PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah
satu
fungsi
pendidikan
yang
penting
dan
strategis
adalah
manusia
yang
berakhlak
mulia,
berwatak,
cerdas,
dan
kreatif.
kebudayaan
Indonesia
pembangunan,yaitu
pada
masa
depan
"Pemerintah
dan
menjadikannya
kabupaten/kota
pendidikan
kekuatan
mengelola
yang berbasis
keunggulan lokal". Jika hal ini dapat diimplementasikan dengan baik, pendidikan
dapat mengubah nasib masyarakat lokal pada khususnya dan bangsa Indonesia
pada
umumnya
di
masa depan.
Pendidikan berbasis
keunggulan
lokal dimaksudkan
selain
mendorong
pertumbuhan ekonomi
lokal
dan
urbanisasi
pembangunan
daerah.
Pendidikan
Berbasis
Keunggulan
Lokal
(PBKL)
di
SMP adalah
ekonomi,
budaya/histori,
bahasa,
pengembangan
lingkungan
sekolah
sebagai
pusat
BAB II
PROGRAM IMPLEMENTASI PBKL
No Aspek
1
dari
penduduk
laki-laki
berjumlah
potensi
alam
sehingga
sangat
kreatif
untuk
menarik wisatawan.
6. Sebagian masyarakat memiliki keterampilan
untuk pengembangan tradisi khususnya masakan
khas tradisional.
di
pantai
sebelah
utara
Pulau
Nusakambangan.
3. Potensi luas areal yang dapat dikembangkan untuk
budidaya ikan kerapu seluas 891 Ha yang terletak
disebelah selatan Pulau Nusakambangan dengan
menggunakan sistem keramba.
4. Pengembangan
atsiri.
kayu
putih
sebagai
minyak
dari
pengembangan
PT.
HOLCIM.
2.000
Potensi
Ha.
Lokasi
jarak
pagar
dan
nyamplung
pengembangan
2.400
Ha.
Lokasi
Nusawungu,Jeruklegi,
Sampang
Maos
dan
Geografis
Tengah,
1090300300 garis
terletak
Bujur
10804-300 -
diantara
Timur
dan
70300 -
Sejarah
Budaya
Peserta Didik
maupun
hal-hal
baru
untuk
dengan
pesat,
dengan
tidak
Pendidik
teks
pelajaran,
buku
panduan,
buku
bahan
baku
yang
cukup
untuk
Pembiayaan
penyediaan
sarana
prasarana,
standar
pendidikan
dalam
upaya
Implementasi PBKL,
6. Rencana anggaran, program dan biaya sekolah
(RKAS) telah dan sedang dilaksanakan sesuai
program.
7. Laporan pertanggung-jawaban secara akuntabel
dan transparan.
Program Sekolah
Faktor Eksternal
A
Komite Sekolah
PBKL di sekolah
7. Pelaksanaan pemantauan dilakukan secara teratur
oleh komite sekolah
Pemerintah
Rencana
pembangunan
Kabupaten
Jangka
Kabupaten
Cilacap
Menengah
dalam
Dunia
Industri
Usaha/Dunia
1. Banyaknya
dunia
usaha/
dunia
industri
dunia
usaha/
dunia
industri
STRENGTH
1. Sekolah
Memiliki
pengembangan
rencana
sekolah
yang
induk
meliputi
boga
yang
telah
berpengalaman
WEAK
OPPORTUNITY
TREATMENT
11
STRENGTH
1. Sekolah
Memiliki
pengembangan
rencana
sekolah
yang
induk
meliputi
WEAK
12
OPPORTUNITY
1. Masih terbatas
desain
grafik
komputer
masih
terbuka luas
TREATMENT
telah
dikembangkan/ditetapkan.
lebih
dominan
pada
elemen
Skill
13
BAB III
PENYELENGGARAAN DAN PENILAIAN PBKL
A. Penyelenggaraan
Penyelenggaran pembelajaran PBKL pada Mata Pelajaran ketrampilan Seni rupa dan
Tata Boga, dilaksanakan melalui dua kegiatan;
1. Pembelajaran di kelas
Pembelajaran PBKL dilaksanakan melalui mata pelajaran keterampilan, dan
terintegrasi pada mata pelajaran yang relevan. Pelaksanaan pembelajaran meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan Inti dan kegiatan penutup. (Juknis Analisis Standar
proses).
2. Pembelajaran di luar kelas
Sesuai dengan Prinsip pembelajaran CTL yang dilandasi faham konstrutivisme,
untuk lebih mendekatkan peserta didik dengan lingkungan sekitarnya, proses
pembelajaran PBKL juga dilaksanakan di luar kelas, yaitu dengan cara mengunjungi
tempat-tempat sumber belajar.
Flowchart penyelenggaraan Pembelajaran PBKL mata pelajaran ketrampilan seni
rupa dan tata boga Sebagai berikut :
Penyusunan dan Pengembangan
Standar Kompetensi Lulusan
Analisis SKL
Pemetaan SK-KD
Pengembangan Sillabus
Pengembangan RP
14
B. Penilaian
1. Perencanaan
1) Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi dan pemilihan metode dan
teknik penilaian, serta pemilihan bentuk instrumen penilaian.
2) Kegiatan MGMP sekolah yang dilaksanakan pada awal tahun pelajaran
a. pengembangan indikator pencapaian KD;
b. penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian) yang sesuai;
c. pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD;
d. penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing mata
pelajaran melalui analisis indikator dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik (kemampuan rata-rata peserta didik/intake), karakteristik setiap
indikator (kesulitan/kerumitan atau kompleksitas), dan kondisi satuan
pendidikan (daya dukung, misalnya kompetensi guru, fasilitas sarana dan
prasarana).
2. Pelaksanaan
1) Melaksanakan penilaian menggunakan instrumen yang telah dikembangkan;
2) Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman penskoran,
untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik;
3) Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan kepada
masing-masing peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik misalnya,
mengenai kekuatan dan kelemahannya. Ini merupakan informasi yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta didik untuk (a) mengetahui kemajuan hasil belajarnya,
(b) mengetahui kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya, (c)
memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajarnya.
15
Uraian Kompetensi
K
Kudapan
b. Mengembangkan Kemampuan, pembuatan penyajian
makanan kecil (kudapan) khas Cilacap
perubahan/
akulturasi
sosial
budaya
yang
potensi
alam
sehingga
dapat
16
Geografis
a. Cilacap sebagai salah satu daerah dengan potensi
alam
yang
cukup
banyak
memiliki
sehingga
peserta
didik
dapat
Budaya
a. Merancang karya Seni kriya tekstil dengan teknik
dan corak seni rupa terapan nusantara
b. Membuat karya Seni Kriya Tekstil dengan corak seni
terapan nusantara
17
1. Kemampuan
mengidentifikasi
1. Kemampuan
mengidentifikasi
potensi
unggulan
bahan
khususnya
makanan
baku
kabupaten
mengidentifikasi
proses
pembuatan
2.1 Merancang karya seni kriya tekstil 2.1 Merancang karya seni kriya tekstil
dengan
teknik
corak
seni
rupa
terapan nusantara
2.2 Membuat karya seni kriya tekstil 2.2 Membuat karya seni kriya tekstil seni
dengan teknik dan corak seni rupa
terapan Nusantara
18
SKL
Tingkat
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas
Ranah
VII
1
Kemampuan
C3
Mengidentifikasi
mengidentifikasi
unggulan
bahan
khususnya
baku
khususnya
kabupaten Cilacap
makanan
kabupaten
potensi
baku
makanan
Kemampuan
mengenal
VIII
2
IX
2
Cilacap,
2
Kemampuan
C3
mengidentifikasi
pengembangan
menerapkan
proses
pembuatan
makanan,
masakan,
mimuman
daerah
mengawetkan
Mengekspersikan
dan
dan 1.Kemampuan
teknologi
memilih
rangka
pengawetan
dan
benefisiasi
2.Kemampuan
pengembangan
proses
benefisiasi
buah
sukun
19
3.Kemampuan
pengembangan
aneka
Kemampuan mengelola C3
jasa boga
usaha
melalui
jasa
teknologi
20
SKL
Tingkat
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas
Ranah
VII
1
Kemampuan
mengekspresikan
diri melalui karya
C3
Mengekspresikan
VIII
1
IX
1
tulis maos
seni rupa
2.2 Membuat karya seni kriya
tekstil seni rupa batik tulis
maos
21
KD
Kemampuan
Mengidentifikasi
Indikator
potensi Siswa
mengidentifikasi
potensi
bahan
unggulan
Tingkat
dapat
Ranah
mengedentifikasi
unggulan
bahan
C3
baku
Alokasi
Materi Pokok
Pemilihan
Waktu
raw 2 jp
material berbasis
makanan
keunggulan lokal
baku
khususnya makanan
kabupaten Cilacap
Mengekspersikan dan
menerapkan
teknologi
pengeringan
dan
mutu makanan
dalam
C3
Pengeringan
4 jp
C3
Teknologi
4 jp
rangka
makanan
teknologi benefisiasi
2.Kemampuan
proses
pembuatan
Benefisiasi
C3
2jp
Tata boga
22
Kemampuan
C3
Analisis Ekonomi
4 jp
C3
Website
4 jp
produksi
2. Memasarkan usaha jasa boga
Manajemen
dan komunikasi
dan komunikasi
pemasaran
23
KD
2.1 Merancang karya seni kriya
Indikator
1. Siswa
mampu
seni rupa
tulis maos
Materi
Alokasi
Ranah
Pokok
Waktu
membuat C3
2. Siswa
Tingkat
Membatik
4 jp
Membatik
4 jp
membuat
maos
tekstil
2. Siswa
mampu
berkreasi
24
SYLABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Kelas / Semester
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
:
:
:
:
bahan
baku
makanan
kabupaten Cilacap
Kegiatan
Pembelajaran *
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Siswa melakukan
Mampu mengidentifikasi
identifikasi potensi
potensi unggulan bahan
unggulan bahan baku baku daerah cilacap
daerah cilacap melalui
observasi,wawancara
dan studi literatur
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Tes
praktik/
kinerja
Tes Uji
petik kerja
Contoh
Instrumen
Siswa membuat peta
potensi unggulan
kabupaten cilacap
Alokasi
Waktu
2 jam
Sumber
Belajar
Buku
teks
Media
cetak
Media
elektron
ik
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Kecintaan ( Lovely )
25
Standar Kompetensi : 2.Mengekspersikan dan menerapkan teknologi pengeringan dan teknologi benefisiasi
Kompetensi
Dasar
1.Kemampuan
Materi
Pembelajaran
memilih Pengeringan
proses
pengeringan
dalam
rangka
pengawetan
dan
peningkatan
mutu
makanan
Kegiatan
Pembelajaran *
1.Siswa
mengetahui Mampu
mengetahui
faktor-faktor
faktor-faktor
pengeringan
pengeringan
Benefisiasi
pengembangan
proses
pembuatan
tepung
sebagai
Penilaian
Teknik
Tes
praktik/
kinerja
Alokasi
Waktu
Contoh
Instrumen
Siswa menyebutkan faktorTes Uji
faktor pengeringan pada
10 jp
petik kerja observasi proses
pengeringan home industri
kerupuk dan ikan asin.
Bentuk
Instrumen
2.Siswa
mengukur Mampu mengukur kadar
kadar air basis basah air basis basah dan
dan basis kering kering
bahan baku makanan
Tes
praktik/
kinerja
Tes Uji
Siswa mengukur kadar air
petik kerja basis basah dan basih kering
bahan baku makanan
3.Siswa
mengukur Mampu
kelembaban
kelembaban
mengukur
Tes
praktik/
Kinerja
Tes Uji
Siswa membuat RH meter
petik kerja sederhana dan mengukur
kelembaban
Mampu
membedakan
keuntungan
dan
kerugian
pengeringan
dengan
metode
tradisional dan modern
Tes
praktik/
Kinerja
4.Siswa
melakukan
pengeringan dengan
metode
tradisonal
dan metode modern
untuk
memperoleh
kadar
air
yang
diinginkan
2.Kemampuan
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. Siswa
mampu
mengenal
cara
benefisiasi
suatu
produk
unggulan
lokal
Sumber
Belajar
Buku
teks
Media
cetak
Media
elektron
ik
Tes Uji
Siswa obsevasi macam6 jp
petik kerja macam alat benefisiasi dan
manfaatnya untuk mengolah
bahan baku unggulan lokal
26
Kompetensi
Dasar
produk
Materi
Pembelajaran
benefisiasi
buah sukun
3.Kemampuan
pengembangan aneka
Penilaian
Kegiatan
Pembelajaran *
Indikator Pencapaian
Kompetensi
2.Siswa
melakukan
proses
benefisiasi
sederhana
melalui
proses milling sukun
menjdi tepung sukun
mampu
melakukan
proses
benefisiasi
sederhana
melalui
proses milling sukun
menjdi tepung sukun
Tes
praktik/
Kinerja
Bentuk
Contoh
Instrumen
Instrumen
Tes Uji
Siswa membuat tepung
petik kerja sukun melalui proses
milling
Siswa
membuat mampu membuat aneka
aneka kudapan dari kudapan dari tepung
tepung sukun
sukun
Tes
praktik/
kinerja
Tes Uji
petik kerja Siswa membuat kue bolu
dari tepung sukun
Teknik
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2 jp
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Kecintaan ( Lovely )
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Cilacap
27
SYLABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMP Negeri 1 Cilacap
Kelas / Semester
: VIII (Delapan) / 1 (Satu)
Mata Pelajaran
: Seni Budaya
Standar Kompetensi
: SENI RUPA
2.
Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Merancang pola
ragam hias tekstil
Kegiatan
Pembelajaran *
Mengamati dan
memi lih
berbagai corak
ragam hias tekstil
nusantara
Membuat pola
ragam hias
melalui ekspola
ra si bentuk,
warna, dan
tekstur
Penataan pola
ragam hias tekstil
dengan corak
seni rupa
nusantara
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Tes
praktik/
kinerja
Tes Uji
petik kerja
Tes
praktik/
kinerja
Tes Uji
petik kerja
Alokasi
Waktu
jam
Membuat rancangan
karya seni kriya
tekstil dengan corak
ragam hias Nusantara
Menghayati proses
penataan pola ragam
hias tekstil
Mampu berkreasi
dalam menata pola
ragam hias tekstil
Sumber
Belajar
Buku
teks
Media
cetak
Media
elektron
ik
4 jam
28
Kompetensi
Dasar
2.3 Mengekspresikan
diri melalui karya
seni lukis/gambar
Materi
Pembelajaran
Teknik melukis/
menggambar
ilustrasi
Media untuk melukis
Kegiatan
Pembelajaran *
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
terapan Nusantara
Tes
praktik/
kinerja
Tes Uji
petik kerja
Buatlah gambar
ilustrasi dengan tema
kegiatan siswa di
sekolah
pada permukaan
kain.
Membuat sketsa
Mewarnai
gambar/sketsa
Membuat gambar
ilustrasi
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
4 jam
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Kecintaan ( Lovely )
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Cilacap
29
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS / SEMESTER
ALOKASI WAKTU
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
1. Mengidentifikasi potensi unggulan bahan baku khususnya makanan di
kabupaten Cilacap
2. Membuat peta potensi unggulan bahan baku makanan di kabupaten Cilacap
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Kecintaan ( Lovely )
B. MATERI AJAR
Raw material home industri
C. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan CTL : Tanya jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas.
D. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
:
a. Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa
Tanya jawab berbagai hal yang terkait dengan wawasan siswa mengenai
daerah-daerah unggulan bahan baku makanan di cilacap.
30
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menjelaskan ragam aneka olahan khas cilacap
Meminta peserta didik menyebutkan bahan baku aneka olahan khas
cilacap
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Membagi peserta didik dalam bentuk kelompok
Mefasilitasi peserta didik untuk observasi, wawancara dan study
literatur tentang potensi unggulan daerah cilacap
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik;
31
Internet
Media elektronik lap top dan LCD proyektor
F. PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator Pencapaian
Penilaian
Kopetensi
Teknik
Bentuk
Conton Instrument
Instrunen
Mampu mengidentifikasi
potensi unggulan bahan
baku daerah cilacap
Tes
praktik/
kinerja
Tes Uji
petik
kerja
Penilaian
3
Gagasan
Kreativitas
Keterangan :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1
Cilacap
32
KOMPETENSI DASAR
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
1. Mampu mengetahui faktor-faktor pengeringan
2. Mampu mengukur kadar air basis basah dan kering
3. Mampu mengukur kelembaban
4. Mampu membedakan keuntungan dan kerugian pengeringan dengan
metode tradisional dan modern
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Kecintaan ( Lovely )
B. MATERI AJAR
Pengeringan
C. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan CTL : Tanya jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas.
D. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama :
a. Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa
Tanya jawab berbagai hal yang terkait dengan wawasan siswa mengenai
faktor-faktor pengeringan.
33
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Meminta peserta didik menyebutkan faktor-faktor pengeringan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Mefasilitasi peserta didik untuk observasi, wawancara dan study
literatur tentang faktor-faktor pengeringan pada home industri kerupuk
dan ikan asin
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik;
34
Pertemuan kedua :
a. Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa
Tanya jawab berbagai hal yang terkait dengan wawasan siswa mengenai
kadar air .
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Meminta peserta didik menyebutkan perbedaan kadar air basis basah
dan kering.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Mefasilitasi peserta didik mengukur kadar air basis basah dan kering
dari beberapa potensi unggulan bahan baku makanan
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
35
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik;
Pertemuan keempat :
a. Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa
Tanya jawab berbagai hal yang terkait dengan wawasan siswa mengenai
metode pengeringan .
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Meminta peserta didik menyebutkan perbedaan metode pengeringan
tradisional dan modern.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Meminta peserta mengeringkan sukun dengan metode direct sunlight
dan metode oven, membadingkan kadar airnya
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
37
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik;
Neraca
Oven
mixer
Internet
Media elektronik lap top dan LCD proyektor
F. PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator Pencapaian
Penilaian
Kopetensi
Teknik
Bentuk
Conton Instrument
Instrunen
Mampu
mengetahui
faktor-faktor pengeringan
Tes
praktik/
kinerja
Mampu
mengukur
38
kelembaban
Mampu
membedakan
keuntungan dan kerugian
pengeringan
dengan
metode tradisional dan
modern
Penilaian
3
Gagasan
Kreativitas
Keterangan :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4= baik
5 = sangat baik
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1
Cilacap
39
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
3. Mendiskripsikan konsep batik.
4. Membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias nusantara
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Kecintaan ( Lovely )
B. MATERI AJAR
Konsep batik
Menggambar desain ragam hias untuk pola batik.
C. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan CTL : Tanya jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas.
D. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama dan kedua :
a. Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa
Tanya jawab berbagai hal yang terkait dengan wawasan siswa mengenai
daerah-daerah pembuat batik.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
40
F. PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Membuat bentuk-bentuk
Tes
Tes
Buat desain tekstil dengan
ragam hias dan corak karya praktik/ identifikasi
mengambil corak ragam hias
tekstil Nusantara
Nusantara.
kinerja
Membuat rancangan karya
seni kriya tekstil dengan
corak ragam hias
Nusantara
42
Penilaian
3
Gagasan
Kreativitas
Teknik /bentuk
Karakteristik
Keterangan :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Cilacap
43
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Membuat pola batik pada kain mori berdasarkan desainnya
2. Membatik tulis dengan bahan lilin dan alat canting
3. Mewarnai kain batik
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Percaya diri ( Confidence )
Kecintaan ( Lovely )
B. Materi Ajar
Konsep batik
Bahan, alat, dan teknik membatik
Langkah-langkah membatik
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan CTL : Pemberian tugas, praktek.
D. Langkah Kegiatan
Pertemuan pertama dan kedua :
a. Kegiatan Pendahuluan
Menyampaikan informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa
Motivasi dan apersepsi.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
peserta didik Membaca buku teks tentang karya seni membatik.
44
Teknik
Bentuk
Contoh
Instrumen
Instrume
n
Menhayati proses penataan
Tes
Tes Uji Buatlah benda pakai dengan
pola ragam hias tekstil
praktik/ petik kerj
teknik yang sudah kamu
kuasai dengan mengambil
Mampu berkreasi dalam
kinerja
unsur-unsur corak ragam
menata pola ragam hias
hias seni rupa terapan
tekstil pada permukaan
Nusantara.
kain.
46
Penilaian
3
Gagasan
Kreativitas
Teknik / bentuk
Karakteristik
Keterangan : 1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Cilacap
47
Lampiran 7. Modul
Kegiatn Pembelajaran 1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECEPATAN PENGERINGAN
A.
2.
3.
Peserta
didik
B.
URAIAN MATERI
1. Faktor-faktor dalam Proses Pengeringan
Prinsip pengeringan biasanya akan melibatkan dua kejadian yaitu (1) panas
harus diberikan pada bahan, dan (2) air harus dikeluarkan dari bahan. Dua fenomena
ini menyangkut pindah panas ke dalam dan pindah massa ke luar.
Yang dimaksudkan dengan pindah massa adalah pemindahan air keluar
dari bahan
pangan.
Dalam pengeringan
kece-patan pengeringan
pangan
yang maksimum,
oleh
umumnya
diinginkan
dalam proses
Setelah panas sampai ke bahan pangan maka air dari sel-sel bahan pangan
akan bergerak ke permukaan bahan kemudian keluar. Mekanisme keluarnya air dari
dalam bahan selama pengeringan adalah sebagai berikut:
1. Air bergerak melalui tekanan kapiler.
2. Penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan disetiap bagian
bahan.
3. Penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh absorpsi dari lapisan-lapisan
permukaan komponen padatan dari bahan.
4. Perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan tekanan uap.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam kecepatan pengeringan tersebut
adalah:
a. Luas Permukaan
Air menguap
melalui
permukaan
dari
uap air
yang
akan
memperlambat
penghilangan air.
Apabila aliran udara disekitar tempat
pengeringan berjalan dengan baik, proses
pengeringan
akan
semakin cepat,
yaitu
d. Tekanan Udara
Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan berarti
kerapatan udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak tetampung
dan disingkirkan dari bahan pangan. Sebaliknya jika tekanan udara semakin besar
maka udara disekitar pengeringan akan lembab, sehingga kemampuan menampung
uap air terbatas dan menghambat proses atau laju pengeringan.
50
C.
RANGKUMAN
Dalam proses pengeringan bahan pangan akan terjadi 2 (dua) fenomena yaitu
(1) panas harus diberikan pada bahan, dan (2) air harus dikeluarkan dari dalam bahan
pangan.
Perpindahan panas dalam proses pengeringan dapat terjadi dalam 2 cara yaitu
(1)
Pengeringan
langsung,
dimana
bahan
pangan
yang
dikeringkan
berhubungan langsung dengan sumber panas, dan (2) Pengeringan tidak langsung
, yaitu bahan pangan yang dikeringkan
tidak berhubungan
langsung
dengan
51
D.
TUGAS
: Oven
pengering
Timbangan
Nyiru/loyang
Pisau
Penggaris
52
E.
TES FORMATIF
Pertanyaan-Pertanyaan Tertulis
Hubungan
dengan
sub kompetensi atau
Kriteria
Kinerja
P
KUNCI JAWABAN
Pertanyaan-Pertanyaan Tertulis
Kode dan Nama
Unit Kompetensi
dan kelembaban
2. Jika ditumpuk tebal akan terjadi peristiwa Case
P/K
53
KEGIATAN BELAJAR 2
KANDUNGAN AIR DALAM KOMODITAS PERTANIAN
A.
1.
Peserta didik dapat menjelaskan bahwa dalam komoditas terdiri atas air dan
bahan kering.
2.
3.
Peserta diklat mampu mengukur kadar air baik secara dry basis maupun wet
basis
B.
URAIAN MATERI
Bahan pangan terdiri
dari
bahan
terdapat
diantara
sel-sel
maupun
dispersi koloid
Peranan air dalam bahan pangan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi aktivitas metabolisme seperti misalnya aktivitas enzim, aktivitas
mikroba, dan aktivitas kimiawi, yaitu terjadinya ketengikan, dan reaksi-reaksi nonenzimatis, sehingga menimbulkan perubahan sifat-sifat organoleptik, penampakan,
tekstur dan citarasa serta nilai gizinya.
Cara mencegah pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan cara mengganggu
lingkungan hidupnya, dengan cara mengubah suhu, kadar air substrat (aw), pH
kadar oksigen, komposisi substrat, serta penggunaan bahan pengawet anti mikroba.
Pengeringan adalah salah satu cara
untuk mengurangi jumlah kandungan air di
dalam suatu bahan pangan dengan cara
menguapkan
menggunakan
air
enersi
tersebut
panas.
dengan
Penurunan
membutuhkan kadar air yang lebih tinggi dari pada kapang sering dijumpai tumbuh
55
pada makanan setengah kering dimana bakteri dan khamir tidak dapat tumbuh pada
roti yang basi, ikan asap, dendeng dan lain-lainnya.
Peranan air dalam berbagai produk hasil pertanian dapat dinyatakan sebagai
kadar air (ka) dan aktifitas air (Aw). Sedangkan di udara (atmosfir) dinyatakan
dalam kelembaban
relatif (kelengasan
Ba
Ka =-------------------- x 100
% Ba + Bk
Di mana : Ka = kadar air basis basah (%)
Ba = bobot air dalam bahan
(g)
Bk = bobot bahan kering mutlak
(g)
Disamping kadar air bobot basah, kadar air bahan juga dapat dinyatakan
dalam kadar air basis kering yaitu air yang diuapkan dibagi bobot bahan setelah
pengeringan. Jumlah air yang diuapkan adalah bobot bahan sebelum pengeringan
dikurangi bobot bahan setelah pengeringan, sebagaimana persamaan berikut:
Ba
Ka = ------- x 100
% Bk
Di mana : Ka = kadar air basis kering (%)
Ba = bobot air dalam bahan (gr)
Bk = bobot bahan kering mutlak (g)
Yang dimaksud dengan bobot bahan kering yaitu bobot bahan setelah
mengalami pemanasan
keadaan bobot konstan tersebut tidak seluruh air yang terkandung dalam bahan
teruapkan, akan tetapi hasil yang didapat disebut bobot kering.
56
C.
RANGKUMAN
Bahan pangan terdiri dari bahan kering ditambah sejumlah air. Air yang
terkandung di dalam bahan makanan bisa merupakan bagian seutuhnya dari bahan
pangan itu sendiri. Di dalam bahan pangan terdapat air dalam bentuk (1) Air
Bebas, yaitu air yang berada di permukaan benda padat dan sifatnya mudah
diuapkan, (2) Air Terikat, yaitu air yang terikat secara fisik menurut sistem
kapiler atau air absorpsi karena adanya tenaga penyerapan, dan (3) Air Terikat
Secara Kimia, yaitu air yang berada dalam bahan dalam bentuk air kristal dan air
yang terikat dalam sistem dirpersi koloid.
Peranan air dalam berbagai produk hasil pertanian dapat dinyatakan sebagai
kadar air (ka) dan aktifitas air (Aw). Sedangkan di udara (atmosfir) dinyatakan dalam
kelembaban relatif (kelengasan nisbi, relative humidity) atau RH, dan kelembaban
mutlak (H).
57
D.
TUGAS
Bahan :
Oven
Timbangan
Gabah
Ubikayu
Kacang tanah
Langkah Kerja
1. Timbang sampel sebanyak 10 gram
2. Masukkan ke dalam oven sampai tercapai berat konstan
3. Dinginkan dalam desikator
4. Timbang sampel yang telah dikeringkan
5. Kehilangan berat merupakan kadar air bahan tersebut
6. Hitung kadar air sampel tersebut dengan menggunakan rumus yang ada
Berat awal - Berat akhir
Kadar air = ------------------------------ x 100
% Berat awal
2. Menghitung kadar air basis basah dan basis kering pada soal berikut ini:
1.
bahan kering 80 kg. Berapa kadar air Wet Basis dan Dry Basisnya
2. Jika kadar air bahan awal 20 % dikeringkan menjadi 14 %, berapa persen
susutnya ?
3.
Sebanyak 100 kg kacang tanah dengan kadar air awal 25 persen (BB),
dikeringkan sampai kadar
air 14 persen
(BB). Hitung
jumlah
air yang
58
60
F. TES FORMATIF
Jawablah pertanyaan di bawah ini
Pertanyaan-Pertanyaan Tertulis
Kode dan Nama
Unit Kompetensi
Pertanyaan-Pertanyaan Tertulis
1.
Hubungan dengan
sub kompetensi atau
Kriteria Kinerja
dilakukan pengawetan
2. Apa kelebihan pengawetan dengan cara
pengeringan
61
G. KUNCI JAWABAN
Pertanyaan-Pertanyaan Tertulis
Kode dan Nama
Unit Kompetensi
baik
disebabkan
mikrobiologi,
oleh
biologi,
fisis,
khemis
maupun mekanis
2.
Pengeringan
P
umumnya
lebih
mudah
lebih
dalam
dengan
mikroba
akan
pengeringan
air
kebutuhan
menjadi
tidak
tersedia/terbatas.
4.
Keterangan
P =adsorpsi,
Aspek Pengetahuan
K = Aspek
dan :air
(2) Air terikat
secara Ketrampilan
kimia,
terdiri air kristal dan air konstitusi.
62