Anda di halaman 1dari 10

Sejarah Seni Nusantara

TINJAUAN SENI
Kompetensi Dasar dan Indikator
3.5 Menganalisis sejarah seni nusantara
• 3.5.1 Menyimpulkan sejarah seni nusantara
• 3.5.2 Menelaah sejarah seni nusantara
• 3.5.3 Menegaskan sejarah seni nusantara
4.5 Menyajikan hasil analisis sejarah seni nusantara
• 4.5.1 Melaksanakan hasil analisis seni nusantara
• 4.5.2 Memproses hasil analisis seni nusantara
• 4.5.3 Menyusun hasil analisis seni nusantara
Zaman Indonesia Baru
a. Masa Perintisan, terdapat lukisan perkelahian dengan singa. Lukisan tersebut dilukis oleh Raden Saleh.
b. Masa Mooyindie. Sepeninggal Raden Saleh di Indonesia mengalami kekosongan disebut masa mooyindie.
c. Masa Cita Indonesia. Perbedaan karya antara S. Soedjono dengan Abdullah Suryosubroto terletak pada
keryanya. Dimana keindahan yang dibuat oleh Abdullah Suryobroto tidak sesuai dengan kenyataan bangsa
Indonesia yang melarat dan menderita. Pelukis S. Soedjono kemudian mempelopori lukisan yang bertolak
belakang dengan Mooy Indie yang sesuai dengan penderitaan bangsa Indonesia pada masa penjajahan.
d. Masa Pendudukan Jepang. Pada msasa penjajahan Jepang pelukis yang bermunculan kebanyakan dari
golongan rakyat biasa seperti Affandi, Kartono Yudhokusumo, Nyoman Ngedon, Hendra Gunawan, dan Henk
Ngantung
e. Masa Kemerdekaan. Kemerdekaan adalah masa bergeloranya bangsa Indonesia..
Perkembangan Seni Teater Nusantara
1. Teater Tradisional
Perkembangan seni teater tradisional Nusantara sudah dimulai sejak sebelum
masa perkembangan Hindu. Ketika itu sudah mulai ada tanda-tanda
penciptaan seni teater tradisional yang fungsinya sebagai pendukung upacara
ritual. Teater tradisional diciptakan pada dasarnya sebagai bagian dari
upacara adat istiadat dalam tatacara kehidupan masyarakat di nusantara.
Perkembangan Seni Teater Nusantara
2. Teater Transisi (Modern)
Teater transisi merupakan sebutan bagi periode dimana pada saat teater
tradisional mengalami penurunan akibat adanya pengaruh budaya lain. Ciri
masa atau periode transisi mulai mengambil unsur-unsur pertunjukan dari
teater barat dan diadopsi dalam teater Nusantara.
Perkembangan Seni Teater Nusantara
3. Teater Indonesia tahun 1920an
Teater Indonesia pada tahun 1920-an disebut dengan angkatan pujangga
baru. Teater pada masa angkatan pujangga baru kelebihannya cukup penting
jika dilihat dari sudut kesastraan. Sumbangsih angkatan pujangga baru yaitu
drama-drama sudah ditulis sebagai ungkapan ketertekanan akibat
penindasan pemerintahan Belanda.
Perkembangan Seni Teater Nusantara
4. Teater Indonesia tahun 1940an
Teater Indonesia pada tahun 1940an adalah saat masa penjajahan Jepang. Pada waktu itu semua unsur
kesenian dan kebudayaan dipakai untuk mendukung pemerintahan Jepang.
5. Teater Indonesia tahun 1950an
Masa ini adalah masa setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Masa ini tokoh teater
merefleksikan perjuangan dalam teater dengan membentuk cerita bertemakan kemerdekaan,
kekecewaan, penderitaan, kebeeranian dan nilai kemanusiaan, penghianatan, kemunafikan,
kepahlawanan, dll.
Pada masa ini untuk memajuakan seni teater tanah air maka didirikan Akademi Teater Nasional
Indonesia (ATNI) tepatnya pada tahun 1855. Tokoh pendirinya adalah Usmar Ismail dan Asrul Sani.
Perkembangan Seni Teater Nusantara
6. Teater Indonesia tahun 1970an
Perkembangan teater tahun 190an ditandai dengan didirakannya pusat keseniaan Taman
Ismail Marzuki oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Ali Sadikin.
7. Teater Indonesia tahun 1980an
Pada masa tahu 1980an, kondisi politik Indonesia mencekam akibat peristiwa Malari
1974. Sehingga pemerintah membuat kebijakan supaya dewan-dewan mahasiswa
ditiadakan dan kegiatan teater kampus dilarang. Dalan kondisi tersebut kelompok teater
tetap muncul namun dalam bentuk festival teater di beberapa daerah Nusantara,
diantaranya Festival Teater di Jakarta dan Fetival Drama Lima Kota di Surabaya.
Perkembangan Seni Teater Nusantara
8. Teater Kontemporer Indonesia
Sejak munculnya eksponen 70 dalam seni teater, dimulailah masa seni
kontemporer Indonesia. Eksponen 70 ini adalah cara berekspresi teater
dengan gaya khas masing-masing, tidak dibatasi kreasinya. Lalu para
seniman teater beraliran kontemporer terus berkreasi sejak tahun 80an
sampai saat ini. Seni teater lainnya berkembang seperti seni teater
konvensional, kemudian yang tidak akan mati dan terus tumbuh yaitu teater
eksperimental. Dunia pentas teater semakin kaya jenisnya dan atraktif.
Latihan Soal
1. Sebutkan sejarah seni nusantara pada saat zaman Indonesia baru!
2. Jelaskan perbedaan karya antara S. Soedjono dengan Abdullah
Suryosubroto!
3. Jelaskan fungsi teater bagi masyarakat Indonesia pada masa teater
tradisional!
4. Jelaskan perkembangan yang terjadi pada teater Indonesia di tahun
1950an!
5. Jelaskan masa teater kontemporer Indonesia dan maksud dari eksponen
70!

Anda mungkin juga menyukai