Pengangguran remaja
mencapai lebih kurang 15 persen.

Potensi anak harus dipupuk sejak tahun-tahun awal kehidupan mereka, dan akses ke layanan
pendidikan anak usia dini (PAUD) terus ditingkatkan di antaranya melalui program‘Satu Desa,
Satu PAUD'. Namun demikian, kualitas layanan PAUD masih memerlukan perbaikan-perbaikan
di berbagai bidang. Sementara dari segi akses Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD nasional
masih berada pada kisaran 30 oersen pada tahun 2021 dan hanya mencapai 17 persen di

Provinsi Papua1.
3.SOLUSI
UNICEF bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan akses terhadap
layanan pendidikan berkualitas untuk anak dan remaja yang paling terpinggirkan yang berusia
3-18 tahun, termasuk anak dan remaja dengan disabilitas dan mereka yang berada dalam
situasi kemanusiaan.
Mengurangi tingginya jumlah anak yang tidak bersekolah (ATS) tetap menjadi prioritas utama
bagi Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4 yang inklusif dan
berkeadilan pada tahun 2030.

Dukungan UNICEF berfokus pada pembuatan bukti, advokasi kebijakan dan penguatan sistem
untuk akses yang adil terhadap pendidikan, peningkatan hasil pembelajaran, dan
pengembangan keterampilan bagi remaja.                            

4.TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan
amanat Undang-undang Dasar 1945. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional harus
berfokus tentang bagaimana cara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan merupakan proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang ataupun sekelompok dalam upaya mendewasakan manusia
melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Pendidikan yang baik dibutuhkan untuk
membentuk sebuah negara yang maju dan membentuk peradaban yang baik.

Tujuan pendidikan menurut UNESCO dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak
ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan, UNESCO juga merancang empat
pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yaitu:
Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang penting dalam pendidikan, karena tujuan
pendidikan merupakan arah yang hendak dicapai. Dilansir dari buku Ilmu Pendidikan oleh
Rahmat Hidayat dan Abdillah, sejak awal berdiri, rumusan mengenai tujuan pendidikan di
Indonesia selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan pembangunan dan
perkembangan kehidupan bermasyarakat.

Menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anak. Hal ini dimaknai sebagai usaha untuk membimbing para
peserta didik sesuai dengan kemampuan alamiahnya dengan tujuan agar seluruh anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan tertinggi dalam hidupnya.

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan


mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman da bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa dan memiliki budi pekerti yang luhur. Selain itu, peserta didik juga harus
memiliki keterampilan dan pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa.

Tujuan pendidikan nasional tersebut harus diusahakan untuk dapat dicapai oleh semua
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, terutama bagi pendidikan formal. Untuk
mencapainya, dibutuhkan waktu dan cara mendidik yang tepat.

5.FUNGSI PENDIDIKAN INDONESIA

Mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam Pasal 3, menyatakan bahwa "Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab."

Selain itu, masih ada beberapa fungsi lain dari pendidikan. Dikutip dari laman Fakultas PGSD
Universitas PGRI Yogyakarta, berikut ini adalah fungsi pendidikan:

Mempersiapkan anggota masyarakat untuk bisa mandiri dan mampu mencari nafkah sendiri.
Membangun dan mengembangkan minat dan bakat setiap manusia untuk kepuasan pribadi dan
kepentingan umum.Melaksanakan pelestarian budaya masyarakat. Memberikan sumber inovasi
sosial dalam masyarakat.

6.JENIS JENIS PENDIDIKAN

Setelah mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan, kamu juga harus mengetahui beberapa jenis
pendidikan. Berikut Ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis pendidikan:

Pendidikan umum, yaitu pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan
pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
Pendidikan kejuruan, yaitu pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk
bekerja di bidang tertentu.
Pendidikan Akademik, yaitu pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan
pengembangan disiplin ilmu pengetahuan,teknologi, dan ata seni tertentu (program sarjana dan
pascasarjana).
Pendidikan profesi, yaitu pendidikan tinffi yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik
agar memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
Pendidikan vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik
agar memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu yang setara dengan program sarjana.
Pendidikan keagamaan, yaitu pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan ilmu pengetahuan
tentang ajaran agama atau menjadi ahli ilmu agama. Contohnya seperti Pesantren, MI, MTS,
MA, MAK, dan Sekolah Tinggi Theologia.
Pendidikan khusus, yaitu pendidikan yang diselenggarakan bagi peserta didik yang berkelainan
atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif.

7.MASALAH MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

Menurut buku Ilmu Pendidikan, ada beberapa permasalahan pokok dalam pendidikan di
Indonesia, di antaranya:

1. Masalah Pemerataan Pendidikan


Pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan
kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan.
Namun, masalah pemerataan ini masih menjadi masalah utama dalam pendidikan di Indonesia.

Contohnya ketika adalah anak usia sekolah yang tidak dapat ditampung dalam lembaga
pendidikan karena fasilitas yang terbatas. Kondisi fasilitas antara kota besar dan di daerah
pedesaan pun sangat jauh berbeda sehingga berdampak pada ketimpangan kemampuan antara
peserta didik di kota besar dan di pedesaan.

Masalah ini tentu menjadi pekerjaan yang harus ditangani dengan serius. Salah satu cara untuk
menyediakan pemerataan pendidikan adalah dengan membangun berbagai fasilitas pendidikan
di daerah yang masih tertinggal dalam pendidikan.

2. Masalah Kualitas Pendidikan


Menurut laporan United Nations Development Programme pada 2017 menunjukkan bahwa
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia merosot dari peringkat 110 ke 113 dari 188
negara. Hal ini tentu menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia belum mampu menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas.

Berhubungan dengan permasalahan sebelumnya, rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia


disebabkan oleh tidak meratanya fasilitas pendidikan. Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh
rendahnya kualitas dan profesionalisme guru, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya
prestasi siswa, dan mahalnya biaya pendidikan.

3. Masalah Relevansi Pendidikan


Tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk bisa relevan dan dapat menghasilkan output yang
sesuai dengan kebutuhan dalam masyarakat. Masalah relevansi di Indonesia dapat terlihat dari
banyaknya lulusan yang tidak siap secara kognitif dan teknikal untuk melanjutkan pendidikan ke
satuan pendidikan di atasnya.

Selain itu, masalah relevansi juga dapat diketahui dari banyaknya lulusan dari sekolah kejuruan
dan pendidikan tinggi yang belum siap untuk bekerja. Adanya ketidaksesuaian antara hasil
pendidikan dan kebutuhan di dunia kerja disebabkan oleh kurikulum yang kurang fungsional
terhadap keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

8.KESIMPULAN

Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat diharapkan oleh setiap
orang. Karena melalui pendidikan akan tercipta seorang manusia yang cakap, terampil dan
berilmu sebagai bekal hidup nantinya, serta mampu hidup mandiri di tengah pesatnya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/8575/4/BAB%205%20-%2008413244001.pdf
https://pgsd.upy.ac.id/2-uncategorised/12-pendidikan#:~:text=No.%2020%20Tahun
%202003%20Tentang,warga%20negara%20yang%20demokratis%20juga
https://www.detik.com/bali/berita/d-6412949/memahami-fungsi-dan-tujuan-pendidikan-di-
indonesia

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai