Anda di halaman 1dari 7

TEKS RESENSI NOVEL

“The Titan’s Curse – Percy Jackson and The Olympians


(Book 3)”
(Kutukan Bangsa Titan – Percy Jackson dan Dewa-Dewi
Olimpia (Buku 3))

Disusun Oleh:
Calista Paramitha Chandra

KELAS XI MIPA
SMAS KARUNA DIPA PALU
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022
1. Identitas Novel
Judul Buku : Kutukan Bangsa Titan – Percy Jackson dan Dewa-Dewi
Olimpia
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Miramax dan Hyperion Books for Chlidren (Amerika
Serikat)
Mizan (Indonesia)
Kota Penerbit : Tidak Tertulis
Tahun Terbit : 1 Mei 2007 (Amerika Serikat)
Juni 2009 (Indonesia)
Jumlah Halaman : 412 halaman (hardbook)
115 halaman (e-book)
ISBN : 9780786297016

2. Ringkasan Isi Novel


Novel ini merupakan buku ketiga dari seri novel Percy Jackson & Dewa-
Dewi Olimpia dan merupakan lanjutan dari buku pertamanya yang berjudul
‘Pencuri Petir’ serta buku keduanya yang berjudul ‘Lautan Monster’, karya tulis
Nick Riordan yang bergenre Fantasi, Fiksi, Mitologi Yunani. Buku ini
menceritakan petualangan seru soerang pemuda setengah dewa berusia 14 tahun,
bernama Percy Jackson, bersama teman-temannya serta para Pemburu Artemis
dalam misi penyelamatan temannya, Annabeth Chase dan juga dewi Artemis,
yang telah diculik. Mereka hanya memiliki waktu satu minggu untuk mencari
dewi yang diculik demi memecahkan misteri monster purba yang kini bangkit
setelah punah selama ribuan tahun. Monster itu disebut sebagai pembawa kiamat
bagi dewa-dewi Olympus, bangkitnya monster purba ini bersamaan dengan kabar
ramalan mengerikan tentang kutukan bangsa Titan.

Novel Kutukan Bangsa Titan terdiri dari 20 bagian yang setiap bagiannya
diceritakan dalam sudut pandang orang pertama yakni Percy Jackson sendiri

1
dengan alur maju. Percy Jackson adalah putra dari dewa laut, Poseidon, dan
seorang manusia fana bernama Sally Jackson. Pada buku pertama, Percy
diperkenalkan sebagai bocah berusia 12 tahun yang mengidap ADHD dan
disleksia akibat pengaruh dari ayahnya yang merupakan salah satu dari “Tiga
Besar” (mencakup Poseidon, Zeus, dan Hades),. Hingga Percy harus mencari
sekolah baru tiap awal tahun pelajaran karena dia selalu dikeluarkan. Hingga pada
suatu hari, Percy diserang oleh guru matematikanya yang sebenarnya adalah salah
satu Erinyes (dewi kemarahan dalam mitologi Romawi), Percy diselamatkan oleh
guru Bahasa Latinnya yang sebenarnya adalah seorang centaurus bernama Chiron,
dan Percy dibawa oleh temannya, Grover Underwood yang sebenarnya adalah
seorang satir (manusia bertanduk dan berkaki kambing) ke tempat perkemahan
manusia-manusia setengah dewa lainnya. Di sana, Percy bertemu dengan
Annabeth Chase, putri dari dewi kebijaksanaan, Athena.

Pada buku kedua, Percy berteman dengan Tyson yang sebenarnya saudara
tiri Percy, yang merupakan seorang Kiklops (makhluk raksasa bermata satu),
bersama dengan Tyson, Grover, dan Annabeth, Percy memulai expedisi menuju
lautan monster untuk mendapatkan bulu domba emas untuk menyembuhkan
pohon Thalia yang telah melindungi perkemahan mereka. Di jalan, Grover diculik
oleh Polyphemus, yang juga adalah seorang kiklops, lalu mereka bertemu dengan
Clarrise La Rue, putri dari dewa perang, Ares. Clarisse bersama Percy dan teman-
temannya berhasil menyelamatkan Grover dan mendapatkan bulu domba emas
walau sempat berhadapan dengan Luke Castellan, putra dari dewa pembawa
pesan, Hermes, serta Pasukan Kronos dan diselamatkan oleh Chiron. Dengan bulu
domba emas itu, pohon thalia berhasil disembuhkan ke wujud asalnya, yakni
putrid dari dewa petir Zeus, bernama Thalia Grace.

Pada buku ketiga, Cerita bermulai dengan Percy, Thalia, dan Annbeth yang
dihantarkan ke sekolah asrama militer, Aula Westover oleh ibu Percy, di Main
seminggu sebelum liburan musim dingin. Mereka bertiga dihadang oleh dua orang
guru tepat setelah Percy, Thalia, dan Annabeth memasuki gedung sekolah. Tak
ingin menimbulkan kecurigaan, Thalia menggunakan parfum spesial yang

2
bernama ‘Mist’ untuk membuat para guru berpikir bahwa mereka bertiga adalah
murid yang bersekolah di tempat itu. Ternyata di sekolah itu sudah tiba Grover,
Grover membawa mereka pergi dari 2 guru itu menuju ke ruang gym untuk
bergabung dengan murid-murid yang lain. Setelah perkenalan, Grover
memberikan informasi kepada mereka bertiga, bahwa Dr. Thorn, salah satu guru
yang baru saja menghadang Percy, Annabeth dan Thalia, yang ternyata adalah
wakil kepala sekolah, adalah seorang monster yang mengincar 2 kakak-adik
manusia setengah dewa yang bersekolah di tempat itu, Bianca dan Nico di
Angela. Grup 3 orang yang sekarang menjadi 4 orang berpencar menjadi 2
pasang. Mereka mengawasi Bianca dan Nico sembari berbincang bincang, tak
lama kemudian, Annabeth sadar bahwa Bianca dan Nico menghilang dari gym.
Dia mengabari yang lain. Annabeth dan Thalia bergegas untuk mencari kakak
beradik itu sementara Percy memutuskan untuk menemui Dr. Thorn sendirian.

Percy lalu menemukan kakak beradik tersebut di aula, dan mencoba


meyakinkan mereka bahwa mereka aman bersama Percy dan yang lainnya.
Namun, sebelum dia sempat berkata lebih banyak, Dr. Thorn menembakkan
beberapa duri beracun hingga menggores bahu Percy, duri itu menyangkut di baju
Percy hingga Percy terpaku di dinding, Dia mencoba untuk menyerang balik tapi
tiada hasil, karena racun duri yang mulai berefek. Percy pun hanya menahan sakit
sembari Dr. Thorn mengatakan bahwa Dia akan membawa mereka bertiga pergi.
Saat Dr. Thorn menurunkan kewaspadaannya, Percy mencoba menghubungi
Grover dan yang lain dengan koneksinya. Di ujung bukit yang berada tepat di atas
laut, Dr. Thorn memanggil jemputan, tetapi Grover, Annabeth dan Thalia tiba tiba
datang bersamaan dengan tembakan panah perak oleh pasukan dewi Artemis dan
pasukan pemburunya. Saat Dr. Thorn hampir mati oleh panah pemburu Artemis,
ia, dengan Annabeth di punggungnya, menikamkan pisau di bagian rambutnya,
menerjunkan diri ke dalam ombak laut di bawahnya.. Percy mencoba untuk
mengikuti Annabeth tapi Dia dihalangi oleh Artemis yang mengatakan bahwa
sudah terlambat, menjelaskan bahwa Annabeth telah dibawa menggunakan
semacam sihir. Artemis pun berkenalan dengan Percy dan yang lain, lalu

3
menghubungi saudaranya, Apollo untuk memberikan kendaraan ke mereka untuk
kembali ke perkemahan.

Setelah tiba di perkemahan, Percy dan Thalia membawa Nico untuk


berkenalan dengan Chiron, sementara Bianca mengikuti Artemis dalam
ekspedisinya. Mereka lalu bermain kartu dengan Dionysus sembari mengabari
situasi sekarang tentang Annabeth. Percy dan Thalia meminta Dionysus untuk
mengizinkan mereka pergi untuk menyelamatkan Annabeth, tetapi permintaan
mereka ditolak telak oleh Dionysus. Dengan perasaan campur aduk, Percy pergi
ke kabinnya sendiri, tertidur dan terbangun oleh mimpi buruknya tentang
Annabeth yang sedang dalam bahaya. Dia memberi tahu Grover tentang mimpi
buruknya, Grover membalas kabar Percy dengan kabarnya sendiri tentang Zoe,
letnan pemburu Artemis yang mengikuti mereka ke perkemahan, bahwa Zoe
bertemu Chiron di kemah utama untuk meminta izin darinya untuk pergi karena
Artemis juga menghilang.

Malam hari, di tengah babak terakhir permainan yang disiapkan oleh


Chiron, Percy melihat bahwa Orakel Delfi berjalan menuju ke arah Zoe,
sementara Chiron dan yang lain menatapi Orakel Delfi dengan rasa tidak percaya
karena Orakel Delfi tidak pernah meninggalkan loteng kemah utama. Zoe lalu
bertanya ke Orakel Delfi bagaimana caranya untuk menyelamatkan dewi Artemis.
Orakel Delfi menjawab bahwa kombinasi 5 pemburu dan pekemah akan
berjelajah ke barat untuk membebaskan Artemis, yang sedang terrantai di sebuah
puncak gunung. Dia mengatakan bahwa satu orang akan hilang di dataran tanpa
hujan dan satu lagi akan mati oleh tangan orang tuanya. Tak lama kemudian, para
pemimpin kemah bertemu dengan Chiron, Dionysus, dan Zoe yang akan
membawa Bianca bersamanya. Grover dan Thalia lalu menjadi sukarelawan untuk
berpartisipasi dalam misi penyalamatan. Percy yang tidak terpilih dalam misi,
mengendarai Blackjack, seekor Pegasus yang mengabari bahwa para
Hippokampos membutuhkan bantuannya saat ini.

4
Di perjalanan pulang setelah membantu Hippokampos, Percy melihat bahwa
Dr. Thorn keluar dari sebuah mobil van hitam, menuju ke sebuah museum, dia
lalu meminta Blackjack untuk menurukannya di museum itu. Mendengar Zoe dan
Bianca yang ternyata berada di tempat yang sama, sedang berargumen, Percy
bergegas memakai topi kasat mata milik Annabeth yang Percy sempat ambil
sebelum berangkat, Dia mengikuti Dr. Thorn ke dalam Museum Sejarah Alam itu.
Dia mendapati Dr. Thorn sedang mengabari para Jendral pasukan bahwa para
Dewa dan pahlawan telah memakan perangkap mereka. Luke ternyata ada
bersama mereka. Setelah hampir membongkar persembunyiannya, Percy bergegas
keluar untuk mengabari Zoe dan yang lain tentang apa yang dia lihat dan seekor
monster bersamaan dengan beberapa anggota pasukan sedang menuju kemari
untuk mereka.

Saat Thalia dan Zoe beradu mulut apakah Percy seharusnya ikut kabur
dengan mereka, monster yang dikabarkan muncul, seekor Singa Nemean dengan
kulit tebalnya, bersamaan dengan beberapa pejuang tengkorak mengakhiri debat
singkat kedua perempuan itu, singkat cerita Percy pun bergabung ke dalam misi
penyelamatan. Di tengah misi, mereka bertemu monster di dalam ramalan Titan,
mereka pun merasa tidak percaya bahwa monster yang di ramalkan itu merupakan
seekor Ofiotaur (makhluk setengah banteng dan setengah ular). Ofiotaur itu
kemudian dinamai oleh Percy sebagai Bessie. Kemudian, mereka berangkat
menuju Gunung Tamalpais, Gunung Keputusasaan. Di sana, mereka bertemu
dengan saudari Zoe yang justru mengganggap Zoe sebagai seorang musuh, dan
mengancam bahwa dia akan membangunkan naga yang tertidur di sana. Zoe
menjadi sukarelawan untuk menjadi pengalih perhatian sementara yang lainnya
pergi untuk menemukan Artemis, yang sedang memegang bola langit
menggantikan Titan Atlas, Luke yang sedang berdiskusi dengan Annabeth agar
Annabeth mau bergabung dengan pasukannya, serta sang jendral, Titan Atlas
yang ternyata adalah ayah dari Zoe. Percy pada akhirnya berhasil menipu Atlas
untuk memikul bebannya lagi. Artemis lalu mengumpulkan Percy, Thalia, dan
Annabeth untuk pergi ke Olympus.

5
Mereka berempat memasuki Olympus bersama-sama dan menemukan
bahwa Grover dan Bessie sudah ada di sana. Para Dewa dan Dewi mulai
berargumen untuk membiarkan Thalia dan Percy hidup atau tidak. Cerita diakhiri
dengan Thalia yang menjadi letnan pemburu Artemis, sementara Annabeth,
Grover dan Percy kembali ke perkemahan, lalu menceritakan apa yang terjadi
terhadap Bianca kepada Nico. Percy lalu sadar bahwa Bianca dan Nico adalah
anak-anak Hades setelah Nico, yang marah karena kejadian yang menimpa
Bianca, mengirim pasukan tengkorak.

3. Keunggulan dan Kekurangan Novel


Walau buku ini membawa sebuah kisah yang sangat panjang, buku ini tetap
sangat enak dibaca karena topik dialog para karakter yang menarik, diiringi
dengan kemunculan makhluk-makhluk mistis dari mitologi Yunani yang
membawa daya tarik tersendiri bagi penikmat novel. Menurut saya, buku ini
sangat cocok untuk para peminat novel genre fantasi fiksi, terutama para remaja
hingga dewasa yang suka dengan topik mitologi yunani, karena buku Kutukan
Bangsa Titan menghadirkan tak hanya hiburan semata, namun juga segudang
referensi-referensi tentang tempat, benda, hewan, serta dewa-dewi mitologi
Yunani.

Anda mungkin juga menyukai