Anda di halaman 1dari 4

NADIA RIANNY ZAIN (XII IPS 1 / 24)

Percy Jackson : The Lightning Thief

Struktur Novel
1. Abstrak
Percy Jackson : The Lighting Thief menceritakan sebuah kisah tentang tiga
sahabat yang berpetualang mejelajahi seluk beluk Amerika Serikat demi
mencegah peperangan antar dewa di Gunung Olympus akibat dicurinya petir
Zeus dan helm kegelapan Hades. Di perjalanan, mereka harus menghadapi
berbagai rintangan dan melawan monster-monster Dewa Hades.

2. Orientasi
Percy Jackson merupakan seorang anak berumur 12 tahun yang mengidap
ADHD dan disleksia. Setiap tahun, ia harus pindah antar sekolah karena
selalu bermasalah hingga akhirnya ia menetap di Yancy Academy. Saat
karyawisata musim panas, Yancy Academy pergi ke museum sejarah di
Manhattan, New York di mana museum tersebut menampilkan sejarah
Yunani. Percy dan temannya, Grover tanpa dugaan mendapatkan serangan
dari Fury yaitu makhluk suruhan Hades. Setelah peristiwa tersebut Percy
diharuskan untuk masuk Perkemahan Half-Blood untuk menghindari
serangan dari berbagai monster. Dalam perjalanan menuju perkemahan,
suatu makhluk raksasa berkepala banteng datang dan menghancurkan mobil
ibunya Percy, Sally. Akibatnya, Sally tidak selamat dari serangan Kronos.

3. Komplikasi
Setelah mengalami berbagai rintangan, Percy, Annabeth, dan Grover sampai
di Underworld di mana Hades berkuasa. Ketika menemui Hades, ia tampak
marah karena ia mengira bahwa Percy yang mencuri helm dan petir Zeus
sehingga memicu peperangan antar dewa. Percy tentu menentang tuduhan
tersebut. Hades meminta Percy untuk membuka tas ranselnya, Percy pun
kaget ternyata petir Zeus selama ini ada di tasnya. Hal ini mengakibatkan
Hades semakin marah memaksa Percy untuk mengembalikan helmnya. Lalu
Hades memberikan gambaran terhadap Percy bahwa Sally (ibunya) berada
di Underworld dan mengira bahwa Percy datang hanya untuk menipunya.
Selanjutnya Percy, Annabeth, dan Grover menemukan arah untuk keluar dari
Underworld

4. Evaluasi
Percy, Annabeth, dan Grover bertemu dengan Dewa Ares (Dewa
Peperangan) di Pantai Santa Monica. Mereka harus berhadapan dengan
Dewa Ares demi mendapatkan helm Dewa Hades. Selama perlawanan
antara Percy, Annabeth, dan Grover dengan Ares, Ares tidak sengaja
mengungkapkan bahwa ia hanya menjadi suruhan atas pihak lain. Dewa Ares
pun berhasil dikalahkan dan Percy mendapatkan helm Dewa Hades yang
selama ini dicuri.

5. Resolusi
NADIA RIANNY ZAIN (XII IPS 1 / 24)

Percy, Annabeth, dan Grover pergi menuju Empire State Building yang
merupakan perantara antara dunia dan Gunung Olympus. Sesampainya di
Olympus, Percy mengembalikan petir milik Zeus. Sebagai imbalannya, Zeus
memberikan Sally (ibunya Percy) kesempatan untuk hidup kedua kalinya.

6. Koda
Penutup cerita dalam novel. Dalam bagian koda, diceritakan bahwa ternyata
Luke Castellan mengkhianati Percy, Annabeth, dan Grover. Ia hanya
berpura-pura menjadi teman mereka untuk dapat mengkambing-hitamkan
Percy dengan para dewa. Luke mengungkapkan kebenciannya terhadap
sang ayah, Dewa Hermes karena telah mengabaikannya seumur hidup. Oleh
karena itu, ia memanfaatkan tuduhan Percy mencuri petir Zeus untuk balas
dendam terhadap para dewa-dewi dengan menciptakan peperangan besar
antar dewa di Gunung Olympus. Cerita pun berakhir dengan lanjutan di buku
kedua.

Unsur Intrinsik
1. Tema : Sebuah petualangan tiga sahabat bernama Percy, Grover, dan
Annabeth untuk mencari petir Dewa Zeus yang dicuri dan mencegah perang
antar dewa-dewi di Olympus
2. Tokoh dan penokohan
a. Percy Jackson (Protagonis) : Tokoh utama yang mengidap diskleksia
dan ADHD. Anak dari Poseidon dan Sally Jackson. Merupakan anak
yang berhati tulus, penolong, gigih, optimis, dan pantang menyerah
b. Grover Underwood : Satyr yang ditugaskan untuk menjaga Percy.
Memiliki loyalitas yang tinggi, penakut, dan ceroboh
c. Annabeth Chase : Teman perkemahan Percy dan Grover. Seseorang
yang pemberani, cerdas, dan tegas tetapi keras kepala dan sombong
d. Luke Castellan (Antagonis) : Teman perkemahan Percy dan Grover
yang berpura-pura untuk menjadi teman mereka. Licik dan
Pendendam
e. Hades : Dewa ‘Underworld’ atau dunia bawah yang mengatur dan
menghukum jiwa-jiwa yang sudah meninggal
f. Mr. Brunner atau Chyron : Seorang centaur yang membimbing Percy,
Grover, dan Annabeth di perkemahan. Berhati halus, bijaksana, dan
perhatian.
g. Zeus : Raja dewa dari dewa-dewi Olympus. Wataknya keras kepala
dan sombong
h. Sally Jackson : Ibu dari Percy Jackson. Sangat berbaik hati dan peduli
terhadap Percy
3. Alur : Alur yang terjadi di cerita ini adalah alur progresif atau alur maju
4. Latar
a. Tempat : New York, Museum, Yancy Academy, Cabin, Perkemahan
half-blood, Apartemen Percy dan ibunya, Hotel dan Kasino Lotus, Las
Vegas, Pantai Santa Monica, Dunia bawah / Underworld, Empire
State Building, Gunung Olympus
NADIA RIANNY ZAIN (XII IPS 1 / 24)

b. Waktu : Abad ke-21, Musim panas, pagi hari, siang hari, sore hari,
malam hari
c. Suasana : Tegang, sedih, terharu, gembira, takut

5. Sudut pandang : sudut pandang novel ini adalah orang pertama sebagai
pelaku utama
6. Gaya Bahasa : gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini tidak baku
layaknya seorang anak sedang menceritakan sebuah kisah pengalamannya.
Sering terdapat penggunaan gaya bahasa sarkasme, metafora, dan
hiperbola. Penulis juga terlihat sering menggunakan kata-kata deskriptif
7. Amanat :
 Tidak pantang menyerah dan tetap optimis untuk meraih apa yang
diinginkan
 Utamakan moralitas dan bela kebenaran tanpa terkecuali
 Lakukan apa yang menurutmu terbaik untukmu
 Jadilah orang yang setia kawan dan tidak munafik

Unsur Ekstrinsik
1. Latar belakang penulis
Rick Riordan lahir di San Antonio, Texas pada 5 Juli 1964. Ia merupakan lulusan dari
Alamo Heights High School dan lanjut menempuh pendidikan seni musik di North
Texas State University. Kemudian, ia transfer ke University of Texas at Austin untuk
belajar ilmu sejarah dan Bahasa Inggris. Setelah lulus, ia mengajar pelajaran ilmu
pengetahuan sosial dan Bahasa inggris di Presidio Hill School di San Fransisco.

Ia mendapatkan ide untuk membuat series Percy Jackson sebagai dongeng tentang
mitologi Yunani ketika menceritakan kepada anaknya, Haley, sebelum tidur.
Sebelumnya, Haley telah didiagnosa mengidap ADHD dan disleksia. Oleh karena itu,
Rick Riordan terinspirasi untuk membuat karakter protagonist yang mengidap ADHD
dan disleksia. Dengan kemampuan menulisnya, Rick menerbitkan buku pertamanya
yaitu “The Lightning Thief” pada tahun 2005. Sekuel dari buku tersebut berlanjut
hingga Rick menerbitkan empat buku sebagai kontinuitas dari buku pertama.

Kegemaran Rick Riordan terhadap mitologi Yunani kemudian menginspirasinya


untuk menulis novel fiksi lain tentang mitologi negara lain seperti Norwegia sehingga
ia menerbitkan buku “Magnus Chase” dan mitologi Mesir dengan judul “The Kane
Chronicles”

Series-series tersebut ternyata disenangi oleh orang-orang dari berbagai kalangan


umur sehingga mendapatkan popularitas dan penilaian yang baik. Pada tahun 2010,
Twentieth Century Fox membeli hak untuk memproduksi dan merilis film adaptasi
dari buku “The Lightning Thief”. Berkat film ini, series novel yang ditulis oleh Rick
Riordan semakin populer dan mendapat perhatian dari orang-orang yang sudah
menontonnya.

2. Nilai-nilai yang bisa diambil


Nilai Sosial
NADIA RIANNY ZAIN (XII IPS 1 / 24)

 Melindungi satu sama lain


“memang sudah tugasku untuk selalu melindungimu”
 Bekerja sama dan gotong royong
 Saling tolong-menolong

Nilai Moral
 Melakukan sesuatu yang dicintai
“Sebenarnya, bertahun-tahun yang lalu, Para Dewa mengabulkan
permintaanku, yaitu dapat terus melakukan hal yang aku cintai, yaitu menjadi
seorang guru dari pahlawan-pahlawan hebat selama kehidupan manusia
membutuhkanku.”
 Berpegang teguh pada prinsip dan tujuan
“aku tidak peduli jika kalian ingin balik ke perkemahan atau tidak, aku akan
melanjutkan perjalanan ini demi menyelamatkan ibuku”
 Membela kebenaran

Nilai Budaya
 Tradisi pesta makan malam dengan menyediakan berbagai makanan sebagai
rasa syukur kepada para dewa-dewi
Semua meja dipenuhi oleh makanan, mulai dari buah-buahan, keju, roti, dan
daging. Chiron menghentak-hentakan kakinya untuk menarik perhatian anak-
anak lalu mengangkat gelasnya, “Untuk para Dewa-Dewi!”

Anda mungkin juga menyukai