Anda di halaman 1dari 3

KRITIK SENI TARI

TARI LILIN – SUMATERA BARAT

Sabtu, 04 April 2020

Viona Salsabila Putri

XI IPS 1
A. Deskripsi

Tari Lilin merupakan salah satu tarian tradisional dari Sumatera Barat. Seperti namanya, tarian
ini dimainkan oleh para penari dengan menggunakan piring kecil dengan lilin menyala di atasnya
sebagai atribut menari. Tarian lilin dimainkan oleh sekelompok penari dengan gerakan yang
atraktif dan seirama dengan alunan musik yang mengiringinya. Tarian ini merupakan salah satu
tarian yang terkenal di Indonesia dan menjadi salah satu icon tarian tradisional di Sumatera Barat,
khususnya masyarakat Minangkabau. Menurut beberapa sumber yang kami dapatkan, tarian ini
ternyata dulunya merupakan salah satu tarian istana dan biasa ditampilkan pada malam hari.
Konon asal usul dari tarian ini tidak lepas dari cerita rakyat. Dalam cerita rakyat tersebut
Diceritakan bahwa zaman dahulu ada seorang gadis yang ditinggal oleh tunangannya untuk pergi
bergadang. Suatu hari sang gadis kehilangan cincin pertunangannya, kemudian dia mencari cincin
tersebut hingga larut malam dengan menggunakan lilin yang ditaruh di atas piring. Dalam usahanya
mencari cincin itu, sang gadis harus berkeliling mengitari pekarangan rumahnya, bahkan dia harus
membungkuk untuk menerangi tanah dan kadang gerakan sang gadis terlihat seperti bergerak
meliuk-liuk sehingga terlihat seperti gerakan tari indah. Dari sinilah kemudian Tari Lilin ini lahir
dan mulai dikenal di kalangan gadis-gadis desa.

Fungsi Tari Lilin dulunya hanya ditampilkan acara adat, yaitu sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Tuhan atas hasil dan pencapaian yang didapatkan masyarakat. Seiring dengan
perkembangan zaman fungsi Tari Lilin kini tidak hanya ditampilkan untuk acara adat saja namun
juga sebagai kesenian dan hiburan.

B. Analisis

Gerakan Tari Lilin cenderung lemah lembut, sehingga memperlihatkan keindahan gerak tarian.
Selain itu gerakan lemah lembut tersebut juga untuk menjaga agar api lilin tidak mudah padam.
Beberapa gerakan dalam Tari Lilin biasanya didominasi oleh gerakan mengayunkan tangan,
gerakan seperti berdoa, gerakan meliuk dan gerakan memutar badan. Selain itu ada juga beberapa
gerakan yang dilakukan dalam posisi duduk, yaitu dengan memainkan gerakan tangan yang indah.

Gerakan Tari Lilin lebih terlihat atraktif ketika para penari memainkan lilinnya dengan cara
membalik-balik dan diikuti dengan gerakan meliuk-liuk sang penari. Tentunya dibutuhkan keahlian
dan latihan khusus dalam menarikan Tari Lilin ini. Karena apabila tidak, maka lilin akan mudah
redup dan bahkan terjatuh, sehingga dapat merusak gerakan tari itu sendiri.

Tari lilin memiliki makna yang lebih menekankan kostumnya lebih menekankan kepada
kejayaan zaman Hindu Budha pada Zaman kerajaan Sriwijaya yang kuat dipengaruhi kebudayaan
Cina, terutama pada hiasan kepala, dada, dan tangan. Busana dan hiasan tersebut yang
memperlihatkan bahwa tari ini tampak lebih indah dan semegah kejayaan kerajaan Sriwijaya
tempo dulu. Tata rias dari penari ini lilin ini dapat dikatakan tidak berkarakter atau make up
natural.

C. Interpretasi
Sejarah dan asal-usul tari lilin Sumatera Barat berdasarkan pada cerita rakyat yang
menceritakan scorang gadis yang telah ditinggalkan oleh tunangan pergi untuk mencari harta.

Selama ditinggalkan tunangannya, gadis tersebut telah kehilangan cincin pertunangannya.


Gadis tersebut mencari cincin itu sampai larut malam dengan menggunakan lilin yang ditempatkan
diatas piring kecil. Gerakan tubuh yang gemulai, membungkuk, dan gerakan berdoa melahirkan
gerakan yang sangat indah. Sehingga dari peristiwa ini menciptakan tari lilin di kalangan gadis-
gadis desa.

D. Evaluasi

Tari lilin ditampilkan untuk ucapan rasa s yukur kepada dewi pada pada saat musim panen
dengan hasil yang melimpah. Ciri khas yang terdapat pada tarian ini adalah dengan menggunakan
piring.

Jadi, tarian ini tidak ditampilkan dan dipertunjukkan setiap saat. Namun seiring dengan
perkembangannya zaman, fungsi dari tarian ini berubah. Yang tadinya scbagai ucapan syukur,
sekarang menjadi tarian hiburan masyarakat.

Pada setiap gerakan penari yang membawa sebuah lilin, penari akan menarikan tarian secara
kelompok dan bersamaan dengan memusingkan piring yang terdapat lilin secara berhati-hati agar
piring tersebut tidak terjatuh dan agar lilin tidak padam.

Anda mungkin juga menyukai