Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok :

Muhammad Rafi A A (18)

Wafik Aldian (31)

XI IPS 3

SELURUH ANAK MENDAPATKAN KESEMPATAN YANG SAMA UNTUK BELAJARA DI SEKOLAHAN

A. LATAR BELAKANG

Memperoleh pendidikan merupakan hak bagi anak-anak dan negara memiliki kewajiban untuk
memenuhi dan memberikan pendidikan secara merata dan seimbang pada setiap warganya tanpa
terkecuali dikarenakan negara merupakan penyelenggara pendidikan, namun pada kenyataannya
pemerintah masih belum bisa memenuhi seluruh hak pendidikan untuk anak-anak. Mulai dari biaya
pendidikan yang sangat tinggi sehingga pendidikan yang berkualitas hanya dapat dinikmati oleh
segelintir anak-anak yang berada di Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah sebagai upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Pendidikan
merupakan suatu wujud nyata dari tujuan negara Indonesia itu sendiri sebagaimana tercantum dan
tertera dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (selanjutnya disebut UUD), yakni : melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia mewujudkan dan untuk memajukan
kesejahteraan umum.

B. UPAYA MEWUJUDKAN PENERAPAN KESETARAAN DI DUNIA PENDIDIKAN

Data Kemendikbud-Ristek menunjukkan bahwa jumlah peserta didik laki-laki dan perempuan di negeri
ini hampir seimbang. Pada jenjang SD, peserta didik laki-laki sebanyak 52,14% dan perempuan 47,86%.
Jenjang SMP, peserta didik laki-laki 51,10% dan perempuan 48,90%. Sementara untuk tingkat SMA siswa
laki-laki 44,50% dan perempuan 55,50%.

”Oleh karena itu, kebijakan dan program Kemendikbud-Ristek tidak pernah membeda-bedakan gender
laki-laki dan perempuan. Peserta didik maupun tenaga pendidik laki-laki dan perempuan di mata kami
adalah setara dan memiliki hak yang sama dalam memperoleh akses pendidikan,” tegas Direktur
Sekolah Dasar, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd pada webunar Kesetaraan Pendidikan untuk Anak
Perempuan, Senin, 3 Mei 2021.

Sri Wahyuningsih mengatakan, agar terjadi perluasan akses pendidikan bermutu bagi peserta didik yang
berkeadilan dan inklusif sesuai dengan Renstra Kemendikbud tahun 2020-2024, maka telah dirancang
strategi dan program yang terarah dan berorientasi pada pendidikan yang merata.
Direktorat Sekolah Dasar, lanjutnya, sangat concern terhadap kesetaraan gender di satuan pendidikan
yang direpresentasikan melalui beberapa program. Diantaranya adalah program perluasan akses
pendidikan bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif. Pemerataan akses melalui
program wajib belajar 12 Tahun.

“Dengan program ini semua anak Indonesia berhak atas akses pendidikan. Contoh yang lebih spesifik
ditunjukkan dalam kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tidak ada ketentuan rasio jumlah
murid laki-laki maupun perempuan yang dibatasi,” jelasnya.

Kemudian melalui program penguatan pengembangan peserta didik yang berkarakter sebagai salah satu
strategi yang terus dilakukan oleh Kemendikbud. Tujuannya untuk membentuk karakter peserta didik
dan memberikan pendidikan yang berkeadilan dengan tidak melakukan perbedaan gender laki-laki
maupun perempuan.

Pemerintah juga mengeluarkan program Merdeka Belajar, dimana perubahan yang diusung dari
Merdeka Belajar adalah transformasi terhadap ekosistem pendidikan, guru, pedagogik, kurikulum, dan
sistem penilaian.

Anda mungkin juga menyukai