Teks Laporan Hasil Observasi adalah teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu, baik itu hewan,
tumbuhan, alam, fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/atau fenomena alam sesuai fakta dengan
klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di dalamnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan
Singkatnya, teks LHO adalah sebuah teks yang memaparkan hasil observasi/pengamatan secara
sistematik dan objektif berdasarkan kenyataan/fakta yang ada.
Teks jenis ini juga mendeskripsikan mengenai bentuk, ciri, dan/atau sifat umum suatu objek. Objek
tersebut dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, atau berbagai peristiwa yang terjadi di dunia
ini.
B. APA BEDANYA ANTARA TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN TEKS DESKRIPSI ?
Keduanya memang sama-sama menyampaikan informasi sesuai fakta, tapi letak perbedaannya ada pada
sifatnya yaitu :
• Teks Laporan Hasil Observasi : bersifat universal yang di dalamnya ada klasifikasi dan fakta
deskripsi.
• Teks Deskripsi : bersifat unik dan individual yang di dalamnya ada deskripsi spesifik.
. 1. untuk menyampaikan informasi tentang klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu secara apa
adanya sesuai kriteria tertentu sebagai hasil pengamatan (secara sistematis dan
objektif)
2. untuk memecahkan suatu persoalan berupa hipotesis hasil pengamatan.
1. Pernyataan Umum/Klasifikasi
Berisi tentang informasi/pengertian mengenai sesuatu yang dibahas atau hasil pengamatan yang telah
dilakukan.
Bagian ini dapat diartikan juga sebagai pembuka karangan secara umum dengan menjelaskan
penggolongan/klasifikasi tentang objek yang hendak dilaporkan, seperti : benda, tumbuhan, lingkungan,
organisme, hewan, fenomena sosial, fenomena alam, dan lain sebagainya.
Pada bagian ini objek akan diklasifikasi berdasarkan atas persamaan dan/atau perbedaannya. Kemudian
kriteria tersebut digunakan untuk membedakan kelas, subkelas dan rincian yang lebih mendetail lagi.
Pada bagian ini, akan diuraikan klasifikasi atau penggolongan secara runtut dari kelas yang besar hingga
menjadi kelas yang kecil (subkelas). Misalnya penggolongan diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik,
lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau kepribadiannya.
F. CIRI-CIRI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Yang membedakan dari teks laporan hasil observasi dengan jenis laporan hasil penelitian lainnya adalah
sebagai berikut ini.
• Objektif. Laporan hasil observasi harus disusun berdasarkan keadaan objek amatan tanpa ada
pengaruh atau pandangan pribadi dari si penyusun.
• Faktual. Selain objektif, laporan juga harus disusun berdasarkan kenyataan lapangan. Hal
tersebut agar mudah diuji kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan.
• Sistematik. Laporan yang disusun pun harus secara sistematik atau harus secara teratur dan
beraturan. Laporan juga harus sesuai dengan standar penulisan teks laporan hasil observasi itu sendiri.
• Ada objek. Dan ciri-ciri laporan hasil observasi sendiri harus ada objek. Objek tersebut bisa
berupa hewan, tumbuhan, manusia, atau objek lainnya yang berada di lingkungan dan alam semesta.
________________________________________
Kata benda adalah semua kata yang dapat diterangkan dengan menambahkan yang + kata sifat (Keraf,
1991:58). Misalnya jalan yang bagus, dan pelayanan yang memuaskan. Selain itu, kata benda juga dapat
diawali dengan kata bukan tetapi tidak bisa diawali dengan kata tidak.
Kata benda dapat berupa kata benda dasar dan kata benda turunan. Kata benda dasar merupakan kata
benda yang berupa kata dasar atau kata benda yang tidak berimbuhan, contohnya rumah dan murid.
Sedangkan kata benda turunan berupa (1) kata benda yang berimbuhan, contohnya penyiar dan
bendungan; (2) kata benda dengan bentuk reduplikasi, misalnya rumah-rumah, dan buku-buku; serta (3)
kata benda majemuk, contohnya sapu tangan dan minyak goreng.
2 . Menggunakan verba.
Kata kerja adalah kata-kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan. Semua kata yang mengandung
imbuhan me-, ber-, di-, kan-, dan -i atau penggabungannya termasuk dalam kata kerja. Tetapi ada juga
kata kerja yang tidak mengandung bentuk imbuhan di atas, karena merupakan bentuk kata dasar,
misalnya tidur, bangun, mandi, datang, pulang, dan sebagainya.
Segala macam kata kerja mempunyai suatu kesamaan, baik yang memiliki imbuhan ataupun tidak.
Kesamaan tersebut merupakan ciri utama kata kerja, yaitu dapat diperluas dengan “dengan + kata sifat”,
misalnya belajar dengan rajin.
a. Verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi,
terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah
yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu).
b. Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku, seperti : bertelur, membuat, hidup,
makan, tidur, dan sebagainya.
• Persamaan : sebagaimana, seperti halnya, demikian halnya, hal demikian, sebagai, hal yang
sama
• Pilihan : atau
untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa
paragraf.
Kalimat utama /gagasan pokok ada pada setiap paragraf.kalimat utam amerupakan inti dari
permasalahan yang di bahas dalam aragraf tersebut.kalimat utama tersebut di kembangkan dengan
kalimat kalimat lain yang disebut dengan kalimat penjelas.Penempatan gagasan utam a disetiap paragraf
ada 2 yaitu
6.Afiksasi
Pengertian Afiks
Sebelum saya memberikan contoh dari afiks, tentunya kalian harus tau dulu apa itu afiks. Afiks atau
imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata – entah di awal, di akhir, di tengah, atau
gabungan dari antara tiga itu – untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata
yang pertama.
a..Sufiks
Sufiks merupakan kata imbuhan yang biasanya berada dibelakang kata dasar. Sufiks: -an, -at, -si, -ika, -in,
-ir, -ur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -or, dan -tas.
b..Prefiks
Prefiks adalah kata imbuhan atau afiksasi awalan. Prefiks: ke-, pe-, dan se-.
c..Konfiks
Konfiks merupakan kata imbuhan atau afikasi yang terdapat pada awalan dan akhiran dari kata dasar.
Konfiks: ke-an, pe-an, dan per-an.
d..Infiks
Infiks merupakan kata afiksasi sisipan atau yang berada pada tengah kata dasar. Infiks: -el- dan -er-.
e..Kombinasi Afiks
Kombinasi afiks merupakan kombinasi dari afiks-afiks yang telah saya jelaskan diatas. Kombinasi afiks:
pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pember-an, penye-an, perse-an, dan perseke-an.
1.3. Daerah kumuh perlu dipugar untuk penyerasian dengan daerah sekitarnya.
Dalam sebuah tulisan maupun teks fomal atau ilmiah, ada dua jenis kalimat yang sering kita temui, yaitu
kalimat deskripsi dan kalimat definisi. Apakah yang dimaksud dengan kalimat definisi dan kalimat
deskripsi tersebut?
Sepintas memang kedua kalimat ini terlihat sama, tetapi sesungguhnya kalimat definisi dan kalimat
deskripsi adalah dua hal yang berbeda. Bagiamanakah perbedaan antara kedua kalimat ini ? Berikut ini
adalah penjelasan mengenai pengertian, perbedaan, dan contoh kalimat definsi dan kalimat sekripsi.
Kalimat Definisi
Kalimat definisi adalah suatu kalimat yang memberikan penjelasan umum tentang suatu benda, hal,
aktivitas, dan lain-lain. Kalimat definisi sering digunakan dalam teks laporan dan merujuk pada sebuah
istilah teknis atau ilmiah teretentu.
Kalimat definisi ini membantu pembacanya untuk mengetahui atau memahami istilah-istilah yang sering
muncul dalam sebuah tulisan.
Contoh:
Kalimat Deskripsi
Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda.
Sifat-sifat tersebut biasanya merujuk pada hal khusus yang bisa ditangkap oleh panca indera, misalnya
berupa ukuran, seperti besar kecil, tinggi rendah. Warna, seperti merah, kuning, biru. Rasa, seperti
manis, pahit, getir, halus, kasar, dan sebagainya.
Kalimat deskripsicmembantu pembaca membayangkan apa yang sedang dibicarakan seolah-olah seperti
melihat, merasakan, atau mengalaminya sendiri.
Contoh:
Ada beberapa perbedaan yang dapat kita lihat dari kedua bentuk kalimat ini, yaitu:
1. Kalimat definisi menjelaskan gambaran yang umum, sedangkan kalimat deskripsi menggambarkan
sesuatu yang lebih spesifik dan ditangkap oleh panca indera.
Contoh:
2. Kalimat definisi jika dibalik tidak merubah atau merusak makna kalimat tersebut. Sedangkan kalimat
deskripsi tidak bisa.
Contoh:
Saat membaca tulisan ini, tentu Anda telah memahami pengertian dan perbedaan antara kedua jenis
kalimat berikut ini. Nah, agar Anda lebih memahami kedua bentuk kalimat ini, berikut ini adalah contoh-
contoh kalimat deskripsi dan kalimat definisi.
Kalimat Definisi
1. Awan adalah hasil penguapan air yang dipanaskan oleh sinar matahari.
2. Buaya adalah salah satu hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.
3. Manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak bisa hidup sendiri.
Kalimat Deskripsi
2. Buaya memiliki kulit yang kasar dan gigi yang sangat tajam.
..
Pengertian Serta Contoh Kalimat Kompleks dan Simpleks Lengkap Dengan Pola Kalimat - Ada 2 macam
tipe kalimat di dalam Bahasa Indonesia yaitu kalimat kompleks dan kalimat simple. Berikut adalah
pengertian dan contoh-contohnya.
Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba utama karena di
dalam kalimat ini terkandung lebih dari satu aksi (Predikat), peristiwa, atau keadaan.
Sedangkan kalimat simple hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utam. Biasanya kalimat
simple hanya memilki pola S P O atau S P O K.
Di dalam kalimat komplek ada 2 struktur kalimat yang biasanya dihubungkan dengan konjungsi, tetapi
terkadang struktur tersebut hanya dihubungkan dengan tanda koma bahkan tidak ditunjukan oleh tanda
baca atau konjungsi apapun.
2. Tomat dan terung yang ada di kebun itu tergolong ke dalam jenis sayur-sayuran.
3. Kamu akan mendapatkan nilai yang baik apabila belajar dengan giat.
4. Apel yang berukuran kecil itu jenis apel Indonesia dan yang besar tergolong dalam jenis apel Amerika.
Kalimat no 1 dan 2 merupakan contoh kalimat simple karena hanya memiliki satu verba utama yaitu
“tergolong “ sedangkan kata “yang ada di kebun itu” pada kalimat no.2 bukanlah verba utama namun
hanya sebagai penjelas nomina yang ada di depannya sehingga kalimat tersebut bisa dibuang.
S P(V) Ket.
Sedangkan kalimat no 3 dan 4 merupakan kalimat kompleks karena pada kalimat tersebut terdapat 2
struktur kalimat yang dihubungkan dengan konjungsi . Pada kalimat pertama Verba utamanya adalah
“Mendapat” dan “Belajar” dan konjungsi “apabila”. kemudian pada kalimat no 4 verba utamnya adalah
“jenis” dan “tergolong” dan dihubungkan dengan konjungsi “dan”.
Kamu akan mendapat nilai yang baik apabila kamu belajar dengan giat.
S P(V) O S V Ket.
Kalimat komplek terbagi menjadi 2 jenis yaitu Kalimat komplek paratataik dan kalimat komplek
hipotaktik. Berikut adalah jenis-jenis kalimat komplek
Kalimat komplek paratatik adalah kalimat kompek yang terdir dari 2 struktur yang memiliki makna
setara atau sejajar contoh konjungsi kalimat komple paratatik adalah “dan”, “tetapi” dan “atau”.
3. Alam akan menjadi Indah bila kita rawat dan selalu kita jaga dengan baik.
4. Hanya kita sebagai pemuda yang bisa menjaga dan juga memelihara kemerdekaan ini.
Kalimat komplek hipotaktik adalah kalimat yang memiliki 2 struktur yang maknanya bersifat tidak setara
atau sejajar yang digabungkan menjadi satu kalimat dengan menggunakan konjungsi seperti “Apabila,
“Jika, “Karena”, dan “Ketika”.
3. Siapa lagi yang akan menjaga alam ini melainkan kita yang tinggal menumpang di dalamnya.
4. Jangan membuang sampah di sungai sembarangan karena akan mengakibatkan banjir di musim
hujan.
5. Banyak orang yang tak bertanggung jawab menebang pohon sembarangan hanya karena ingin
mendapatkan keuntungan
6. Aku sudah akan pergi ke Singapura jika memiliki cukup uang liburan nanti.
Kata depan (di, ke, dari) jika ia menyatakan tempat, maka penulisannya harus dipisah dari kata yang
berada di belakangnya atau tempat yang dimaksudkan.
Contoh :
2. Kata depan (di, ke, dari) jika ia merupakan imbuhan dari suatu kata, maka penulisannya
digabung dengan kata yang mengikuti.
Contoh :
o Ia sudah mencoba yang kesekian kalinya, namun usahanya masih belum membuahkan hasil.
3. Jika kata depan digunakan dalam kalimat sebagai judul, maka penulisannya harus menggunakan
huruf kecil.
• Bersifat Informatif.
• Bersifat Komunikatif.
• Bersifat Objektif.
I. SYARAT/KRITERIA TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI YANG IDEAL, BAIK DAN BENAR
2. Membuat kerangka teks dengan menitikberatkan pembuatan gagasan utama sesuai dengan
hasil pengamatan.
3. Menyusun teks berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat, diawali dengan paragraf
pernyataan umum lalu ke bagian isi (anggota/aspek yang dilaporkan). Jadi, setelah membuat klasifikasi
secara umum, langkah selanjutnya adalah menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan hasil
pengamatan (jika belum maksud, sobat bisa lihat contoh teks LHO di bawah)
4.Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika terdapat kalimat janggal atau terdapat kesalahan penulisan,
segera perbaiki kembali.
SELAMAT BELAJAR