RAJA IBLIS
Cerita tentang kesombongan, tentang takabur, tentang selalu berbangga
diri, adalah sebuah kisah yang lebih tua dibanding penciptaan manusia. Ia
hadir dan berawal ketika manusia masih dalam perencanaan penciptaan.
Karena hanya para malaikat makhluk yang diciptakan sebelum
manusia, kesombongan sejatinya berhulu dari malaikat.
ADALAH Azazil, malaikat yang dikenal penduduk surga karena doanya
mudah dikabulkan oleh Allah. Karena selalu dikabulkan oleh Allah, bahkan
para malaikat pernah memintanya untuk mendoakan agar mereka tidak
tertimpa laknat Allah.
Allah lalu menciptakan manusia pertama yang diberi nama Adam. Kepada
para malaikat, Allah memperagakan kelebihan dan keistimewaan Adam,
yang menyebabkan para malaikat mengakui kelebihan Adam atas mereka.
Lalu Allah menyuruh semua malaikat agar bersujud kepada Adam, sebagai
wujud kepatuhan dan pengakuan atas kebesaran Allah. Seluruh malaikat
pun bersujud, kecuali Azazil.
Azazil alias Iblis, sejak itu tak lagi berhak menghuni surga. Kesombongan
dirinya, yang merasa lebih baik, lebih mulia dan sebagainya dibanding
makhluk lain telah menyebabkannya menjadi penentang Allah yang paling
nyata. Padahal Allah sungguh tak menyukai orang-orang yang sombong.
Azazil lupa, dirinya adalah juga hamba Allah dan tak menyadari bahwa kata
"hamba" yang tertera pada tulisan di pintu surga, bisa menimpa kepada
siapa saja, termasuk dirinya.
Lalu, demi mendengar ketetapan Allah, Iblis bertambah nekat seraya
meminta kepada Allah agar diberi dispensasi. Katanya,
Allah bermurah hati, dan Iblis mendapat apa yang dia minta yaitu masa
hidup panjang selama manusia masih hidup di permukaan bumi sebagai
khalifah. Dasar Iblis, Allah yang maha pemurah, masih juga ditawar. Ia
lantas bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya, seluruhnya,
Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka.
" Maka kata Allah, "Yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya
kebenaran itulah yang Kukatakan. Sesungguhnya Aku pasti akan
memenuhi neraka jahanam dengan jenis dari golongan kamu
dan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya."
Di banyak riwayat, banyak kisah tentang kaum atau umat terdahulu yang
takabur menentang dan memperolokkan hukum-hukum Allah, sehingga
ditimpakan kepada mereka azab yang mengerikan. Kaum Aad, Tsamud,
umat Nuh, kaum Luth, dan Bani Israil adalah sedikit contoh dari bangsa-
bangsa yang takabur dan sombong lalu mereka dinistakan oleh
Allah, senista-nistanya. Karena sifat takabur pula, sosok-sosok
seperti Fir'aun si Raja Mesir kuno, Qarun, Hamaan dan Abu Jahal juga
mendapatkan azab yang sangat pedih di dunia dan pasti kelak di akhirat.
Iblis sebagai pelopor sifat takabur selalu mendoktrin kepada siapa saja sifat
takabur, dan mewariskannya kepada jin dan manusia. Tujuannya jelas,
untuk menyebarkan sumpah (Iblis) pada golongannya sebagaimana
golongan setan dari jenis jin. Setan tentu dominan untuk menjerumuskan
dan menyesatkan bangsa jin, begitu pula setan dari golongan jenis manusia,
sangat dominan untuk menjerumuskan dan menyesatkan bangsa manusia.