Anda di halaman 1dari 8

Kisah syaithon

kitab Tafsir Ibnu Katsir, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48).

Azazil
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk istilah yang sama dari sudut pandang Agama Yahudi, Nasrani dan Kristen, lihat Azazel.

Sebuah gambaran tentang Azazel dalam bentuk yang sangat dikenal, yaitu bentuk setan-kambing jantan,
karya Collin de Plancy Dictionnaire Infernal(Paris,1825).

`Azâzîl (Arab: ‫‘ عزازل‬Azāzīl, Inggris: Azazel, Izazil) adalah nama asli dari Iblis[1] yang merupakan
bapak dari bangsa jin,[2] sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa nama asli Iblis adalah al-
Harits.[1] Menurut syariat Islam `Azâzîl adalah pemimpin kelompok syaitan dari kalangan jin dan
manusia.
Sebelum diciptakannya Adam, Azâzîl pernah menjadi Imam para Malaikat (Sayyid al-
Malaikat)[3][4] dan Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga), selama beberapa puluh ribu tahun
sebelum membangkang kepada Allah. Nama Azazil dapat ditemukan dalam beberapa kitab tafsir,
diantaranya dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al-
Baghowi (I-1/48).

Daftar isi

1. Etimologi
2. Julukan
3. Wujud fisik
3.1 Sebelum Penciptaan Adam
3.2 3.2 Setelah Penciptaan Adam
4. Penangguhan Umur
5. Azazel dalam pandangan Kristen
6. Lihat pula
7. Catatan kaki
8. Referensi
Etimologi

Gunung Azazil (Jabal Muntar) di Gurun Yudea, Suriah, yang dianggap sebagai tempat dimana Azazil dibuang
ke bumi.

Kata Azazil merupakan bahasa Arab Kuno yang terdiri dari dua suku kata yaitu Aziz (‫ )عزيز‬yang
berarti terhormat, berharga, sangat kuat dan (‫ )ال‬Eil yang merupakan penamaan Allah di zaman
Arab Kuno. Azazil secara harfiah berarti Makhluk kuat Allah atau Makhluk terhormat Allah.
Azâzîl terdiri atas al-‘azâz yang berarti 'hamba' dan al-îl yang berarti 'Allah' . Kata al-‘azâz berasal
dari al-‘izzah yang berarti kebanggaan atau kesombongan atau dapat diartikan sebagai mahluk yang
membawa kesombongannya milik Allah Dinamakan demikian karena ia tercipta dari api. Kata al-
‘azâz (‫ )العزاز‬terdiri dari empat huruf, yaitu huruf ‘ain, zây, alif, dan zây yang kedua. Masing-masing
huruf menunjukkan sepak terjang iblis, karena setiap nama itu menunjukkan perbuatan pemiliknya.
Dari huruf ‘ain muncul kata ‘ulluw ‘kesombongan’, dari huruf zây muncul kata zuhw ‘sikap takabur’,
dari huruf alif muncul kata ibâ’ ‘pembangkangan’ dan istikbâr ‘sifat angkuh’. Kesombongan, sikap
takabur, pembangkangan, dan sifat angkuh merupakan sifat-sifat yang dimiliki iblis. Inilah tafsir
nama asli iblis yaitu Azâzîl.

Julukan
Azâzîl sangat banyak memiliki nama panggilan seperti, "Abu Kurdus", Sayid al-Malaikat dan Khazin
al-Jannah. Di setiap langit ia memiliki julukan yang sangat bagus,[5]sampai akhirnya dipanggil "Iblis"
oleh Allah, ketika ia tidak mau menghormati Adam. Julukannya adalah sebagai berikut:

 Langit pertama ar-Rafii'ah, Ahli ibadah (al-Abid),


 Langit kedua al-Maa'uun, Ahli ruku (ar-Raki),
 Langit ketiga al-Maziinah, Ahli sujud (as-Saajid),
 Langit keempat az-Zahirah, Selalu merendah dan takluk kepada Allah (al-Khaasyi),
 Langit kelima al-Muniirah, Selalu ta'at (al-Qaanit),
 Langit keenam al-Khaliishah, Bersungguh-sungguh dalam beribadah (al-Mujtahid),
 Langit ketujuh al-Ajiibah, Sederhana dalam menggunakan sarana hidup (az-Zahid).

Wujud fisik
Sebelum Penciptaan Adam
Sebelum dilaknat oleh Allah, Azâzîl memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap,
banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggaan para malaikat dan dia juga
pemimpin para malaikat karubiyyuun, memiliki tempat dibeberapa langit, mendengarkan berita-
berita rahasia Tuhan dan masih banyak lagi.

...dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk
mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang[6]barangsiapa yang (mencoba)
mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk
membakarnya) (Al-Jin 9:72) ”
Setelah Penciptaan Adam
Setelah ia enggan untuk bersujud kepada Adam, Allah memanggilnya Iblis dan mengubahkan
mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlang menjadi bentuk seperti babi hutan. Allah
mengubah kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung,
wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada
sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti ketel tukang bekam, kedua
bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat
sebanyak tujuh helai.

Penangguhan Umur
Azâzîl diberi umur hingga hari akhir kiamat. Dengan janji untuk menyesatkan manusia sebanyak
mungkin dan menemaninya di neraka Jahannam kelak.
Permintaan Azâzîl kepada Allah:

“ ”
Berkata iblis: Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari
(manusia) dibangkitkan.(Al-Hijr, 15:36)

Lalu Allah menjawab:

“ ”
Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan
orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. (Shaad, 38:85)

Azazel dalam pandangan Kristen


Azazel dalam Perjanjian Lama adalah kambing jantan yang akan digunakan sebagai korban
penghapus dosa. Upacara penyucian dosa ini pertama kali diberikan Allahkepada Adam setelah
manusia jatuh ke dalam dosa, dan di lanjutkan kembali oleh Nabi Musa pada saat umat Israel keluar
dari perbudakan bangsa Mesir. Imamat 16.
Karena pelanggaran pada hukum Allah menuntut nyawa dari si pelanggar. Darah yang
melambangkan hutang nyawa orang yang berdosa yang kesalahannya ditanggungkan kepada
korban, lalu dibawa imam ke dalam bilik yang kudus dan memercikannya di hadapan tirai
penghubung, yang di belakangnya terdapat tabut perjanjian yang berisi hukum yang dilanggar oleh
orang berdosa itu. Dengan upacara ini dosa-dosa melalui darah, dipindahkan secara simbolis ke
tempat kudus. Dalam beberapa kasus, darah tidak di dibawa ke bilik yang suci, tetapi dagingnya
kemudian akan dimakan oleh imam, sebagaimana Musa memberi petunjuk kepada anak-
anak Harun dengan mengatakan,"Tuhan memberikan kepadamu, supaya kamu mengangkut
kesalahan umat." Imamat 10:17.
Dengan demikian dosa-dosa umat Israel dipindahkan. Sekali setahun, pada hari besar pendamaian,
imam memasuki bilik yang maha kudus untuk membersihkan dan memulihkan tempat kudus.
Pekerjaan ini dilakukan untuk mengakhiri pelayanan tahunan. Pada hari pendamaian dua ekor
kambing jantan (=yang akan ditentukan bagi Azazel atau Mesias) dibawa ke pintu kemah suci, lalu
dibuang undi bagi keduanya, sebuah undi bagi TUHAN, dan sebuah lagi bagi Azazel (pembuangan
total) (Imamat 16:8). "Kambing yang terundi bagi Tuhan akan disembelih sebagai korban
persembahan banyak orang.Dan imam akan membawa darahnya ke dalam tirai selubung, dan
memercikan ke atas mezbah pedupaan yang dihadapan tirai selubunng.
Korban yang menjadi undi Mesias yang disembelih dan dagingnya dimakan itu merupakan
lambang bahwa umat Israel sudah menjadi satu dengan Mesias yang selalu memuliakan
hukum Allah dan darah yang di percik itu adalah darah yang menguduskan dan
mendamaikan manusia dari dosanya.
Dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu
dan mengakui di atas kambing itu segala kesalahan umat Israel dan segala pelanggaran
mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala
kambing jantan (Azazel) itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan
perantaraan seseorang yang sudah siap sedia dengan itu. Demikianlah kambing jantan itu
(Azazel) harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus dan kambing itu
harus dilepaskan di padang gurun (Imamat 16:21,22). Orang yang menggiringnya ke padang
gurun harus membasuh dirinya dan pakaiannya dengan air sebelum kembali ke perkemahan.
Seluruh upacara itu dimaksudkan untuk memberi kesan kepada orang Israel mengenai
kekudusan Allah dan kebencianNya kepada dosa. Dan lebih jauh, untuk menunjukkan kepada
mereka bahwa mereka tidak boleh berhubungan dengan dosa tanpa menjadi cemar dan najis.
Karena Allah tidak pernah sedikitpun mengizinkan dosa, walaupun umatNya sering melakukan
amal dan berprilaku sangat baik, hanya dengan setitik dosa saja manusia tetap tidak berkenan
di hadapan Allah. Walau begitu keselamatan sudah tergenapi oleh Darah Yesus di Kayu Salib.

1. ^ a b Ibnu Abbas berkata: "Nama Iblis tersebut adalah `Azâzîl." Sedangkan dalam sebuah riwayat
yang diriwayatkan darinya disebutkan bahwa nama Iblis tersebut adalah al-Harits. Kisah para
Nabi & Rasul karya Ibnu Katsir, hal.26, penulis Abu al-Fida` Ahmad bin Badruddin, 5 September
2011, Penerbit Pustaka as-Sunnah, Jakarta.
2. ^ Abul Jan disebut Iblis karena menentang perintah Allah takala disuruh bersujud dihadapan
Adam.
3. ^ Sayyidul Malaikat
4. ^ Azâzîl sebagai Sayyidul Malaikat
5. ^ Julukan Azazil
6. ^ Yang dimaksud dengan sekarang, ialah waktu sesudah Nabi Muhammad s.a.w. diutus menjadi
rasul.
7. Kitab hadist Sholawatul kabul akhbar karangan Syaikh Taftazani bin
Basyumi
Malaikat Jibril dan Mikail Menangis Ketika Allah Melaknat Iblis
#Mudah-mudahan ada MANFAAT#

Bismillaahirrahmaanirrahiim. . .
(Semoga hidayah Allah bersama kita, sehingga kita selamat dari musuh nyata kita Iblis)

Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa iblis itu sesungguhnya
namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang
keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat,
namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam
namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh
Mahfudz (Lauhul Mahfudz) namanya ialah iblis dan selama 1000 Tahun giat taat beribadah sujud
non stop kepada Allah, bahkan pernah menjadi Sayyidul Malaikat (Penghulu atau Pemimpin
Malaikat), dan Khozinul Jannah (Bendara Surga; Juru Kunci Surga; Penjaga Pintu Surga) Dia (iblis)
lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis
berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya.
Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam dari pada tanah."Lalu Allah S.W.T
berfirman yang maksudnya, "Aku membuat apa yang Aku kehendaki." Oleh karena iblis memandang
dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S karena merasa bangga dan
sombong takabbur.Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu.
Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang
mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua karena bersyukur,
tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang
sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas
keengganannya.Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah
cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti
kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara
dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan
wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir
lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai. Setelah
itu, lalu Allah mengusirnya dari surga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia
tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya hingga hari
kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang
rupanya, mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para
malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi
semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis,
maka menangislah Malaikat Jibril dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Apakah
yang membuat kamu menangis?" Lalu mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu
dayamu. "Firman Allah bagi bermaksud, "Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu
dayaKu."Setelah diusir, maka iblis pun berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Surga
disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu." Lalu Allah
berfirman yang bermaksud, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi
adalah maksum."Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman yang maksudnya,
"Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua
padanya."Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman dengan maksud,
"Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran
darah."Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud,
"Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya
mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda maupun
yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka
mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram.""Dan pada anak-anak, yaitu dengan
menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang,
seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak
itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke
arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan
berjanjilah mereka." (Hal ini ada disebutkan dalam surah al-Isra' ayat 64 yang bermaksud : "Dan
gerakkanlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah
terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan
mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh
syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka".Maksud ayat ini ialah bahwa Allah S.W.T.
memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang
ada padanya. Tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang
benar-benar beriman.

------------------->Dalam kitab Tafsir showi Hal 2 Tafsir Al-a'rof bahwa di sana disebutkan bahwa iblis
itu bapak moyangnya Jin dan setan, maksudnya bahwa sebelum dikutuk oleh Allah maka Iblis itu
dahulunya bernama Jin, setelah dikutuk Allah hanya gara-gara tidak mau bersujud kepada Adam
maka namanya menjadi setan. Dalam suatu kitab hadits yang menjelaskan tentang Iblis,
karangnyaan Syaikh Taftazani bin Basyumi, namanya kitab "Sholawatul kabul akhbar", bahwa Allah
S.W.T. memerintahkan, memberi tugas, memberi mandat yang agung sangat mulia, diantaranya
sebagai berikut:
1. Iblis sebagai penjaga surga dalam kurun waktu 40.000 tahun.
2. Iblis pernah hidup bersama bergabung dengan Malaikat selama 80.000 tahun.
3. Iblis diangkat menjadi penasehat Malaikat selama 20.000 tahun.
4. Iblis menjadi pemimpin malaikat karobiyyun dalam waktu 30.000 tahun (tiga puluh ribu tahun)
5. Iblis melakukan thowaf (mengelilingi) arasy bersama para malaikat dalam waktu 14.000 (empat
belas ribu tahun), jadi secara keseluruhan iblis beribadah melakukan semua perintah kepada Allah
dalam kurun waktu 185.000 tahun lebih, selama dalam ibadahnya seperti kita umat Islam,
melakukan sholat, puasa, thowaf dengan para malaikat (mengelilingi baitul makmur di Dan arasy),
iblis tidak merasa lelah dan mengeluh menjalankan perintah Allah, tugas-tugas Allah yang termulia
ini, iblis menjalankan dengan ikhlas, tidak ada niat apapun kecuali karena Allah SWT semata-mata.
Pada masa itu malaikat dan lainnya, iblis diberi gelar Al A’ziz (makhluk Allah yang termulia), ada
yang memberi gelar A’zazil (panglima besar malaikat). Menurut kitab tafsir Munir dan Showi, iblis
beribadah pada Allah dalam masa 80.000 tahun, thowaf di baitul Makmur dan Aras 14.000
tahun.Oleh karenanya dilangit pertama sampai ketujuh, iblis dihormati para malaikat, hingga
terhormatnya iblis dilangit yang pertama berkibarlah bendera bertulis Al ‘abid (iblis ahli
ibadah).Langit ke 2 berkibarlah tulisan Al Zahid (iblis ahli suci) tidak melanggar larangan Allah, dan
mematuhi segala perintah Allah.Langit ke 3 berkibarlah tulisan Al Ar’rif (yang mengetahui segala
kekuasaan kemulyaan Allah).Langit ke 4 berkibarlah tulisan Al Waliyu (yang dibebani dan dikasihi
Allah).Langit ke 5 berkibarlah tulisan Attaqiyu (yang takut/ patuh perintah Allah).Langit ke 6
berkibarlah tulisan Alkazinu (yang mengawasi makhluk Allah yang bernyawa)Langit ke 7 berkibarlah
tulisan Azroilu (yang mencabut nyawa/ memberi celaka pada makhluk lainnya). Malaikat di penjuru
alam semesta, dari bumi, langit, baitul makmur, arasy, dan sebagainya, mereka semua
menghormati pada iblis sebagai makhluk Allah yang terhormat dan termulia, sehingga bila iblis lewat
di depan para malaikat, maka malaikat menghormati pada iblis, bagaikan penghormatan prajurit
kepada komandannya, pengawal istana pada rajanya, sehingga terhormatlah nama iblis di penjuru
alam semesta.Namun sayang, di lauhul mahfudz, tulisan iblis terselubung rapi tidak satupun
makhluk yang tahu kecuali Allah, tertera Alkafir Almal’un (iblis inkar terkutuk). Dalam sumber lain
Iblis pada mulanya bernama Azazil dan tinggal di bumi. Azazil adalah jin yang taat kepada Allah dan
memang Iblis sebenarnya adalah dari golongan Jin seperti pada firman Allah S.W.T "Dan ingatlah
ketika kami berfirman kepada para malaikat "Sujudlah kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali
Iblis. Dia adalah dari golongan Jin, maka ia mendurhakai Tuhannya" Alkahfi [50] , Dia menyembah
Allah selama 1000 tahun, lalu Allah swt mengangkatnya ke langit pertama. Di langit pertama, Azazil
beribadah menyembah Allah swt selama 1000 tahun. Kemudian dia diangkat ke langit kedua. Begitu
seterusnya hingga akhirnya dia diangkat menjadi imam para malaikat. Apa pun perintah Allah
kepada malaikat juga adalah perintah baginya, karena dialah imam para malaikat yang memimpin
malaikat.Azazil adalah imam kepada kepada seluruh malaikat (Al-muqorrobun, imamul jami'il
malaikat). Ibadahnya kepada Allah banyak. Ada riwayat yang menyatakan Azazil beribadah kepada
Allah selama 80,000 tahun dan tiada tempat di dunia ini yang tidak dijadikan tempat sujudnya ke
hadrat Allah.Dalam satu riwayat menceritakan, akan malaikat Israfil melihat yang tersurat di Luh
Mahfudz ada tercatat satu suratan berkenaan:..."Adanya satu hamba Allah yang beribadah selama
80,000 tahun tetapi hanya karena satu kesalahan, maka ibadah hamba itu tidak diterima Allah dan
hamba itu terlaknat sampai hari Kiamat."...Maka menangislah Israfil karena bimbang makhluk yang
tersurat di Loh Mahfuz itu adalah dirinya. Maka diceritakanlah Israfil kepada segala malaikat
pengalamannya melihat apa yang tersurat di Loh Mahfuz. Maka menangislah sekelian malaikat
karena takut dan bimbang nasib mereka. Lalu semua malaikat datang menemui Azazil yang menjadi
imam para malaikat, agar Azazil mendoakan keselamatan dunia dan akhirat kepada seluruh
malaikat. Azazil pun mendoakan keselamatan di dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat dengan
doa:..."Ya Allah, Janganlah ENGKAU murka terhadap mereka (para malaikat)."...Malangnya, Azazil
lupa untuk mendoakan keselamatan untuk dirinya. Selepas mendoakan semua para malaikat, Azazil
terus menuju ke surga. Di atas pintu surga, Azazil terlihat suratan, tulisan, yang menyatakan:..."“Ada
satu hamba dari kalangan hamba-hamba Allah yang muqarrabin yang telah diperintahkan Allah
untuk membuat satu tugasan, tapi hamba tersebut mengingkari perintah Allah. Lalu dia tergolong
dalam golongan yang sesat dan terlaknat."...Lalu Allah Menciptakan Adam a.s., dan memerintahkan
malaikat untuk sujud menghormat kepada Adam a.s. Azazil, sebagai imam para malaikat,
sepatutnya lebih dahulu bersujud memimpin para malaikat. Tetapi, dia menolak, karena dia merasa
bahawa dirinya lebih baik dari pada Adam. Sementara para malaikat lain terus sujud tanpa dipimpin
oleh Azazil.Bukan saja enggan sujud, Azazil malah sombong dan menjawab kepada Allah:..."Dan
(ingatkanlah peristiwa) ketika Kami berfirman kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam; maka
mereka sujudlah melainkan iblis; dia berkata: Patutkah aku sujud kepada (makhluk) yang Engkau
jadikan dari tanah (yang di adun)? Israa [61]" ...Keengganan sujud ini berpuncak dari hasad dengki
iblis Azazil, yang iri hati apabila Allah hendak melantik nabi Adam sebagai khalifah di bumi karena ia
dikuasai oleh sifat ananiyah, merasa sempurna merasa takabbur dijadikan dari api sedangkan
manusia dijadikan dari tanah yang busuk dan melekat. Ia durhaka kepada Allah, takabur dan lupa
daratan. Maka terhalaulah Azazil dari surga. Namanya diubah kepada Iblis. Apabila Iblis diturunkan
ke bumi, dia berjanji akan menyesatkan manusia serta keturunannya...."Dia berkata lagi:
Kabarkanlah kepadaku, inikah orangnya yang Engkau muliakan mengatasiku? Jika Engkau beri
tempo kepadaku hingga hari kiamat, tentulah aku akan memancing menyesatkan dzurriat
keturunannya, kecuali sedikit (di antaranya) Israa' [62]"......:"Allah berfirman (kepada iblis): Pergilah
(lakukanlah apa yang engkau rancangkan)! Kemudian siapa yang menurutmu di antara mereka,
maka sesungguhnya Neraka Jahanamlah balasan kamu semua, sebagai balasan yang cukup. Israa'
[6]..

Dalam Kasyful Bayan, Imam as-Samarqandi dan juga dikatakan dalam Tafsir Showi:

Berguna mengatakan bahwa iblis sialan itu telah menjadi surga selama tahun, dan tulang-belulang
malaikat selama tahun, tahun, tahun, tahun, tahun, tahun, tahun.
Sebuah Faidah: Berkata Ka'ab Al-akhbar "sungguh Iblis yang terlaknat telah menjadi penjaga surga
selama 40.000 tahun, Guru dan Penasihat Malaikat selama 20.000 tahun, Pemimpin Malaikat
Karubiyyun selama 30.000 tahun, Pemimpin Malaikat Ruhaniyyin selama 1000 tahun, dan (bukan
cuma thawaf di ka'bah, bahkan mereka) thawaf di Arsy selama 14.000 tahun.

Titel? Coba lihat titel iblis dimukasyafat al-Kulub, Imam Ghazali;


Roy mengatakan bahwa Lucifer adalah nama di langit dunia, dan pada kedua pertapa, pada, dan
pada tanggal, dan pada jam, bertemu, di, Azazel, dan di tablet.
Diriwayatkan bahwa Iblis di langit dunia mendapatkan titel Ahli 'Ibadah, pada langit ke-II disebut Ahli
Zuhud, pada langit ke-III al-'Arif (ma'rifat bilLah), pada langit ke-IV disebut WaliyulLah, pada langit
ke-V disebut Ahli Taqwa kepada Allah, pada langit ke-VI disebut Penjaga syurga, pada langit ke-VII
Azazil (mengetahui ruh yang buruk dihadapan Allah). (tapi coba lihat pada putusan akhir) dilauh al-
Mahfudz Iblis dilihat Iblis. Artinya. suka mengaburkan sesuatu antara yang haq dan batil. [Lihat;
Mukhasyafat al-Kulub; 61]

Lalu apa hubungannya dengan ibadah? Imam Ghazali dalam maqalah diatas, beliau menutup
maqalahnya dengan:
Dan dia tidak menyadari akibatnya. Tuhan akan bersujud kepada Adam.
Dia Iblis itu lalai akan akhir dari perkaranya, maka Allah subhanaHu wata'ala memerintahkan untuk
bersujud kepada Nabi Adam 'alaih as-Salam.

Umat Islam yang terus istiqamah dalam beribadah intinya adalah tidak mengetahui akhir dari
hayatnya. Boleh jadi saya atau anda sekarang iman dan islam, tapi apakah kita tahu akhir dari hayat
kita masih membawa iman?.

WalLahu yahdi ila ash-Shirath al-Mustaqim. Ihdina as-Shirath al-Mustaqim. Semoga kita dianugrahi
ketaatan dan selalu istiqamah dan Iman & Islam hingga ruh terpisah dari raga. Aamiin.....

Anda mungkin juga menyukai