Anda di halaman 1dari 7

Nama : Reyhan Aulia Paradise

Kelas : 9D

Tema : Mitologi Yunani

”Pengkhianat Para Dewa”

Pada suatu saat dimana Dewa dan Dewi masih berkuasa, Lahirlah seorang anak dari Raja
para Dewa, Zeus dan Ratu para Dewi, Hera. Anak itu Bernama Kronos, Kronos adalah anak
pertama dari Zeus dan Hera dimana mereka adalah Dewa dan Dewi paling kuat dimasa itu,
oleh sebab itulah Kronos memiliki potensi yang menakutkan.

Oracle, sang penerawang masa depan hadir pada kelahiran Kronos. Di saat pertama dia
melihat Kronos sang Oracle sadar Kronos akan mempunyai kekuatan yang jauh lebih kuat
dari semua Dewa dan Dewi Olympia pada saat itu. Oracle khawatir akan apa yang dia lihat
lalu berbicara dengan Zeus.
“Yang mulia, Selamat atas kelahiran anak anda.” Puji Oracle.
“Demi Dewa Dewi Oracle, jangan sebut “Anak” dia adalah penerusku.” Balas Zeus.
“Penerus Sang Raja para Dewa, maka Tuan sadar betapa kuat Kronos.”
“Oh tentu, Dia adalah Dewa yang akan memimpin Olympus suatu saat nanti.”

Mata sang Oracle memancarkan cahaya berwarna hijau, menandakan bahwa dia akan
meramal sebuah ramalan. Oracle dengan fisik pria paruh bayanya melayang dari tanah dan
berteriak hingga seluruh Dewa dan Dewi mendengar ramalannya.

“Anak dari Sang Raja


Ialah yang akan berkuasa
Atas suatu bencana
Yang akan diterima Olympia”

Kronos tumbuh menjadi anak yang Cerdas, Terampil dan Berbakat. Dia bisa dipakai sebagai
contoh “Anak dewa” karna kesempurnaannya. Dia juga mahir menggunakan pedang saat
menginjak usia 12 tahun. Hal itu tidak terlepas dari Ares sang Dewa Perang yang
mengajarinya cara berpedang. Melihat kemahiran Kronos dalam menggunakan pedang,
Zeus menghadiahkan Kronos sebuah pedang dari besi paling murni di Olympia yang tidak
akan pernah berkarat.
Dibalik kesempurnaan yang dimilki Kronos, Kronos juga memiliki sisi jahat. Kronos merasa
dirinya adalah sebuah keberadaan yang “Superior” dia merasa semua kehidupan berada
jauh di bawah kastanya. Kronos juga terobsesi dengan kekuatan agar bisa menjadi diatas
semuanya. Dia juga ingin menolak nasibnya untuk mati dan ingin mencapai Keabadian.

Kronos selalu meminta misi berburu kepada Zeus sejak dia berusia 12 tahun, namun Zeus
baru memberikan Kronos sebuah misi saat dia menginjak usia 16 tahun. Tidak seperti misi
pertama biasa, Zeus memberikan Kronos misi berburu Cerberus. Cerberus adalah anjing dari
neraka sebesar bus sekolah dengan 3 kepala. Untuk menjamin keselamatan Kronos, Zeus
mengutus seorang pemburu berpengalaman Bernama Annabeth.

Kronos segera menyiapkan barang-barang perburuannya lalu pergi ke hutan di arah barat
Olympia. Saat Kronos keluar dari ruangan suara lembut seorang Wanita menyambut Zeus.
“Kau yakin misi itu tidak terlalu berat untuknya?” Sebut seorang Wanita di pojok Ruangan.
“Dia adalah anak dari Raja Langit dan Dewi Perburuan, Hera.” Balas Zeus pada Ibu Kronos.
Hera menunjukkan dirinya dengan postur Wanita muda berpakaian baju zirah dengan
rambut hitam panjangnya menjular ke luar helmnya.

Di lain tempat Kronos sudah jauh di dalam hutan Bersama Annabeth, Annabeth adalah
seorang Wanita dengan hobi berburu, Postur kokoh, Berbadan tinggi dan berambut Pirang.
Sedangkan Kronos adalah seorang laki-laki berbadan Jangkung, Bermata biru dan rambut
yang berantakan seolah dia baru saja melewati angin puting beliung.
“Hey, kenapa kau memilih untuk menemaniku untuk misi ini?” Tanya Kronos.
“Ayolah, kau putra dari sang Raja, Siapa yang tak mau” Jawab Annabeth.
Kronos melihat pedang di Pundak Annabeth lalu bertanya
“Skala 1 sampai 10, Seberapa mahir kau menggunakan pedang?”
“Kau mau lihat sendiri?” Tantang Annabeth.

Kronos merasa tertantang, “Dengan senang hati”. Annabeth dan Kronos adalah orang yang
kompetitif, mereka suka berkompeti namun membenci kekalahan. Mereka mengambil
posisi dan Kronos melontarkan keping koin ke udara.
“Saat koin itu menyentuh tanah, mulai.”
Tidak sampai 1 detik koin itu menyentuh tanah, Annabeth menerjang maju Kronos. Kronos
nampaknya terkejut namun dengan mudahnya menghindar dari serangan Annabeth. Kronos
yang melihat kesempatan Kembali ke posisi menyerangnya lalu maju ke arah Annabeth.
Annabeth menahan semua serangan yang datang namun terlalu terpacu dengan pedang
Kronos tanpa memperhatikan kaki Kronos. Kronos menggunakan kakinya untuk menendang
jatuh Annabeth lalu menaruh ujung pedangnya pada Leher Annabeth.
“Kau tak apa?” Tanya Kronos khawatir pada Annabeth.
“Tak apa, Tipuan bagus tadi.” Puji Annabeth sembari berdiri.
“Haha terima kasih, Dewa perang yang menunjukannya.”
Saat mereka sedang berbicara, mereka mendengar langkah kaki raksasa menuju kea rah
mereka, Mereka bersembunyi lalu sadar Cerberuslah yang akan datang. Mereka
menyiapkan persenjataan dan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Langkah kaki
semakin dekat, Pohon di sekitar bergetar dan keluarlah Cerberus setinggi 12 meter dengan 3
kepala. Kronos dan Annabeth sudah menyiapkan rencana, Annabeth akan memancing
perhatian sang monster saat Kronos mencari posisi menyerang.

Saat Cerberus sudah ada di jangkauan, Annabeth meniupkan sebuah peluit sangat keras
hingga seluruh hutan berdengung, hal itu cukup untuk menarik perhatian monster sebesar
mobil bus. Monster itu mengejar Annabeth dengan liar, Air liurnya saja cukup untuk
melelehkan besi setebal apapun. Annabeth terus berlari hingga tergelincir dan terjatuh di
dalam semak-semak. Annabeth terpojok, tepat saat monster itu akan melahap Annabeth,
Kronos datang di belakang monster itu dan menyerang. Kronos menggabungkan kekuatan
dan kecepatan di setiap serangannya, Memutus 4 kaki monster itu sembari merobek isi
perut monster tersebut. Setelah melakukan itu Kronos melompat ke udara dan mengincar
ke-3 kepala Cerberus, Sebagai anak dari dewa langit, dia mengaliri pedangnya dengan petir
lalu merobek ke-3 kepala monster itu dibawah kurun waktu 10 detik.

Annabeth masih terbaring dengan ekspresi ngeri, dia tidak percaya akan apa yang dia lihat.
“Barusan cukup, Brutal.” Sindir Annabeth.
“Sedikit, Ayo ambil 1 kepala sebagai trophy kemenangan.” Balas Kronos dilumuri darah.

Matahari terbenam, Kronos dan Annabeth sudah mendirikan kemah, mereka berencana
Kembali esok hari. Mereka duduk di depan perapian sebelum masuk ke kemah masing-
masing, Kronos memanggang marshmallow dan Annabeth meminum cokelat panas sembari
mengobrol tentang pengalam mereka dengan perburuan. Annabeth mengantuk lalu
berjalan ke kemahnya
“Selamat malat, jangan lupa membasuh dirimu, kau telah dilumuri darah monster dari
Neraka.” Canda Annabeth.
“Haha, Selamat malam.” Jawab Kronos.

Kronos tertidur dan dia bermimpi, Namun, ini bukan mimpi biasa. Kronos bisa bergerak
leluasa di suatu tempat yang tidak dia kenal. Tidak lama ada suara sangat dalam seperti
manusia campuran iblis menyapa.
“Halo Kronos, Selamat datang di Istana Dunia Bawah.” Hades, Sang Penjaga Neraka bicara.
“Kau adalah saudara Zeus, Apa maumu?” Tanya Kronos.
“Aku tidak meminta apa-apa, hanya saja aku ingin kau mendengarkan.”
“Mari kita dengar, keinginan penguasa dunia bawah.”
Hades membuka sebuah peti raksasa dilapisi emas murni, Peti itu berisi dosa yang telah
dilakukan semua Dewa dan Dewi selama berabad-abad. Hades meraih satu kertas yang
tertulis “Dosa Besar Zeus” lalu membacakannya kepada Kronos.
“Zeus membunuh Alice untuk menyerap kekuatannya Ketika dia menginjak usia 18 tahun
untuk kepentingan keabadian.”
“Oke? Aku bahkan tak mengenal siapa si “Alice” ini..” Kronos bingung.
“Alicia, generasi pertama Zeus. dengan kata lain, Kakakmu.”
Kronos menunjukkan ekspresi terkejut dicampur kekecewaan.
“Dewa dan Dewi telah tercemar Kronos, Tak bisa lagi di percaya, Jual lah jiwamu kepadaku
dan aku akan memberikan keabadian dan kekuatan yang terbatas, gantilah mereka yang
sudah merusak dengan kekuatanmu sendiri.” Goda Hades.
Kronos terbangun, masih tak percaya akan apa yang baru saja terjadi.

Beberapa hari berlalu dan mimpi itu terjebak di pikirannya, Kronos mengira apa yang terjadi
pada kakaknya akan terjadi padanya, ketakutannya pada kematian membuatnya tidak
berpikir jernih. Kronos membuat pilihannya lalu mencari Hades di dalam mimpinya.
Dia menutup matanya lalu dengan instan dia sudah ada di sana, seakan Hades tahu apa
yang ada di pikiran Kronos.
“Selamat datang Kembali, Kronos.” Hades menyambut Kembali.
“Lakukan apapun, berikan aku kekuatan dan keabadian.” Tegas Kronos.
Hades mengambil sebuah buku dan membuka halamannya, menunjukkan ramalan tua dan
menyuruh Kronos membaca apa yang dia lihat.
“Aku, Kronos, Putra Zeus, menjual jiwaku kepada Raja para Iblis, Hades. Dan bersedia untuk
mengabdi sebagai pangeran neraka.” Ramal Kronos.

Nama Kronos muncul di halaman itu lalu Kronos bertambah tinggi, rambutnya berubah
putih, massa ototnya bertambah dan matanya berubah emas. Kronos berupaya
membiasakan diri dengan tubuh barunya, nampaknya tidak mudah, Kronos berteriak dan
mengeluarkan darah dari semua lubang di tubuhnya dalam prosesnya. Tidak hanya Kronos,
Pedang yang dia genggam besinya berubah hitam dan gagangnya berubah merah.
“Mulailah sebuah perang, kita buat Olympia kita sendiri.” Goda Hades.

Kronos terbangun dalam fisik barunya dan berjalan ke kamar ibunya. Ibunya sadar akan
keberadaan Kronos dan memeluk anaknya, saat sedang dalam pelukan ibunya, Kronos
menarik bilah pedangnya lalu menancapkan pedangnya ke jantung ibunya dan merobek
jantung ibunya sendiri. Hera tergeletak di lantai dengan gaun ungunya dilumuri darah,
Kronos menghilang di gelapnya malam.

Keesokan harinya suara petir Zeus terdengar hingga dunia bawah menunjukkan betapa
murkanya Zeus. Mendengar itu Kronos tertawa dan sadar dia baru saja memulai perang
besar baru. Kronos menyiapkan pasukan Iblis, sebagai seorang pangeran, semua Iblis
mematuhi segala perintah Kronos. Kronos juga menghidupkan Kembali prajurit terhebat
Olympia dengan bayaran mereka harus ada di sisi Kronos. Kronos juga membangunkan
Fenrir sang penjaga pintu neraka. Pedang Kronos juga akan mengambil nyawa orang yang
terkena besi pedangnya, sekecil apapun sentuhan, nyawa akan terambil.
Di sisi lain, Zeus mengumpulkan seluruh Dewa dan Dewi Olympia, melatih prajurit Sparta
dan membangun pertahanan karena Zeus sadar focus utama Kronos adalah menggulingkan
Olympia. Zeus juga membangunkan Basilisk, Ular raksasa yang pernah menyegel neraka
seisinya dengan Hades di dalamnya. Zeus juga membebaskan Atlas, seorang raksasa yang
menahan berat langit dan bumi selama 7000 tahun. Saat mereka sedang bersiap-siap,
terdengar terompet perang berbunyi hingga tanah di sekitar bergetar. Pasukan Kronos.

Zeus melihat keluar dan melihat Hades dan Kronos berdiri bersebelahan dengan lebih dari 5
Juta pasukan untuk berperang. Dengan sifat kesombongan iblis, mereka menunggu Zeus
bersiap-siap seakan mereka yakin akan menang bagaimanapun juga. Zeus memegang kedua
petir sucinya lalu membuka gerbang Olympia. Melihat terbukanya gerbang, prajurit neraka
maju dan mulai menyerang.

Perang pun dimulai, Basilisk maju ke arah Kronos namun Fenrir dengan wujud rubah
raksasanya menahan Basilisk. Semua Dewa dan Dewi bahkan Dewi kecantikan yang tidak
punya pengalaman bertarung ikut dalam perang itu. Atlas yang sudah terkurung terlalu lama
akhirnya merasakan kebebasan dan bertindak ceroboh, Dia maju tanpa memperhatikan
bahaya di sekitarnya. Atlas mencoba menghancurkan Kronos dengan kekuatan yang dapat
membelah langit, tepat saat Atlas akan menyentuhnya, Kronos menaruh pedangnya di
ujung jari Atlas lalu sang Pengangkat Bumi itu tergeletak di lantai tak bernyawa. Saat Atlas
jatuh, Hades sedang melawan Poseidon, Dewa yang mengguncang bumi dengan kendali
Samuderanya.

Kronos berjalan santai di tengah peperangan dan menghindari semua serangan untuk
sampai di singgsana para dewa. Sampai lah dia di hadapan ayahnya sendiri, Zeus.
“Kau adalah sebuah kekecewaan Olympia.” Isak Zeus memegang erat petir sucinya.
“Dan kau adalah pendosa besar Olympia.” Balas Kronos memegang gagang pedangnya.
Kronos menarik pedangnya, tepat saat dia melakukan itu, 3 Dewa besar lain muncul.
Hercules, Ares dan Artemis, Petarung terbaik Olympia di masa itu.

Pertarungan terjadi, Ares menerjang maju dengan kapak perangnya.


“Pedangmu tidak kutimpa untuk menghancurkan Olympia, Kronos.” Teriak Ares.
“Memang tidak, Aku memilih untuk menghancurkannya.” Balas Kronos santai.
Kronos mengaliri pedangnya dengan petir lalu membelah kapak Ares menjadi dua, dampak
ledakan petirnya melemahkan Ares. Tepat saat dia akan menghabisi Ares, Hercules dengan
tangan sekeras besinya menahan serangan Kronos. Hercules adalah seorang petarung yang
mengandalkan kekuatan fisik saat bertarung, Karena Kronos mengetahui itu, Kronos
melempar pedangnya ke arah ares untuk memenggal kepalanya dan bersiap untuk melawan
Hercules dengan tangan kosong.
Hercules yang percaya diri melontarkan pukulan yang bisa menembus material apapun,
Namun pukulan itu ditahan kronos dengan 1 tangan, mematahkan tangan Hercules lalu
menarik tangan Hercules hingga putus dari tubuhnya. Kronos lanjut memegang kepala
Kronos lalu menarik kepalanya hingga seluruh rusuknya tertarik keluar. Kronos berjalan
Kembali ke pedangnya lalu memandang Artemis, Artemis yang berpikir logis pun berlari
untuk menyelematkan dirinya. Kronos mengambil kapak Ares lalu melemparnya dengan
kekuatan penuh. Kapak itu mengenai Artemis dan membelahnya menjadi 2.

Zeus yang melihat seluruh utusannnya mati secara tragis di depan matanya sendiri menjadi
semakin marah, Zeus yang dibutakan amarah berlari kearah Kronos, setiap pukulan Zeus
akan memunculkan petir jutaan volt yang nampaknya hanya memberikan goresan ke tubuh
Kronos.
“Aku sangat bangga padamu dan kau melakukan ini semua kepada kami” Teriak Zeus.
“Kau tidak pernah melihatku sebagai anak, Aku hanyalah alatmu untuk memimpin Olympia”
“Itu karena aku tahu kemampuan yang kau miliki, Kau adalah kebanggan Hera, Kronos.”
“Ibu akan kecewa jika dia tahu apa yang terjadi pada Alicia.” Teriak Kronos menjatuhkan
salah satu petir Zeus dari genggamannya. Mata Zeus bersinar biru cerah lalu melontarkan
petir terbesar yang pernah di lihat Olympia. Petir itu cukup untuk menjatuhkan Kronos,
Namun juga cukup untuk menguras tenaga seorang dewa.

Kronos bangkit berlumuran darah dan mengenggam pedangnya dengan 1 tangan saja.
Berjalan pelan ke arah Ayahnya yang tergeletak tak berdaya, Langkah demi langkah jalani
dengan mengingat semua yang telah Ayahnya lakukan untuknya. Zeus sudah ada di jarak
pedangnya, Zeus yang lemah mengatakan kata-kata terakhirnya.
“Alicia mencoba menggulingkan Olympia seperti apa yang sedang kau lakukan saat ini
Kronos, Hades memanipulasinya.” Zeus menutup matanya untuk terakhir kalinya.
Tepat saat Kronos akan menyentuhkan pedangnya ke Zeus, Tembakan busur mengenai
tangan Kronos, Menjatuhkan pedangnya. Sebuah suara yang tak asing memerintahnya
berhenti, Suara Annabeth.

Annabeth yang masih terluka dari medan perang datang untuk membantu Zeus. Annabeth
melihat Kronos yang sudah tak berdaya lalu berjalan dengan berhati-hati mendekati Kronos.
“Kronos, itu kau?” Annabeth menatapnya.
“Hai Annabeth, Lama tak bertemu.” Kronos melihat Annabeth.
“Kau melakukan semua ini?”
“Ya, Maaf kau melihatku dalam keadaan seperti ini.”
Annabeth memeluk Kronos, Kronos mengerti apa yang akan dilakukan Annabeth namun dia
menerima takdirnya. Annabeth menarik bilah pedangnya lalu menancapkannya pada
jantung Kronos untuk merobeknya. Kronos tidak teriak atau apapun, dia berlutut,
mengambil foto ibunya dari sakunya lalu mengupcapkan kata-kata terakhirnya.
“Sampai jumpa Ibu.” Kronos meneteskan air mata lalu menghilang menjadi debu.
Tamat

Anda mungkin juga menyukai