Anda di halaman 1dari 8

SINOPSIS PERCY JACKSON AND THE OLYMPIANS : THE LIGHTING

THIEF KARYA RICK RIORDAN

Novel ini menceritakan seorang pemuda keturunan Poseidon yang dituduh


mencuri petir asali milik Zeus bernama Percy Jackson, ia berusia dua belas tahun,
penderita disleksia, dan hampir dikeluarkan dari sekolah asramanya karena dianggap
selalu membuat masalah.

Saat sedang mengikuti karyawisata di museum, ia diserang oleh Bu Dodds, guru


matematikanya yang ternyata adalah seorang Erinyes. Ia tidak mengerti apa yang
terjadi, namun ia dibantu oleh temannya, Grover dan gurunya, Pak Brunner. Ia
melawan Erinyes tersebut dengan sebuah pena yang Pak Brunner lemparkan
kepadanya yang ternyata adalah sebuah pedang.

Ia masih tidak mengerti, namun saat liburan musim panas ia dibawa oleh
ibunya dan Grover yang ternyata adalah seorang satir, ke perkemahan blasteran.
Belum sampai di perkemahan, mereka diserang oleh minotaur.

Tiga hari kemudian, Percy terbangun di perkemahan. Akhirnya ia tahu bahwa ia


adalah putra dari Poseidon, dewa air. Dan Grover adalah pelindungnya. Gurunya, Pak
Brunner juga ternyata seorang Chiron. Chiron menyarankan percy agar pergi ke
gunung Olympus untuk meyakinkan Zeus bahwa ia sebenarnya tak tahu apa-apa. Percy
kemudian dilatih untuk menggunakan kesaktiannya sebagai anak dari dewa. Di
perkemahan tersebut Percy bertemu dengan demigod (manusia setengah dewa)
lainnya. Seperti Luke, anak dari Hermes, dan Annabeth Chase, putri dari Athena.

Percy yang dituduh mencuri petir asali Zeus, diberi misi untuk menemukan
petir tersebut selama sepuluh hari, sebelum titik balik matahari musim panas.
Mendengar misi Percy, Annabeth dan Grover memutuskan untuk ikut. Luke membantu
dengan memberikan sepatu terbang milik Hermes. Chiron memberinya pena yang bisa
berubah menjadi pedang, bernama Anaklusmos.
Percy, Annabeth dan Grover pun memulai misinya. Mereka berangkat ke Los
Angeles, tempat gerbang dunia bawah berada. Ketiganya menaiki bus, kereta api, truk,
dan taksi. Selama perjalanan mencari gerbang dunia bawah, mereka mengalami
banyak kejadian. Mereka masuk ke sebuah toko patung yang ternyata milik Medusa,
seorang monster berambut ular yang mengubah makhluk apapun menjadi patung
hanya dengan tatapan matanya. Mereka juga mengalami bencana di dek observasi
Gateway Arch, ditipu oleh dewa perang Ares, hampir kehilangan ingatan di kasino
Vegas yang mempesona, dan hampir mati karena peregangan mengukur kasur.

Begitu sampi di Dunia Bawah, ternyata Hades tidak memiliki petir asali Zeus,
dan dia kehilangan simbol kekuatannya sendiri: helm kegelapan. Hades menuduh
Percy mencuri petir asali dan helm kegelapan untuk ayahnya, Poseidon. Dia menuduh
Poseidon haus kekuasaan. Lebih buruk lagi, petir asali secara ajaib muncul di ransel
Percy saat dia berbicara dengan Hades.

Setelah melarikan diri dari amukan Hades, Percy, Annabeth, dan Grover
bertemu dengan Ares, dewa perang, di pantai Santa Monica. Percy mempertanyakan
Ares dan ternyata Ares mencuri petir asali dan helm kegelapan dari pencuri asli (yang
namanya belum kami ketahui). Ares telah tergoda oleh kemungkinan memicu salah
satu perang terbesar sepanjang masa antara Tiga Besar: Hades, Zeus, dan Poseidon.
Percy dan Ares bertarung di pantai, Percy melukai Ares, dan berhasil mendapatkan
helm kegelapan.

Percy mengembalikan helm kegelapan ke Hades dan naik pesawat ke New York
City di mana dia menemukan Gunung Olympus di lantai 600 Gedung Empire State.
Percy bertemu Poseidon dan Zeus untuk pertama kalinya dan memberi tahu mereka
semua yang dia ketahui dan curigai. Dia memberi tahu mereka bahwa dia percaya
Kronos, raja para Titan yang memerintah di zaman sebelum dewa-dewa Yunani,
bersiap-siap untuk berperang melawan para Olympian (dewa dan dewi Yunani). Percy
pernah bermimpi tentang Kronos di mana Kronos berbicara dengannya. Zeus tidak
ingin mendengarnya. Poseidon memberi tahu Percy bahwa dia bangga padanya dan
bahwa dia harus membuat pilihan saat pulang ke apartemen ibunya di Queens, New
York.

Musim panas di Perkemahan Blasteran itu, Percy bersenang-senang menjalani


kehidupan seorang pahlawan. Dia menunda membuat keputusan tentang apakah dia
akan tinggal di Perkemahan Blasteran sepanjang tahun, atau pulang dan tinggal
bersama ibunya di Queens.

Di hari terakhir perkemahan, Percy dibujuk ke hutan oleh temannya, Luke. Luke
mengaku kepada Percy bahwa dia adalah pencuri asli dari petir asali dan helm
kegelapan. Dia memberi tahu Percy bahwa dia melayani Kronos dan bahwa Kronos
berencana untuk mengalahkan Olympian dan menyingkirkan mereka. Luke lenyap,
meninggalkan kalajengking yang mematikan untuk menyengat Percy. Percy hampir
mati karena gigitan kalajengking ini, tetapi diselamatkan oleh peri kayu yang
membawanya ke tempat aman. Guru Percy, Chiron, merawatnya hingga sembuh.
Percy memutuskan untuk pulang dan tinggal bersama ibunya.
ANALISIS UNSUR INTRINSIK PADA NOVEL PERCY JACKSON AND
THE OLYMPIANS : THE LIGHTING THIEF KARYA RICK RIORDAN

1. TEMA
Petualangan Percy Jackson untuk membuktikan bahwa dia bukan
pencuri petir milik Zeus. Ini dibuktikan dari kutipan berikut :

“Dan petir itu hilang? Dicuri,” kata Chiron. “Sama siapa?” “Oleh siapa.” Chiron
mengoreksi. Sekali jadi guru, tetap jadi guru. “Olehmu.” Mulutku menganga.
“Setidaknya ....” Chiron mengangkat tangan, “itu anggapan Zeus. Pada titik balik
matahari musim dingin, di musyawarah dewa terakhir, Zeus dan Poseidon bertengkar.
Omong kosong yang biasa: ‘Bunda Rhea selalu pilih kasih padamu,’ ‘Bencana udara
selalu lebih spektakuler daripada bencana laut,’ dan seterusnya. Setelah itu, Zeus
menyadari bahwa petir asalinya hilang, diambil dari ruang singgasana di depan
hidungnya sendiri. Dia langsung menyalahkan Poseidon. Nah, seorang dewa tak bisa
merebut lambang kekuasaan dewa lain secara langsung—itu dilarang oleh hukum
dewa yang paling kuno. Tapi Zeus yakin ayahmu membujuk seorang pahlawan
manusia mengambilnya.” “Tapi saya tidak—”

2. PENOKOHAN
a. Percy Jackson, seorang demigod (manusia setengah dewa) anak dari
dewa Poseidon. Ia pemberani dan berjiwa kepemimpinan.
b. Annabeth, teman Percy, seorang demigod anak dari Dewi Athena. Ia
anak yang cerdas, bijaksana, dan pemberani seperti ibunya.
c. Grover, teman baik sekaligus penjaga Percy, seorang satir (manusia
separuh kambing. Ia baik dan ceria, tetapi sedikit lalai.

3. LATAR
3.1. Latar Tempat
 New York Utara
“Umurku dua belas tahun. Hingga beberapa bulan yang lalu, aku siswa
asrama di Akademi Yancy, sekolah swasta untuk anak bermasalah di New
York Utara.” (Percy Jackson and The Olympians, The Lighting Thief : 8)

 Museum Seni Metropolitan


“Dua puluh delapan anak sakit jiwa dan dua orang guru naik bus sekolah
kuning, menuju Museum Seni Metropolitan untuk melihat barang-barang
Yunani dan Romawi Kuno.” (Percy Jackson and The Olympians, The Lighting
Thief : 8)

 Perkemahan Blasteran
“Dia menawariku kursi di sebelah kanan Pak D. Si direktur perkemahan itu
memandangku dengan mata merah dan menghela napas panjang. “Oh, aku
harus menyambut ya? Selamat datang di Perkemahan Blasteran. Nah, sudah
kukatakan. Jangan harap aku senang berkenalan denganmu”. “(Percy Jackson
and The Olympians, The Lighting Thief : 95)

 Toko Patung
“Bukan restoran siap-saji seperti yang kuharapkan. Toko itu jenis toko barang
aneh yang sering ada di tepi jalan, yang menjual patung flamingo untuk
hiasan halaman, orang Indian kayu, beruang dari semen, dan barang-barang
seperti itu.” (Percy Jackson and The Olympians, The Lighting Thief : 226)

 Gateway Arch
“Aku sudah hampir berhasil menguasai rasa gugup ketika kulihat lift kecil
mungil yang akan kami tumpangi ke puncak Gateway Arch.” (Percy Jackson
and The Olympians, The Lighting Thief : 269)

 Denver
“Sore berikutnya, tanggal 14 Juni, tujuh hari sebelum titik balik matahari,
kereta kami memasuki Denver.” (Percy Jackson and The Olympians, The
Lighting Thief : 286)

 Taman Air
“Matahari sudah mulai terbenam di belakang pegunungan saat kami
menemukan taman air itu.” (Percy Jackson and The Olympians, The Lighting
Thief : 299)

 Las Vegas, Hotel dan Kasino Teratai


“Kami bergegas ke pintu truk dan melihat si zebra berlari di jalan lebar yang
diapit dua deret hotel dan kasino dan tanda neon. Kami baru saja
membebaskan seekor zebra di Las Vegas.” (Percy Jackson and The Olympians,
The Lighting Thief : 330)
“Kami sepertinya salah membelok, karena kami ternyata menemui jalan
buntu, berdiri di depan Hotel dan Kasino Teratai.” (Percy Jackson and The
Olympians, The Lighting Thief : 332)

 Los Angeles
“Pada saat matahari terbenam, taksi menurunkan kami di pantai di Santa
Monica. Pemandangannya persis seperti pantai L.A.” (Percy Jackson and The
Olympians, The Lighting Thief : 346)

3.2. Latar Waktu

 Musim panas
“Aku tahu itu gila. Long Island tak pernah mengalami topan
seawal ini dalam musim panas.” (Percy Jackson and The
Olympians, The Lighting Thief : 68)

4. ALUR

Alur dalam novel ini adalah alur maju.

 Awal Perkenalan
Di awal novel, karakter utama menunjukkan sudut
pandang atau pendapatnya bahwa dia tidak Ingin menjadi
seorang blasteran. Setelah itu, dilanjutkan dengan
memperkenalkan karakter utama
(Percy Jackson) secara rinci. “Namaku Percy Jackson. Umurku
dua belas tahun. Hingga beberapa bulan yang lalu, aku siswa
asrama di Akademi Yancy, sekolah swasta untuk anak
bermasalah di New York Utara.” (Percy Jackson and The
Olympians, The Lighting Thief : 8).
 Awal permasalahan
Masalah utamanya adalah petir asali milik Zeus telah
hilang, dan Percy yang dituduh sebagai pencuri. Percy mencoba
membuktikan bahwa bukan dia yang mencuri. “Tetapi, Percy,
kau memang benar. Ayahmu dan Zeus sedang bertengkar,
pertengkaran paling parah selama berabad-abad. Mereka
bertengkar karena sesuatu yang berharga, yang dicuri. Persisnya:
sebuah sambaran petir.” (Percy Jackson and The Olympians, The
Lighting Thief : 183).
 Pengembangan Konflik
Percy diberi misi untuk menemukan petir milik Zeus
sebelum titik balik matahari musim panas, untuk membuktikan
bahwa bukan dia pencurinya. “Jadi, coba saya tegaskan lagi,”
katanya. “Saya harus pergi ke Dunia Bawah dan menghadapi
Penguasa Orang Mati. “Betul,” kata Chiron. “Mencari senjata
paling perkasa di alam semesta.” “Betul.” “Dan
mengembalikannya ke Olympus sebelum titik balik matahari di
musim panas, sekitar sepuluh hari lagi.” “Tepat.” Aku menoleh
kepada Grover, yang menelan kartu as hati. (Percy Jackson and
The Olympians, The Lighting Thief : 196).
 Klimaks
Klimaks adalah puncak masalah dari sebuah cerita.
Biasanya terjadi di dekat akhir cerita. Klimaks juga sebuah titik
balik atau momen paling intens. Klimaks dari cerita ini adalah
pertarungan antara Percy dan Ares karena setelah pertarungan
selesai, masalahpun terselesaikan. Pertarungan tersebut juga
berada di dekat akhir cerita.
 Resolusi
Percy akhirnya tahu bahwa dia ditipu oleh pamannya,
yaitu Ares, “Kau bohong,” kataku. “Mengirim petir itu ke Dunia
Bawah bukan gagasanmu, ya?”, “Tentu saja itu gagasanku!”.
Percy juga menyadari Luke adalah teman yang mengkhianatinya.
Luke berniat membunuh Percy dengan kalajengking dan berniat
meninggalkan perkemahan blasteran untuk selamanya. Luke
melayani Kronos dan merasa bahwa para dewa hanya
membuang-buang tempat. Dia menghilang meninggalkan
perkemahan blasteran untuk melayani Kronos selamanya.
“Selamat tinggal, Percy. Ada Zaman Emas baru yang akan
datang. Kau tak akan menikmatinya.” (Percy Jackson and The
Olympians, The Lighting Thief : 468).
 Akhir Cerita
Akhir ceritanya, perang antar dewa akhirnya tidak terjadi.
Grover mendapatkan misi yang paling dia inginkan, yaitu misi
menemukan Pan, dan Annabeth yang ingin bertemu dengan
keluarganya.

5. GAYA BAHASA
5.1. Asosiasi (Perumpamaan)

Di dalam novel ini terdapat majas perumpamaan, dibuktikan


dengan kutipan berikut, “Bu Dodds bagaikan istana pasir yang tertiup
kipas angin dengan kencang.” (Percy Jackson and The Olympians, The
Lighting Thief : 23), kutipan tersebut berarti Bu Dodds berubah menjadi
serbuk yang kemudian musnah begitu saja.

Anda mungkin juga menyukai